This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Senin, 02 Juli 2018

PT Equity World Futures : Harga Saham Perdana PT. Indonesia Kendaraan Terminal Rp1.640/Saham






Equity World Futures - PT. Indonesia Kendaraan Terminal (IPCC) resmi menetapkan harga Penawaran Umum Perdana Saham iInitial public offering/IPO) sebesar Rp1.640 per saham. Jumlah saham yang ditawarkan mencapai 509.147.700 lembar saham dengan free float 28% dari jumlah saham. Dengan nilai kapitalisasi saham sebesar Rp2,98 triliun, proceeds yang akan diterima IPCC sebesar Rp835 miliar. 

Direktur Utama IPCC Chiefy Adi Kusmargono mengatakan, sebesar 50% dana IPO akan digunakan untuk belanja modal. "Selanjutnya 25% untuk pembayaran kontrak sewa lahan jangka panjang di Jakarta Utara. Sisanya 25% untuk modal kerja,"

Manajemen optimistis terhadap IPO IPCC seiring hasil roadshow yang dilakukan sejak tanggal 23 Mei hingga 22 Juni 2018. Untuk investor dalam negeri roadshow antara lain dilaksanakan di Jakarta. Sementara itu, untuk investor internasional Perseroan melakukan roadshow ke beberapa negara di Asia dan Eropa.

"Tidak kurang dari 60 investor institusi telah ditemui oleh Manajemen Perseroan selama periode roadshow baik investor dalam negeri maupun luar negeri seperti di Singapura, Malaysia, Thailand, Hongkong, Korea Selatan dan Inggris,"

Hal lain yang membuat optimistis manajemen perseroan terhadap IPO ini yakni Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah menerbitkan pernyataan efektif untuk IPCC pada tanggal 28 Juni 2018. Sementara itu, masa penawaran IPCC akan dilakukan pada tanggal 2-3 Juli 2018.

Saham perusahaan bidang bongkar muat kendaraan dari dan ke kapal tersebut akan dicatatkan dan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 09 Juli 2018. Pada 2017, IPCC membukukan pendapatan sebesar Rp422,1 miliar, meningkat dibanding 2016 yang sebesar Rp314,3 miliar. Lalu, EBITDA naik menjadi Rp175,4 miliar dari Rp133,4 miliar.

Kemudian, laba kotor naik menjadi Rp208,6 miliar dari Rp164,5 miliar dan laba bersih melonjak menjadi Rp130,1 miliar dari Rp98,4 miliar. Adapun total aset per akhir 2017 mencapai Rp336,3 miliar, meningkat dibandingkan 2016 yang sebesar Rp264,9 miliar. Liabilitas naik menjadi Rp99,2 miliar dari Rp79,3 miliar dan ekuitas meningkat menjadi Rp237 miliar dari Rp185,6 miliar serta current ratio sebesar 3,3 kali atau naik dari 2,4 kali.





















Equity World Futures

Jumat, 29 Juni 2018

PT Equity World Futures : Rupiah Sesi Pagi Ambruk ke Level Rp14.404/USD, Terburuk Sejak 2015



Equity World Futures - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada awal perdagangan, dibuka ambruk semakin parah untuk terus berada dalam posisi terburuk sejak 2015 bahkan hingga menyentuh level Rp14.404/USD. Kejatuhan mata uang Indonesia mengiringi dolar yang terus menjaga tren positif saat berhadapan dengan Yen Jepang. 


Menurut kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah pagi ini dibuka pada level Rp14.404/USD. Posisi ini memperlihatkan rupiah semakin anjlok dibandingkan posisi perdagangan sebelumnya Rp14.271/USD.


Berdasarkan data SINDOnews bersumber dari Limas, rupiah juga memperlihatkan kemerosotan tajam menjadi Rp14.405/USD. Rupiah terus menunjukkan tak berdaya usai tidak mampu keluar dari zona merah dari kemarin Rp14.280/USD. 


Data Yahoo Finance menunjukkan rupiah pada sesi perdagangan pagi masih terpuruk pada posisi Rp14.383/USD, meski sedikit membaik bila dibandingkan dari posisi penutupan tengah pekan kemarin di level Rp14.385/USD. Pergerakan harian rupiah ada pada level Rp14.353 hingga Rp14.410/USD.


