EquityWorld Futures - Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) terus berlanjut. Bahkan pada penutupan sesi I, rupiah pada jeda siang ini, melemah 165 poin atau 1,14% menjadi Rp14.555 per USD, berbanding Rp14.390 per USD pada Rabu kemarin.
Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia, rupiah pada Kamis ini dipatok Rp14.507 per USD, terdepresiasi 124 poin atau 0,86% dari posisi Rp14.383 per USD pada Rabu lalu.
Rupiah menyerah 159 poin atau 1,10% ke level Rp14.561 per USD. Awal perdagangan, mata uang NKRI dibuka terdepresasi 80 poin ke level Rp14.482 per USD, setelah pada penutupan Rabu lalu berada di Rp14.402 per USD.
Hasil ini membuat rupiah menjadi mata uang paling terlemah di Asia pada Kamis ini, dalam catatan Bloomberg. Disusul oleh rupee India -0,74% ke level 70,97, won Korea Selatan -0,41% menjadi 1.118, peso Filipina -0,40% menjadi 52,93, kyat Myanmar -0,30% menjadi 4,166 dan yuan China -0,29% menjadi 6,8762.
Rupiah melemah seiring masih tingginya kepemilikan asing di obligasi berdenominasi rupiah, melebarnya defisit transaksi berjalan (current account deficit/ CAD), dan menurunnya cadangan devisa.
Sementara itu, pelaku pasar kembali meningkatkan permintaan terhadap dolar AS selaku safe haven, seiring masih banyaknya pertanyaan dalam gencatan dagang AS dengan RRC. Indeks USD yang mengukur greenback terhadap enam mata uang lainnya naik menjadi 97,047.
EquityWorld Futures
0 komentar:
Posting Komentar