This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Kamis, 27 Desember 2018

PT EquityWorld Futures : Data Ekonomi Indonesia Berimbas Aksi Jual di Pasar Saham di 2018


EquityWorld Futures - Data ekonomi Indonesia yang cenderung menurun menjadi penyebab terjadinya aksi jual di pasar saham sepanjang tahun 2018. Hal ini wajar secara psikologis karena sesuatu yang negatif tentunya akan direspon secara negatif pula.

Analis Senior CSA Research Institute, Reza Priyambada, menilai adanya rilis data ekonomi yang bertuliskan penurunan, depresiasi, lebih rendah, tidak lebih tinggi, di bawah, dan sejenis lainnya tentunya akan direspon negatif. Pelaku pasar pun tampaknya tanpa mencerna lebih detil langsung bereaksi.

"Sehingga, berpengaruh pada kondisi IHSG. Bahkan rilis inflasi yang secara tahunan lebih rendah dari periode sebelumnya, hanya direspon positif sesaat karena adanya penilaian rendahnya inflasi kontra dengan keputusan BI yang menaikkan tingkat suku bunga,"

Reza menjelaskan, hal yang sama juga terjadi pada sejumlah emiten yang sahamnya terkena aksi jual. Setiap ada berita yang mengindikasikan penurunan kinerja, outlook, hingga pembagian dividen yang dianggap tidak lebih tinggi dari periode sebelumnya tentunya direspon negatif.

"Ini karena dianggap sebagai penurunan kinerja. Padahal belum tentu, bisa saja manajemen memiliki sejumlah perencanaan yang dapat membuat kinerja perusahaan bertumbuh atau paling tidak bertahan di tengah kondisi sektoral yang kurang baik," 

Adapun, berdasarkan realisasi pendapatan dan belanja negara, realisasi defisit anggaran sebesar Rp279,99 triliun atau 1,89% terhadap PDB lebih rendah dari periode sebelumnya sebesar 2,59%. Upaya pemerintah dalam meningkatkan pendapatan negara dibarengi dengan relaksasi perpajakan untuk menjangkau lebih banyak potensi pajak.

"Meski positif secara makroekonomi dan pengelolaan APBN namun, juga belum banyak berimbas pada IHSG,"

Kondisi negatif, lanjut dia, juga dirasakan dari sisi belanja negara, terutama peningkatan realiasasi belanja Kementerian PUPR yang mengalami peningkatan dan terserap lebih dari 70% terhadap APBN juga tidak banyak direspon positif pelaku pasar.

"Adanya sentimen positif dari rendahnya defisit tersebut tampaknya tidak banyak mempengaruhi laju IHSG yang cenderung mengalami pelemahan. Ini karena diimbangi oleh sentimen global dan adanya berbagai komentar negatif terkait defisit tersebut karena ketidakpahaman dalam memahami postur dan struktur APBN."






















EquityWorld Futures

Rabu, 26 Desember 2018

PT EquityWorld Futures : Transaksi Remitansi dari Pekerja Migran Indonesia Capai USD8,8 M


EquityWorld Futures - Transaksi pengiriman uang dari luar negeri ke Indonesia (remitansi) dari pekerja migran menghasilkan pendapatan devisa mencapai USD8,8 miliar atau sekitar Rp127 triliun. Pertumbuhan devisa tersebut diprediksi akan semakin meningkat seiring dengan tren peningkatan permintaan di negara-negara tujuan pekerja migran Indonesia. 

"Namun, angka sebesar USD8,8 miliar ini masih jauh tertinggal jika dibandingkan dengan Filipina yang sudah mencapai USD24 miliar," Deputi Gubernur Bank Indonesia Sugeng dalam sambutan seminar dengan tema "Membuka Akses Layanan Keuangan Melalui Optimalisasi Layanan Remitansi" 

Menurut dia, remitansi ini seharusnya bisa lebih besar dibandingkan negara lainnya. Pasalnya remitansi ini dapat mendorong sektor jasa yang akan membantu memperbaiki modal dan finansial di defisit transaksi berjalan (Current Account Deficit/CAD). 

Rendahnya remitensi dari Pekerja Migran Indonesia disebabkan tingkat masyarakat yang sudah memiliki rekening di bank (inklusi keuangan) di Indonesia masih rendah. Saat ini, inklusi keuangan Indonesia baru mencapai 49% dari target tingkat inklusivitas keuangan yang sebesar 75%. 

Di samping itu, BI memperkirakan masih terdapat sebesar 7% remitansi Pekerja Migran Indonesia yang dilakukan melalui jasa penitipan kepada orang yang dipercaya atau disebut praktik Hawala. Dengan demikian, masih adanya permasalahan dan tantangan dari sisi makro mengenai pembenahan di bidang remitensi. 

