This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Kamis, 02 Agustus 2018

PT Equity World Futures : Keputusan The Fed Kuatkan Dolar AS, Rupiah Terpukul ke Rp14.458


Equity World Futures - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) kembali melanjutkan pelemahan di pasar spot. Rupiah di indeks Bloomberg dibuka tertekan 0,07% atau 9 poin ke level Rp14.449 per USD.

Laju rupiah semakin terpukul pada pukul 10.40 WIB, dengan terdepresiasi 18 poin atau 0,12% ke level Rp14.458 per USD, dibandingkan penutupan Rabu kemarin di level Rp14.440 per USD.

Dimana mata uang NKRI terjerembab 22 poin atau 0,15% menjadi Rp14.452 per USD, berbanding Rp14.430 per USD pada penutupan sehari lalu.

Kurs acuan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia menetapkan rupiah pada hari ini berada di Rp14.446 per USD, lebih rendah 4 poin dari Rabu kemarin yang berada di Rp14.442 per USD.

Dolar AS tetap berada di level terkuat terhadap mata uang uatam pada Kamis ini, setelah bank sentral AS, Federal Reserve memberika penilaian optimis terhadap ekonomi Negeri Paman Sam dan tetap pada jalur untuk menaikkan suku bunga secara bertahap. 

Hasil rapat The Fed memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuannya (Fed Funds Rate/FFR) di level 1,75%-2%. Otoritas moneter AS melihat peluang kenaikan suku bunga lebih lanjut sebanyak dua kali hingga akhir tahun ini. Adapun investor memperkirakan langkah penaikan suku bunga terjadi pada pertemuan bulan September dan Desember.

Hasil ini membuat indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lebih tinggi menjadi 94.660, jauh dari level terendah 3-1/2-minggu di 94,084 yang dicapai pekan lalu.

"The Fed menyampaikan komentar yang agak hawkish dalam pernyataan yang menekankan kekuatan ekonomi AS sehingga secara keseluruhan dolar sedikit lebih kuat." 





















Equity World Futures

Rabu, 01 Agustus 2018

PT Equity World Futures : Harga Minyak Merosot Karena Naiknya Pasokan Minyak Mentah AS


Equity World Futures - Harga minyak jatuh pada perdagangan, setelah data industri menunjukkan pasokan minyak mentah AS meningkat. Ini menjadi penurunan bulanan terbesar dalam dua tahun. 

Harga minyak Brent International turun 29 sen atau 0,4% menjadi USD73,92 per barel pada pukul 00:44 GMT, menambah kerugian 1,8% pada sesi sebelumnya. Harga minyak mentah AS, West Texas Intermediate (WTI) turun 44 sen atau 0,6% menjadi USD68,32 per barel, setelah turun hampir 2% pada Selasa.

Alhasil, Brent telah turun lebih dari 6% selama bulan Juli, sedangkan minyak mentah WTI merosot sekitar 7%. Ini menjadi penurunan bulanan terbesar untuk kedua benchmark sejak Juli 2016.

Data American Petroleum Institute menunjukkan persediaan minyak mentah Amerika Serikat naik 5,6 juta barel pada pekan lalu. Sementara, data resmi dari Administrasi Informasi Energi AS akan dirilis pada hari Rabu waktu AS atau Kamis waktu Indonesia.

Sebuah jajak pendapat yang dilakukan Reuters menunjukkan, harga minyak kemungkinan akan terus stabil tahun ini dan tahun depan karena peningkatan produksi dari OPEC dan Amerika Serikat untuk memenuhi meningkatnya permintaan dari Asia.

Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) telah berjanji untuk meningkatan produksi, demi mengimbangi pasokan minyak yang menurun karena sanksi ekspor terhadap Iran, negara produsen minyak terbesar ketiga di OPEC.

Sanksi ekspor AS terhadap Iran sudah mulai memangkas ekspor Iran, dimana pembeli dan pelanggan terbesarnya dari Asia. Ekspor minyak Iran pun kian turun ke level terendah tujuh bulan pada Juni kemarin.





















Equity World Futures

Selasa, 31 Juli 2018

PT Equity World Futures : Produk Sarung Tangan Laris, Pendapatan MARK Naik 46,9%

Equity World Futures - PT Mark Dynamics Indonesia Tbk (MARK) membukukan pendapatan sebesar Rp155,45 miliar di semester I/2018, naik 46,9% dari Rp105,79 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Naiknya pendapatan perseroan didorong tingginya permintaan produk sarung tangan kesehatan dunia.

