This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Kamis, 28 Februari 2019

PT EquityWorld Futures : Pengusaha Sawit Klaim Perkebunan Swasta Taat Aturan Bangun Plasma


EquityWorld Futures – Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) menyatakan perkebunan besar swasta (PBS) taat terhadap semua aturan yang ditetapkan pemerintah salah satunya kewajiban membangun atau bermitra dengan petani plasma.
Hal itu dikatakan anggota Dewan Pembina Gapki Achmad Mangga Barani, terkait kewajiban bagi PBS dan Perkebunan Besar Negara (PBN) untuk membangun kebun plasma sekitar 20% dari total konsesi yang dimilikinya sebagaimana tertuang dalam Permentan No.26 Tahun 2007 tentang Pedoman Perizinan Usaha Perkebunan.
Mangga Barani menegaskan kewajiban PBS dan PBN membangun kebun plasma seluas 20% dari total konsesi itu ada sejak terbitnya permentan tersebut, yakni pada tahun 2007. "Sedangkan sebelum 2007 tidak ada kewajiban bagi PBS maupun PBN membangun atau bermitra dengan petani plasma. Jadi salah besar jika dikatakan perusahaan sawit dan PTPN tidak berpihak ke petani kecil,"
Data Direktorat Jenderal (Ditjen) Perkebunan menyebutkan, hingga akhir 2018 total kebun sawit di Indonesia mencapai 14.309.256 hektare (ha). Kepemilikan kebun sawit tersebut terdiri atas perkebunan rakyat seluas 5.807.514 ha, PBN seluas 713.121 ha, dan PBS seluas 7.788.621 ha.












Rabu, 27 Februari 2019

PT EquityWorld Futures : Makin Murah, Harga Emas Antam Turun 3 Hari Berturut-turut


EquityWorld Futures - Harga emas yang dijual PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) terus mengalami penurunan. Pada hari ini harga emas Antam turun sebesar Rp1.000 per gram. Penurunan terjadi tiga hari berturut-turut sejak Senin 25 Februari 2019.
Tercatat, pada perdagangan hari ini harga emas Antam dibanderol 670.000 per gram dari harga sebelumnya dibanderol Rp671.000.
Berikut daftar harga emas Antam untuk pecahan lainnya per hari ini yang dikutip dari situs resmi Antam :
- 0,5 gram: Rp359.500
- 1 gram: Rp670.000
- 2 gram: Rp1.289.000
- 3 gram: Rp1.912.000
- 5 gram: Rp3.170.000
- 10 gram: Rp6.275.000
- 25 gram: Rp15.580.000
- 50 gram: Rp31.085.000
- 100 gram: Rp62.100.000
- 250 gram: Rp155.000.000
- 500 gram: Rp309.800.000
- 1.000 gram: Rp619.600.000
















Selasa, 26 Februari 2019

PT EquityWorld Futures : IHSG Dibuka Naik Tipis ke 6.530


EquityWorld Futures - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mempertahankan penguatan pada pembukaan pagi ini. Tercatat, IHSG naik 5,1 poin atau 0,1% ke level 6.530,51
Membuka perdagangan ada 99 saham menguat, 36 saham melemah, dan 159 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp167,1 miliar dari 458,2 juta saham diperdagangkan.
Indeks LQ45 naik 0,78 poin atau 0,1% menjadi 1.020, indeks Jakarta Islamic Index (JII) naik 0,41 poin atau 0,1% ke 713, indeks IDX30 naik 0,37 poin atau 0,1% ke 560 dan indeks MNC36 naik 0,34 poin atau 0,1% ke 368.
Mayoritas sektor penggerak IHSG bergerak menguat, dengan sektor properti memimpin penguatan sebesar 0,3%. Sementara sektor aneka industri turun 0,3%.
Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain saham PT Armada Berjaya Trans Tbk (FREN) naik Rp120 atau 17,78% ke Rp795, saham PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk (BEST) naik Rp18 atau 7,50% ke Rp258 dan saham PT KMI Wire & Cable Tbk (KBLI) naik Rp12 atau 3,33% ke Rp372.
Sementara itu, saham-saham yang bergerak dalam jajaran top losers, antara lain saham PT Jasa Armada Indonesia Tbk (IPCM) turun Rp32 atau 7,44% ke Rp398, saham PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) turun Rp4 atau 4,49% ke Rp85 dan saham PT Intikeramik Alamasri Inds Tbk (IKAI) turun Rp5 atau 2,66% ke Rp183.

















