Equityworld Futures - Harga emas menguat dalam dua hari berturut-turut pada akhir perdagangan. Harga emas terus menguat karena penurunan imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS dan pelemahan dolar mengangkat daya tarik logam mulia di tengah kekhawatiran investor akan peningkatan kasus Covid-19 secara global.
Kontrak harga emas paling aktif untuk pengiriman Juni di divisi Comex New York Exchange, melonjak USD14,7 atau 0,83% menjadi USD1.793,10 per ounce, setelah mencapai tertinggi sesi di USD1.798,25. Ini kenaikan tertinggi untuk emas sejak 25 Februari ketika menyentuh puncak USD1.805.
"Tekanan terhadap emas selama beberapa bulan terakhir adalah meningkatnya imbal hasil obligasi pemerintah Amerika Serikat dan sekarang sudah cukup banyak berkurang,"
Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Kembali Naik, Kali Pertama Dekati $1.800 sejak Februari
Imbal hasil obligasi pemerintah AS 10-tahun yang dijadikan acuan melemah di bawah 1,6%. Hal ini pun mengurangi peluang kerugian bagi investor yang memiliki emas.
Kemudian, indeks dolar yang mengukur greenback terhadap euro dan lima mata uang utama lainnya berada di 91,13, turun tipis 0,1%. Hal ini juga yang memberikan dukungan terhadap harga emas.
Investor berbondong-bondong ke emas sebagai tempat berlindung sebagai reaksi terhadap lonjakan kasus Covid-19 di India, di mana lebih dari 250.000 infeksi baru dilaporkan dalam 24 jam terakhir, serta di Brazi dan Jepang, di mana ada wabah besar.
"Prospek emas menjadi sangat bullish karena terlalu banyak risiko yang meresap secara global,"
Harga logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Mei naik 73 sen atau 2,83% menjadi USD26,57 per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli naik USD18,4 atau 1,54% menjadi USD1.214,7 per ounce.
0 komentar:
Posting Komentar