P‎residen Direktur Mark Dynamics Indonesia Ridwan mengatakan, permintaan pasar terhadap produk sarung tangan kesehatan secara global sangat tinggi dan berdampak positif bagi kinerja operasional dan keuangan perusahaan. 

"Hal tersebut s‎ejalan dengan permintaan yang tinggi, kami optimistis bisa menjaga kesehatan kinerja jangka panjang yang baik untuk bisa dipertahankan," 

Ridwan menjelaskan, porsi terbesar berasal dari ekspor sebanyak 97%, dan sisanya 3% masih dari lokal ekspor yang besar karena posisi perusahaan‎ sebagai salah satu produsen hand former dengan pangsa pasar 35%. "Karena itu, pasar ekspor masih menjadi tujuan utama pasar perusahaan," 

Peningkatan pendapatan ini berdampak ke laba bersih perusahaan yang melonjak 132,1% dari Rp15,74 miliar di semester I/2017 menjadi Rp36,54 miliar pada semester I/2018. Sementara, lanjut Ridwan, laba kotor perusahaan tumbuh 91,8% dari Rp33,76 miliar semester I/2017 kini menjadi Rp64,76 miliar di semester I/2018

Dia menambahkan, untuk tingkat beban operasional tercatat sebesar Rp14,24 miliar dengan rasio beban operasional terhadap pendapatan sebesar ‎9,2% ditopang penguatan dolar Amerika Serikat (USD) terhadap rupiah.

"Laba bersih kurs sebesar Rp914,56 juta dibanding periode yang sama tahun sebelumnya rugi kurs Rp514,61 juta."





















Equity World Futures

Senin, 30 Juli 2018

PT Equity World Futures : Semester I/2018, Pendapatan Bersih Krakatau Steel Naik 34,75%


Equity World Futures - PT Krakatau Steel (Persero) Tbk mencatat peningkatan kinerja yang signifikan pada semester I/2018. Pendapatan bersih Krakatau Steel meningkat 34,75% dengan kenaikan keuntungan sebesar 7,82%. Di semester I/2018 Krakatau Steel juga membukukan laba operasi yang meningkat sebesar 110,19%.

Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) Tbk Mas Wigrantoro Roes Setiyadi mengatakan, perseroan mengalami peningkatan volume penjualan sebesar 24,44% menjadi 1.046.661 ton. Hal ini diikuti dengan kenaikan pendapatan 34,75% menjadi USD854,27 juta yang berakibat pada peningkatan laba operasi sebesar 110,19% menjadi USD9,34 juta.

"Salah satu faktor yang mendukung peningkatan pendapatan di Semester I/2018 ini adalah adanya peningkatan harga jual dari produk baja HRC (Hot Rolled Coil)," 

Dia melanjutkan, harga jual HRC meningkat dari USD640-USD680 per ton pada triwulan I/2018 menjadi USD740 per ton di awal Juni 2018. Harga jual rata-rata HRC meningkat 12,52% year on year (yoy) menjadi USD660 per ton dibandingkan dengan periode yang sama di tahun lalu sebesar USD587 per ton.

"Penjualan produk tertinggi pada semester ini adalah HRC, peringkat kedua adalah CRC (Cold Rolled Coil) dan peringkat ketiga adalah long product. Produk HRC mengalami peningkatan volume penjualan 47,10% dengan total penjualan sebesar 576.652 ton, CRC meningkat 9,71% sejumlah 288.608 ton dan long product sebesar 4,27% dengan total penjualan 141.824 ton," 

Sementara Direktur Pemasaran Purwono Widodo mengatakan, perseroan terus memacu volume penjualan di tengah gempuran impor produk baja dan unfair trade yang tengah dihadapi saat ini. Dia mengungkapkan, pada triwulan I/2018 telah terjadi peningkatan volume impor baja paduan dari China sebesar 59% dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya.

"Peningkatan impor tersebut hanya terjadi pada Indonesia. Sementara pada negara ASEAN lainnya hal tersebut tidak terjadi," 

Dia melanjutkan, penyalahgunaan kategori pos tarif baja paduan, praktek circumvention yang dilakukan oleh eksportir China, dan kebijakan pemerintah untuk menghapus ketentuan Pertimbangan Teknis melalui Permendag sangat berdampak pada industri baja dalam negeri. 