Senin, 25 Februari 2019

PT EquityWorld Futures : Sore Ini Rupiah Menguat ke Rp14.017/USD


EquityWorld Futures – Nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali menguat di penutupan perdagangan hari ini. Rupiah berada di level Rp14.000 an per USD.

Rupiah pada perdagangan spot exchange dibuka menguat 40 poin atau 0,28% ke level Rp14.017 per USD. Rupiah hari ini bergerak di kisaran Rp13.995 per USD – Rp14.022 per USD.

Rupiah menguat 40 poin atau 0,28% ke Rp14.015 per USD. Dalam pantauan YahooFinance, Rupiah bergerak di kisaran Rp13.985 per USD – Rp14.075 per USD.

Penguatan Rupiah mengikuti jejak pasar saham. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menghijau hingga penutupan perdagangan hari ini. Tercatat, IHSG naik 23,98 poin atau 0,36% ke 6.525.

Pada penutupan perdagangan hari ini, ada 216 saham menguat, 195 saham melemah, dan 148 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp10,2 triliun dari 17,4 miliar lembar saham diperdagangkan.
Indeks LQ45 naik 4,57 poin atau 0,5% menjadi 1.020, indeks Jakarta Islamic Index (JII) naik 0,89 poin atau 0,1% ke 712, indeks IDX30 naik 2,40 poin atau 0,4% ke 560, dan indeks MNC36 naik 1,61 poin atau 0,4% ke 368.












Jumat, 22 Februari 2019

PT EquityWorld Futures : Indeks Dolar Menguat, Investor Pantau Ekonomi Eropa


EquityWorld Futures - Kurs dolar AS menguat pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), pulih dari kerugian awal yang dipicu data ekonomi AS lemah, karena investor mengkonsolidasikan posisi dan mencari insentif baru di tengah negosiasi perdagangan AS dan China serta pembicaraan terkait keluarnya Inggris dari Uni Eropa.
Greenback sebelumnya turun, terpukul oleh data ekonomi AS yang lebih lemah dari perkiraan, yang menegaskan ekspektasi bahwa Federal Reserve AS akan mempertahankan suku bunga tahun ini stabil.
Dalam perdagangan sore, indeks dolar AS, ukuran nilainya terhadap sekeranjang enam mata uang utama lainnya, naik 0,2% pada 96,611. Namun demikian, dolar AS turun 0,2% terhadap yen menjadi 110,69 yen, meluncur untuk pertama kalinya dalam lima hari. Tetapi greenback menguat terhadap franc dan sterling Swiss.
Euro, sementara itu, sedikit berubah terhadap dolar AS, pada USD1,1343, sebelumnya naik setelah survei menunjukkan aktivitas bisnis secara mengejutkan menguat pada Februari, terutama di Prancis. Aktivitas bisnis Prancis naik lebih dari yang diharapkan, meskipun angka PMI Jerman lebih dari bervariasi.
Sejumlah data yang lemah sejak Januari telah merusak dukungan untuk euro, mendorong investor merevisi turun ekspektasi inflasi mereka untuk beberapa bulan mendatang, dan menarik imbal hasil obligasi inti lebih rendah.
Indeks kejutan ekonomi Citibank menunjukkan indikator zona euro masih berkubang di dekat posisi terendah enam bulan yang dicapai bulan lalu.