Tantangan lain adalah, meski 62% sistem remitansi telah berjalan secara nontunai tetapi sebesar 30% dana remitansi masih tidak masuk ke rekening sehingga ditarik secara tunai seluruhnya. "Ini juga yang menjadi salah satu faktor rendahnya akses masyarakat Indonesia terhadap lembaga keuangan," 

Meski demikian, ada beberapa langkah yang dilakukan BI untuk mendukung pengentasan kemiskinan sekaligus meningkatkan inklusivitas keuangan diantaranya pertama, bersama dengan pemerintah menyusun Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI) yang telah diluncurkan Presiden Joko Widodo akhir 2016 lalu. 

Kedua, optimalisasi agen Layanan Keuangan Digital (LKD) untuk memberikan jasa keuangan kepada masyarakat di seluruh pelosok wilayah Indonesia. 

Sugeng melanjutkan, potensi pengembangan kanal remitansi juga datang dari Pesantren. Badan usaha yang dimiliki Pesantren misalnya minimarket atau BMT (Baitul Maal wa Tamwil) juga dapat dikembangkan sebagai salah satu titik penerimaan dana remitansi. 

"Tentunya, dalam hal badan usaha milik Pesantren bekerja sama dengan penyedia layanan remitansi, perlu dijaga dan diperhatikan prinsip-prinsip dan nilai syariah-nya. Rambu-rambu syariah, mulai dari akad, syarat, rukun, hukum, administrasi pajak, akuntansi, hingga audit, perlu menjadi prioritas utama," 

Sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, sambungnya, potensi pengembangan remitansi yang berkolaborasi dengan badan usaha milik pesantren memiliki potensi yang sangat tesar untuk tumbuh dan terus berkembang. 

Kepala Departemen Elektronifikasi dan Gerbang Pembayaran Nasional BI Pungky Purnomo Wibowo menambahkan, bisnis remitansi di Indonesia perlu didorong melalui sebuah regulasi yang mendukung pelayanan. 

Dia pun berharap, layanan remitansi ini dapat menjadi semakin baik yang dicerminkan dengan skema remitansi yang lebih efisien, peningkatan kecepatan dana sampai ke rekening penerima, serta kemudahan Pekerja Migran Indonesia menemukan collecting point atau tempat pengiriman uang.

























EquityWorld Futures

Jumat, 21 Desember 2018

PT EquityWorld Futures : IHSG Akhir Pekan Ditutup Menghijau, Bursa Jepang Pimpin Kejatuhan Asia


EquityWorld Futures - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menghijau pada perdagangan akhir pekan, Setelah bergerak naik turun sepanjang pekan ketiga Desember 2018. Hingga sesi sore, IHSG menguat tipis ke level 6.163,60 lewat tambahan 15,72 poin atau 0,26%.

Hingga sesi perdagangan siang, bursa saham Tanah Air masih terkapar di zona merah dengan penurunan tipis 0,32% atau 19.75 poin ke level 6.128,12 saat sesi pagi tadi dibuka jatuh 22,289 poin yang setara 0,362% menjadi 6.125,35. Sedangkan kemarin bursa saham Tanah Air berakhir kehilangan 28,22 poin atau 0,46% di posisi 6.147,88.

Sektor saham dalam negeri hingga perdagangan sore mayoritas bergerak mixed alias variatif. Sektor dengan kenaikan tertinggi yaitu konsumen yang menanjak 1,48% sedangkan pelemahan terdalam terjadi pada sektor perkebunan yang jatuh 0,78%.

Adapun nilai transaksi pada bursa Indonesia sore ini tercatat sebesar Rp10,36 triliun dengan 16,12 miliar saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing minus Rp830,28 miliar dengan aksi jual asing sebesar Rp3,93 triliun dan aksi beli asing mencapai Rp3,10 triliun. Tercatat sebesar 206 saham menguat, 202 saham melemah dan 140 saham stagnan.

Beberapa saham yang menguat di antaranya PT Pelat Timah Nusantara Tbk (NIKL) naik Rp130 menjadi Rp4.080, PT Asahimas Flat Glass Tbk. (AMFG) bertambah Rp70 menjadi Rp3.550 dan PT Prodia Widyahusada Tbk. (PRDA) meningkat Rp50 ke posisi Rp2.300.

Selanjutnya saham-saham dengan pelemahan yakni PT Pelayaran Tamarin Samudra Tbk. (TAMU) turun Rp310 menjadi Rp3.620, PT Pollux Properti Indonesia Tbk. (POLL)menyusut Rp100 ke posisi Rp1.650 serta PT Cita Mineral Investindo Tbk. (CITA) berkurang Rp80 menjadi Rp1.610.

Di sisi lain, kebanyakan bursa utama Asia hingga sesi sore perdagangan, Jumat berakhir lebih rendah dipimpin kejatuhan ekuitas Jepang. Tercatat indeks Nikkei Jepang turun 1,11% hingga ditutup pada level 20,166.19 untuk mengiringi kemerosotan indeks Topix mencapai 1,91% untuk mengakhir perdagangan pekan ini di posisi 1,488.19. 

