This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Jumat, 28 September 2018

PT EquityWorld Futures : Rupiah Diperkirakan Lanjutkan Pelemahan Terdampak Fed Rate


EquityWorld Futures - Pergerakan nilai tukar rupiah untuk sementara diperkirakan berpeluang kembali melanjutkan pelemahannya seiring masih adanya sentimen dari dampak dinaikannya suku bunga The Fed atau Fed rate. Dolar Amerika Serikat (USD) berpeluang menguat setelah data memperkuat pandangan optimis tentang ekonomi AS dan mendukung sinyal The Fed untuk kenaikan suku bunga yang stabil selama tahun depan.


"Tetap mencermati dan mewaspadai berbagai sentimen yang dapat membuat rupiah kembali melemah,"


Diperkirakan Reza, rupiah akan bergerak di kisaran Rp14.945 hingga Rp14.929/USD. Sementara, imbas dari dinaikannya suku bunga The Fed yang membuat Bank Indonesia ikut menaikan BI 7 Days Reverse Repo Rate nya sebanyak 25 bps tampaknya tidak serta merta membuat laju rupiah menguat.


"Terlihat dalam perdagangan antar valas, pergerakan rupiah berbalik melemah. Pelaku pasar lebih merespon dampak dari kenaikan suku bunga The Fed yang berpeluang memberikan sentimen positif bagi kenaikan USD." 



















EquityWorld Futures

Kamis, 27 September 2018

PT EquityWorld Futures : Kadin Gelar Pameran Bisnis Waralaba dan Kafe Tebesar di Indonesia


EquityWorld Futures - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) beserta Reez Panorama Exhibitions menggelar pameran bisnis waralaba dan kebutuhan kafe terbesar di Indonesia yang diikuti lebih dari 22 negara dengan 450 brand.Ketua Komite Tetap Kadin Bidang Waralaba, Lisensi dan Kemitraan, Levita Supit mengatakan, perkembangan brand waralaba lokal sangat baik. 

Hal ini didukung kemajuan teknologi seperti digital marekting yang membantu para pengusaha mempromosikan bisnisnya. "Melelalui penyelenggaraan acara ini kami optimis mampu menghadirkan satu wadah yang tepat bagi para pelaku usaha waralaba untuk bisa bertemu langsung dengan calon franchisee-nya," 

Acara yang diberinama Indonesia's Biggest Expo 2018 ini merupakan gabungan dari tiga pameran bisnis yaitu Franchise & License Expo Indonesia (FLEI) 2018, Cafe & Brasserie Indonesia (CBI) 2018 dan Retail Solution Expo Indonesia (RSEI) 2018.

General Manager Reed Panorama Exhibitions, Steven Chwee menjelaskan acara ini turut dihadiri sekitar 22 negara dengan mengusung 450 brand dari industri waralaba, kebutuhan usaha kafe dan peluang usaha lainnya. "Melalui penyelenggaraan acara ini kami berharap dapat memberikan satu platform terbaik bagi industri untuk saling bertemu dan berdiskusi guna menghasilkan solusi terbaik demi perkembangan bisnis waralaba dan kafe di Indonesia,"

Sementara itu, Wakil Ketua Umum Kadin, Benny Soetrisno menambahkan, Kadin Indonesia berkomitmen untuk mendorong dan menciptakan iklim usaha yang positif bagi industri waralaba dan kafe sehingga mampu berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional.

Acara tersebut akan diselenggarakan pada 5-7 Oktober 2018 di Hall A & B Jakarta Convention Center, mulai pukul 10.00 - 21.00 WIB. Acara ini didukung oleh berbagai asosiasi, lembaga dan komunitas di industri terkait. Selain itu juga didukung oleh Kadin, HIPMI, Kementerian Perindustrian, Bekraf, Kemenkop dan UKM, dan pemangku kepentingan lainnya.
























EquityWorld Futures

Rabu, 26 September 2018

PT EquityWorld Futures : IHSG Pulang Merugi 0,13%, Bursa Asia Ditutup Negatif


EquityWorld Futures - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 7,92 poin atau 0,13% menjadi 5.874,30. Pada awal perdagangan, IHSG dibuka melemah 7,06 poin atau 0,12% ke level 5.875,16. Sepanjang Selasa ini, indeks diperdagangkan di 5.850,75-5.895,02.

Tidak ada sentimen positif dalam negeri dan seluruh indeks sektoral yang memerah menjadi penekan IHSG. Empat indeks sektoral malah jatuh lebih dari 2%, dengan aneka industri -3,07%, infrastruktur -2,50%, industri dasar -2,49% dan manufaktur -2,24%.

Dari 508 saham yang diperdagangkan, 186 tertekan, 148 tetap dan 174 menguat. Nilai transaksi saham Rp5,13 triliun dari 8,41 miliar lembar saham. Transaksi bersih asing Rp46,02 miliar, dengan aksi beli asing Rp1,41 triliun berbanding aksi jual asing Rp1,37 triliun.