Kamis, 21 Februari 2019

PT EquityWorld Futures : Dolar Tekan Rupiah ke Level Rp14.059/USD


EquityWorld Futures - Nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah tipis di pembukaan perdagangan hari ini. Rupiah masih berada di level Rp14.000-an per USD.
Rupiah pada perdagangan spot exchange melemah 15 poin atau 0,11% ke level Rp14.059 per USD. Rupiah hari ini bergerak di kisaran Rp14.042 per USD – Rp14.070 per USD.
Rupiah melemah 3 poin atau 0,02% ke Rp14.054 per USD. Dalam pantauan YahooFinance, Rupiah bergerak di kisaran Rp14.035 per USD – Rp14.065 per USD
Dolar berhasil menekan Rupiah meskipun indeks dolar AS turun. Kurs dolar AS terus melemah terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB).
Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi USD1,1351 dari USD1,1340 pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi USD1,3061 dari USD1,3067 pada sesi sebelumnya. Dolar Australia naik menjadi USD0,7173 dari USD0,7169.
Dolar AS dibeli 110,82 yen Jepang, lebih tinggi dari 110,65 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 1,0002 franc Swiss dari 1,0007 franc Swiss, dan turun menjadi 1,3154 dolar Kanada dari 1,3212 dolar Kanada.














Rabu, 20 Februari 2019

PT EquityWorld Futures : IHSG Ditutup Menguat Tipis ke 6.512


EquityWorld Futures - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat pada penutupan perdagangan hari ini. IHSG naik, 18,11 poin atau 0,27% ke 6.512.
Menutup perdagangan ada 197 saham menguat, 204 saham melemah, dan 135 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp10,09 triliun dari Rp13,62miliar lembar saham diperdagangkan.
Indeks LQ45 naik 0,64 poin atau 0,1% menjadi 1.014.59, indeks Jakarta Islamic Index (JII) naik 2,22 poin atau 0,3% ke 710.34, indeks IDX30 turun 0,19 poin atau 0,0% ke 557.62, dan indeks MNC36 turun 0,41 poin atau 0,1% ke 366.11.
Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain saham PT Logindo SamudramakmurTbk (LEAD) naik Rp17 atau 22,67% ke Rp92, saham PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) naik Rp50 atau 16,34% ke Rp356, dan saham PT Nusantara Properti Internasional Tbk (NATO) naik Rp75 atau 14,56% ke Rp590.
Sementara itu, saham-saham yang bergerak dalam jajaran top losers, antara lain saham PT Bank Permata Tbk (BNLI) turun Rp80 atau 6,50% ke Rp1.150, saham PT Bank Maybank Indonesia Tbk (BNII) turun Rp18 atau 5,59% ke Rp304 dan saham PT JAPFA Tbk (JPFA) turun Rp130 atau 5,33% ke Rp2.310.













Selasa, 19 Februari 2019

PT EquityWorld Futures : Menguat, Rupiah Masih Berkutat di Rp14.107/USD


EquityWorld Futures – Nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali menguat di penutupan perdagangan hari ini. Meski menguat, Rupiah masih berada di level Rp14.100-an per USD. Penguatan Rupiah ini mengikuti jejak IHSG yang meroket 1,7% ke level 6.497.
Rupiah pada perdagangan spot exchange ditutup menguat 47 poin atau 0,33% ke level Rp14.107 per USD. Rupiah hari ini bergerak di kisaran Rp14.085 per USD – Rp14.117 per USD.
Rupiah menguat 35 poin atau 0,24% ke Rp14.105 per USD. Dalam pantauan YahooFinance, Rupiah bergerak di kisaran Rp14.075 per USD – Rp14.140 per USD.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat pada penutupan perdagangan hari ini. IHSG berhasil naik 108,73 poin atau 1,7% ke 6.497,81.
Menutup perdagangan, ada 264 saham menguat, 148 saham melemah, dan 118 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp9,04 triliun dari Rp12,7 miliar lembar saham diperdagangkan.
Indeks LQ45 naik 23,34 poin atau 2,3% menjadi 1.018, indeks Jakarta Islamic Index (JII) naik 17,71 poin atau 2,6% ke 711,14, indeks IDX30 naik 13,33 poin atau 2,4% ke 560,40, dan indeks MNC36 turun 7,94 poin atau 2,2% ke 367,42.












