Equityworld Futures - Harga emas turun. Kontrak emas berjangka turun hampir 1% setelah komentar hawkish dari beberapa petinggi Federal Reserve mendorong dolar dengan potensi kenaikan suku bunga yang lebih besar
Harga emas berjangka turun 0,9% di $1.774,20/oz. Harga emas spot turun 0,2% di $1.758,12. Kontrak berjangka untuk logam kuning sempat naik di atas $1.800 pada hari Selasa di tengah kekhawatiran atas meningkatnya tensi AS-China mendorong permintaan safe haven.
Tetapi kenaikan tersebut terhenti setelah dua petinggi Fed menguraikan kemungkinan kenaikan suku bunga yang lebih besar untuk memerangi inflasi yang tinggi.
Berbicara kepada CNBC, Presiden Fed San Francisco Mary Daly mengatakan The Fed memiliki "jalan panjang" sebelum inflasi dapat dijinakkan, yang kemungkinan mengarah pada lebih banyak kenaikan suku bunga.
Terpisah, Presiden Fed Chicago Charles Evans mengisyaratkan kenaikan suku bunga besar lainnya, tetapi menyatakan harapan bahwa langkah seperti itu dapat dihindari.
Komentar mereka memicu lonjakan 1% untuk dolar AS, sementara Indeks Dolar AS Futures menguat 0,9% ke $106,18. Imbal hasil Treasury AS 10 Tahun juga melonjak setelah munculnya pernyataan itu, dan mengakhiri Selasa di 2,747.
Dolar AS sebagian besar telah melampaui emas sebagai pembelian safe haven tahun ini, dengan daya tariknya didorong oleh prospek kenaikan suku bunga lanjutan.
Setelah menaikkan suku bunga empat kali tahun ini, The Fed sekarang akan bertemu pada akhir September untuk memutuskan tindakan selanjutnya. Inflasi telah mencapai tingkat tahunan yang mengejutkan di AS sebesar 9,1%, memberikan tekanan pada bank sentral untuk bersikap lebih hawkish.
Data grup CME kini menunjukkan mayoritas investor memposisikan untuk kenaikan sebesar 0,5% pada bulan September, yang akan menempatkan suku bunga berkisar 2,75% hingga 3,0%.
Penguatan dolar membebani sebagian besar logam utama lainnya. Perak dan Platinum masing-masing jatuh 2%. Sedangkan, Timah masih ditutup naik 2,85% ke 25.047,00.
Di antara logam industri, Tembaga futures di London turun 0,6% di $7,775.50 setelah turun 1,1% pada hari Selasa. Nikel Berjangka anjlok 8%, mengkonsolidasikan kenaikan pesat baru-baru ini, sementara Aluminium merosot 1,7%.
Logam industri, khususnya tembaga, terpukul keras minggu ini oleh data manufaktur yang lemah dari seluruh dunia. Dengan aktivitas ekonomi yang terus menurun tahun ini, prospek harga logam tetap buram ke depannya.
Sementara, Karet stagnan di 159,00 di Singapura, Batubara Newcastle di ICE London ditutup di level 407,90, dan Kakao AS ditutup turun 0,60% ke 2.325,00 hingga dini hari tadi.
0 komentar:
Posting Komentar