Berdasarkan data yang dilansir cnbc.com, pada perdagangan Jumat
(16/8/2013) hingga pukul 13.30 WIB, harga emas internasional
ditransaksikan menguat sebesar US$0,40 (0,03%) ke posisi US$1.361,3 per
troy ounce.
Ariston Tjendra, kepala riset Monex Investindo Futures
mengatakan, harga emas meroket tadi pagi mendekati level US$1.373 per
troy ounce. “Data Ekonomi AS yang dirilis semalam menimbulkan gejolak
pada nilai tukar dolar AS,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Jumat (16/8/2013).
Data
Consumer Price Index (CPI) dan Klaim Tunjangan Pengangguran AS mingguan
yang bagus membuat dolar AS menguat. Data CPI tahunan berhasil mencapai
angka 2% sementara klaim tunjangan pengangguran mingguan tercatat di
level terendah dalam 6 tahun yakni sebesar 320 ribu klaim.
Di sisi
lain, data capital flow yang memperlihatkan arus dana asing yang keluar
cukup deras dan data indeks manufaktur yang buruk membuat dolar AS
kembali melemah.
“Indeks dolar AS terseret melemah cukup dalam
kemarin dibandingkan penutupan sehari sebelumnya,” ungkap dia. Indeks
dolar AS ditutup turun 0,67%. Pelemahan dolar AS ini berimbas pada
kenaikan harga emas.
Lebih jauh Ariston menjelaskan, harga emas
kini berada di kisaran US$1.366 per troy ounce. Momentum penguatan
terlihat masih ada di pasar. “Namun penguatan lanjutan membutuhkan
konfirmasi penembusan level resisten US$1.376 per troy ounce,” tuturnya.
Resistance
tersebut, lanjut dia, merupakan kisaran level Moving Average (MA) 100
grafik harian, dengan potensi target ke area US$1.390-an per troy ounce.
Di
sisi lain, kata dia, support terdekat di kisaran level US$1.358 per
troy ounce. “Penembusan ke bawah level support ini membuka peluang
pelemahan kembali ke level US$1.345 per troy ounce,” ungkap dia.
Nanti
malam, data ekonomi AS yang bisa menjadi market movers adalah data
perumahan ijin membangun dan housing starts serta data survei sentimen
konsumen AS oleh Universitas Michigan.
Lalu, menjelang rapat
moneter Fed bulan September yang diisukan akan diambil keputusan
pengurangan stimulus, pasar makin memperhatikan data-data ekonomi AS.
“Pasar bereaksi terhadap hasil data-data tersebut,” imbuh Ariston
0 komentar:
Posting Komentar