This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Kamis, 06 Februari 2020

PT Equityworld Futures : Futures emas lebih tinggi selama sesi AS


Equityworld Futures - Pada Divisi Comex New York Mercantile Exchange, Futures emas untuk penyerahan April diperdagangkan pada USD1.561,85 per troy ons pada waktu penulisan, meningkat 0,41%.

Instrumen ini sebelumnya diperdagangkan sesi tinggi USD per troy ons. Emas kemungkinan akan mendapat support pada USD1.551,25 dan resistance pada USD1.598,30.

Baca juga: PT Equityworld Futures : Harga Emas Naik, Pasar Terus Soroti Perkembangan Virus

Indeks Dolar AS Berjangka yang memantau kinerja greenback versus keranjang enam mata uang utama lainnya, naik 0,29% dan diperdagangkan pada USD98,090.

Sementara itu di Comex, Perak untuk penyerahan Maret naik 0,30% dan diperdagangkan pada USD17,613 per troy ons sedangkan Tembaga untuk penyerahan Maret naik 1,57% dan diperdagangkan pada USD2,582 per pon.



Equityworld Futures

Rabu, 05 Februari 2020

PT Equityworld Futures : Sentimen Risiko Virus Mendominasi, Dolar AS Ungguli Yen


Equityworld Futures - Dolar AS masih unggul terhadap yen di tengah aksi jual posisi safe haven ketika respons Cina terhadap wabah virus korona mendukung kepercayaan investor bahkan kala jumlah kematian dan kasus infeksi baru terus meningkat.
Wabah virus korona merenggut korban nyawa pertama di Hong Kong, ketika jumlah korban tewas di Cina bertambah 65 orang menjadi 490 orang dan jumlah kasus infeksi meningkat menjadi 24.324.
Namun menolak meningkatnya angka kematian menurut laporan yang dilansir Reuters, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan masih mungkin untuk menahan penyebaran virus. Sekitar 99% kasus ada di Cina, yang telah merespons dengan tindakan karantina drastis dan suntikan dana 1,7 triliun yuan ($243 miliar) ke dalam sistem keuangan.


Laporan menyebut bahwa stimulus lebih besar kemungkinan akan menyusul. Harapan luas dukungan ekonomi serta langkah-langkah terbaru ini mendorong investor sebagian mengalihkan posisi dari safe haven yang terlihat selama dua minggu terakhir.
Emas COMEX turun 1,7% di $1.555.5 pada sesi AS, yen JepangUSD/JPY mengalami sesi terburuk terhadap dolar selama hampir enam bulan di 109,54 dan indeks saham Dow Jones membukukan kenaikan harian terbesar sejak Agustus 2019 di 28.807,63 atau naik 1,44%.
Namun, yen, yang dianggap sebagai aset safe haven berdasarkan posisi Jepang sebagai negara kreditor terbesar di dunia, menghentikan penurunannya pagi hari ini dan ini menunjukkan investor masih berhati-hati.
Yen terakhir bergerak di atas level terendah 1,5 minggu di 109,43 per dolar. Dolar Australia yang terekspos sentimen perdagangan, sebaliknya, melambung 0,7% pada hari Selasa di $0,6733.
Pada perdagangan luar negeri, yuan Cina USD/CNY masih tetap di level 6,9943. Dolar Selandia Baru stabil di $0,6486.



Selasa, 04 Februari 2020

PT Equityworld Futures : Harga Emas Antam Turun Rp1.000 Dijual Rp778.000/Gram


Equityworld Futures - Harga emas PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) terpantau mengalami penurunan pada perdagangan hari ini. Harga emas dibanderol seharga Rp778.000 per gram.

Mengutip laman resmi Antam, emas Antam pada perdagangan hari turun Rp1.000 sehingga tetap dibanderol dengan harga Rp778.000 per gram.

Berikut daftar harga emas Antam untuk pecahan lainnya pada perdagangan hari ini:


- 0,5 gram: Rp413.500
- 1 gram: Rp778.000
- 2 gram: Rp1.505.000
- 3 gram: Rp2.236.000
- 5 gram: Rp3.710.000
- 10 gram: Rp7.355.000
- 25 gram: Rp18.280.000
- 50 gram: Rp36.485.000
- 100 gram: Rp72.900.000
- 250 gram: Rp182.000.000
- 500 gram: Rp363.800.000
- 1.000 gram: Rp727.600.000.