Sementara seperti dilansir Reuters, Dolar menjaga tren penguatan versus Yen, didukung oleh pembelian pada akhir kuartal. Ditambah tidak adanya eskalasi baru dalam ketegangan terkait perdagangan antara Amerika Serikat dan mitra dagang utamanya.


Namun, kekhawatiran perdagangan tampaknya akan mendominasi pasar ketika para pedagang semakin khawatir tentang dampak sengketa perdagangan China-AS terhadap ekonomi China. 


Tercatat Dolar menguat menjadi 110,49 terhadap Yen Jepang atau telah membuat keuntungan untuk tiga sesi terakhir. Posisi tersebut mendekati level tinggi bulan ini di 110,905 atau dibantu oleh pembelian musiman pada akhir kuartal dan telah mencapai setengah tahun.


Indeks USD terhadap enam mata uang utama berdiri di level 95.288 setelah naik mecpai 95.534 pada perdagangan hari Kamis, kemarin atau mendekati posisi tertinggi yang terlihat hampir setahun lalu. Terpantau indeks berada di jalur untuk membuat kenaikan kuartalan pertama setelah naik 5,9% sejauh ini.

























Kamis, 28 Juni 2018

PT Equity World Futues : Rupiah Siang Terkapar Parah Dekati Rp14.300/USD, IHSG Memerah



Equity World FuturesNilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada sesi perdagangan siang hari ini, terkapar semakin marah hingga mendekati level Rp14.300/USD. Kejatuhan mata uang Garuda mengiringi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang juga terperosok zona merah.


Menurut Yahoo Finance, rupiah pada perdagangan sesi I berada di posisi Rp14.280/USD atau memburuk dari posisi penutupan sebelumnya di level Rp14.173/USD. Rupiah anjlok sangat dalam dengan pergerakan pada kisaran level Rp14.171-Rp14.285/USD.


Sementara, rupiah siang ini terpuruk menjadi Rp14.282/USD atau terus terjun bebas dari sesi pagi. Sedangkan dibanding penutupan kemarin sebelum libur Pilkada, tidak lebih baik di level Rp14.170/USD.


Berdasarkan data dari kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, menunjukkan rupiah siang ini tertahan di level Rp14.271/USD. Posisi ini memperlihatkan rupiah tak berdaya dari posisi sebelumnya Rp14.163/USD.


Di sisi lain IHSG pada perdagangan siang ini kembali usai kehilangan 94,73 poin atau 1,64% di posisi 5.692,82 setelah pagi tadi dibuka sempat menguat 4,03 poin atau setara 0,1% ke level 5.791. Kemarin, bursa saham Tanah Air ditutup turun 38,10 poin atau 0,65% menjadi 5.787,55. 


Sektor saham dalam negeri hingga siang ini, secara keseluruhan berada di jalur negatif dengan sektor industri dasar melemah terdalam sebesar 3,37% diikuti kejatuhan sektor manufaktur mencapai 2,13%. Selanjutnya sektor yang juga tenggelam yakni pertambangan sebesar 2,02%.


Adapun nilai transaksi pada bursa Indonesia tercatat sebesar Rp3,85 triliun dengan 5,10 juta saham diperdagangkan pada sesi siang hari ini dan transaksi bersih asing minus Rp222,63 miliar dengan aksi jual asing sebesar Rp1,46 triliun dan aksi beli asing mencapai Rp1,23 triliun. Tercatat 68 saham naik, 359 turun dan 81 saham mendatar.


Beberapa saham yang menguat di antaranya PT Bayan Resources Tbk. (BYAN), PT Indofarma Tbk. (INAF) dan PT Multipolar Technology Tbk. (MLPT). Sedangkan, beberapa saham yang melemah yakni PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA), PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) serta PT Indospring Tbk. (INDS).






















Rabu, 27 Juni 2018

PT Equity World Futures : MNCN Bagikan Dividen Rp217,5 Miliar







Equity World FuturesPT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) mengumumkan pembagian dividen tunai sebesar Rp217,5 miliar kepada pemegang saham. Jumlah dividen tersebut setara dengan 35% dari laba bersih tahun 2017 sebesar Rp1,45 triliun.