Senada, pasar Asia juga ditutup negatif pada perdagangan Selasa (25/9/2018), imbas kekhawatiran atas percekcokan dagang AS dengan China. Melansir dari CNBC, indeks Shanghai ditutup lebih rendah 0,58% menjadi 2.781,14 dan Shenzhen tergelincir 0,54% menjadi 1.473,31.

Di Australia, indeks ASX 200 ditutup turun 1 poin ke level 6.185,90, karena saham keuangan rugi 0,67%. Saham bank besar seperti Commonwealth Bank of Australia melemah 1,08% dan Westpac Banking Corp merosot 1,17%.

Hanya Nikkei 225 Jepang yang melawan tren pelemahan dengan naik 0,29% menjadi 23.940,26, berkat kenaikan saham produsen semikonduktor Tokyo Electron sebesar 2,42%. Sedangkan pasar saham Hong Kong dan Korea Selatan ditutup hari libur nasional.






















EquityWorld Futures

Selasa, 25 September 2018

PT EquityWorld Futures : Asosiasi Pengusaha IT Malaysia Antusias Masuk ke Pasar Indonesia




EquityWorld Futures - Global Acceleration and Innovation Network (GAIN) merupakan program inisiatif dari Malaysia Digital Economy Corporation (MDEC), yang membawahi kegiatan GAIN Connex Indonesia dan diselenggarakan melalui kerja sama dengan International Data Corporation (IDC) ASEAN.

Program GAIN yang memudahkan kolaborasi antara Indonesia dan Malaysia pun langsung mendapat respon positif, baik dari pihak pengusaha IT Malaysia maupun Indonesia yang berpartisipasi program ini.

Country Director of CXS Analytics Sdn Bhd, Melissa Teh, mengatakan, ini pertama kalinya pihaknya mengikuti event ini di Indonesia dan banyak keuntungan yang didapatkan dari acara di bawah program tersebut. Menurutnya, jumlah penduduk Indonesia yang besar menjadi sorotan bahwa perusahaaan IT Malaysia juga bisa bersinergi dengan pengusaha yang ada di Indonesia.

"Jumlah penduduk yang besar menjadi keunggulan dari Indonesia sehingga para pengusaha IT dari luar ingin bersinergi dengan Indonesia. Kami banyak belajar dari program ini dan berkesempatan bertemu dengan calon reseller dan konsumen. Kami akan mendukung program ini karena kami bertujuan memperluas bisnis ke seluruh Asia Tenggara. Indonesia kami lihat sebagai negara yang punya ekosistem teknologi yang berkembang pesat,"

Jeffrey Fok Boon Hung, Director of Finexus Jakarta Group, mengungkapkan program GAIN sangat membantu bisnisnya. Selain itu, program ini menunjukkan dan sekaligus menyediakan channel-channel yang sangat membantu, terutama dalam hal-hal prosedural, seperti perpajakan, dan tentu saja cara-cara yang tepat untuk membangun bisnis di Indonesia.

"Kami perusahaan Malaysia sangat terbantu dengan adanya program ini. Tentu menjadi hal yang positif dari berbagai aspek. Di mana program GAIN menyediakan channel-channel yang sangat membantu terkait prosedural, seperti pajak dan cara-cara yang tepat untuk bangun bisnis di Indonesia. Sehingga para pengusaha baru juga cepat beradaptasi dan bisa fokus mengembangkan perusahaannya," 

Jeffrey pun menambahkan jika program GAIN ini sudah dari awal muncul maka akan memudahkan dia dalam membangun bisnis di Indonesia. "Jika ada dari awal maka kami mungkin akan lebih solid dalam berbagai hal fundamental membangun bisnis di Indonesia," 

Sebelumnya, Vice President of Enterprise Development MDEC, Gopi Ganesalingam mengatakan, program yang telah memilih 17 perusahaan untuk berpartisipasi ini membuka potensi kerja sama antara Indonesia dan Malaysia sekaligus kesempatan untuk memperkuat hubungan ekonomi antarnegara.

"Kerja sama dengan IDC ASEAN untuk GAIN Connex Indonesia memberikan pengetahuan yang memberikan akses penghubung antara perusahaan Malaysia yang berpartisipasi dengan pemangku kepentingan di Indonesia. Kami harap masing-masing pihak mendapatkan manfaat dari kerja sama ini, yang nantinya berdampak bagi perekonomian Indonesia."






















EquityWorld Futures

Senin, 24 September 2018

PT EquityWorld Futures : Rupiah Berdiri Kokoh di Akhir Sesi, USD Menuju Kejatuhan Terbesar


EquityWorld Futures - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada akhir sesi perdagangan, berdiri kokoh di zona hijau untuk memberikan sinyal positif menyambut pekan depan. Kebangkitan mata uang Indonesia terjadi ketika USD menuju pelemahan terbesar mingguan dalam tujuh bulan. 