Bahkan dalam sesi perdagangan sebelumnya, Benchmark Nikkei 225 turun lebih dari 2,5%. Saham perbankan Jepang rontok di belakang keputusan Bank of Japan yang mempertahankan suku bunga tidak berubah. 

Kebijakan tersebut diikuti ambruknya saham Mitsubishi UFJ Financial Group sebesar 2,22% sementara Sumitomo Mitsui Financial Group turun 2,21%. Bank-bank Jepang telah terbebani akibat kelonggaran kebijakan moneter yang diusung Bank Sentral hingga memiliki efek samping berdampak pada pendapatan pemberi pinjaman negara.

Sementara indeks Kospi, Korea Selatan menguat untuk berbalik pulih dari kerugian sebelumnya dan ditutup sedikit lebih tinggi pada level 2.061,49 dengan tambahan 0,07%. Tren pelemahan juga terlihat pada bursa utama Australia dengan ASX 200 kehilangan 0,69% menuju posisi 5.467,6 dengan sebagian besar sektor tergelincir. 

Pasar saham daratan China juga tergelincir pada sesi perdagangan akhir pekan, dengan Komposit Shanghai menyusut mencapai 0,79% dan berada di level 2,516.25. Sedangkan komposit Shenzhen anjlok 0,959 persen untuk mengakhiri pekan ini menjadi 1.284,66 saat indeks Hang Seng membaik lewat kenaikan 0,51%.























EquityWorld Futures

Kamis, 20 Desember 2018

PT EquityWorld Futures : Rupiah Sesi Siang Tergelincir Saat IHSG Tertahan di Zona Merah


EquityWorld Futures - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada sesi siang perdagangan, Masih tergelincir atau lebih rendah dari sebelumnya. Kejatuhan mata uang Garuda mengiringi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang tertahan di zona merah hingga sesi I. 

Rupiah hingga perdagangan sesi I berada pada posisi Rp14.490/USD atau menyusut dari posisi penutupan sebelumnya Rp14.433/USD. Rupiah sendiri bergerak pada kisaran level Rp14.376 hingga Rp14.515/USD.

Posisi rupiah berdasarkan data Bloomberg, siang ini berada di level Rp14.495/USD atau melemah dari posisi kemarin pada level Rp14.438/USD. Siang ini rupiah bergerak pada kisaran harian Rp14.494-Rp14.517/USD.

Rupiah siang ini justru membaik menuju Rp14.485/USD. Posisi ini sedikit menguat dari sebelumnya berada di level Rp14.587/USD. 

Berdasarkan data dari kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah tertahan di level Rp14.499/USD. Posisi ini memburuk dari sebelumnya berada di level Rp14.380/USD.

Di sisi lain IHSG pada perdagangan sesi I masih berkutat pada zona merah usai kehilangan 52,99 poin atau setara 0,86% menjadi 6.123,10. Raihan ini melanjutkan tren negatif sejak pembukaan pagi tadi pada level 6.144,94 dengan penurunan mencapai 0,50% dibandingkan kemarin 6.176,09. 

Semua sektor saham dalam negeri siang ini masih berada dalam jalur negatif dengan sektor industri dasar dan keuangan menjadi sektor dengan pelemahan terdalam masing-masing sebesar 1,25% dan 1,15%. Sedangkan kenaikan tipis dicetak oleh sektor perkebunan sebesar 0,09%. 

Adapun nilai transaksi pada bursa Indonesia tercatat sebesar Rp4,95 miliar dengan 5,68 juta saham diperdagangkan pada sesi pagi dan transaksi bersih asing mencapai minus Rp110,61 miliar dengan aksi jual asing sebesar Rp1,48 triliun dan aksi beli asing mencapai Rp1,37 triliun. Tercatat 140 saham naik, 260 turun dan 117 stagnan.

Beberapa saham yang menguat yakni PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI), PT Intanwijaya Internasional Tbk (INCI) dan PT Perdana Bangun Pusaka Tbk (KONI). Selanjutnya saham-saham dengan pelemahan di antaranya PT Asahimas Flat Glass Tbk. (AMFG), PT Astra International Tbk (ASII) serta PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR).






















EquityWorld Futures

Rabu, 19 Desember 2018

PT EquityWorld Futures : Rupiah Masih Menghijau di Akhir Sesi Saat Dolar Ambles


EquityWorld Futures - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada akhir perdagangan, Masih menghijau hingga akhir sesi untuk meneruskan raihan positif tengah pekan ini. Membaiknya kurs rupiah terjadi saat dolar ambles seiring sikap hati-hati investor menanti kebijakan terbaru The Fed. 

Rupiah di sesi perdagangan sore menjaga penguatan di level Rp14.433/USD atau masih lebih baik dari sebelumnya Rp14.495/USD. Rupiah sepanjang hari ini bergerak pada level Rp14.330 hingga Rp14.521/USD.

Menurut data Bloomberg rupiah terus melaju di zona hijau untuk kemudian menjadi Rp14.438/USD dibandingkan kemarin Rp14.501/USD. Posisi tersebut menanjak naik dengan pergerakan harian rupiah di kisaran Rp14.352-Rp14.438/USD.