Senin, 18 Februari 2019

PT EquityWorld Futures : CLEO Siapkan Capex Rp300 Miliar untuk Tahun Ini


EquityWorld Futures – Produsen air minum kemasan, PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO) menganggarkan belanja modal atau capex tahun ini sebesar Rp300 miliar. Di mana sekitar Rp100 miliar akan digunakan untuk pembangunan pabrik air minum dalam kemasan di Singosari Malang, Kediri dan Denpasar Bali.
Direktur dan Corporate Secretary Sariguna Primatirta Lukas Setio Wongso mengatakan, tiga pabrik dengan total kapasitas 1,5 miliar liter per tahun ini ditargetkan dapat selesai pada kuartal IV-2019.
Sebelumnya, perseroan telah mengakuisisi aset untuk produksi air minum beroksigen dan serta pabrik Prigen untuk produksi es batu S-Tube pada awal tahun ini.“Untuk investasi Kediri, Singosari, dan Denpasar diperkirakan sekitar Rp100 miliar. Sedangkan yang super O2 sekitar Rp30 miliar,"
Lebih lanjut, Lukas memperkirakan penjualan pada 2018 tumbuh sebesar 35% secara year on year. Jika penjualan bersih pada 2017 sebesar Rp614,68 miliar, maka penjualan bersih pada tahun lalu diperkirakan tercapai sebesar Rp829,81 miliar. Tahun ini. CLEO mengincar pertumbuhan penjualan minimal 40%. Dengan demikian, perseroan mengincar penjualan pada tahun ini sedikitnya Rp1,16 triliun.
Dia menyebutkan target pertumbuhan penjualan ini seiring dengan penambahan produk baru yakni air minum beroksigen merek Super O2 yang telah berjalan, serta es batu dengan merek S-Tube yang dipasarkan di sekitar Jawa Timur. Di samping itu, perseroan berencana menambah varian produk baru untuk kategori air minum beroksigen yang saat ini masih dalam tahap pengembangan.
”Target pertumbuhan sales 2019 minimal 40%. Target optimisnya 60%, mempertimbangkan adanya strategi pertumbuhan organik dan unorganik,"
Direktur Operasional Sariguna Primatirta, Eko Susil pernah bilang, pada tahun kemarin pihaknya sudah menambah 3 pabrik baru, yakni di Kendari (Sulawesi Tenggara), Ngoro (Mojokerto) dan Ungaran (Semarang). Dengan tambahan 3 pabrik ini, sampai akhir tahun 2018 total pabrik yang dimilikinya sebanyak 22 pabrik dengan kapasitas produksi mencapai 4 miliar liter per tahun.
CLEO dalam memacu kapasitas produksinya terus melakukan akuisisi perusahaan sejenis. Teranyar, perseroan mengumumkan pembelian aset bidang tanah beserta bangunan pabrik di Sukabumi, Jawa Barat dari PT Triusaha Mitraraharja. Nantinya, pabrik tersebut akan digunakan untuk produksi air minum oksigen.













Jumat, 15 Februari 2019

PT EquityWorld Futures : Turunkan Harga Tiket Pesawat 20%, Saham Garuda Anjlok 2,7%