"Kami harap pemerintah dapat mempertimbangkan kembali permendag tersebut dan mendukung industri baja domestik."
















Equity World Futures

Jumat, 27 Juli 2018

PT Equity World Futures : Laba Bersih Naik 60%, United Tractor Selamatkan Kinerja Astra


Equity World Futures - Kinerja PT Astra International Tbk (ASII) di semester I tahun ini terselamatkan oleh kinerja entitas usahanya di sektor alat berat, pertambangan, konstruksi dan energi. Sektor itu berhasil menyumbang laba bersih yang naik 60% menjadi Rp 3,28 triliun.

Melansir keterangan resmi perseroan,  anak usaha ASII, PT United Tractors Tbk (UT) melaporkan peningkatan laba bersih 60% menjadi Rp5,5 triliun. Kenaikan itu terutama disebabkan peningkatan kinerja bisnis mesin konstruksi, kontraktor penambangan, dan pertambangan, sebagai dampak dari peningkatan harga batu bara.

Pada bisnis mesin konstruksi, penjualan alat berat Komatsu meningkat 37% menjadi 2.400 unit. Catatan itu juga diikuti dengan peningkatan pendapatan dari suku cadang dan jasa pemeliharaan yang juga meningkat. 

Sementara anak usaha UT kontraktor penambangan, PT Pamapersada Nusantara (PAMA) mencatat peningkatan produksi batu bara sebesar 8% menjadi 56 juta ton dan kenaikan volume pengupasan lapisan tanah (overburden removal) sebesar 23% menjadi 445 juta bank cubic metres. 

PAMA melaporkan peningkatan penjualan batu bara sebesar 22% menjadi 4,4 juta ton. Lalu anak usaha lainnya PT Suprabari Mapanindo Mineral (SMM), perusahaan berhasil mencatat penjualan batu bara sebanyak 342.000 ton.

Lalu, PT Acset Indonusa Tbk yang 50,1% sahamnya dimiliki UT, melaporkan kenaikan laba bersih sebesar 14% menjadi Rp 73 miliar. Hal itu lantaran adanya kenaikan pendapatan dari proyek yang sedang berjalan, yang bertambang Rp 300 miliar.

Sebelumnya kinerja PT Astra Internasional Tbk (ASII) sepanjang 6 bulan pertama tahun ini kembali meningkat. Tercatat laba bersih ASII pada semester I-2018 sebesar Rp 10,38 triliun. Angka itu naik 11% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 9,34 triliun.























Equity World Futures

Kamis, 26 Juli 2018

PT Equity World Futures : Rupiah Ditutup Stabil di Zona Hijau Saat Pounds Jatuh


Equity World Futures - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan,  ditutup stabil di zona hijau untuk melanjutkan sinyal perbaikan sejak kemarin. Membaiknya mata uang Garuda mengiringi kejatuhan poundsterling di tengah potensi kenaikan suku bunga acuan. 

Data Yahoo Finance menunjukkan rupiah di sesi perdagangan sore tertahan di level Rp14.455/USD atau tidak berubah dari sebelumnya. Rupiah sepanjang hari ini bergerak pada level Rp14.408 hingga Rp14.470/USD 

Menurut data Bloomberg di akhir perdagangan, rupiah berbalik menguat menjadi Rp14.463/USD dari penutupan kemarin Rp14.475/USD. Posisi tersebut lebih baik dari dengan pergerakan harian rupiah berada di kisaran Rp14.431-Rp14.471/USD.

Rupiah sore ini juga stagnan pada posisi Rp14.455/USD yang tidak beranjak dari kemarin. Meski begitu posisi ini menunjukkan perbaikan rupiah tetap berjalan setelah sempat terpuruk sangat dalam. 

Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah tertahan pada jalur perbaikan di level Rp14.443/USD. Posisi ini memperlihatkan rupiah mulai mencoba pulih dibandingkan posisi perdagangan sebelumnya Rp14.515/USD.

Di sisi lain, Poundsterling masih berjuang untuk mencoba stabil baik terhadap dolar maupun euro pada perdagangan hari ini seiring meningkatnya ketidakpastian atas negosiasi Brexit. Perkiraan Bank of England bakal menaikkan suku bunga pada pekan depan yang mencuat, belum mampu mendongkrak pounds. 