Rupiah sore ini masih menguat ke level Rp14.587/USD, dibandingkan sesi sebelumnya Rp14.687/USD. Peringkat ini menunjukkan mata uang Garuda semakin nyaman untuk jadi sinyal pemulihan. 

Rupiah tertahan pada jalur perbaikan usai melesat ke level Rp14.380/USD. Posisi ini memperlihatkan rupiah melawan balik dibandingkan posisi perdagangan sebelumnya Rp14.523/USD.

Dolar jatuh pada perdagangan Rabu karena investor memprediksi bahwa Federal Reserve bakal memperlambat laju kenaikan suku bunga pada pertemuan yang terus dipantau. Kondisi tersebut memberikan tekanan kepada dolar terhadap rival-rivalnya pada sesi tengah pekan hari ini. 

Pembuat kebijakan Fed secara luas diperkirakan akan menaikkan suku untuk keempat kalinya tahun ini, tetapi juga menyatakan kehati-hatian tentang pengetatan moneter di masa depan. Hal ini seiring dengan kekhawatiran tentang perlambatan pertumbuhan global.

Yen Jelang dan franc Swiss masing-masing bertambah sedikit lebih tinggi 0,1% saat berhadapan dengan dolar, dengan masing-masing bertengger ke level 112,33 dan 0,9916 untuk melanjutkan tren kenaikan tiga hari beruntun. Indeks dolar turun 0,3% pada posisi 96,77 mendekati posisi terendah satu pekan untuk memperpanjang kerugian di hari kedua. 

Pada tempat lain, euro mencapai posisi tertinggi satu minggu di 1,1405 terhadap USD atau naik 0,3%. Mata uang tunggal telah menikmati uptick langka dalam tiga sesi terakhir karena dolar bergulat dengan hasil yang lebih rendah dan risiko kebijakan moneter.
























EquityWorld Futures

Selasa, 18 Desember 2018

PT EquityWorld Futures : IHSG Berakhir Memerah Saat Bursa Asia Ambruk


EquityWorld Futures - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup memerah pada akhir perdagangan, Untuk meneruskan tren negatif sepanjang hari ini. Hingga sesi sore, IHSG ditutup melemah ke level 6.081,87 dengan penyusutan mencapai 7,44 poin atau 0,12%. 

Pada sesi I perdagangan, bursa saham Tanah Air tertekan untuk terus merosot menjadi 6.043,77 usai kehilangan 45,53 poin atau setara 0,75%. Setelah pagi tadi, melemah sebesar 36,350 poin atau 0,60% ke level 6.052,96 dibandingkan kemarin pada posisi 6.089,31. 

Adapun nilai transaksi pada bursa Indonesia sore ini tercatat sebesar Rp10,72 triliun dengan 14,54 miliar saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing minus Rp916,51 miliar dengan aksi jual asing sebesar Rp3,14 triliun dan aksi beli asing mencapai Rp2,22 triliun. Tercatat sebesar 174 saham menguat, 240 saham melemah dan 145 saham stagnan.

Beberapa saham yang menguat di antaranya PT Cita Mineral Investindo Tbk. (CITA) naik Rp80 menjadi Rp1.640, PT Astra International Tbk. (ASII) bertambah Rp75 menjadi Rp8.375 dan PT Danasupra Erapacific Tbk (DEFI) meningkat Rp70 menjadi Rp1.570.

Selanjutnya saham-saham dengan pelemahan yakni PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) turun Rp500 ke posisi Rp80.650, PT Inti Bangun Sejahtera Tbk. (IBST) menyusut Rp450 menjadi Rp8.500 serta PT Pollux Properti Indonesia Tbk. (POLL) berkurang Rp210 menjadi Rp1.550.

Sementara itu pasar saham Asia hingga perdagangan sore, Selasa terpantau ambruk setelah aksi jual Wall Street pada sesi semalam dipicu oleh kekhawatiran perlambatan ekonomi global. Di sisi lain pidato Presiden China Xi Jinping tidak membantu mengangkat sentimen pasar di Asia.

Pasar saham daratan China mengalami kerugian dengan Komposit Shanghai tergelincir 0,82% hingga ditutup menjadi 2.576,65 dengan komposit Shenzhen lebih rendah 0,813% untuk merampungkan perdagangan di level 1,312.55. Penurunan juga terlihat pada indeks Hang Seng di Hong Kong yang anjlok hingga 1,05% di posisi 25.814,25. 

Dalam sebuah pidato untuk memperingati 40 tahun reformasi ekonomi China hari ini, Xi Jinping menyerukan negaranya untuk "tetap berjalan" di jalur reformasi saat ini dan menekankan bahwa dirinya "tidak dalam posisi untuk mendiktekan kepada semua orang China, apa yang harus atau seharusnya tidak dilakukan.”