Rupiah di sesi perdagangan sore melompat tinggi ke level Rp14.813/USD dibandingkan sebelumnya Rp14.840/USD. Rupiah sepanjang hari ini bergerak pada level Rp14.790 hingga Rp14.840/USD.

Rupiah sore ini menjaga tren perbaikan dengan berada pada level Rp14.816/USD. Posisi tersebut memperlihatkan rupiah terus melaju positif dibanding penutupan kemarin Rp14.845/USD.

Menurut data Bloomberg di akhir perdagangan, rupiah menguat menjadi Rp14.816/USD. Posisi tersebut perkasa dari tengah pekan kemarin Rp14.849/USD dengan pergerakan harian rupiah pada hari ini berada di kisaran Rp14.800-Rp14.837/USD.

Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah tertahan pada jalur pemulihan di level Rp14.824/USD. Posisi ini memperlihatkan rupiah berbalik melawan USD dibandingkan posisi perdagangan sebelumnya Rp14.839/USD.

Di sisi lain seperti dilansir Reuters, dolar melemah terhadap sebagian besar rivalnya pada hari Jumat, ketika ada pembatasan mata uang Inggris, karena pasar ekuitas yang lebih kuat dan meningkatnya imbal hasil obligasi memicu pembelian aset berisiko.

Pada awal perdagangan, dolar merosot 0,1% menjadi 93,82 atau menjadi terendah dalam hampir tiga bulan dan menuju penurunan mingguan terbesar sejak awal Februari. Aksi jual dalam dolar dimulai pada akhir sesi perdagangan Eropa, kemarin ketika investor meningkatkan taruhan bahwa Federal Reserve AS akan menghentikan tren kenaikan suku bunga.

Tekanan juga menimpa Pounds, usai jatuh dari posisi tertinggi dua bulan setelah para pemimpin Uni Eropa memperingatkan Perdana Menteri Theresa May bahwa mereka siap mengantisipasi akhir negosiasi Brexit tanpa kesepakatan. Pound jatuh 0,4% menjadi 1,3218 terhadap USD untuk menjauhi posisi tertinggi dua bulan 1,3295.
























EquityWorld Futures

Jumat, 21 September 2018

PT EquityWorld Futures : Dolar Lesu di Tengah Pasang Surut Perang Dagang, Rupiah Dibuka Naik


EquityWorld Futures - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada awal perdagangan, dibuka terus melaju di zona hijau untuk meneruskan tren positif sejak kemarin. Mata uang Indonesia yang tampil perkasa mengiringi pergerakan dolar yang masih terbebani terhadap enam mata uang utama lainnya. 

Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah kembali menanjak naik menjadi Rp14.824/USD. Posisi ini tercatat semakin membaik dari posisi kemarin yang terparkir di level Rp14.839/USD.

Data Bloomberg menunjukkan rupiah pagi ini melompat tinggi ke posisi Rp14.820/USD untuk semakin nyaman di tren positif. Posisi ini memperlihatkan rupiah mulai memberikan sinyal pemulihan dari sesi penutupan sebelumnya  Rp14.849/USD dengan kisaran pergerakan Rp14.805-Rp14.837/USD.

Posisi rupiah terhadap USD berdasarkan data Yahoo Finance hari ini dibuka di level Rp14.836/USD hingga terus menghijau ketika sebelumnya sempat tertekan. Rupiah terus menguat dari sebelumnya Rp14.840/USD lewat pergerakan harian Rp14.800 hingga Rp14.840/USD


Rupiah pada pukul 10.00 WIB berada di level Rp14.830/USD. Posisi ini kokoh untuk terus berbalik melawan terhadap USD dari penutupan tengah pekan kemarin pada Rp14.845/USD. 

Di sisi lain, dolar pada sesi perdagangan Jumat hari ini seperti dilansir Reuters, masih terus berjuang di dekat posisi terendah dalam dua bulan. Sedangkan Yen Jepang juga melorot seiring surutnya risiko pasar hingga mengurangi permintaan mata uang safe haven di tengah perubahan pandangan investor terhadap perang dagang Amerika Serikat (AS) versus China. 

Perang dagang yang ditakutkan bakal menggerus pertumbuhan ekonomi global, perlahan mulai memudar. Indeks dolar terhadap enam mata uang utama lainnya berdiri di level 93.910 setelah menyentuh sempat menyentuh level terendah sejak 9 Juli yakni 93.829. 

Terpantau indeks USD sudah mengalami kejatuhan lebih dari 1% sepanjang pekan ini, ketika investor mulai mengalihkan minat untuk menjauh dari greenback ke mata uang lainnya seperti mata uang emerging market. Kondisi ini terjadi di tengah pasang surutnya kekhawatiran atas perang perdagangan Washington dan Beijing. 