Pada pergerakannya pounds sempat menanjak naik ke level 1,3213 versus USD terhadap dolar yang lebih lemah dan menjadi level terkuatnya sejak 17 Juli. Akan tetapi pounds menyerah untuk kemudian selanjutnya berbalik ke zona merah. Pounds diperdagangkan turun 0,1% pada posisi 1,3180 terhadap USD

Poundsterling yang jauh lebih tidak stabil terhadap euro, hampir tidak berubah di level 88,91. Sedangkan Euro naik 0,1% menjadi 1,1738 versus USD hingga memperpanjang kenaikan setelah mendapatkan tambahan 0,4% pada hari sebelumnya. Di tempat lain, indeks dolar bertahan di posisi terendah dua pekan terhadap enam mata uang utama atau turun 0,25% menjadi 94.131.






















Equity World Futures

Rabu, 25 Juli 2018

PT Equity World Futures : IHSG Berakhir Lanjutkan Tren Positif, Bursa Jepang Melesat


Equity World Futures - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakhiri sesi perdagangan,  tertahan di zona hijau, meski kenaikannya tidak terlalu besar. IHSG ditutup menguat 2,05 poin atau 0,03% ke level 5.933,89.

Bursa saham Tanah Air pada perdagangan sesi I berada dalam jalur positif dengan tambahan 4,77 poin atau 0,08% menjadi 5.936,61. Sedangkan pada sesi pembukaan bursa saham Tanah Air turun 6,790 poin setara 0,114% di posisi 5.925,05 poin dari penutupan sebesar 5.931,84 poin. 

Sektor saham hingga perdagangan sore mayoritas berada dalam jalur positif. Kenaikan tertinggi dipimpin oleh sektor aneka industri dengan tambahan 2,67% diikuti pertambangan dengan lompatan 1,44% dan pelemahan terdalam terjadi pada infrastruktur anjlok 1,87%.

Adapun nilai transaksi pada bursa Indonesia sore ini tercatat sebesar Rp6,48 triliun dengan 10,18 miliar saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing Rp13,60 miliar dengan aksi jual asing sebesar Rp1,61 triliun dan aksi beli asing mencapai Rp1,62 triliun. Tercatat sebesar 197 saham menguat, 199 melemah dan 121 stagnan.

Beberapa saham yang menguat di antaranya PT Astra International Tbk. (ASII) naik Rp225 menjadi Rp6.875, PT Pelat Timah Nusantara Tbk. (NIKL) bertambah Rp100 di posisi Rp4.460 dan PT Pollux Properti Indonesia Tbk (POLL) meningkat Rp85 menjadi Rp1.540.

Sementara, beberapa saham yang melemah yakni PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) menyusut Rp800 ke level Rp70.550, PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) turun Rp250 menjadi Rp21.500 serta PT Xl Axiata Tbk (EXCL) berkurang Rp110 menjadi Rp2.870.

Bursa saham Asia ditutup bervariasi pada perdagangan, Rabu saat indeks patokan Jepang dan Hong Kong melompat tinggi. Sebagian pasar saham di wilayah Asia mengikuti jejak membaiknya Wall Street di tengah penguatan laporan perusahaan. 

Tercatat indeks Nikkei Jepang berakhir meningkat 0,46% atau 103,77 poin ke level 22.614,25 ditopang kinerja positif sektor produsen baja dan logam. Di antaranya JFE Holdings melesat naik 2,98% dan Nisshin Steel rally 2,21%. Di sisi lain Mitsubishi Motors jatuh sangat dalam mencapai 2,91%. 

Pasar saham China menyelesaikan sesi perdagangan hari ini dengan kecenderung mendatar, saat komposit Shanghai lebih rendah 0,04% menjadi 2.904,37 untuk menghentikan tren penguatan dalam tiga sesi beruntun. Sedangkan komposit Shenzhen yang lebih kecil menyusut 0,07% di posisi 1.624,72.

Di Hong Kong, Indeks Hang Seng hingga perdagangan sore bertambah 258,33 poin setara 0,90% di level 28.920,90 dengan keseluruhan perolehan indeks berada dalam jalur zona hijau dipimpin lonjakan tertinggi sektor pelayanan serta energi.

Sementara pelemahan terjadi pada bursa Korea Selatan, Kospi tergelincir 0,31% ke poisi 2,273.03 untuk menjadi sinyal kebangkitan usai sebelumnya saham teknologi melemah. Penuruan juga terlihat pada bursa saham Australia dengan kehilangan mencapai 0,29% serta berakhir di 6.247,60.