Senin, 03 Februari 2020

PT Equityworld Futures : Dampak Virus Korona Buat OPEC Khawatir


Equityworld Futures - Ini adalah bulan yang tidak bisa dibayangkan oleh trader minyak, tidak setelah rencana OPEC untuk mengurangi pasokan sebanyak 2 juta barel per hari, roket Iran menembaki pangkalan udara AS dan Menteri Energi Arab Saudi Abdulaziz bin Salman mengungkapkan ketidaksukaannya terhadap investor karena mengabaikan pendaftaran saham perusahaan minyak Saudi Aramco (SE:2222).
Namun, inilah dia: bulan terburuk bagi minyak selama lebih dari setahun setelah mencatatkan kinerja terbaik pada tahun 2019.
Sebagai catatan, Brent membukukan kerugian bulanan lebih 14% untuk bulan Januari, penurunan terbesar sejak November 2018, ketika kehilangan nilai sebesar 22%. WTI turun nyaris 16% pada bulan Januari, kinerja terburuk sejak Mei tahun lalu.
Hanya butuh waktu empat minggu, virus korona telah membatalkan segala upaya selama lebih dari setahun yang dilakukan oleh Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC). OPEC tetap mendukung para negara anggotanya yang paling bandel - Irak, Libya dan Nigeria - untuk mencapai kepatuhan pemotongan produksi yang dijanjikan selama 18 bulan terakhir. Kelompok tersebut tetap fokus pada pernyataannya, meskipun ada cuitan dari Presiden AS Donald Trump yang ingin mengganggu kenaikan harga bahan bakar di stasiun minyak AS pada tahun 2018. Hal ini menjadi ketakutan bagi Trump karena dapat mengurangi suara Partai Republik dalam pemilihan tengah tahun (partai pesaing Demokrat tetap memenangkan kursi mayoritas di DPR AS).


Namun, tidak ada yang dilakukan OPEC selama satu setengah tahun terakhir yang dapat mempersiapkannya menghadapi krisis. Virus korona praktis telah melemahkan setiap kepercayaan pasar dan tidak meninggalkan apa-apa selain ketakutan. Virus ini mengguncang pondasi tren bullish yang mendorong Brent ke atas level $86 pada Oktober 2018 - tingkat tertinggi sejak $100 per barel hari pada 2013 - dan sekali lagi ke puncak di atas $71 tahun ini, setelah mengalami volatilitas dalam beberapa bulan terakhir. Sekarang, yang bisa dipikirkan semua trader adalah seberapa jauh pasar bisa turun, karena virus itu sendiri tidak akan hilang.
Sementara Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengumumkan status darurat global virus korona, penyebarannya secara global masih relatif ringan dibandingkan dengan di Cina, di mana pandemi semakin memburuk dari waktu ke waktu, baik dalam tingkat infeksi maupun jumlah kematian. Bagi pasar minyak, korban manusia, penutupan kota dan kehilangan tingkat produksi di hampir setiap industri besar di Cina bermakna juga kehilangan peningkatan jumlah barel setiap jam pada konsumen komoditas terbesar di dunia itu.
Dan kerugian itu dapat diperkirakan oleh siapa pun, sebagaimana perkiraan dari bank-bank di Wall Street dan juga perusahaan riset.
Sanford C. Bernstein & Co. mengatakan minyak bisa jatuh ke sekitar $50 per barel tanpa intervensi OPEC. Perusahaan ini telah memangkas perkiraan permintaan bensin sebesar 50.000 barel per hari, dan memangkas estimasi konsumsi diesel sebesar 40.000 barel per hari.
Morgan Stanley (NYSE:MS) mengatakan jika situasi virus terus meningkat selama tiga hingga empat bulan, maka perusahaan akan memangkas sekitar 75.000 barel per hari dari pertumbuhan permintaan minyak di Cina pada tahun 2020. Jika wabah memuncak dalam satu hingga dua bulan, pertumbuhan permintaan kuartal pertama akan turun menjadi 150.000 barel per hari dari 310.000, katanya.
Pembatalan penerbangan dapat menyebabkan hilangnya permintaan bahan bakar jet sebanyak 400.000 hingga 700.000 barel per hari pada kuartal pertama, sementara pelemahan permintaan diesel dapat menyebabkan pemotongan produksi kilang minyak, kata Morgan Stanley.
S&P Global (NYSE:SPGI) Platts, dalam skenario terburuk, mengatakan permintaan minyak global akan turun "sangat besar dan hampir membawa bencana" sebanyak 2,6 juta barel pada bulan Februari dan 2 juta di bulan Maret. Untuk bahan bakar jet, ini bisa berarti penurunan permintaan 1 juta barel per hari bulan depan.
Platts juga melaporkan bahwa OPEC dan mitranya dapat mengadakan pertemuan komite teknis tingkat delegasi antara Selasa dan Rabu untuk merekomendasikan tindakan segera bagi para menteri kelompok tersebut, tapi mungkin masih dapat bertemu pada bulan Maret sesuai jadwal. Pertemuan teknis ini berpotensi mengoordinasikan pengurangan produksi yang lebih dalam untuk menanggapi krisis virus korona.
Trader akan menunggu untuk melihat apa yang dicapai pertemuan tersebut meskipun sedikit yang yakin akan menghambat kejatuhan pasar minyak.



