Equityworld Futures - Harga jual jagung manis ditingkatan petani di Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, saat ini mengalami kenaikan dari Rp2.500 menjadi Rp4.000 per kg.
Kenaikan harga jual jagung manis ditingkatan petani ini terjadi beberapa hari menjelang malam tahun baru, pada hal sebelumnya harga jual jagung manis tersebut paling mahal berkisar Rp2.000 per kg.
"Harga jagung manis mengalami ini mengalami kenaikan sejak beberapa hari yang lalu, mudah-mudahan bisa bertahan sampai mendekati tahun baru nanti. Harga jual ditingkatan petani saat ini Rp4.000 per kg, dan kalau dipasaran bisa mencapai Rp7.000 per kg," kata Umar (52) petani jagung manis di kawasan Desa Tempel Rejo, Kecamatan Curup Selatan, Senin.
Naiknya harga jual jagung manis di daerah itu kata dia, karena saat ini permintaannya mengalami peningkatan hingga dua kali lipat dari hari biasanya terutama untuk sejumlah daerah di Provinsi Sumsel, Jambi serta Kota Bengkulu.
Harga jagung manis itu sendiri tambah dia, dibandingkan dengan periode yang sama pada akhir 2015 lalu jauh lebih tinggi, dimana saat ini paling tinggi harganya di petani Rp800-Rp1.000 per kg.
Untuk itu dia berharap harga jual jagung ini bisa bertahan sampai mendekati malam tahun baru, mengingat pada tahun-tahun sebelumnya harga jual jagun manis kerap anjlok akibat membanjirnya jagung yang dihasilkan petani.
Sementara itu di Pasar Atas Curup harga jual jagung manis di jual oleh pedagang bervariasi untuk jagung yang masih berkulit Rp5.500-Rp6.000, sedangkan untuk jagung manis yang sudah dikupas kulit Rp7.000 per kg.
"Jagung manis ini tidak bisa bertahan lama walaupun disimpan dalam lemari es, paling lama tiga hari. Jika sampai lebih dari itu jagungnya tidak manis lagi dan mulai kering," katanya Mulyadi (40) pedagang jagung manis di Pasar Atas Curup.
Jagung manis yang dijualnya itu tambah dia, biasanya mendekati tahun baru banyak dicari warga yang akan merayakan malam pergantian tahun dengan acara membakar jagung, selain itu juga ada yang dijadikan jagung rebus maupun perkedel jagung.
Equity World
0 komentar:
Posting Komentar