Equity World Futures

Selasa, 24 Juli 2018

PT Equity World Futures : IHSG Berakhir Merayap Tipis Iringi Lompatan Tinggi Bursa China



Equity World Futures - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada sesi sore perdagangan, berakhir menanjak naik untuk mengiringi lompatan tinggi bursa saham Asia dipimpin pasar saham China. IHSG ditutup merayap tipis 0,27% atau 16,05 poin ke level 5.931,84. 

IHSG pada sesi I perdagangan siang tadi, parkir ke level 5.933,59 dengan tambahan 17,79 poin atau setara dengan 0,30%. Dibandingkan kemarin bursa saham Tanah Air ditutup naik 43,012 poin setara 0,732% menjadi 5.915,80.

Sektor saham dalam negeri hampir semuanya terapresiasi dengan sektor industri dasar mencetak lesatan tertinggi sebesar 1,23% serta properti menanjak 0,64%. Sedangkan pelemahan terdalam menimpa sektor perkebunan usai kehilangan mencapai 0,40%. 

Adapun nilai transaksi pada bursa Indonesia sore ini tercatat sebesar Rp8,06 triliun dengan 10,19 miliar saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing minus Rp369,37 miliar dengan aksi jual asing sebesar Rp2,22 triliun dan aksi beli asing mencapai Rp2,59 triliun. Tercatat sebesar 208 saham menguat, 179 melemah dan 147 stagnan.

Beberapa saham yang menguat di antaranya PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) meningkat Rp55 menjadi Rp1.480, PT Barito Pacific Tbk (BRPT) bertambah Rp40 di posisi Rp1.885 dan PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA) meningkat Rp30 menjadi Rp1.025.

Sementara, beberapa saham yang melemah yakni PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) turun Rp1.150 menjadi Rp21.750, PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk. (MREI)  menyusut Rp700 menjadi Rp5.600 serta PT Bayan Resources Tbk. (BYAN) lebih rendah Rp250 menjadi Rp18.000.

Bursa saham Asia sebagian besar menguat di akhir sesi perdagangan, Selasa dipimpin lonjakan tertnggi pasar saham China. Seperti dilansir CNBC, hari ini investor masih memantau imbal hasil obligasi dan penurunan mata uang yuan China.

Ekuitas Cina memperpanjang tren kenaikan dengan komposit Shanghai melompat 1,62% hingga ditutup pada level 2.905,94 untuk membukukan kenaikan dalam tiga sesi beruntun. Komposit Shenzhen yang lebih kecil naik 1,51% menjadi 1.625,84 dan indeks CSI 300 blue-chip bertambah 1,59% pada sesi penutupan. 

Kenaikan ini terjadi setelah Dewan China pada awal pekan kemarin menerangkan bakal menerapkan kebijakan fiskal lebih kuat seiring tekanan terhadap ekonomi. Sementara itu, Yuan melanjutkan tren pelemahan hingga mencapai sebesar 0,6% dalam perdagangan sebelumnya. 

Di sisi lain Indeks Hang Seng juga meningkat ke posisi 28,662.57 dengan tambahan 1.44% hingga perdagangan sore saat sektor material properti dan konstruksi mencetak keuntungan tajam diikuti lompatan sektor keuangan. Raihan positif juga terlihat pasar saham Jepang ditopang raihan keuntungan oleh perusahaan besi dan baja. 

Indeks Nikkei Jepang tercatat naik 0,51% atau sekitar 113,49 poin menjadi 22.510,48 saat sebagian besar sektor berlari pada zona hijau. Sedangkan indeks Kospi di Korea Selatan, bangkit hingga ditutup lebih tinggi lewat lonjakan 0,48% ke level 2.280,20. 

Selanjutnya didorong raihan positif subindex material, bursa patokan Australia,  ASX 200 lebih tinggi 0,61% hingga berakhir pada posisi 6,265.80. Indeks saham MSCI untuk Asia Pasifik di luar Jepang turut naik 0,62% selama perdagangan sesi sore Asia.























Equity World Futures 

Senin, 23 Juli 2018

PT Equity World Futures : Konsolidasi, IHSG Diperkirakan Bergerak di Kisaran 5.721-5.988

Equity World Futures - Analis PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya memperkirakan laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini akan bergerak di kisaran level 5.721-5.988.