Indeks Nikkei 225 Jepang juga merosot sebesar 1,82% atau setara dengan 391.4 poin ke level 21,115.45 ketika indeks Topix lebih rendah 1,99% untuk mengakhiri perdagangan hari kedua pekan ini pada posisi 1.562,51. Saham industri kelas berat Fast Retailing turun 1,61%.

Indeks Kospi, Korea Selatan juga tergelincir 0,43% menjadi 2.062,11 terseret kejatuhan saham produsen chip yakni SK Hynix mencapai 1,77%. Bursa patokan Australia yaitu ASX 200 ikut turun lebih rendah 1,22% pada posisi 5.589,5 dengan hampir semua sektor mengalami kerugian.






















EquityWorld Futures

Senin, 17 Desember 2018

PT EquityWorld Futures : IHSG Sesi Pagi Dibuka Jatuh 5,730 Poin Saat Bursa Asia Mixed


EquityWorld Futures - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan, Dibuka jatuh saat mayoritas bursa utama Asia bergerak mixed atau variatif. Di awal sesi pagi, IHSG menyusut 5,730 poin atau setara 0,093% menjadi 6.164,11. 

Anjloknya IHSG di awal perdagangan terjadi, untuk melanjutkan tren pelemahan sejak akhir pekan. Tercatat pada Jumat, kemarin bursa saham Tanah Air ditutup turun tipis 7,88 poin atau 0,13% ke posisi 6.169,84. 

Penurunan IHSG pagi ini dipicu antara lain oleh kemerosotan harga saham Unilever Indonesia Tbk (UNVR), Astra International Tbk (ASII), Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan H.M. Sampoerna Tbk (HMSP).

Hingga pukul 09.19 WIB, harga saham emiten berkapitalisasi pasar di atas Rp300 triliun, yaitu UNVR turun 1,24% jadi Rp43.950 per unit. Adapun harga saham ASII turun 0,30% ke Rp8.425, BBRI turun 0,54% ke Rp3.660, HMSP turun 0,53% jadi Rp3.760 per saham. 

Adapun nilai transaksi pada bursa Indonesia tercatat sebesar Rp38 miliar dengan 15 juta saham diperdagangkan pada sesi pagi dan transaksi bersih asing minus Rp944,13 miliar dengan aksi jual asing sebesar Rp21,85 miliar dan aksi beli asing mencapai Rp20,90 miliar. Tercatat 40 saham naik, 27 saham turun dan 67 saham stagnan.

Pagi ini terlihat pasar saham Asia diperdagangkan dengan hati-hati menyusul laporan yang menunjukkan gejolak lebih lanjut untuk bursa saham pada 2019. Hal ini setelah aksi jual menerpa Wall Street pada sesi perdagangan akhir pekan, kemarin. 

Pasar saham daratan China jatuh pada awal perdagangan, pasca rilis data ekonomi China yang lebih rendah dari ekspektasi pada Jumat lalu. Komposit Shanghai tergelincir 0,6% untuk mengiringi penyusutan komposit Shenzhen mencapai 1,35%.

Indeks Hang Seng di Hong Kong juga lebih rendah sebesar 0,35% pada awal perdagangan. Di sisi lain indeks Nikkei Jepang meningkat tipis 0,45% saat indeks Topix juga merayap naik 0,11. Saham konglomerat seperti Softbank pulih dari kerugian awal untuk diperdagangkan melesar 1%. 

Pemulihan juga terlihat pada indeks Kospi, Korea Selatan untuk diperdagangkan sedikit lebih tinggi pada sesi pagi. Selanjutnya indeks patokan Australia, ASX 200 diperdagangkan cenderung mendatar, dengan sektor-sektor bergerak mixed.


























EquityWorld Futures

Jumat, 14 Desember 2018

PT EquityWorld Futures : Sinyal Positif dari Sektor Finansial Dukung Ekonomi RI di 2019


EquityWorld Futures - Tren positif sektor finansial global di tahun 2019 diprediksi akan mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia yang lebih baik dibandingkan 2018. 

Hal ini sudah ditandai dari kondisi pasar yang mulai kondusif, yaitu kinerja pasar saham dan obligasi yang tumbuh masing-masing 3,85% (MoM) dan 4,17% (MoM), sedangkan nilai tukar rupiah menguat 5,93% per November 2018. 

Kondisi pasar global sedikit banyak diakui akan mempengaruhi kondisi domestik Indonesia, terutama dari iklim bunga dan mata uang. Sinyal moderasi pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat dan The Fed yang tidak terlalu agresif, akan membuat tekanan nilai tukar rupiah mereda, sehingga kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia diperkirakan sudah mendekati puncak atau tahap akhir. 

Chief Economist & Investment Strategist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) Katarina Setiawan mengatakan, sektor keuangan Indonesia mulai menunjukkan arah positif di penghujung tahun 2018. 

Topik utama yang mempengaruhi di 2018 mulai dari pertumbuhan global, kenaikan suku bunga Amerika Serikat (The Fed) yang sangat agresif, dan perang dagang antara Amerika Serikat dengan mitra dagangnya, membuat pasar bergejolak dan bergerak negatif pada tahun berjalan 2018. 

