Equity World, PT Jasa Marga (Persero) Tbk mengumumkan perolehan fasilitas pembiayaan dari Bank Syariah Mandiri (BSM) sebesar Rp1 triliun untuk percepatan pembebasan lahan di ruas jalan tol baru.
AVP Corporate Communication PT Jasa Marga Tbk Dwimawan Heru saat dihubungi di Jakarta, Senin, menyebutkan kredit itu berjangka waktu 12 bulan sejak ditandatangi perjanjian akad.
"Hari ini (12/6) perjanjiannya ditandatangani di Jakarta oleh Direktur Keuangan PT Jasa Marga (Persero) Tbk Donny Arsal dan Direktur Wholesale Banking Bank Syariah Mandiri Kusman Yandi," kata Heru.
Donny menyampaikan bahwa kebutuhan pendanaan infrastruktur jalan tol dalam jangka waktu tiga tahun ke depan cukup besar.
"Kami membuka kesempatan kerja sama pembiayaan dengan perbankan dan sekarang kami mencoba peluang baru melalui kerja sama dengan pembiayaan syariah," kata Donny.
Hingga pertengahan 2017, Jasa Marga memiliki jalan tol yang beroperasi sepanjang 600 kilometer atau 61 persen dari panjang jalan tol yang dioperasikan di Indonesia. "Total konsesi jalan tol yang dimiliki sepanjang 1.260 kilometer," kata Heru.
Group Head Corporate Secretary PT Bank Syariah Mandiri Dharmawan P. Hadad secara terpisah mengakui kerja sama pembiayaan itu menggunakan akad bagi hasil atau Line Facility-Musyarakah (bagi hasil/syirkah) dengan tenor satu tahun dengan pencairan dapat dilakukan secara bertahap atau sekaligus.
"Tujuan penggunaan dana adalah untuk modal kerja pengembangan ruas jalan tol baru Jasa Marga," katanya.
Direktur Wholesale Banking BSM Kusman Yandi menyampaikan ini kali pertama BSM bekerja sama dengan Jasa Marga dan ini sejalan dengan strategi BSM menjadikan sektor infrastruktur sebagai salah satu fokus pengembangan bisnis ke depan mengingat potensi pertumbuhan sektor ini sangat besar.
Hal itu juga sebagai wujud partisipasi BSM sebagai bagian dari Bank Mandiri Group untuk mendukung percepatan pembangunan infrastruktur yang menjadi salah satu program prioritas Pemerintah RI.
"Kami sudah masuk untuk membiayai pembangunan jalan raya dan tol, pelabuhan, industri perkeretaapian dan pembangkit (power plant) yang dapat digunakan untuk masyarakat luas," katanya.
Kusman Yandi mengungkapkan selama tahun ini, total persetujuan pembiayaan ke sektor infrastruktur mencapai Rp3,70 triliun yang pencairannya akan dilakukan bertahap sesuai progres proyek.
"Outstanding pembiayaan kami ke sektor ini per posisi April 2017 sebesar Rp3,25 triliun atau enam persen dari total pembiayaan per April 2017 BSM yang mencapai sebesar Rp54,69 triliun," katanya.
Equity World
0 komentar:
Posting Komentar