William menyampaikan, memasuki awal pekan IHSG masih terlihat betah dalam rentang konsolidasi wajar di tengah gejolak nilai tukar dan harga komoditas. "Selain itu ada tekanan pada market global maupun regional,"


Sementara, William menjelaskan, peluang koreksi wajar dapat dimanfaatkan sebagai momentum untuk melakukan akumulasi pembelian dengan target investasi jangka panjang. "Mengingat IHSG masih berada dalam pola uptrend jangka panjang, hari in IHSG berpotensi menguat," 


Adapun sejumlah saham yang direkomendasikan pada perdagangan hari ini yakni HMSP, UNVR, ASII, LSIP, PTPP, JSMR, PGAS, SMRA, dan PWON.






















Equity World Futures

Jumat, 20 Juli 2018

PT Equity World Futures : IHSG Lanjutkan Tren Negatif, Rupiah Siang Terkapar

Equity World Futures - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hingga sesi perdagangan siang, masih terpuruk, untuk melanjutkan tren negatif sejak pembukaan pagi tadi. Kejatuhan bursa saham Tanah Air mengiringi rupiah yang masih tak berdaya saat berhadapan dengan dolar Amerika Serikat (USD). 

Bursa saham Tanah Air pada perdagangan siang ini berkutat di zona merah usai kehilangan 26.74 poin atau 0,46% menjadi 5.844,34. Tadi pagi, IHSG dibuka lebih rendah turun 3,640 poin setara 0,062% di posisi 5.867,44 sedangkan kemarin menyusut 0,33% ke level 5.871,08.  

Sektor saham dalam negeri hingga siang ini, mayoritas berada di zona merah dengan sektor perdagangan melemah terdalam sebesar 1,51% diikuti kejatuhan sektor pertambangan mencapai 1,22%. Kenaikan tertinggi dicetak consumer dan infrastruktur yang masing-masing bertambah 0,61% dan 0,56%. 

Adapun nilai transaksi pada bursa Indonesia sore ini tercatat sebesar Rp2,50 miliar dengan 4,25 juta saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing minus Rp67,93 miliar dengan aksi jual asing sebesar Rp694,34 miliar dan aksi beli asing mencapai Rp626,41 miliar. Tercatat sebesar 136 saham menguat, 208 melemah dan 119 stagnan.

Beberapa saham yang menguat di antaranya PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT Matahari Department Store Tbk. (LPPF) dan PT Rukun Raharja Tbk. (RAJA). Sementara, saham-saham yang melemah yakni PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA), PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk. (GOLD) serta PT Astra International Tbk. (ASII).

Di sisi lain pada pasar mata uang, menurut Yahoo Finance, rupiah pada perdagangan sesi I anjlok di posisi Rp14.530/USD atau memburukl dari posisi penutupan sebelumnya di level Rp14.470/USD. Rupiah bergerak pada kisaran level Rp14.468-Rp14.540/USD.

Sementara, data SINDOnews bersumber dari Limas menunjukkan, rupiah siang ini masih menyusut ke level Rp14.525/USD. Rupiah terlihat masih tidak berdaya dibandingkan penutupan kemarin di level Rp14.420/USD.

Menurut data dari kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, menunjukkan rupiah siang ini tertahan dalam tren kejatuhan di level Rp14.520/USD. Posisi ini memperlihatkan rupiah tak berdaya dari posisi sebelumnya Rp14.418/USD.






















Equity World Futures

Kamis, 19 Juli 2018

PT Equity World Futures : Dukung Asian Games, BNI Luncurkan VA Debit Combo

Equity World Futures - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk menyiapkan layanan Virtual Account (VA) Debit Combo Card untuk memudahkan para atlet, official, dan para pendukung Asian Games 2018 lainnya.

BNI merupakan satu-satunya perbankan di Indonesia yang memiliki produk VA Debit dalam bentuk kartu yang multi fungsi. Tidak hanya berfungsi sebagai kartu debit, namun juga berfungsi sebagai uang elektronik (TapCash).

Peluncuran Kartu Virtual Account Debit Combo dilaksanakan bersamaan dengan ceremony penyatuan api Asian Games dari India dengan api dari Mrapen, Indonesia sekaligus menjadi penanda dimulainya Road Show Torch Relay Asian Games 2018 di Indonesia. Acara ini dilaksanakan di Lapangan Brahma, Komplek Candi Prambanan, Yogyakarta.