"Kami memprediksi IHSG di tahun depan berkisar di level 6.900 hingga 7.100. Sementara nilai tukar rupiah antara Rp14.500 sampai Rp15.200 per dolar AS," 

Tahun depan menurutnya akan diwarnai pertumbuhan ekonomi dunia yang masih positif meski cenderung mengalami moderasi, kemudian suku bunga global cenderung akomodatif, dan perang dagang yang terjadi antara Amerika Serikat dan mitra-mitranya. 

Kenaikan suku bunga The Fed diperkirakan tidak akan seagresif tahun 2018. Hal ini lantaran Amerika Serikat harus menghadapi meredanya dampak positif dari pemotongan pajak terhadap pertumbuhan ekonominya, sementara kenaikan suku bunga agresif selama dua tahun berturut-turut akan mulai menggerus laju pertumbuhan ekonomi negara tersebut. 

"Karena kenaikan suku bunga The Fed yang tidak terlalu agresif, otomatis tekanan kenaikan suku bunga di negara-negara berkembang akan mereda," 

Sementara, perang dagang antara Amerika Serikat dan mitra-mitranya menurut dia masih akan mewarnai perjalanan tahun 2019. Menurutnya pasar finansial global telah memperhitungkan dampak terburuk dari perang dagang terhadap ekspektasi pertumbuhan ekonomi dan laba korporasi. 

"Satu hal yang menarik, perang dagang membuat kawasan Asia Tenggara, khususnya Indonesia, berpeluang diuntungkan. Korporasi global yang berpusat di China bisa mendiversifikasikan bisnisnya ke luar China. Sektor-sektor berpotensi di antaranya adalah IT, automotif dan garmen,” 

Terkait pemilu tahun depan, kondisi ini menurutnya tentu akan menciptakan dinamikanya sendiri. Secara historis, di tahun pemilu pasar saham Indonesia cenderung menguat ditopang oleh ekspektasi ekonomi yang dapat berkontribusi positif bagi dunia usaha dan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Kebijakan populis yang biasa diluncurkan menjelang pemilu juga dapat meningkatkan aktivitas ekonomi.

























EquityWorld Futures

Kamis, 13 Desember 2018

PT EquityWorld Futures : IHSG Berakhir Melesat 1,02% Saat Bursa China Pimpin Kebangkitan Asia


EquityWorld Futures - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup meroket ke zona hijau untuk melengkapi catatan positif sepanjang hari. Pada sesi penutupan perdagangan, Tercatat IHSG melesat 1,02% atau 62,14 poin menuju level 6.177,72 ketika bursa Asia tampil kokoh dipimpin bursa China. 

Pada perdagangan sesi I siang tadi, bursa saham Tanah Air perkasa dengan tambahan 55,02 poin atau 0,90% menjadi 6.170,60. Raihan tersebut jauh lebih baik dari pembukaan pagi tadi, di level 6.156,58 lewat peningkatan 41,070 poin yang setara 0,67% ketika kemarin meroket jadi 6.115,58 atau naik 38,99 poin.

Sektor saham dalam negeri hingga perdagangan sore kebanyakan berada di jalur positif, dipimpin lonjakan sektor Infrastruktur sebesar 2,02% serta aneka industri melesar 1,94%. Sedangkan satu-satunya pelemahan menimpa perdagangan usai kehilangan sebesar 0,11%. 

Adapun nilai transaksi pada bursa Indonesia sore ini tercatat sebesar Rp10,95 triliun dengan 13,89 miliar saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing Rp686,42 miliar dengan aksi jual asing sebesar Rp3,32 triliun dan aksi beli asing mencapai Rp4,01 triliun. Tercatat sebesar 271 saham menguat, 160 melemah dan 138 stagnan.

Beberapa saham yang menguat di antaranya PT Astra International Tbk. (ASII) bertambah Rp200 menjadi Rp8.450, PT Pelayaran Tamarin Samudra Tbk. (TAMU) naik Rp130 menjadi Rp3.830 serta PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) meningkat Rp75 ke posisi Rp2.040.

Sementara saham-saham dengan pelemahan yakni PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) turun Rp1.225 menjadi Rp13.500, PT Map Aktif Adiperkasa Tbk. (MAPA) menyusut Rp150 ke level Rp3.600 dan PT Indonesian Paradise Property Tbk. (INPP) berkurang Rp125 menjadi Rp480. 

Di sisi lain pasar saham Asia ditutup lebih tinggi pada akhir perdagangan, Kamis dipimpin bursa saham China mengikuti jejak momentum positif Wall Street sebelumnya. Mengawali perdagangan dengan variatif, indeks saham China kembali bangkit untuk memimpin negara-negara lain di Asia. 

Komposit Shanghai mengakhiri sesi perdagangan dengan melompat lebih tinggi 1,23% menjadi 2.634,05 untuk mengiringi peningkatan Komposit Shenzhen mencapai 1,106% ke posisi 1.360,93. Selanjutnya raihan positif juga diperlihatkan indeks Hang Seng, Hong Kong dengan tambahan 1,18% di level 26.495,67. 

