Equityworld Futures – Harga minyak kembali naik di Asia usai Amerika Serikat memberikan persetujuan penuh global pertamanya untuk vaksin COVID-19, dan perkiraan peningkatan tingkat vaksinasi akan mengikuti hal tersebut sehingga meningkatkan harapan atas kenaikan permintaan bahan bakar yang lebih tinggi.
Harga minyak Brent kembali naik 0,12% ke $68,45 per barel dan harga minyak WTI juga naik 0,12% di $65,72 per barel. Baik Brent dan WTI berjangka melonjak lebih dari 5% pada hari Senin setelah mencatat kerugian minggu terbesarnya selama lebih dari sembilan bulan dalam seminggu terakhir.
FDA menindaklanjuti otorisasi penggunaan darurat yang diberikan kepada vaksin dua dosis buatan Pfizer (NYSE:PFE) Inc/BioNTech SE pada Desember 2020 lalu dengan memberikan persetujuan penuh untuk digunakan bagi orang yang berusia 16 tahun ke atas.
Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Turun di Tengah Ekspektasi Penundaan Tapering Fed
Harapan meningkat bahwa persetujuan regulator tersebut akan meningkatkan dorongan vaksinasi AS dengan meyakinkan orang Amerika yang tidak divaksinasi terkait keamanan dan kemanjuran suntikan. Dengan lebih banyak pemerintah negara bagian dan lokal, serta pengusaha swasta, yang cenderung mengamanatkan vaksinasi, tujuannya adalah untuk mendorong pemulihan dan pembukaan kembali ekonomi, yang juga akan meningkatkan permintaan bahan bakar.
"Keraguan vaksin di beberapa warga minoritas kemungkinan berakhir sekarang karena FDA telah memberikan sinyal yang jelas. Dengan banyak perusahaan dan lembaga pemerintah yang cenderung menegakkan aturan vaksin, kembali ke perjalanan kantor akan meningkat secara dramatis di musim gugur,"
Investor sekarang menunggu data pasokan minyak mentah dari American Petroleum Institute (API) AS, yang akan dirilis hari ini. Di India, negara importir minyak terbesar ketiga di dunia, produksi minyak mentah penyulingan pada Juli mencapai level tertinggi dalam tiga bulan pasalnya rebound permintaan bahan bakar mendukung harga.
Namun, kenaikan cairan hitam itu dibatasi setelah Departemen Energi AS mengatakan pada hari Senin bahwa pihaknya akan menjual hingga 20 juta barel minyak mentah dari cadangan minyak darurat. Penjualan ini dilakukan untuk mematuhi undang-undang yang disahkan dalam beberapa tahun terakhir, dan pengiriman diharapkan berlangsung antara 1 Oktober dan 15 Desember.