Hadir pada kesempatan tersebut Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla yang juga menjadi Ketua Dewan Pembina INASGOC (Indonesia Asian Games Organizing Committee), Wakil Direktur Utama BNI Herry Sidharta, Ketua Pelaksana INASGOC Erick Thohir, Wakil Ketua Pelaksana INASGOC Sjafrie Sjamsoeddin, dan Sekretaris Jenderal INASGOC Eris Herryanto.

Pada kesempatan tersebut, dilakukan penyerahan secara simbolis Kartu Virtual Account Debit Combo kepada Erick Thohir dari Wakil Direktur Utama BNI Herry Sidharta. Acara ini sekaligus menjadi simbol penegasan predikat BNI sebagai Official Prestige Digital Banking Partner pada Asian Games 2018 yang terwakili oleh fungsi yang terkandung dalam Virtual Account Debit Combo.

Pada kesempatan ini, BNI berkomitmen ikut mensukseskan Asian Games 2018 dengan layanan perbankan yang dibantu oleh jaringan BNI yang tersebar di seluruh Indonesia dan di 7 negara di dunia.

"Melalui acara ini, kami siap menyambut para atlet, official, dan para pendukung yang akan datang ke Indonesia. Kami juga siap membantu para atlet Indonesia yang akan bertanding dalam Asian Games 2018 dengan menyediakan pelayanan perbankan yang mudah dan tersebar di mana-mana. Jangan lupa gunakan kartu Virtual Account Debit Combo untuk bertransaksi," 

Tersedianya produk Debit Combo Virtual Account merupakan salah satu upaya yang dilakukan BNI dalam mendukung upaya pemerintah meningkatkan literasi keuangan dan gerakan nasional non tunai, seperti yang digelorakan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI).

Pada setiap kartu Debit Combo Virtual Account juga tertera simbol GPN (Gerbang Pembayaran Nasional), sebagai langkah konkrit BNI dalam menggunakan penyedia jasa transaksi asal Indonesia. "Produk ini akan digunakan juga pada event bertaraf internasional akan datang, yaitu saat Indonesia menjadi tuan rumah IMF-World Bank Annual Meeting di Bali,"

Kartu Debit VA akan memberikan manfaat lengkap, karena pada 1 kartu Combo VA terdapat fungsi Debit VA (nasabah tidak perlu membuka buku tabungan). Selanjutnya kartu ini juga memiliki fungsi sebagai electronic money atau BNI TapCash.

Debit VA BNI ini juga bisa digunakan untuk pengguna korporasi. Dimana, BNI Virtual Account terafiliasi pada satu rekening Giro Perusahaan, yang digunakan untuk membantu pengelolaan operasional perusahaan dan dapat ditransaksikan melalui Kartu Debit BNI (Kartu ATM) dan BNIDirect.

BNIDirect sendiri merupakan layanan Cash Management BNI yang terintegrasi, sehingga mampu memberikan kemudahan bagi lembaga-lembaga yang memiliki kebutuhan pengelolaan uang secara cepat dan aman. Dalam hal ini, BNIDirect merupakan pilihan tepat untuk INASGOC dalam mengelola keuangannya.

Dengan BNI VA Debit, Perusahaan dapat melakukan transaksi operasional keuangan di berbagai Channel BNI, seperti Teller, ATM, EDC, BNIDirect, yang akan memberikan nilai tambah  kepada Perusahaan untuk meningkatkan efisiensi serta pengendalian dan pengelolaan keuangan yang sangat efektif.

Dengan keunggulan tersebut manfaat yang dapat diperoleh pemiliknya adalah tidak memerlukan pembukaan rekening baru, dan sentralisasi dana operasional. Selain itu, perusahaan mendapatkan kemudahan dalam menyalurkan biaya penunjang operasional kepada pelaksana secara cepat, tepat, dan termonitor, sehingga dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas kas kecil perusahaan, serta tidak ada fisik uang tunai yang tersimpan.

Selain itu, setiap transaksi keuangan tercatat di sistem bank, dan perusahaan dapat melakukan berbagai transaksi perbankan menggunakan Kartu Debit (ATM) dengan identifikasi dari masing-masing pemegang Kartu Debit.























Equity World Futures

Rabu, 18 Juli 2018

PT Equity World Futures : Penyelesaian Transaksi BEI Jadi T+2 Mulai 26 November 2018

Equity World Futures  Kemajuan teknologi dan perkembangan praktik yang diterapkan oleh bursa lain di dunia merekomendasikan pengembangan pasar modal dengan cara mempersingkat siklus penyelesaian transaksi bursa menjadi T+2. 