Selanjutnya Euro juga menjadi salah satu penerimaan manfaat dari pergeseran arus mata uang. Mata uang tunggal itu stabil pada posisi 1,1777 terhadap USD, usai meningkat tipis 0,9 persen pada hari sebelumnya. Bahkan euro telah mencapai puncak dalam tiga bulan dari 1,1785.

Dolar Australia yang dilihat sebagai pengukur sentimen risiko, berdiri di dekat posisi tertinggi tiga minggu pada level 0,7293 saat melawan USD di sesi semalam. Mata uang Aussie sudah melompat hampir 1,9% dalam pekan ini. Sedangkan dolar berada di posisi 112,48 versus Yen Jepang setelah naik semalam ke level tertinggi dua bulan di 112,585.






















EquityWorld Futures

Kamis, 20 September 2018

PT EquityWorld Futures : Rupiah Mixed di Akhir Sesi, Yen Tak Berdaya Lawan USD


EquityWorld Futures - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan sore, bergerak mixed atau variatif ketika sesi siang sempat melompat tinggi. Gejolak mata uang Indonesia mengiringi kekalahan Yen Jepang ketika tak berdaya saat berhadapan dengan dolar AS. 

Rupiah di sesi perdagangan sore berada pada posisi Rp14.871/USD atau kembali tertekan dibanding penutupan sebelumnya Rp14.850/USD. Rupiah sepanjang hari ini bergerak pada level Rp14.850 hingga Rp14.905/USD.

Menurut data Bloomberg di akhir perdagangan, rupiah bertengger ke level Rp14.875/USD atau tidak lebih baik dari penutupan kemarin Rp14.855/USD. Pergerakan harian rupiah berada di kisaran Rp14.870-Rp14.915/USD.

Rupiah sore ini berada pada level Rp14.905/USD. Meski begitu posisi tersebut memperlihatkan perbaikan rupiah dari sesi akhir sebelumnya di level Rp14.930/USD.

Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah tertahan pada tren perbaikan menjadi Rp14.896/USD. Posisi ini memperlihatkan rupiah mencoba bangkit dari posisi perdagangan sebelumnya yang berada di level Rp14.908/USD.

Dolar bertahan di posisi tertinggi dua bulan terhadap Yen Jepang diikuti mata uang komoditas mengalami kenaikan ketika perang dagang Amerika Serikat (AS) versus China memasuki babak baru. Dimana AS kemarin memberlakukan tarif 10% terhadap produk-produk asal China senilai USD200 miliar. 

Di sisi lain respons China terhadap kebijakan tarif tinggi Amerika Serikat tidak sekeras seperti yang diharapkan pasar. Risk appetite bertahan di seluruh pasar. Mata uang negara berkembang menguat, dipimpin oleh rupee India setelah China mengatakan tidak akan membalas dengan devaluasi mata uang kompetitif.

"Alasan utama dolar belum melonjak setelah langkah-langkah terbaru adalah bahwa ini secara luas diharapkan dan jumlah tarif akhir di wilayah 5-10% lebih rendah dari apa yang ditakuti pasar," 

Terhadap yen, dolar naik ke level tertinggi sejak 20 Juli pada posisi 112,42 setelah Bank of Japan mempertahankan suku bunga agar tidak berubah dan menegaskan kembali keinginannya untuk meningkatkan inflasi konsumen hingga 2%. Selanjutnya mata uang terkait komoditas memperpanjang kenaikan mereka dengan dolar Australia naik ke tertinggi dalam lebih dari tiga minggu di 0,7255 terhadap dolar.

Poundsterling berpegang teguh pada harapan tentang kemajuan kesepakatan Brexit menjelang pertemuan informal Uni Eropa di Salzburg pada hari Rabu dan Kamis. Terpantau Pounds mencapai posisi tinggi menjadi 1,3175 atau berada di level tertinggi dalam hampir delapan pekan dan terakhir tetap datar di 1,3169.






















Equity World Futures

Rabu, 19 September 2018

PT EquityWorld Futures : Bern & Durell Siap Layani 51.000 Jetset Asal Indonesia


EquityWorld Futures - Kaum jetset memang uangnya melimpah, tapi bukan berarti mereka mudah memenuhi kebutuhan mahalnya. Contohnya, saat mereka menginginkan mengisi rumah dengan perabotan berkelas.


Atau bahkan ingin membeli lukisan serta benda seni taraf tinggi dan berlibur ke tempat-tempat yang super lux. Membaca peluang pasar ini, Bérnurell, sebuah layanan luxury lifestyle Concierge, hadir untuk memfasilitasi pemenuhan kebutuhan kaum jetset. Tentunya tanpa mereka harus repot dan pusing memikirkan prosesnya.