EqutiyWorld Futures - Kebijakan maskapai Garuda Indonesia Group mengumumkan penurunan harga tiket pesawat di seluruh rute penerbangan sebesar 20% menuai respons positif dari konsumen.
Namun ironisnya, kondisi ini tidak sejalan dengan performance saham perseroan yang justru terjun bebas. Berdasarkan data RTI di Jakarta, Kamis 14 Februari 2019. saham PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) pada sesi pertama terkoreksi turun 5,04% ke level Rp452 per saham. Volume perdagangan saham mencapai 41,15 juta saham senilai Rp18,85 miliar.
Sementara pada perdagangan hari ini jelang sesi I, harga saham Garuda turun 12 poin atau 2,71% ke level Rp430 per saham. Harga saham Garuda dibuka di level Rp442, dengan level tertinggi Rp454 dan level terendah Rp428 per saham.
Direktur Utama Garuda Indonesia, Ari Askhara mengungkapkan, penurunan harga tiket itu berlaku melalui lini layanan lengkap (full service) Garuda Indonesia dan penerbangan berbiaya hemat (low cost carrier) Citilink Indonesia, serta Sriwijaya Air-NAM Air Group.
Disampaikannya, penurunan tarif tiket pesawat merupakan tindak lanjut dari inisiasi Indonesia National Air Carrier Association (INACA) yang sebelumnya baru berlaku di beberapa rute penerbangan.
Menurutnya, sejalan dengan aspirasi masyarakat dan sejumlah asosiasi industri nasional serta arahan Presiden RI mengenai penurunan tarif tiket penerbangan dalam mendukung upaya peningkatan sektor perekonomian nasional khususnya untuk menunjang pertumbuhan sektor pariwisata, UMKM, hingga industri nasional lainnya, mengingat layanan transportasi udara memegang peranan penting dalam menunjang pertumbuhan perekonomian.
Ari memastikan komitmen penurunan harga tiket pesawat sejalan dengan dengan sinergi intensif yang dilakukan seluruh pemangku kepentingan terkait dalam memastikan akses masyarakat terhadap layanan transportasi udara tetap terjaga. Dia menambahkan, komitmen positif Garuda Indonesia Group sebagai BUMN tersebut sejalan dengan sinergi positif seluruh sektor penunjang layanan penerbangan dalam memastikan tata kelola industri penerbangan yang tepat guna, baik dari aspek aksesibilitas masyarakat terhadap layanan transportasi udara serta business sustainability maskapai di Indonesia.
Lebih lanjut melalui penurunan tarif tiket penerbangan tersebut, Ari berharap akses masyarakat terhadap layanan transportasi udara dapat semakin terbuka luas, sehingga Garuda Indonesia Group dapat mengakomodasi aspirasi masyarakat dalam memberikan pelayanan berkualitas yang dapat menjangkau seluruh masyarakat.
"Penurunan harga tiket tersebut kami pastikan akan menjadi komitmen berkelanjutan Garuda Indonesia Group dalam memberikan layanan penerbangan yang berkualitas dengan tarif tiket penerbangan yang kompetitif," katanya.
Sementara Frederik Rasali, Vice President Research Artha Sekuritas menilai, penurunan harga saham yang terjadi pada sesi pertama perdagangan kemarin menjadi cerminan respons atas berita penurunan harga tiket 20% untuk rute domestik. Menurutnya, para investor mempertimbangkan proyeksi kinerja keuangan maskapai pelat merah itu.
”Dari revenue karena penurunan harga tiket 20% ada kemungkinan turunassumsingvolume penjualan tidak naik signifikan”.













Kamis, 14 Februari 2019

PT EquityWorld Futures : BNI Syariah Kantongi Laba Bersih Rp416,08 Miliar


EquityWorld FuturesPT Bank BNI Syariah membukukan laba bersih sebesar Rp416,08 miliar, naik 35,67% dibandingkan laba bersih 2017 mencapai Rp306,68 miliar.
"Kenaikan laba tahun lalu disokong oleh ekspansi pembiayaan, peningkatan fee based, dan rasio dana murah yang optimal,"
Dari sisi pembiayaan, per Desember 2018 lalu, BNI Syariah telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp28,30 triliun atau naik 19,93% dibandingkan 2017 Rp23,6 triliun.
Komposisi pembiayaan tahun lalu disumbang oleh segmen konsumer sebesar Rp13,92 triliun atau 49,17% dari total pembiayaan, diikuti segmen komersial Rp7 triliun (24,74%), segmen kecil dan menengah sebesar Rp5,97 Triliun (21,09%), segmen mikro Rp1,08 triliun (3,82%), dan Hasanah Card Rp332,69 miliar (1,18%).
Sementara itu, kualitas pembiayaan BNI Syariah relatif terjaga, dimana pada 2018 berhasil menjaga rasio pembiayaan bermasalah Non Performing Financing (NPF) dibawah 3% yaitu sebesar 2,93%.
Hingga akhir tahun lalu, aset BNI Syariah mencapai Rp41,05 triliun atau tumbuh sebesar 17,88% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Dari sisi bisnis khususnya penghimpunan dana, Dana Pihak Ketiga (DPK) BNI Syariah mencapai Rp35,5 triliun atau tumbuh 20,82% dibandingkan tahun sebelumnya Rp29,38 triliun, dengan jumlah nasabah mencapai lebih dari 3 juta nasabah.
"Komposisi DPK tersebut didominasi oleh dana murah, yaitu giro dan tabungan yang mencapai 55,82%. Komposisi dana murah ini juga meningkat jika dibanding tahun sebelumnya 51,6%".