"Dividen tunai akan dibagikan kepada para pemegang saham perseroan, di mana masing-masing akan menerima secara proporsional sesuai dengan jumlah saham yang dimilikinya, yaitu setiap satu saham berhak menerima dividen tunai sebesar Rp15 per saham, " 

Perseroan juga akan menggunakan sebesar maksimum 35% dari laba bersih perseroan atau senilai maksimum Rp508,65 miliar untuk pembelian kembali saham (share buy back) perseroan. Dengan tujuan untuk mendongkrak harga saham MNCN.

"Kami sudah meminta persetujuan pemegang saham sebesar maksimum Rp508 miliar untuk share buy back yang akan dilakukan tahun 2018 ini,"

Rapat juga menyetujui penggunaan laba bersih sebesar Rp1 miliar yang akan dibukukan sebagai dana cadangan guna memenuhi ketentuan Anggaran Dasar Perseroan dan Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.

Lalu, keuntungan bersih perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2017 sebesar Rp1 miliar. Keuntungan bersih ini akan dibukukan sebagai dana cadangan untuk memenuhi ketentuan Anggaran Dasar Perseroan dan Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.



















Selasa, 26 Juni 2018

PT Equity World Futures : IHSG Dibuka Tergelincir ke Level 5.838, Bursa China Anjlok









Equity World Futures -  Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali perdagangan, di zona merah setelah kemarin sempat berada dalam jalur positif. IHSG pagi ini tergelincir ke level 5.838,80 usai kehilangan 20,28 poin atau 0,35%.

Pada perdagangan kemarin, IHSG ditutup ditutup menghijau usai sempat bergerak mixed, meski tidak terlalu besar. Bursa saham Tanah Air di awal pekan berakhir bertambah 37,27 poin atau 0,64% ke level 5.859,08. 

Pagi ini kebanyakan sektor saham bergerak dalam jalur zona merah dipimpin perlemahan terdalam pada sektor properti minus 0,97% yang diikuti infrastruktur yang turun 0,94%. Sementara kenaikan tertinggi terjadi pada aneka industri yang satu-satunya meningkat 0,13%.

Adapun nilai transaksi pada bursa Indonesia tercatat sebesar Rp26 miliar dengan 9 juta saham diperdagangkan pada sesi pagi dan transaksi bersih asing minus Rp6,44 miliar dengan aksi jual asing sebesar Rp23,18 miliar dan aksi beli asing mencapai Rp16,74 miliar. Tercatat 7 saham naik, 21 turun dan 16 stagnan.

Beberapa saham yang menguat di antaranya PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (INTP) naik Rp275 menjadi Rp14.625, PT Matahari Department Store Tbk. (LPPF) ke level Rp8.350 dan PT Saham Mitra Keluarga (MIKA) meningkat Rp35 ke posisi Rp1.880.

Sementara, beberapa saham yang melemah yakni PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) menyusut Rp750 menjadi Rp71.000, PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) turun Rp150 ke posisi level Rp22.050 serta PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) berkurang Rp100 menjadi Rp7.200.

Di sisi lain seperti dilansir CNBC, pasar saham China memimpin penurunan bursa saham Asia seiring masih munculnya kekhawatiran akan konflik perdagangan. Tercatat komposit Shanghai turun 1,37% dalam sesi pagi perdagangan dan komposit Shenzhen yang lebih kecil kehilangan 0,88%. 

Selanjutnya kejatuhan juga terjadi pada indeks Nikkei Jepang usai tergelincir 0,43% tetapi turun dari intraday low, karena sektor-sektor utama berada di bawah tekanan. Saham teknologi dan produsen mobil sebagian besar berada di wilayah negatif, dengan blue chips Toyota dan SoftBank Group turun masing-masing 0,47% dan 2,56%. 

Indeks Hang Seng di Hong Kong ikut merosot mencapai 0,88% karena semua sektor kecuali telekomunikasi diperdagangkan lebih rendah. Properti dan indeks konstruksi memimpin kerugian di awal perdagangan lewat kejatuhan sebesar 2,2% karena pengembang seperti Country Garden tenggelam 6,92 persen.