Seperti yang dialami Intan Soekotjo, pelaku seni dan entrepreneur muda, "Semua kebutuhan dan aktivitas saya sangat terbantu dalam satu waktu. Di suatu malam, saya harus menyanyi di Istana Bogor, lantas setelah selesai, saya harus langsung mendadak pergi keluar negeri karena ada show di sana. Hal ini sungguh merepotkan," 


Diapun merasa sangat terbantu dengan adanya jasa concierge seperti ini. "Mengurus hal seperti show dan kostum di luar negeri, sangat merepotkan. Belum lagi pesawat dan hotel. Ketika hal seperti logistik ini bisa tertangani, saya bisa fokus saja menyanyi. This service understand all my lifestyle needs and activities."

Tidak hanya kebutuhan seperti yang dibutuhkan Intan. Karena kaum Jetset pasti punya banyak keinginan. Misalnya, tidak hanya ingin menonton sepak bola, namun ingin makan malam dengan pemain sepakbola selebriti, kemudian ingin menginap di luxury resort, yang belum tentu orang biasa dapat mengakses. 

Member layanan concierge Bérn & Durell, dalam hal travel, akan mendapatkan pengalaman beyond travel. Upgrading their experience dalam segala hal, Bérn & Durell akan memberikan akses untuk memaksimalkan gaya hidup kaum jetset. 

"Sebagai contoh, dengan jumlah partner yang kita miliki di seluruh dunia, kami dapat memberikan pengalaman menginap di resort-resort eksotis di seluruh penjuru dunia. Pengalaman menonton sepak bola di luar negeri dengan duduk di box VIP, terbang bepergian keluar negeri dengan private jet, hingga pengalaman dining exclusive di hotel dengan akses yang belum tentu dirasakan tamu biasa,”

Mengapa menggunakan jasa Concierge? Bernardus mengatakan, publik mungkin baru mengetahui jasa concierge dari layanan concierge yang hanya ada di hotel bintang lima. Yakni dengan menggunakan jasa concierge, maka tamu hotel mendapat akses lebih ke kota dimana hotel berada. Concierge seperti membuka kunci akses lebih ke semua jenis layanan.

"Definisi concierge dari sisi Bérn & Durell adalah memberi pengalaman lebih di setiap aktivitas (upgrading the experiences), membuat waktu menjadi lebih berharga dan berkualitas (saved time) dan tentunya mendapatkan harga terbaik (less expensive)," 

Nah, yang membedakan layanan concierge Bérn & Durell dengan yang lain adalah, mengusung visi untuk menjadi pionir penyedia layanan premium lifestyle concierge dengan kualitas terbaik. Tetapi sesuai dengan budaya masyarakat di kawasan Asia. 

"Kami percaya layanan dengan pendekatan ala Asia adalah yang terbaik di dunia. Dan kami yakin, hanya pendekatan yang paham budaya Asia yang dapat melayani dengan baik kebutuhan pasar Asia,"

Dia meyakini belum ada layanan seperti layanan concierge dengan pendekatan ala Asia. Apalagi merangkul budaya kearifan lokal ala Asia.  





















EquityWorld Futures

Selasa, 18 September 2018

PT EquityWorld Futures : Rupiah dan IHSG Siang Ambruk Pasca Rilis Defisit Neraca Dagang


EquityWorld Futures - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan siang hari ini anjlok sangat dalam hingga mendekati level Rp14.900/USD pasca rilis defisit neraca perdagangan Agustus yang diumumkan Badan Pusat Statistik (BPS). Keterpurukan rupiah juga mengiringi kejatuhan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sesi I hingga 1,82%.

Rupiah hingga perdagangan sesi I merosot tajam ke posisi Rp14.885/USD atau mendekati level terburuk dibandingkan sebelumnya di level Rp14.803/USD. Rupiah sendiri bergerak pada kisaran level Rp14.800 hingga Rp14.887/USD.

Posisi rupiah berdasarkan data Bloomberg, siang ini berada di level Rp14.884/USD atau ambruk dibandingkan penutupan akhir pekan kemarin di posisi Rp14.801/USD. Siang ini tercatat rupiah bergerak pada kisaran harian Rp14.862-Rp14.884/USD.

Menurut Data dari kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, menunjukkan rupiah siang ini tertahan dalam tren pelemahan di level Rp14.859/USD. Posisi ini memperlihatkan rupiah tak berdaya dari posisi sebelumnya di level Rp14.835/USD.

Rupiah siang meluncur ke level Rp14.892/USD terperosok dibandingkan Jumat, kemarin di level Rp14.806/USD. Rupiah kembali memperlihatkan sinyal kejatuhan setelah pekan sebelumnya sempat bangkit. 

Di sisi lain IHSG pada sesi I perdagangan terjerembab ke zona merah usai kehilangan 107.70 poin atau setara 1,82% ke level 5.823,58 setelah tadi pagi dibuka turun 47,530 poin atau 0,801% menjadi 5.883,75. Sebelumnya bursa saham Tanah Air parkir pada posisi 5.931,28. 