Rabu, 13 Februari 2019

PT EquityWorld Futures : Masyarakat Didorong Investasi Pasar Modal, Ini Alasannya


EquityWorld Futures - Pemerintah dinilai perlu untuk lebih mendorong masyarakat berinvestasi di pasar keuangan dan pasar modal sebagai upaya menjaga kestabilan nilai tukar rupiah, terutama dalam menghadapi tahun politik 2019 ini.
”Berinvestasi di pasar keuangan dan pasar modal akan memperkuat fundamental rupiah karena sebagian besar investor di pasar investor asing,"
Menurut dia, investor asing memiliki kemungkinan yang sangat besar untuk menarik uangnya dari pasar keuangan kalau ada guncangan di dalam negeri atau kalau ada kesempatan lainnya yang dinilai lebih menarik yang ada di luar negeri.
Walaupun begitu, menurut Ilman, selama ini kestabilan nilai tukar rupiah lebih banyak bergantung pada faktor eksternal, seperti kebijakan luar negeri Amerika Serikat atau China.
Mengatasi hal tersebut, lanjutnya, ada beberapa hal yang bisa dilakukan pemerintah untuk mengurangi dampak faktor eksternal terhadap rupiah, di antaranya adalah melalui upaya mendorong arus modal yang sifatnya tetap, sehingga lebih sulit untuk berpindah ke luar negeri.
Dia juga berpendapat bahwa Investasi Langsung Asing (FDI) berperan penting dalam hal ini dan dapat dicapai salah satunya dengan mempermudah birokrasi bisnis dan menciptakan iklim investasi yang baik.
”Pemerintah juga perlu mendorong pelaku pasar dan pemegang mata uang asing untuk menyimpan mata uang asing di Indonesia, yang salah satunya dapat dicapai dengan meningkatkan daya tarik produk keuangan yang dirilis pemerintah seperti Surat Utang Negara dan produk lainnya".













Selasa, 12 Februari 2019

PT EquityWorld Futures : BEI Siap Bantu Persija Melantai di Pasar Modal


EquityWorld Futures - Bursa Efek Indonesia (BEI) siap membantu rencana PT Persija Jaya Jakarta (Persija) tercatat ke dalam bursa saham tahun ini.

“Kami siap mendukung dan membantu prosesnya lebih baik. Ini kan pionir, pasti ada proses yang harus betul-betul dipastikan supaya mereka tidak kesulitan,”

Menurut dia, dengan menjadi perusahaan terbuka yang tercatat di bursa, hal tersebut tidak hanya dapat mendorong kinerja Persija tapi juga diharapkan dapat meningkatkan aspek tata kelola dan akuntabilitas di mata publik.














Senin, 11 Februari 2019

PT EquityWorld Futures : Rapat di DPR, Menteri Jonan: Harga Premium Turun Rp100/Liter


EquityWorld Futures - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan menerangkan, harga jual bahan bakar minyak (BBM) subsidi jenis Premium mengalami penurunan di Jawa,
Madura dan Bali (Jamali). Tercatat harga BBM Premium turun Rp100 per liter dari harga semula di Jawa, Madura, Bali (Jamali) Rp6.550 per liter, kini menjadi Rp6.450 per liter.
Dengan demikian, harga Premium di Jamali dan non-Jamali sama. Hal ini disampaikan Menteri Jonan saat menyambangi Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) bersama wakilnya Archandra Tahar serta Dirut PT Pertamina Nicke, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto serta menjawab pertanyaan anggota DPR yang meminta penjelasan harga premiun yang sudah turun di Jamali.
"Jenis bahan bakar umum turun dengan mekanisme pasar dan marginnya 10%, bahan bakar penugasan seperti Premium selama ini harga di luar Jawa, Madura, Bali (Jamali) Rp6.450 dan di Jamali Rp6.550. Sekarang harga BBM premium sudah turun Rp100, jadi harganya kita samakan di luar Jamali,"
Dalam kesempatan yang sama, Wamen ESDM Archandra Tahar mengatakan formula harga BBM ini dibuat agar masyarakat menikmati harga yang berkeadilan. "Penurunan harga BBM yang di masyarakat itu adalah harga yang usai kita terapkan, jadi masyarakat bisa menikmati harga BBM yang berkeadilan," 
Selain Premium, Pertamina akan menurunkan harga Pertamax Cs. Tapi untuk Pertalite tidak turun. Sekadar informasi, Pertamina menurunkan harga BBM non subsidi yang berlaku 10 Februari 2019 pukul 00.00 waktu setempat (WIT, WITA dan WIB). Penurunan ini sebesar Rp50-Rp800 per liter.
Kebijakan penyesuaian harga ini ditempuh menyusul tren menurunnya harga minyak mentah dunia dan penguatan rupiah terhadap dolar Amerika.
