Dan di mana posisi emas dari semua ini?
Yah, logam kuning mencatatkan bulan terbaiknya dalam lima lima untuk bulan Januari, bertindak sebagai aset lindung nilai terhadap virus korona.
Grafik menunjukkan bahwa penyelesaian perdagangan Jumat pada level $1.588 per ons, emas berjangka dan emas akan berada di tempat yang menguntungkan untuk mencoba dan membangun momentum lagi menuju tingkat tertinggi tujuh tahun Januari di atas $1.600 per ons.
Tinjauan Sektor Energi
Minyak mengakhiri bulan Januari dengan menderita kerugian bulanan terburuk selama lebih dari satu tahun karena pembeli utama Cina hampir mengalami kelumpuhan akibat terjangan krisis virus korona. Upaya OPEC dan mitranya untuk mempercepat pertemuan guna menopang pasar nyaris tidak membantu.
Brent, minyak mentah acuan global di London, turun 71 sen, atau sebesar 1,2%, di $56,52. Brent mencapai level terendah empat bulan di 56,16 pada perdagangan harian.
Minyak West Texas Intermediate di New York, minyak mentah acuan AS, turun 58 sen, atau sebesar 1,1%, menjadi $51,56 per barel. WTI mencapai level terendah enam bulan mendekati $51,11 sebelumnya.
Kerugian pada hari Jumat itu terjadi meskipun agensi baru Rusia Ifax melaporkan bahwa Menteri Energi Alexander Novak menyetujui rencana Arab Saudi dan negara kelompok OPEC+ lainnya untuk mendorong maju jadwal pertemuan ke bulan depan dalam upaya untuk meletakkan pondasi di pasar minyak.
Bloomberg, dalam laporan terpisah Kamis silam, mengatakan Moskow tampaknya menolak untuk mempercepat pertemuan karena itu bermakna bahwa bakal ada pengurangan produksi yang lebih dalam bagi negara-negara yang terlibat - sesuatu yang ditentang oleh produsen minyak independen di Rusia.