Adapun nilai transaksi pada bursa Indonesia tercatat sebesar Rp2,60 miliar dengan 4,72 juta saham diperdagangkan pada sesi siang hari ini dan transaksi bersih asing minus Rp47,15 miliar dengan aksi jual asing sebesar Rp566,99 miliar dan aksi beli asing mencapai Rp519,83 miliar. Tercatat 129 saham naik, 240 turun dan 106 saham mendatar.

Beberapa saham yang menguat di antaranya PT Yanaprima Hastapersada Tbk (YPAS), PT Bisi International Tbk (BISI) serta PT Tembaga Mulia Semanan Tbk (TBMS). Sementara, saham-saham dengan pelemahan yakni, PT Astra International Tbk. (ASII), PT Indonesian Paradise Property Tbk. (INPP) dan PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk. (IPCC).





















EquityWorld Futures

Senin, 17 September 2018

PT EquityWorld Futures : IHSG Sesi Pagi Jatuh 47,53 Poin Saat Pelemahan Bursa Asia Meluas


EquityWorld Futures - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan awal pekan, dibuka jatuh untuk mengiringi pelemahan bursa Asia yang semakin meluas. Sesi pagi hari ini, IHSG dibuka cenderung turun usai kehilangan 47,530 poin atau setara 0,801% ke level 5.883,75. 

Posisi tersebut lebih rendah dibandingkan sesi penutupan akhir pekan kemarin yang parkir di 5.931,28. Penurunan IHSG pagi ini dipicu antara lain oleh kemerosotan harga saham Unilever Indonesia Tbk (UNVR), Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), H.M. Sampoerna Tbk (HMSP), dan Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM).

Hingga pukul 09.07 WIB, harga saham emiten berkapitalisasi pasar di atas Rp300 triliun, yaitu UNVR turun 0,64% jadi Rp46.800 per unit. Adapun harga saham TLKM turun 1,95% ke Rp3.520, BBRI turun 1,30% ke Rp3.030, dan HMSP turun 0,77% jadi Rp3.850 per unit. 

Pelemahan bursa Asia terpantau meluas pada awal perdagangan hari ini ketika ketegangan perdagangan Amerika Serikat (AS) versus China kembali meningkat. Kebanyakan pasar saham Asia pada sesi pembukaan perdagangan Senin, berada di wilayah negatif saat AS bersiap menerapkan tarif baru senilai USD200 miliar terhadap produk-produk impor asal China. 

Kerugian juga terlihat pada indeks Kospi, Korea Selatan usai kehilangan 0,49% dalam perdagangan pagi, dengan industri kelas berat seperti Samsung Electronics meluncur lebih lanjut dengan pelemahan 0,98%. Bursa saham daratan China yang lebih besar juga mayoritas berada dalam zona merah dipimpin kejatuhan terdalam indeks Hang Seng di Hong Kong mencapai 1,18% usai sempat pulih akhir pekan lalu. 

Selanjutnya komposit Shanghai hari ini diperdagangkan turun 0,56% mengiringi kejatuhan komposit Shenzhen mencapai sebesar 0,678%. Berbanding terbalik, bursa saham Australia ASX 200 justru melawan balik tren pelemahan usai merangkak tipis. Saham BWX pulih dari kerugian sebelumnya untuk diperdagangkan naik 3,67% di pagi hari.






















EquityWorld Futures

Jumat, 14 September 2018

PT EquityWorld Futures : Kembangkan Bisnis Layanan Data, XL Axiata Cari Pendanaan Rp10 T


EquityWorld Futures - PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) hari ini memulai penawaran awal (bookbuilding) dua program penawaran umum baru untuk Obligasi (PUB I Obligasi) dan Sukuk Ijarah (PUB II Sukuk). Keduanya merupakan Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) dengan target dana masing-masing sebesar Rp5 triliun.

PUB II Sukuk Ijarah tersebut merupakan program PUB Sukuk Ijarah dengan target dana terbesar yang akan diterbitkan oleh korporasi sepanjang 2018. 

"XL Axiata akan melaksanakan bookbuilding dimulai dari 13 September 2018 sampai 27 September 2018. Dan menargetkan untuk melakukan penawaran umum pada 9 Oktober 2018 sampai dengan 11 Oktober 2018, serta dapat mencatatkan Obligasi dan Sukuk ini pada Bursa Efek Indonesia pada pertengahan Oktober 2018," 

Pada bookbuilding kali ini, XL Axiata akan menawarkan PUB I Obligasi Tahap I Tahun 2018 (obligasi) dan PUB II Sukuk Ijarah Tahap I Tahun 2018 (sukuk). Masing-masing sebanyak-banyaknya Rp1 triliun untuk obligasi dan sukuk.

Untuk jangka waktu 1 tahun, imbal balik yang diberikan tercatat sebesar 8-8,5% dan untuk jangka waktu 3 tahun sebesar 8,75-9,5%. Kemudian untuk 5 tahun sebanyak 9,25-10,2%. Selanjutnya untuk 7 tahun 9,8%-10,5% dan selama 10 tahun sebesar 10-10,65%.