Jumat, 08 Februari 2019

PT EquityWorld Futures : BEI Permudah Syarat Pencatatan Saham


EquityWorld Futures – Agar lebih banyak perusahaan yang menawarkan sahamnya di pasar modal Indonesia, Bursa Efek Indonesia (BEI) telah mengubah ketentuan yang mengatur pencatatan saham sebagaimana tertuang pada Perubahan Peraturan Nomor I-A tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham yang diterbitkan oleh Perusahaan Tercatat (Kep Direktur PT BEI Nomor: Kep-00183/BEI/12-2018 tanggal 27 Desember 2018).
Ada lima hal yang melatarbelakangi konsep perubahan peraturan ini, yakni pertama, untuk mengakomodasi kebutuhan pelaku pasar akan pendanaan dari pasar modal, dengan memberikan alternatif syarat Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham. Kedua, sebagai penyesuaian prosedur Pencatatan Saham dengan Peraturan OJK Nomor 7/POJK.03/2017 tentang Dokumen Pernyataan Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas, Efek Bersifat Utang, dan/atau Sukuk.
Ketiga, penyederhanaan dokumen dari 40 dokumen menjadi 12 dokumen. Keempat, menghapus permintaan dokumen hardcopy sesuai dengan rencana integrasi proses permohonan Pencatatan dan Penawaran Umum melalui Sistem Perizinan dan Registrasi Terintegrasi (SPRINT) OJK. Dan yang kelima, mengakomodasi pemberian notasi khusus pada kode Perusahaan Tercatat untuk meningkatkan perlindungan kepada investor.
Dalam rangka mempermudah persyaratan, mempercepat proses perizinan, dan meningkatkan proteksi investor, BEI menerbitkan perubahan Peraturan Nomor I-A tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham yang diterbitkan oleh Perusahaan Tercatat (Peraturan Nomor I-A), yang diberlakukan pada tanggal 27 Desember 2018. 
Kemudahan persyaratan yang diberikan BEI antara lain mengakomodasi alternatif persyaratan Aset Berwujud Bersih (Net Tangible Assets) di Papan Pengembangan, berupa laba usaha dan kapitalisasi pasar, atau pendapatan usaha dan kapitalisasi pasar. Alternatif tersebut juga mendukung Pencatatan saham perusahaan yang memiliki karakteristik tertentu antara lain industri kreatif dan start-up. Melalui perubahan Peraturan Nomor I-A, 
BEI tidak mengatur nilai nominal saham, namun mengatur harga saham pada saat Pencatatan perdana minimal sebesar Rp100. Selain itu, BEI juga meningkatkan kemudahan perizinan melalui penyederhanaan persyaratan dokumen Pencatatan dan penyampaian dokumen softcopy secara terintegrasi antara BEI dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
BEI juga berupaya untuk meningkatkan perlindungan investor melalui pemberian Notasi Khusus pada kode saham yang akan disebarkan melalui situs web BEI, data feed dan remote trading. Ragam Notasi Khusus mencerminkan status Perusahaan Tercatat bersangkutan, yang berhubungan dengan performa keuangan, informasi material dan compliance Perusahaan Tercatat. Harapannya, Notasi Khusus dapat menjadi indikator awal bagi investor dalam mengambil keputusan investasi di Pasar Modal Indonesia. Untuk selengkapnya, perubahan tersebut dapat dilihat pada laman Peraturan Nomor I-A di situs web Bursa.
Selain Perubahan Peraturan Nomor I-A, BEI saat ini juga sedang menyiapkan aturan terkait Papan Akselerasi, yakni satu papan khusus bagi Emiten dengan Aset Skala Kecil atau Emiten dengan Aset Skala Menengah. Papan akselerasi diharapkan dapat mengakomodasi lebih banyak perusahaan untuk melantai di BEI.