Indeks Nikkei Jepang juga meningkat sebesar 0,99% untuk ditutup pada level 21.816,19 di akhir sesi dan diikuti indeks Topix berakhir lebih tinggi 0,62% menjadi 1.616,65. Penguatan tipis juga terjadi pada indeks Kospi usai merayap 0,62% ke posisi 2.095,55 pada sesi penutupan.

Pasar saham Australia juga mencetak keuntungan yang relatif sederhana. Indeks ASX 200 mengakhiri sesi pada level 5.661,6 dengan tambahan 0,14%. Beberapa saham mengalami tekenan seperti Hutchison Telecommunications anjlok 21,43% di akhir sesi dan TPG Telecom turun 16,67%.






















EquityWorld Futures

Rabu, 12 Desember 2018

PT EquityWorld Futures : Rupiah Dibuka Berbalik Membaik Saat Dolar Cetak Rebound


EquityWorld Futures - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada awal perdagangan, Dibuka berbalik pulih, setelah kemarin merosot tajam hingga kembali tembus level Rp14.600/USD. Perbaikan rupiah pagi ini mengikuti goyahnya Poundsterling seiring dolar yang terus menuju posisi terbaiknya. 

Rupiah pagi ini dibuka menguat menjadi Rp14.577/USD. Posisi ini memperlihatkan rupiah sedikit lebih baik dibandingkan posisi perdagangan kemarin di level Rp14.613/USD.

Rupiah juga lebih tinggi ke posisi Rp14.600/USD. Rupiah menunjukkan perlawanan menjelang akhir tahun untuk menjadi sinyal positif agar terus di zona hijau usai kemarin parkir di level Rp14.635/USD.

Rupiah pada sesi perdagangan pagi juga membaik di level Rp14.560/USD dengan pergerakan harian Rp14.550 hingga Rp14.600/USD. Peringkat tersebut menjadi sinyal berbaliknya rupiah, meski tidak terlalu besar setelah kemarin memburuk Rp14.595/USD.

Posisi rupiah melihat data Bloomberg, pada perdagangan spot exchange melompat ke level Rp14.580/USD dibandingkan sebelumnya pada posisi Rp14.607/USD. Rupiah hari ini bergerak di kisaran Rp14.574-Rp14.604/USD.

Di sisi lain seperti dilansir Reuters, Dolar bertahan di dekat posisi tertinggi dalam satu bulan terhadap rival-rivalnya pada perdagangan hari ini. Hal ini usai mendapatkan dukungan dari rebound imbal hasil obligasi pemerintah AS dan kelemahan poundsterling terimbas ketidakpastian tentang negosiasi Brexit.

Greenback terangkat karena imbal hasil Treasury AS jangka panjang bangkit dari posisi terendah tiga bulan. Indeks dolar versus enam mata uang utama lainnya berdiri di level 97,387 setelah naik dalam sesi semalam ke posisi 97,545 atau tertinggi sejak 13 November.

Mata uang Inggris merangkak naik 0,15% menjadi 1,2505 terhadap USD setelah turun menjadi 1,2480 dalam sesi semalam, atau menjadi yang terlemah sejak April 2017. Terpantau Pounds sendiri telah kehilangan 1,7% sepanjang pekan ini.





















EquityWorld Futures

Selasa, 11 Desember 2018

PT EquityWorld Futures : IHSG Berakhir Tertahan di Zona Merah Saat Bursa Asia Mixed


EquityWorld Futures - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan, Berakhir tertahan di zona merah untuk melengkapi raihan negatif sepanjang hari ini. Tercatat, IHSG hingga sesi sore ditutup melemah 34,77 poin atau 0,57% ke level 6.076,59 saat bursa utama Asia lainnya bergerak mixed alias variatif. 

Pada sesi siang tadi, bursa saham Tanah Air masih berkutat di zona merah usai kehilangan 31,87 poin menuju posisi 6.079,49 untuk melanjutkan tren negatif setelah pagi tadi dibuka jatuh menjadi 6.095,82 usai merosot 15,540 poin atau 0,254%. Kemarin, IHSG ditutup turun tipis 15,00 poin atau 0,24% ke level 6.111,36.

Sektor saham dalam negeri hingga perdagangan sore kebanyakan masih berada dalam jalur negatif dipimpin kejatuhan terdalam industri dasar mencapai 2.76% diikuti kejatuhan infrastruktur sebesar 1.14%. Sedangkan penguatan dicetak oleh sektor perkebunan dengan tambahan 0,57% dan pertambangan naik 0,56%. 

Adapun nilai transaksi pada bursa Indonesia sore ini tercatat sebesar Rp8,59 triliun dengan 10,65 miliar saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing minus Rp1,00 triliun dengan aksi jual asing sebesar Rp3,35 triliun dan aksi beli asing mencapai Rp2,34 triliun. Tercatat sebesar 184 saham menguat, 250 saham melemah dan 125 saham stagnan.