Direktur Finance XL Axiata Mohamed Adlan bin Ahmad Tajudin mengatakan, pendanaan tersebut dibutuhkan perseroan untuk mengembangkan dan memperluas pasar data telekomunikasi di Indonesia. "XL Axiata bertujuan terus fokus dalam pengembangan bisnis layanan data di mana saat ini merupakan kontributor terbesar dan pendorong pertumbuhan perusahaan,"

XL Axiata, jelas dia, secara konsisten memperluas infrastruktur datanya di Indonesia, terutama di luar Jawa guna mendorong pertumbuhan pengguna data di seluruh Indonesia. "Hal ini perlu didukung oleh rencana pendanaan yang solid," tutur Adlan.

PUB Obligasi dan Sukuk Ijarah yang baru menurutnya bakal memberikan salah satu alternatif pendanaan serta memungkinkan XL Axiata untuk membangun portofolio utang yang lebih kuat.

Dia menegaskan, program PUB baru bertujuan mendanai belanja modal yang direncanakan oleh XL Axiata dalam rangka meningkatkan kapasitas dan memperluas jaringan, serta meningkatkan kualitas layanan. 

Dengan mendapatkan initial rating AAA dari PT Fitch Ratings Indonesia atas obligasi dan sukuk ijarah yang ditawarkan, XL Axiata memiliki kemampuan keuangan relatif sangat baik dalam membayar kewajiban-kewajibannya di masa mendatang.

Initial rating tersebut diberikan oleh Fitch kepada XL Axiata dengan mempertimbangkan dukungan induk yakni Axiata Group Berhad, tingkat leverage yang stabil, pemulihan EBITDA yang relatif baik, serta belanja modal yang tinggi untuk mendukung pertumbuhan XL Axiata di masa mendatang.

Pada penawaran Obligasi dan Sukuk Ijarah kali ini, XL Axiata menunjuk PT CGS-CIMB Sekuritas Indonesia, PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia, PT Indo Premier Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas dan PT Maybank Kim Eng Sekuritas sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek (Joint Lead Underwriters).























EquityWorld Futures

Kamis, 13 September 2018

PT EquityWorld Futures : Rupiah Jaga Tren Penguatan di Akhir Sesi, USD Ditopang Perang Dagang


EquityWorld Futures - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada akhir perdagangan, menjaga tren penguatan untuk berada di zona hijau pasca libur Tahun Baru Islam kemarin. Perbaikan mata uang Indonesia mengiringi pergerakan USD yang terus kokoh ditopang kekhawatiran perang dagang. 

Rupiah di sesi perdagangan sore menguat ke level Rp14.825/USD atau lebih baik dari sebelumnya Rp14.852/USD. Rupiah sepanjang hari ini bergerak pada level Rp14.820 hingga Rp14.888/USD.

Menurut data Bloomberg rupiah berbalik membaik menjadi Rp14.832/USD di akhir sesi dari penutupan awal pekan kemarin sebelum libur di Rp14.857/USD. Posisi tersebut melompat dengan pergerakan harian rupiah berada di kisaran Rp14.832-Rp14.880/USD.

Rupiah sore ini juga terlihat perkasa pada posisi Rp14.895/USD atau mulai merangkak naik dari sebelumnya. Pada awal pekan kemarin, rupiah sempat merosot kembali menjadi Rp14.900/USD. 

Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah tertahan pada jalur merah di level Rp14.863/USD. Posisi ini memperlihatkan rupiah masih tertekan dibandingkan posisi perdagangan sebelumnya Rp14.835/USD.

Di sisi lain seperti dilansir Reuters, dolar mengkonsolidasikan kenaikan pada perdagangan Rabu karena pasar tetap cenderung berhati-hati seputar negosiasi perdagangan bebas Amerika Utara antara AS dan Kanada. Sentimen lainnya datang saat melemahnya mata uang China dengan selera pasar untuk mengambil risiko terbatas. 

Terpantau indeks ekuitas Asia turun untuk 10 hari berturut-turut dan mata uang pasar berkembang jatuh, dipimpin oleh rupee India. Para pelaku pasar menganggap menjual mata uang dianggap rentan dari eskalasi dalam konflik perdagangan.

Dolar Australia memimpin mata uang utama lebih rendah, jatuh 0,3% menjadi 0,7102 terhadap USD dan tidak jauh dari posisi terendah Februari 2016 di 0,7085. Sementara Dolar naik hampir satu persen dalam dua minggu terakhir, mengambil keuntungan dalam enam bulan terakhir hingga lebih dari 6%. 

Terhadap enam mata uang utama pesaingnya, dolar stabil di posisi 95,20 atau mendekati level tertinggi tiga minggu di 95,74 yang dicapai minggu lalu. Sedangkan Yuan China di luar negeri diperdagangkan 0,1% lebih lemah pada 6,8857 per dolar setelah turun ke 6.8888, terendah dalam lebih dari dua minggu.