Kamis, 07 Februari 2019

PT EquityWorl dFutures : Pendapatan Pelita Samudera Tumbuh 30% Jadi USD63,5 Juta


EquityWorld Futures – Sepanjang tahun 2018 kemarin, PT Pelita Samudera Shipping Tbk (PSSI) membukukan kinerja yang cukup apik. Di mana perusahaan membukukan pendapatan sekitar USD63,5 juta, naik 30% dibandingkan tahun 2017 yang sebesar USD49 juta.
Kata Corporate Secretary PT Pelita Samudera Shipping Tbk Imelda Agustina Kiagoes, pencapaian kinerja pendapatan ini adalah terbesar bagi PSSI dalam lima tahun terakhir. "Semua ini berkat kinerja harga batubara thermal global yang solid serta kenaikan konsumsi domestik batubara thermal dan program ekspansi armada perusahaan yang berkelanjutan sejak 2016,"
Disampaikannya, pendapatan PSSI ditopang oleh lini bisnis kapal tunda dan tongkang (TNB) menyumbangkan sekitar 55% dari pendapatan non audit perusahaan tahun 2018. Kemudian diikuti oleh kontribusi dari fasilitas muatan apung (FLF) sekitar 40% dan Kapal Induk (MV) sekitar 5%.
Imelda juga menjelaskan dari sisi operasional kapal tunda dan tongkang juga mencatatkan kenaikan yang signifikan dalam volume angkutan batubara dari sekitar 9,8 juta metrik ton di tahun 2017 menjadi sekitar 12,9 juta metrik ton di tahun 2018, yang mencerminkan kenaikan sekitar 32% atau kenaikan sekitar 3,1 juta metrik ton. Sementara dari bisnis fasilitas muatan apung mencatatkan volume sebanyak 20,3 juta metrik ton di tahun 2018, pasca divestasi satu unit FLF Ratu Barito di September 2018. "Jumlah ini sedikit lebih rendah dibandingkan dengan 20,4 juta metrik ton yang ditangani selama tahun 2017," 
Sedangkan lini bisnis baru MV yang baru mulai beroperasi dengan satu unit kapal kelas Handysize sejak Maret 2018 telah berhasil menyumbangkan volume sekitar 280.000 metrik ton di tahun 2018. Imelda juga bilang, secara keseluruhan, total volume yang ditangani oleh PSSI di tahun 2018 berhasil melampaui 33 juta metrik ton, dengan pencapaian sebesar 33,5 juta metrik ton dibandingkan dengan sekitar 30,2 juta metrik ton di tahun 2017 atau tumbuh sebesar 11%.
Di akhir tahun 2018, PSSI telah berhasil menambah satu lagi kapal kelas Handysize bernama Dewi Ambarwati seharga USD9,6 juta. "Dan baru-baru ini menandatangani Perjanjian Jual-Beli (SPA) untuk kapal kelas Supramax pertamanya senilai USD10,5 juta pada tanggal 25 Januari 2019," 
Dia mengungkapkan bahwa realisasi dari tambahan armada ini akan menaikkan kapasitas angkut MV PSSI dari awalnya 30.000 DWT menjadi 110.000 DWT. "Hal ini sejalan dengan strategi PSSI untuk mendukung kebutuhan logistik Indonesia untuk sektor energi dan pertambangan," 
Karena didukung posisi keuangan yang kuat, maka PSSI melihat peluang untuk menambah lagi MV ke dalam armadanya seiring dengan target yang dipasang oleh Perseroan untuk volume kargo sebesar 1,8 metrik ton-2,2 juta metrik ton di tahun 2019. "Untuk armada MV, bergantung pada kondisi pasar dan kemampuan untuk menambah armada lagi. Dan ekspansi armada berkelanjutan akan membantu PSSI untuk mencapai target pertumbuhan organik sebesar 25%-30% di tahun 2019".