Pasar utama lainnya di Asia yang juga menunjukkan kinerja buruk, yakni indeks Kospi di Korea Selatan dengan kejatuhan sebesar 0,85 persen. Sedangkan indeks S & P / ASX 200 Australia jatuh 0,36%.






















Equity World Futures

Senin, 25 Juni 2018

PT Equity World Futures : Rupiah Diprediksi Bakal Kembali Menanjak Naik






Equity World Futures - Adanya kenaikan rupiah meski tipis diharapkan dapat membuka peluang kenaikan lanjutan seiring adanya sentimen positif dari pergerakan mata uang global. Analis Senior Binaartha Sekuritas Reza Priyambada mengatakan, terutama EUR yang terapresiasi di atas USD. 


Sementara itu, dari dalam negeri diharapkan dapat lebih positif. "Adanya Bank Indonesia yang berencana melakukan relaksasi LTV kembali diharapkan diikuti dengan relaksasi lainnya untuk mengurangi dampak negatif dari kenaikan suku bunga," 


Adapun rupiah diestimasikan akan bergerak dengan kisaran support di level Rp14.085/USD dan resisten Rp14.063/USD. Sambung dia menjelaskan, adanya rencana Bank Indonesia untuk melakukan relaksasi aturan uang muka Kredit Pemilikan Rumah (KPR) atau Loan To Value (LTV) yang saat ini tengah dibahas cukup membantu terapresiasinya rupiah meski tipis.


"Di sisi lain, pergerakan rupiah turut terbantukan dengan pergerakan USD yang melemah terimbangi kenaikan EUR. Adapun kenaikan EUR setelah dirilisnya data indeks aktivitas bisnis Jerman dan Perancis yang lebih baik dari sebelumnya serta adanya pernyataan dari sejumlah elit politik di Italia yang tidak akan meninggalkan penggunaaan EURO,"





















Equity World Futures

Jumat, 22 Juni 2018

PT Equity World Futures : Rupiah Jatuh ke Rp14.108, Gagal Manfaatkan Pelemahan USD





Equity World FuturesNilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan di pasar spot, kembali melanjutkan pelemahan. Sempat dibuka naik 2 poin ke level Rp14.100 per USD, laju rupiah di indeks Bloombergkemudian berbalik turun 6 poin atau 0,04% ke Rp14.108 per USD.

Data Yahoo Finance menunjukan hal serupa, dimana rupiah pada pagi ini melemah 9 poin atau 0,06% ke level Rp14.105 per USD, setelah kemarin ditutup di level Rp14.096 per USD.

Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia, mata uang NKRI pada Jumat ini dipatok di Rp14.102 per USD, terdepresiasi 12 poin dari Kamis lalu di level Rp14.090 per USD.

Analis Senior Binaartha Sekuritas Reza Priyambada mengatakan, melemahnya rupiah karena tekanan eksternal, yaitu kekhawatiran tentang perang dagang antara Amerika Serikat dengan China.

"Tampaknya pelaku pasar masih terlihat panik dengan adanya sentimen perang dagang antara China dan AS serta rencana kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia, sehingga untuk sementara menjauhi rupiah," 

Rupiah pun gagal memanfaatkan melemahnya dolar AS, yang jatuh dari puncak 11 bulan terhadap enam mata uang utama. Dolar terpukul oleh rebound-nya euro dan poundsterling Inggris. Lemahnya dolar disebabkan indeks manufaktur yang turun tajam ke level terendah 1-1/2 tahun.

Indeks manufaktur Philadelphia Fed turun menjadi 19,9 pada Juni ini, berbanding angka 34,4 pada Mei kemarin. Menjadi penurunan paling tajam sejak Januari 2014. "Indeks Philly Fed yang lemah memperkuat kekhawatiran bahwa perang dagang Presiden Trump akan melukai prospek ekonomi AS dan memperburuk suasana," 

Indeks USD yang melacak greenback terhadap enam mata uang lainnya, turun 0,1% menjadi 94,792. Alhasil, euro rebound dari level terendah 11 bulan menjadi USD1,1508 per EUR. Dan poundsterling Inggris naik 0,7% menjadi USD1,3270 per GBP, setelah Kepala Ekonom Bank of England Andy Haldane setuju untuk kenaikan suku bunga ke level 0,75%.



















