Equityworld Futures - Harga emas tertekan di dekat level support utama pada hari ini saat dolar stabil dari kerugian baru-baru ini, sementara harga tembaga mempertahankan kerugian baru-baru ini di tengah meningkatnya kekhawatiran atas perlambatan pertumbuhan ekonomi global.
Harga emas spot meningkat 0,2% ke $1,652.10/oz sementara emas berjangka yang berakhir pada bulan Desember juga naik 0,2%. Harga emas tergelincir 0,6% pada hari Senin tatkala dolar menahan kerugian baru-baru ini.
Tetapi emas dan greenback keduanya tetap dalam kisaran perdagangan yang ketat yang terlihat dalam beberapa pekan terakhir, di tengah meningkatnya ketidakpastian atas jalur kebijakan moneter AS. Meski harapan potensi kecenderungan dovish oleh Federal Reserve agak menguntungkan harga emas minggu lalu, pasar masih memperkirakan peluang hampir 100% dari kenaikan suku bunga 75 basis poin oleh Fed pada bulan November.
Dolar juga stabil pada hari Senin setelah tiga sesi berturut-turut kerugian, sementara imbal hasil Treasury AS tetap bertahan di dekat level tertinggi sejak krisis keuangan 2008.
Kenaikan suku bunga AS sangat membebani emas tahun ini, saat biaya peluang memiiki logam kuning naik. Emas juga sebagian besar kehilangan daya tariknya sebagai tempat berlindung yang aman dan lindung nilai inflasi tahun ini.
Dengan suku bunga AS yang akan terus meningkat, tekanan harga emas diperkirakan akan bertahan dalam waktu dekat.
Di antara logam industri, harga tembaga melemah pada hari ini setelah jatuh di sesi sebelumnya, karena serangkaian angka ekonomi yang lemah pada hari Senin menunjukkan prospek permintaan tembaga global yang suram.
Tembaga berjangka tidak berubah di sekitar $3,4325 per pon setelah jatuh 1,4% di sesi sebelumnya.
Meski data menunjukkan impor tembaga China melonjak pada September saat negara itu meningkatkan belanja infrastruktur dalam beberapa bulan terakhir, pasar tetap waspada terhadap perkembangan politik baru-baru ini di negara tersebut.
Konsolidasi kekuasaan Presiden Xi Jinping di Kongres Nasional memicu kekhawatiran atas tindakan keras baru terhadap organisasi dan pengusaha terkaya di negara itu, yang menyebabkan aksi jual di pasar China.
Data produk domestik bruto kuartal III China mengalahkan ekspektasi analis, tetapi jauh di bawah target Partai Komunis.
Komitmen Jinping untuk mempertahankan kebijakan nol-COVID yang merusak secara ekonomi juga menimbulkan kekhawatiran atas prospek pertumbuhan China, menjaga prospek tembaga tetap tenang.
Logam merah juga menghadapi peningkatan hambatan dari aktivitas yang melambat di seluruh dunia. Pembacaan yang lemah dari zona euro menunjukkan bahwa ekonomi utama kemungkinan telah menyusut pada kuartal III.
0 komentar:
Posting Komentar