Laporan Ifax, bagaimanapun, menyarankan bahwa satu-satunya masalah untuk Moskow adalah setuju dengan negara OPEC+ tersisa lainnya terkait tanggal baru untuk pertemuan tersebut.
Data menunjukkan aktivitas pabrik Cina mandek pada bulan Januari, menambah kekhawatiran tentang kejatuhan ekonomi dari epidemi itu selama sebulan.
Goldman Sachs (NYSE:GS) merevisi turun ekspektasi pertumbuhan PDB 2020 Cina menjadi 5,5% dari 5,9%.
Pasar global sempat tenang Kamis malam lalu setelah WHO memberikan pujian kepada Cina atas upayanya dalam memerangi epidemi. Namun, ketika perdagangan dimulai kembali pada hari Jumat silam, sentimen jatuh kembali.
"Ketakutan datang kembali karena meskipun (WHO) menyatakan bahwa negara-negara tidak boleh mengganggu sektor perjalanan dan perdagangan, faktanya sudah tampak," kata Phil Flynn, analis energi senior Price Futures Group di Chicago. “Virus korona telah menyebar dari Cina hingga ke sekitar 20 negara, menewaskan lebih dari 200 orang.”
Kalender Energi ke Depan
Senin, 3 Februari
Perkiraan pasokan minyak mentah Genscape Cushing (data pribadi)
Rabu, 5 Februari
Laporan mingguan stok minyak dari American Petroleum Institute.
Kamis, 6 Februari
Laporan mingguan EIA tentang persediaan minyak
Laporan mingguan gas alam dari EIA
Jumat, 7 Februari
Jumlah rig mingguan Baker Hughes.
Tinjauan Logam Mulia



Emas berhasil membukukan kenaikan bulanan terbaik dalam lima bulan pada hari Jumat silam di tengah aksi beli safe haven pada logam kuning ini.
Emas berjangka untuk penyerahan April di New York COMEX menyelesaikan hari turun $1,30 menjadi $1587,90. Tapi itu tidak menghentikan kontrak emas ini dari catatan kenaikan lebih 4% untuk Januari, kinerja terbaik untuk kontrak emas acuan sejak bulan Agustus.
Tetapi emas spot, yang mencerminkan perdagangan langsung fisik emas, meningkat dengan kuat atau naik $14,11, nyaris 1%, di $1,588,03 per ons pada pukul 03:00 PM ET (20:00 GMT). Pergerakan tersebut menyajikan kenaikan emas hampir 5% untuk bulan Januari, juga kinerja terbaik dalam lima bulan.
"Hal ini mencerminkan gagasan bahwa perdagangan emas adalah salah satu yang terkait dengan penghindaran kerugian." 



Jumat, 31 Januari 2020

PT Equityworld Futures : Futures emas lebih rendah pada masa dagang Asia


Equityworld Futures - Pada Divisi Comex New York Mercantile Exchange, Futures emas untuk penyerahan Februari diperdagangkan pada USD1.571,70 per troy ons pada waktu penulisan, menurun 0,75%.

Instrumen ini sebelumnya diperdagangkan sesi rendah USD per troy ons. Emas kemungkinan akan mendapat support pada USD1.562,00 dan resistance pada USD1.588,40.

Baca juga: PT Equityworld Futures : Harga Emas Turun, WHO Percaya Cina Mampu Kendalikan Virus

Indeks Dolar AS Berjangka yang memantau kinerja greenback versus keranjang enam mata uang utama lainnya, naik 0,03% dan diperdagangkan pada USD97,740.

Sementara itu di Comex, Perak untuk penyerahan Maret naik 0,89% dan diperdagangkan pada USD17,832 per troy ons sedangkan Tembaga untuk penyerahan Maret jatuh 0,12% dan diperdagangkan pada USD2,546 per pon.




Equityworld Futures

Kamis, 30 Januari 2020

PT Equityworld Futures : Fed Tahan Suku Bunga, Emas Menguat Didorong Sentimen Risiko Virus Korona