Kamis, 21 Juni 2018

PT Equity World Futures : Dolar AS Balik ke Rp 14.000

Equity World FuturesNilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali melemah pagi ini. Dikutip dari Reuters, dolar AS dihargai Rp 14.091, sementara kemarin berada di level Rp 13.920.


Nilai tukar rupiah terendah terhadap dolar hari ini terpantau Rp 14.000 dan tertinggi di Rp 14.098. Sebelumnya pada masa Ramadan awal Juni lalu, dolar AS sempat bertahan di level Rp 13.900-an.


Sebelumnya Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyatakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) mulai membaik. Menurutnya, nilai tukar rupiah saat ini tidak terlalu bergejolak dibanding beberapa waktu lalu, setelah BI mengintervensi lewat kenaikan suku bunga acuan.


"Kurs memang sempat agak gonjang-ganjing, sekarang pun belum normal benar, tetapi sudah lebih tenang," kata Darmin saat halalbihalal di kediamannya, beberapa waktu lalu.


Pergerakan rupiah pada pekan ini diperkirakan masih akan tertekan sentimen perang dagang antara AS dengan China. 















Rabu, 20 Juni 2018

PT Equity World Futures : Industri Manufaktur Bakal Genjot Produksi Pasca-Libur Lebaran


Equity World Futures - Industri manufaktur diyakini akan meningkatkan kembali produktivitasnya setelah masa libur panjang Lebaran tahun ini. Lonjakan kinerja tersebut diharapkan bakal mengerek pertumbuhan positif pada kuartal III/2018.

"Kemarin kan sempat transportasi barang dibatasi, ditambah pula dengan adanya liburan yang cukup lama dari biasanya. Tetapi ini bisa dikejar pada kuartal III nanti,"

Menperin juga meyakini momentum pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak yang berlangsung tahun ini tak akan mengganggu industri, namun sebaliknya berdampak positif terhadap produksi sejumlah industri manufaktur. 

"Apalagi nanti juga ada pemilu, tentu demand produknya lebih banyak lagi," 

Berdasarkan data BPS, pada kuartal I/2018, industri manufaktur nasional skala besar dan sedang di dalam negeri mengalami peningkatan produksi sebesar 0,88%, lebih tinggi dibanding kuartal IV/2017 (quarter to quarter/q to q) dan tumbuh 5,01% dari kuartal I/2017 (year on year/yoy).

Selanjutnya, industri pengolahan nonmigas tumbuh sebesar 5,03% di kuartal I/2018, meningkat dibanding periode yang sama tahun 2017 sekitar 4,8%. Sektor yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah industri mesin dan perlengkapan sebesar 14,98%.

Kinerja cemerlang juga diikuti industri makanan dan minuman yang menempati angka pertumbuhan hingga 12,7%, kemudian industri logam dasar 9,94%, industri tekstil dan pakaian jadi 7,53%, serta industri alat angkutan 6,33%.

Berdasarkan indeks manajer pembelian (purchasing manager index/PMI) Indonesia yang dirilis oleh Nikkei dan Markit, pergerakan industri manufaktur nasional semakin ekspansif lantaran didorong permintaan baru yang mengalami pertumbuhan paling cepat sejak Juli 2014.

Di samping itu, produksi manufaktur dalam negeri terus menunjukkan kenaikan selama empat bulan terakhir dan menjadi periode perluasan usaha yang terpanjang sejak lima tahun silam. Capaian ini terlihat dari PMI Indonesia pada Mei 2018 yang menyentuh di level tertinggi dalam 23 bulan, yakni sebesar 51,7 atau naik dari bulan sebelumnya 51,6.

Sekjen Kemenperin Haris Munandar menyampaikan, pembatasan transportasi pada tanggal tertentu akan mempengaruhi aktivitas ekspor industri manufaktur. "Memang kalau libur panjang, pasokan untuk ekspornya bisa terlambat,"

Kendati demikian, Haris optimistis, setiap industri memiliki strategi sendiri untuk mengatasi pemenuhan produk dalam negeri maupun ekspor. "Pasti mereka punya cara untuk mengantisipasi ini,".