Dalam rangka penerapan Global Best Practice, maka Self Regulatory Origanization (SRO) yang terdiri atas Bursa Efek Indonesia (BEI), Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), dan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), bekerja sama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meluncurkan penerapan siklus penyelesaian transaksi Bursa T+2.

Penerapan ini memberikan manfaat bagi industri pasar modal, yaitu dalam meningkatkan harmonisasi antar Bursa secara global. 

"Memudahkan transaksi efek lintas Bursa dan negara, meningkatkan likuiditas melalui percepatan reinvestment dari modal, meningkatkan efisiensi operasional, serta mengurangi risiko sistemik yang dapat terjadi di pasar modal," 

Kemajuan dan integrasi sistem teknologi informasi berupa penerapan Straight Through Processing (STP), Single Investor Identification (SID), dan Rekening Dana Nasabah (RDN) memungkinkan proses alokasi dana dan efek dalam penyelesaian transaksi lebih cepat dari praktik penyelesaian saat ini, yaitu T+3.

Selama periode 2016-2018, SRO telah melakukan kajian, menyebarkan kuesioner, melakukan focus group discussion, melaksanakan control self assessment, dan menyelenggarakan pertemuan dengan anggota bursa, bank kustodian, bank pembayaran, penyedia aplikasi di anggota bursa dan juga nasabah, baik lokal, asing, retail maupun institusional. 

Dengan mempertimbangkan hal tersebut, SRO menginformasikan bahwa implementasi penyelesaian transaksi Bursa T+2 akan dilaksanakan pada 26 November 2018.




















Selasa, 17 Juli 2018

PT Equity World Futures : Puradelta Lestari Bukukan Marketing Sales Rp561 Miliar

Equity World Futures - PT Puradelta Lestasi Tbk (DMAS) membukukan marketing sales senilai Rp561 miliar sepanjang semester I 2018. Capaian tersebut setara dengan 45% dari target yang ditetapkan perseroan hingga akhir tahun ini sebesar Rp1,25 triliun

Direktur Independen dan Sekretaris Perusahaan Puradelta Lestari Tondy Suwanto mengatakan, pihaknya optimistis target tersebut dapat dicapai karena pernyataan minat untuk membeli lahan industri di kawasan Industri Greenland International Industrial Center (GIIC) masih tinggi.

“Sejauh ini kami mendapatkan permintaan lebih dari 100 hektar untuk lahan industri di kawasan industri GIIC,”

Tondy menjelaskan pada kuartal II 2018 terdapat sinyal positif dari pengembangan kawasan residensial di lokasi industri milik perseroan. DMAS menjual sekitar 10 hektar lahan hunian kepada sub-developer untuk mengembangkan kawasan hunian.

Hal tersebut, kata Tondy, dimaksudkan untuk mengakselerasi pembangunan di Kota Deltamas, khususnya pembangunan kawasan hunian dan komersial. Menurutnya, ini sejalan dengan visi dan misi perusahaan untuk menjadi Kota Deltamas sebagai kawasan terpadu modern berbasis industri dengan fasilitas yang lengkap.

“Menjadikan Kota Deltamas sebagai kawasan terpadu modern berbasis industri yang memiliki fasilitas pendukung yang lengkap akan memberikan nilai tambah dan dukungan terhadap kinerja DMAS di masa yang akan datang,”

Dia menambahkan, selain kawasan residensial, DMAS juga terus mengembangkan kawasan komersial dengan merangkul tenant-tenant modern seperti rumah sakit, sekolah, chain restaurant, maupun pelanggan lainnya untuk berinvestasi di Kota Deltamas.

Kehadiran kawasan residensial dan komersial dinilai Tondy menjadi daya tarik tersendiri bagi investor untuk membeli lahan industri di kawasan industry GIIC di Kota Deltamas. Adapun sepanjang semester I 2018, perseroan telah berhasil menjual lahan industri seluas 22 hektar.

“Perkembangan ini membuktikan perkembangan kawasan industri di Kota Deltamas yang sangat pesat dalam beberapa tahun terakhir ini. Potensi pertumbuhan masih sangat besar mengingat pertumbuhan ekonomi nasional yang baik dan minat investasi di Indonesia masih tinggi.”






















Equity World Futures