Equityworld Futures - Harga emas bergerak menguat pasca Federal Reserve AS mempertahankan suku bunga tidak berubah dan risiko luas dari wabah virus korona terhadap ekonomi Cina memberikan dukungan bagi aset safe haven.
Emas spot, yang mencerminkan perdagangan langsung fisik emas, naik $1,35, atau sebesar 0,1%, di $1,571.15 per ons pada pukul 02:17 PM ET (19:17 GMT) setelah Fed mempertahankan tingkat acuan dana federal fund tidak berubah pada kisaran antara 1,5% dan 1,75% setelah pemangkasan sebelumnya pada tahun 2019.
Emas berjangka COMEX untuk penyerahan Februari di New York ditutup sesi menguat sebelum keputusan Fed pukul 02:00 PM ET. Emas kontrak Februari ditutup naik 60 sen, atau sebesar 0,04%, di $1.570,40.
Baik emas fisik dan emas berjangka telah bergerak turun pada hari Selasa dari puncak yang dicapai awal pekan ini di tengah kekhawatiran kesehatan global yang dipicu oleh krisis virus korona Cina. Pada hari Senin, emas spot mencapai $1.588,62, sementara kontrak emas bulan depan di COMEX mencapai $1.588,10 - tingkat tertinggi tiga minggu untuk keduanya.
Dengan waktu tersisa satu hari lagi sebelum akhir Januari, emas naik nyaris 4% untuk bulan ini sementara pasar berjangka menunjukkan kenaikan lebih dari 3%, tetap mengantongi kenaikan serupa dari bulan Desember.
"Kesenjangan dari fungsi reaksi Fed akan terus menjadi pendorong utama yang mendasari mendukung pasar logam mulia sampai 2020," 


The Fed mengatakan bahwa sehubungan dengan perkembangan ekonomi dan keuangan global dan tekanan inflasi yang diredam Fed "akan bersabar dalam menentukan penyesuaian apa di masa depan beriringan dengan kisaran target untuk tingkat dana federal yang mungkin sesuai untuk didukung".
Tetapi lebih dari narasi The Fed, emas berhasil mendapat sokongan kuat dari bank sentral AS dan juga permintaan dari safe haven terkait dengan krisis virus korona Cina, beberapa analis mengatakan.
Pertumbuhan ekonomi Cina mungkin turun menjadi 5% atau bahkan lebih rendah akibat wabah virus, hal ini mungkin mendorong pengambil kebijakan untuk memperkenalkan langkah-langkah stimulus lebih lanjut, Zhang Ming, ekonom di Akademi Ilmu Sosial Cina, lembaga think tank pemerintah terkenal di Cina, mengatakan.
Sebagai negara dengan ekonomi nomor dua di dunia dan pembeli terbesar dari hampir semua sumber daya alam, setiap kemunduran pada pertumbuhan Cina akan berdampak ke pasar global yang luas dan mengarah ke risiko risiko peralihan aset lebih banyak serta peningkatan minat atas aset pelindung seperti emas, obligasi AS, yen Jepang dan Swiss franc.
Menambah prospek pelemahan ekonomi Cina, British Airway dan Lufthansa (DE:LHAG) mengumumkan Rabu bahwa mereka telah membatalkan semua penerbangan ke Cina, sementara Toyota mengatakan akan menunda produksi kendaraan di negara tersebut.
Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mempertimbangkan lagi apakah akan mengumumkan bahwa wabah virus korona menjadi masalah global. Sejauh ini, jumlah korban tewas di Cina telah menembus 130 orang dan jumlah kasus yang dilaporkan meningkat sekitar 50% sehari.


Rabu, 29 Januari 2020

PT Equityworld Futures : Jelang Keputusan Fed, Harga Emas Melemah, Pasar Kembali Rangkul Aset Beresiko

Equityworld Futures - Emas melemah pada dan para investor kembali masuk ke saham-saham dan aset berisiko lainnya yang menderita kehancuran pasca merebaknya krisis korona.
Namun, pelemahan logam kuning ini masih moderat lantaran pasar menunggu hasil pertemuan kebijakan bulanan Federal Reserve dan juga suku bunga AS.
Emas berjangka COMEX untuk pengiriman Februari di New York ditutup turun $7,60, atau sebesar 0,5%, di $1,569.80 per ons. Emas ini mencapai titik tertinggi tiga minggu di $1.588.
Emas spot, yang mencerminkan perdagangan langsung fisik emas, turun $12,73, atau sebesar 0,8%, di $1,568,92 per ons pada pukul 02:22 PM ET (19:22 GMT). Emas ini naik ke level $1.588,62 pada sesi sebelumnya, tingkat tertinggi sejak 8 Januari.
TD Securities mengatakan kekhawatiran penularan dari virus korona mengakibatkan peralihan klasik ke perdagangan yang berkualitas dan "ketidakpastian substansial tentang infeksi dan penularan virus, serta berita yang muncul harus menjaga pasar tetap waspada," sehingga membantu emas dan aset safe haven seperti obligasi AS.
Investor emas juga tengah menanti pengumuman Federal Reserve pada Rabu setempat untuk pernyataan kebijakan bulan Januari.
The Fed memangkas suku bunga sebanyak 25 basis poin selama tiga bulan berturut-turut tahun lalu, sebelum mengakhirinya pada Desember.
Sementara prospek ekonomi AS telah menguntungkan sejak saat itu, beberapa berharap Fed akan menaikkan suku bunga dalam waktu dekat - suatu perkembangan yang seharusnya menjadi pertanda baik bagi emas, utamanya jika krisis virus korona berlanjut.