Pada kuartal I/2018, industri manufaktur mencatatkan nilai ekspor sebesar USD32 miliar atau naik 4,5% dibanding capaian pada periode yang sama tahun lalu di angka USD30,6 miliar.



















Selasa, 19 Juni 2018

PT Equity World Futures : Negara-Negara Asia Ini Tak Goyang oleh Kenaikan Fed Rate





Equity World Futures - Kebijakan the Fed menaikkan suku bunga telah mengguncang banyak pasar negara berkembang yang mata uangnya kemudian melemah terhadap dolar AS. Namun demikian, ada pula sekelompok kecil ekonomi Asia yang tidak keberatan pelemahan mata uangnya.

Pasar Argentina, Brasil dan Turki menerima pukulan terbesar. Sedangkan di Asia, bank sentral India, Indonesia dan Filipina telah menaikkan suku bunga dan melakukan intervensi untuk mempertahankan nilai tukarnya.

Namun, tidak seperti negara-negara tersebut, yang mengalami defisit neraca berjalan, bank-bank sentral di negara-negara surplus eksternal seperti Thailand, Korea Selatan, Taiwan dan pada tingkat yang lebih rendah, Malaysia, dinilai tidak akan merasa perlu mengikuti kenaikan suku bunga Fed.

"Saya tidak melihat negara-negara itu dipaksa oleh the Fed karena beberapa dari mereka memiliki surplus yang sangat besar sehingga mereka mungkin malah akan senang melihat mata uangnya melemah serta meningkatnya arus modal keluar, pada tingkatan tertentu," 

Pasalnya, mata uang yang lebih lemah dari arus keluar portofolio dapat membantu mengangkat inflasi di bawah target dan memberi keuntungan bagi eksportir di saat meningkatnya ketidakpastian atas perdagangan global serta kemungkinan melemahnya ekonomi China.

Pertemuan bank sentral minggu ini di Thailand dan Taiwan kemungkinan akan memperkuat pandangan itu, di mana sebagian besar ekonom melihat paling banyak satu kenaikan suku bunga di Thailand, Taiwan, dan Korea Selatan selama 18 bulan ke depan, dibandingkan dengan lima atau enam kali kenaikan oleh Fed.

Peso Filipina tercatat kehilangan hampir 7% dari nilai tertingginya Januari dan sekarang diperdagangkan pada titik terendah dalam 12 tahun. Rupee India juga mendekati rekor terendah setelah kehilangan jumlah yang sama. Sementara rupiah turun sekitar 5% setelah dua kali kenaikan suku bunga dan intervensi oleh bank sentral.

Sebaliknya, won Korea , baht Thailand dan dolar Taiwan semuanya turun 3% dari level tertinggi Januari dan sementara bank sentral masing-masing mempertahankan suku bunganya tetap stabil di dekat rekor terendah.

Salah satu alasan mengapa negara dengan ekonomi surplus tidak mendapat tekanan sebesar negara-negara yang neraca berjalannya defisit adalah posisi investor asing. Di negara-negara defisit, investor cenderung memiliki obligasi jangka pendek, yang lebih likuid dan kurang berisiko daripada utang jangka panjang. Di negara-negara dengan surplus, investor lebih nyaman memegang surat berharga jangka panjang.

Saat the Fed mulai menaikkan suku bunga sekitar tiga tahun lalu, premi yang ditawarkan oleh obligasi jangka pendek India dan Indonesia telah turun sekitar 200 basis poin. Di Filipina, premi telah turun hampir dalam jumlah yang sama selama 12 bulan terakhir.

Perbedaan itu telah menyempit sekitar 200 bps di Korea Selatan, Thailand dan Taiwan juga dan bahkan berubah negatif. Namun, preferensi lebih besar investor untuk utang jangka panjang telah membantu membatasi tekanan mata uang ke bawah.

Alasan lain mengapa bank-bank sentral tidak harus mengikuti langkah the Fed adalah bahwa kebangkitan China sebagai kekuatan ekonomi utama berarti bahwa Asia kurang disinkronkan dengan siklus AS daripada sebelum krisis keuangan global.

