Equityworld Futures - Pertemuan OPEC+, bisa dibilang peristiwa yang paling penting di kalender minyak tetapi tren bullish minyak mungkin tidak terlalu bersemangat terhadap pertemuan itu. Bahkan setelah jatuhnya harga pada hari Jumat, para buyer minyak mungkin tidak akan terlalu menyukai pertemuan OPEC pada 5-6 Desember mendatang.
Selama berminggu-minggu, Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) telah memberi sinyal ke pasar bahwa pihaknya berharap akan mempertahankan kesepakatan pemotongan produksi yang dibuatnya dengan Rusia dan negara mitra lainnya setahun yang lalu, dan harga akan tetap bertahan pada level ini atau bahkan bergerak lebih tinggi.
Sekarang, hal tersebut terlihat lebih mudah diucapkan daripada dilakukan.
Hal tersebut terjadi karena pada hari Jumat lalu pasar mendapat pembaruan dari Menteri Energi Rusia Alexander Novak bahwa ia akan lebih menyukai jika mitra OPEC+ mengambil keputusan dalam memperpanjang kesepakatan pengurangan produksi mendekati bulan April dan kesepakatan itu bakal berakhir pada bulan Maret. Untuk pasar yang awalnya berpikir OPEC+ mungkin tidak sepenuhnya mengesampingkan pemotongan produksi lebih besar pada pertemuan Desember, komentar Novak itu tidak bisa mengirim pesan yang lebih buruk.
Sikap Rusia dan penandatanganan dua UU Hong Kong oleh Presiden Donald Trump - langkah yang mengancam kesepakatan perdagangan AS-Cina - menentukan pergerakan minyak pekan lalu dengan menyebabkan harga jatuh 5%.
Harga minyak masih menguat tahun ini. Minyak mentah West Texas Intermediate menunjukkan kenaikan 22% pada tahun ini dan patokan global Brent Inggris meningkat sebesar 12%. Namun, jika OPEC tidak terus memotong produksi, sulit membayangkan keuntungan itu dapat bertahan. Minggu lalu saja, kedua tolok ukur tersebut kehilangan nilainya lebih dari 4%.
Di sisi lain, emas diuntungkan dari langkah terbaru Trump terhadap Cina mengenai Hong Kong.
Baca juga: PT Equityworld Futures : Harga Emas Turun Terdampak Penguatan Dolar AS dan Data Positif Cina
Baik emas berjangka untuk penyerahan Februari COMEX di New York dan emas spot, yang mencerminkan perdagangan langsung fisik emas, menetap tepat di kisaran positif pada hari Jumat dan berhasil menghapus kerugian awal pekan.
Tinjauan Energi
Apa yang akan OPEC lakukan dalam sepekan ini?
Terlepas dari drama tingkat tinggi yang diciptakan oleh Novak dan menyebabkan penurunan harga minggu lalu, ada kemungkinan grup minyak itu masih akan mencapai kesepakatan sebelum hari Jumat. Atas semua keraguan mereka, Rusia mungkin akan menyetujui untuk menerapkan pemotongan produksi OPEC+ yang lebih besar lagi dari 1,2 juta barel per hari hingga Juni. Kita telah melihat Moskow pada titik perubahan semacam ini sebelumnya dan kita telah melihat kemana akhir perjalanan OPEC menuju. Ada kemungkinan bakal terulang kembali.
Pertanyaan lain, tentu saja, adalah apakah Arab Saudi akan mendapatkan harga minyak mentah yang diinginkan, terutama dengan pengumuman harga pra-listing akhir saham Aramco yang dijadwalkan pada hari pembukaan pertemuan OPEC.
Jajak pendapat Reuters Jumat menunjukkan harga minyak akan tetap melemah pada tahun 2020 akibat kekhawatiran pertumbuhan yang membebani permintaan dan memicu melimpahnya pasoka minyak mentah.
Survei terhadap 42 ekonom dan analis itu memperkirakan harga rata-rata Brent bernilai $62,50 per barel tahun depan, sedikit berubah dari prospek bulan lalu di $62,38, yang merupakan prediksi terendah untuk tahun 2020 dalam sekitar dua tahun ini.
Rata-rata harga Brent berada di sekitar $64 per barel sepanjang tahun ini.
"Ada terlalu banyak minyak di pasar,"
OPEC dan mitranya menghadapi persaingan yang semakin ketat pada tahun 2020, Badan Energi Internasional (IEA) mengatakan dengan memprediksi pertumbuhan pasokan non-OPEC akan melonjak tahun depan.
Prospek OPEC sendiri mencerminkan surplus sekitar 70.000 bph tahun depan. Analis mematok pertumbuhan permintaan sebanyak 0,8-1,4 juta barel per hari di tahun depan.
"OPEC+ berada dalam posisi yang tidak bisa menghindar, berjuang untuk menopang harga terhadap pertumbuhan permintaan yang lemah, sentimen pasar yang rapuh dan kenaikan kuat dalam pasokan non-OPEC," kata Fitch Solutions dalam komentarnya pada hari Jumat.
"Sangat mungkin bahwa grup itu akan mengutak-atik kesepakatan dalam bentuk saat ini hingga setidaknya akhir tahun 2020, tetapi kami melihat ruang lingkup terbatas terhadap babak baru pemotongan, mengingat kepatuhan yang tidak merata dan hasil yang semakin berkurang."
Menambah prospek buruk atas OPEC, data dari Badan Informasi Energi (EIA) AS Jumat menunjukkan Amerika Serikat mengekspor lebih besar sebanyak 89.000 barel per hari daripada yang diimpornya pada bulan September, memperkuat status AS sebagai negara pengekspor bersih terbesar produk minyak mentah dan minyak bumi di bawah rekor catatan pemerintah yang dimulai pada tahun 1949.
Kalender Energi
Senin, 2 Desember
Perkiraan pasokan minyak mentah dari Genscape Cushing
Selasa, 3 Desember
Laporan mingguan stok minyak American Petroleum Institute.
Rabu, 4 Desember
Laporan mingguan persediaan minyak dari EIA
Kamis, 5 Desember
Pertemuan OPEC
Laporan mingguan gas alam dari EIA
Jumat, 6 Desember
Pertemuan OPEC+
Jumlah rig minyak mingguan dari Baker Hughes
Tinjauan Logam Mulia
Baik emas fisik dan emas berjangka beranjak menguat pada hari Jumat, bereaksi terlambat terhadap penandatangan UU Hak Asasi Manusia dan Demokrasi Hong Kong oleh Trump Rabu lalu. UU itu akan memungkinkan AS untuk menggunakan sanksi perdagangan terhadap Cina jika melanggar kewajibannya dalam menghormati hak otonomi Hong Kong. Reaksi pasar terhadap tindakan Trump itu tertunda lantaran hari libur Thanksgiving di AS.
Cina bereaksi keras terhadap penandatanganan Trump atas UU pro pengunjuk rasa di Hong Kong. Beijing memanggil duta besar AS untuk memprotes dan memperingatkan bahwa langkah itu akan merusak kerja sama dengan Washington.
Ribuan aktivis pro-demokrasi memadati lapangan publik di pusat kota Hong Kong pada Kamis malam untuk melakukan unjuk rasa "Hari Thanksgiving" dengan berterima kasih kepada Amerika Serikat karena mengesahkan undang-undang HAM itu dan bersumpah untuk tetap "berbaris" dalam perjuangan mereka.