EquityWorld Futures

Rabu, 12 September 2018

PT EquityWorld Futures : Laba Bersih PGN Capai Lebih Rp2 Triliun


EquityWorld Futures - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) mencatat kinerja positif sepanjang semester I-2018. Hal tersebut ditandai dengan perolehan pendapatan sebesar USD1,62 miliar dan laba bersih mencapai USD145,94 juta atau lebih dari Rp2 triliun dengan kurs rata-rata enam bulan di 2018 sebesar Rp13.765 per dolar AS.

Sekretaris Perusahaan PGN Rachmat Hutama mengatakan, realisasi tersebut lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pada semester I-2017, PGN memperoleh pendapatan sebesar USD1,41 miliar dengan laba bersih USD50 juta atau Rp670,3 miliar. Artinya selama Januari-Juni 2018, perusahaan berhasil meningkatkan laba bersih sebesar 191,8%.

Menurut Rachmat sumbangan terbesar bagi pendapatan dan laba bersih PGN selama setengah tahun ini berasal dari pendapatan distribusi gas bumi sebesar USD1,27 miliar dan penjualan minyak dan gas USD308 juta.

Pendapatan dari kegiatan usaha utama bisnis PGN tersebut meningkat dibandingkan realisasi semester I-2017 sebesar USD1,16 miliar dari distribusi gas bumi dan sebesar USD212 juta dari penjualan migas.

"Tahun ini penuh tantangan bagi PGN, terutama akibat dampak dari masih melambatnya perekonomian global. Kami juga bekerja keras untuk menyukseskan integrasi PT Pertamina Gas (Pertagas) sebagai anak usaha PGN," 

Sementara dari sisi produk hingga akhir Juni 2018, volume gas bumi yang didistribusikan PGN termasuk di dalamnya anak usaha PT Gagas Energi Indonesia ke pelanggan mencapai sebanyak 835,56 BBTUD, naik 11,55% dibandingkan realisasi semester I-2017 sebanyak 749,02 BBTUD.

Sementara volume gas yang ditransportasikan melalui jaringan pipa PGN dan anak usahanya PT Kalimantan Jawa Gas total sebanyak 727,4 BBTUD, naik sedikit dibandingkan volume penyaluran gas semester I-2017 sebesar 723,9 BBTUD. 

Gas disalurkan oleh PGN dan anak-anak usaha yaitu PT Kalimantan Jawa Gas, PT Transportasi Gas Indonesia dan PT Gagas Energi Indonesia ke berbagai segmen pelanggan. Mulai dari industri besar dan pembangkit listrik, pelanggan komersial (hotel, restoran, rumah sakit), Usaha Kecil Menengah (UKM) dan pelanggan rumah tangga.

"Jumlah pelanggan PGN bertambah signifikan. Sampai akhir semester I-2018, total pengguna gas bumi kami sebanyak 203.151 pelanggan. Naik 16,96% dibandingkan total pelanggan di semester I-2017 sebanyak 173.681 pelanggan,"

Pelanggan PGN tersebar di berbagai wilayah mulai dari Sumatra Utara, Kepulauan Riau, Riau, Sumatra Selatan, Lampung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Utara dan Sorong Papua.

Tak berhenti disitu, sejalan dengan upaya pemerintah meningkatkan perekonomian nasional, PGN optimistis kinerja perusahaan juga akan semakin baik. Meskipun kondisi perekonomian mengalami perlambatan, PGN tetap mengembangkan infrastruktur gas bumi untuk memperluas pemanfaatan gas bumi bagi masyarakat.

PGN akan tetap agresif membangun infrastruktur gas bumi untuk meningkatkan pemanfaatan produksi gas nasional. Selama semester I-2018, PGN mampu menyelesaikan pembangunan pipa sepanjang lebih dari 87 kilometer sehingga panjang pipa yang dioperasikan PGN berjumlah 7.481 km.

Selama semester I-2018, PGN juga berhasil menyelesaikan sejumlah proyek dengan tepat waktu seperti penyaluran gas pembangkit listrik Muara Karang, pengembangan jaringan pipa distribusi ke wilayah Karawang, dan pemasangan infrastruktur gas customer attachment di seluruh wilayah kerjanya, serta menyelesaikan pembangunan jaringan pipa distribusi Duri-Dumai.

PGN juga sedang meneruskan pembangunan sejumlah proyek infrastruktur. Diantaranya jaringan pipa transmisi Dumai, mengembangkan jaringan pipa distribusi ke wilayah Banten, serta pemasangan infrastruktur gas ke rumah tangga di area Jakarta, Bogor, Bekasi, Palembang, Tangerang dan Pasuruan.

"Di tengah banyaknya tantangan bisnis saat ini, PGN tetap berkomitmen membangun dan memperluas infrastruktur gas nasional."


























EquityWorld Futures