Beberapa saham yang menguat di antaranya PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) naik Rp100 menjadi Rp2.200, PT Ace Hardware Indonesia Tbk. (ACES) bertambah Rp55 ke posisi Rp1.535 dan PT Arthavest Tbk (ARTA) meningkat Rp52 menjadi Rp458.

Saham-saham dengan pelemahan yakni PT Gudang Garam Tbk (GGRM) turun Rp1.750 menjadi Rp81.050, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) menyusut Rp70 ke level Rp1.940 serta PT Indospring Tbk. (INDS) berkurang Rp70 menjadi Rp2.340.

Di sisi lain, pasar saham Asia hingga sesi sore diperdagangkan mixed mengiringi kenaikan tipis Wall Street sebelumnya. Pasar saham daratan China, kembali mencetak keuntungan untuk menutup sesi perdagangan, Selasa dipimpin lonjakan Komposit Shanghai mencapai 0,37% ke level 2.594,09. 

Sementara komposit Shenzhen lebih tinggi 0,853% untuk menyelesaikan sesi perdagangan pada posisi 1.343,90. Selanjutnya indeks Hang Seng di Hong Kong juga mengalami pemulihan untuk ditutup sedikit lebih tinggi pada 25.771,67 atau sekitar 0,07%. 

Penurunan terlihat pada indeks Nikkei Jepang dengan penyusutan 0,34% menjadi 21.148,02 ketika indeks Topix tergelincir 0,91% ke level 1.575,31. Saham konglomerat Jepang, Softbank menguat 2,45% setelah perusahaan mengumumkan bahwa saham IPO unit mobile-nya akan dijual senilai 1.500 yen.

Indeks Kospi Korea Selatan ditutup sedikit lebih rendah pada level 2,052.97 usai kehilangan 0.82% ketika saham LG Electronics justu lebih tinggi sebesar 2,14%. Sedangkan indeks ASX 200 Australia naik 0,42% menjadi 5.575,90 hingga sesi penutupan dengan sebagian besar sektor mencetak keuntungan.

Saham-saham perbankan yang disebut Big Four Australia mengalami kenaikan pada hari ini. Australia dan Selandia Baru Banking Group menanjak 0,53% dan Commonwealth Bank of Australia meningkat sebesar 0,23% diikuti lompatan saham Westpac 0,80% serta National Australia Bank lebih tinggi 0,43%.























EquityWorld Futures

Senin, 10 Desember 2018

PT EquityWorld Futures : Didukung Proyek LRT, Urban Jakarta Incar Laba Bersih Rp120 Miliar


EquityWorld Futures - PT Urban Jakarta Propertindo Tbk (URBN) mengincar raihan pendapatan Rp400 miliar dengan laba bersih Rp120 miliar pada 2019. Perusahaan optimistis mencapai target tersebut didukung proyek Light Rapid Transit (LRT).

Direktur Urban Jakarta Propertindo Tri Rachman Batara mengatakan, target laba bersih tahun depan itu melesat dari tahun ini yang sebesar Rp34 miliar. Pembangunan empat proyek menjadi andalan perusahaan yakni Gateway Park, Urban Signature, Urban Sky dan Urban Suites. "Kami proses pembangunan empat proyek. Itu dijual tahun depan, barangnya sudah kelihatan," 

Perusahaan berharap pembangunan LRT juga semakin kelihatan. Sehingga, masyarakat semakin yakin ini sebagai jawaban dan melakukan pembelian.

Sementara itu, marketing sales tahun depan ditargetkan 70%-80% dari pendapatan Rp400 miliar. Angka itu dihitung dari adanya Kerja Sama Operasi (KSO) dengan PT Adhi Commuter Properti di proyek Gateway Park dan Urban Signature. "Sehingga ada tagihan disitu. Kami harap sesuai progress pembangunan, kalau belum 20% belum bisa bukukan apa-apa," 

Adapun pendapatan Urban Jakarta semester I/2018 sebesar Rp52,4 miliar, meningkat mencapai 44% dibanding periode yang sama 2017. Peningkatan ini karena perusahaan telah menjual apartemen Lot 1 di proyek Gateway Park, dimana pada 2017 baru menjual Ruko di proyek Gateway Park. Marjin laba bersih perusahaan pada semester I/2018 sebesar 33,72%, meningkat dibanding semester sebelumnya 28,36%. Hal ini dikarenakan peningkatan laba bersih yang bersumber dari kenaikan pendapatan.

Selain itu, aset lancar pada Semester l/2018 mengalami kenaikan sebesar Rp17,3 miliar atau setara dengan 1,69% dibanding dengan semester sebelumnya. Hal ini disebabkan karena adanya peningkatan pada aset real estat sebesar Rp162,31 miliar atau sebesar 43,09%, sejalan dengan terlaksananya pembangunan proyek yang dimiliki oleh perusahaan.
























EquityWorld Futures