Runtuhnya Lehman Brothers pada tahun 2008 bertepatan dengan momen ketika perdagangan Asia dengan China melampaui nilai perdagangan dengan Amerika Serikat. Oleh karena itu, perlambatan momentum ekonomi di China mungkin memiliki lebih banyak dampak pada outlook laju ekonomi di Asia daripada siklus ekonomi AS.














Equity World Futures 

Kamis, 14 Juni 2018

PT Equity World Futures : Mudik Ala Menteri Perhubungan Budi Sumadi



Equity World Futures - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi memberikan tips aman saat mudik ke kampung halaman bagi para pengguna transportasi darat. Ia menyarankan untuk mereka yang memakai bus, sebaiknya menggunakan fasilitas sistem pembelian tiket secara online. 


"Berbagai tips memang banyak kami sampaikan kepada mereka yang menggunakan jalur darat. Kalau menggunakan bus sebaiknya gunakan dengan cara online, karena itu tanggung  jawabnya lebih jelas," 


Kemudian untuk pada para pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi, juga diimbau agar mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik sebelum melakukan perjalanan mudik. "Yang kedua bagi angkutan darat lainnya tentunya kalau mengendarai mobil pribadi, persiapkan dengan baik karena jalannya panjang,"



Tambah Menhub, Anda harus siap dengan segala sesuatu. Sementara bagi pemudik pengendara motor apabila berjarak lebih dari 60 km, disarankan agar tidak menggunakan motor. Terakhir, Menteri Perhubungan meminta kepada Kapolda dan Kadishub untuk insentif melakukan proses ramp check kepada seluruh sarana yang akan digunakan untuk arus mudik dan arus balik. 



"Catatan kecelakaan tahun lalu turun 30%, oleh karenanya himbauan untuk ramp check dan tidak mudik dengan motor ini penting. Setelah dikonsolidasikan di seluruh Indonesia ternyata proses ramp check baru 50%. Sehingga saya minta kepada Kapolda dan Kadishub untuk insentif melakukan rampcheck agar mencapai 70-80%," 











Equity World Futures


Rabu, 13 Juni 2018

PT Equity World Futures : Ratusan Warga Bandung Ikuti Mudik Gratis Pos Indonesia






Equity World Futures - Sebanyak 517 peserta dari berbagai daerah di wilayah Bandung  mengikuti mudik gratis yang diadakan PT Pos Indonesia (Persero). Mereka berangkat menggunakan 11 bus untuk tujuan Semarang, Solo, Yogyakarta. 

Mudik gratis Pos Indonesia dilepas jajaran manajemen di Halaman Kantor Pusat Pos Indonesia, Jalan Cilaki, Kota Bandung.


Program mudik gratis dari PT Pos Indonesia ini merupakan bagian dari program Kementerian BUMN dengan mengusung tema "Mudik Bareng BUMN" yang salah satunya bekerja sama dengan PT Pos Indonesia.

"Di Bandung kami lepas untuk tiga tujuan. Yaitu Semarang sebanyak 110 orang, Solo 186 orang, dan Yogyakarta 186 orang. Mudik gratis ini menggunakan 11 bus," 

Agus mengungkapkan, mayoritas peserta mudik gratis 2018 ini merupakan masyarakat umum yang bekerja di wilayah Bandung raya. Sebagian besar peseta rutin mengikuti program mudik gratis setiap tahunnya.

"Mayoritas pelanggan, masyarakat umum, ada juga beberapa karyawan PT Pos seperti dari bagian office boy, tenaga sekuriti yang ikut serta sekaligus untuk mengontrol situasi selama perjalanan mudik,"


Dalam mudik gratis ini, PT Pos juga memberikan sejumlah pelayanan penunjang selama dalam perjalananan. Seperti Jaminan asuransi serta dibekali makan untuk berbuka puasa dan obat-obatan.













Equity World Futures

Selasa, 12 Juni 2018

PT Equity World Futures : Masuki Libur Lebaran, Konsumsi BBM Pertamax Meningkat 24%








Equity World Futures - Memasuki hari pertama libur bersama Ramadhan 2018, padatnya arus kendaraan bermotor sudah terlihat. Konsumsi harian bahan bakar minyak (BBM) PT Pertamina (Persero) , menunjukkan kenaikan rata-rata sekitar 7%. 