Selasa, 28 Januari 2020

PT Equityworld Futures : Futures emas lebih rendah selama sesi AS


Equityworld Futures - Pada Divisi Comex New York Mercantile Exchange, Futures emas untuk penyerahan Februari diperdagangkan pada USD1.576,65 per troy ons pada waktu penulisan, menurun 0,30%.

Instrumen ini sebelumnya diperdagangkan sesi rendah USD per troy ons. Emas kemungkinan akan mendapat support pada USD1.550,00 dan resistance pada USD1.588,10.

 Baca juga: PT Equityworld Futures : Menuju Level $1.600, Penguatan Harga Emas Makin Tak Terbendung
Indeks Dolar AS Berjangka yang memantau kinerja greenback versus keranjang enam mata uang utama lainnya, naik 0,13% dan diperdagangkan pada USD97,780.

Sementara itu di Comex, Perak untuk penyerahan Maret jatuh 0,36% dan diperdagangkan pada USD18,047 per troy ons sedangkan Tembaga untuk penyerahan Maret jatuh 3,02% dan diperdagangkan pada USD2,603 per pon.




Equityworld Futures

Senin, 27 Januari 2020

PT Equityworld Futures : Harga Emas Antam Naik Rp6.000 Dibanderol Rp774.000/Gram


Equityworld Futures - Mengawali pekan ini, harga emas PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) terpantau mengalami kenaikan. Setelah dalam perdagangan sebelumnya, Jumat 24 Januari 2020, emas turun Rp4.000.

Mengutip laman resmi Antam, emas Antam pada perdagangan Jumat lalu sempat dijual dengan harga Rp768.000 per gram. Namun hari ini mengalami kenaikan sebesar Rp6.000 sehingga dibanderol harga Rp774.000 per gram.

Berikut daftar harga emas Antam untuk pecahan lainnya pada perdagangan hari ini:


- 0,5 gram: Rp411.500
- 1 gram: Rp774.000
- 2 gram: Rp1.497.000
- 3 gram: Rp2.224.000
- 5 gram: Rp3.690.000
- 10 gram: Rp7.315.000
- 25 gram: Rp18.180.000
- 50 gram: Rp36.285.000
- 100 gram: Rp72.500.000
- 250 gram: Rp181.000.000
- 500 gram: Rp361.800.000
- 1.000 gram: Rp723.600.000.



Kamis, 23 Januari 2020

PT Equityworld Futures : Harga Emas Antam Naik, Kini Dijual Rp772.000/Gram


Equityworld FuturesHarga emas PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) kembali naik, setelah pada perdagangan sebelumnya turun. Logam mulia hari dijual Rp772.000 per gram.

Mengutip laman resmi Antam, emas Antam sempat turun ke Rp769.000 per gram pada perdagangan Rabu 22 Januari 2020. Namun hari ini kembali naik Rp3.000 sehingga dibanderol harga Rp772.000 per gram.

Berikut daftar harga emas Antam untuk pecahan lainnya pada perdagangan hari ini:


- 0,5 gram: Rp410.500
- 1 gram: Rp772.000
- 2 gram: Rp1.493.000
- 3 gram: Rp2.218.000
- 5 gram: Rp3.680.000
- 10 gram: Rp7.295.000
- 25 gram: Rp18.130.000
- 50 gram: Rp36.185.000
- 100 gram: Rp72.300.000
- 250 gram: Rp180.500.000
- 500 gram: Rp360.800.000
- 1.000 gram: Rp721.600.000