Dari pertumbuhan tersebut, gasoline jenis Pertamax naik hingga 24% dibandingkan konsumsi harian normal. Vice President Corporate Communication Pertamina, Adiatma Sardjito mengatakan, kenaikan konsumsi gasoline dan gasoil ini sesuai dengan estimasi perseroan sebelumnya. 

"Kami memperkirakan puncak arus mudik terjadi mulai kemarin (Sabtu). Meningkatnya konsumsi Pertamax dan Dex mencerminkan kesadaran konsumen memakai BBM berkualitas untuk menjaga mesin kendaraan selama perjalanannya," 

Tak hanya bahan bakar untuk kendaraan bermotor, kenaikan juga terlihat pada konsumsi Avtur. Pada Sabtu (9/6), penyaluran bahan bakar pesawat terbang meningkat 5%, dari rata-rata harian sebesar 16,5 juta liter menjdi 17,4 juta liter. 

Sementara itu untuk kebutuhan rumah tangga, penggunaan LPG tercatat sebesar 25.8 ribu metrik ton (MT) atau naik 23% dari harian rata-rata yang sebesar 21 ribu MT. Pertumbuhan konsumsi LPG sudah terlihat sejak Selasa 5 Juni 2018, atau H-10 Lebaran. Ketahanan stok LPG juga dalam kondisi aman hingga 17 hari ke depan. Stok ini jauh diatas standar stok nasional yang ditetapkan yakni 11 hari. 

“Guna menjaga penyaluran distribusi BBM ini, Pertamina siaga melakukan monitoring dan distribusi sesuai dengan kebutuhan konsumen. Apabila pemudik membutuhkan informasi seputar BBM atau mengenai Pertamina, masyarakat bisa menghubungi Pertamina Contact Center di nomor 1500 000,” 

Berdasarkan data Satgas Ramadhan dan Idul Fitri (RAFI) 2018 Pertamina pada Sabtu siang, 9 Juni 2018, penyaluran Pertamax sudah mencapai 22,1 juta liter. Pada kondisi normal, penyaluran rata-rata Pertamax sebesar 17,8 juta liter. Sementara itu, produk unggulan untuk kendaraan diesel yakni Dex naik 6% menjadi 773 ribu liter, dibandingkan rata-rata harian normal 729 ribu liter.












Equity World Futures 

Senin, 11 Juni 2018

PT Equity World Futures : Rupiah Akhir Pekan Ditutup Merosot ke Level Rp13.925/USD




Equity World Futures - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) menjelang libur Lebaran 2018, masih sulit bangkit hingga mendekati level Rp14.000/USD. Kejatuhan mata uang Garuda pada akhir pekan mengiringi pergerakan mendatar Poundsterling seiring ketidakpastian menjelang pembicaraan terbaru negosiasi Brexit. 

Menurut data Yahoo Finance mencatat, Rupiah anjlok menjadi Rp13.925/USD. Dalam pantauan Yahoofinance, Rupiah berada dalam rentang Rp13.863 per USD hingga Rp13.942 per USD.

Sementara data Bloomberg, indeks dolar pada pukul 5.03 WIB, Rupiah pada perdagangan spot exchange melemah ke level Rp13.932/USD. Rupiah hari ini bergerak di kisaran Rp13.887-Rp13.943/USD.

Kejatuhan rupiah juga terlihat pada data SINDOnews bersumber dari Limas yang menunjukkan hingga sesi perdagangan sore, rupiah terus merosot ke level Rp13.925/USD. Rupiah tak berdaya dibandingkan sebelumnya pada posisi Rp13.875/USD. 

Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah berakhir tertahan pada jalur pelemahan di level Rp13.902/USD. Posisi ini memperlihatkan rupiah jatuh cukup dalam terhadap USD dari kemarin Rp13.868/USD.

Di sisi lain seperti dilansir Reuters, Poundsterling diperdagangkan flat pada hari ini ketika investor masih memantau perkembangan pembicaraan Brexit serta data ekonomi apakah dapat menghentikan penurunan mata uang. Pooundsterling pada perdagangan Jumat masih merosot di bawah 1,34 terhadap USD, meski sedikit mundur dari level tertinggi 12 hari pada hari Kamis di level 1,3472.












Equity World Futures