Equityworld Futures - Indeks S&P 500 hampir ditutup di atas 3.000 untuk pertama kalinya dalam empat minggu di tengah berita bahwa kemungkinan kesepakatan terwujud atas keluarnya Inggris dari Uni Eropa telah dinegosiasikan dan Turki menyetujui gencatan senjata lima hari di Suriah.
S&P 500 meningkat sebesar 0,28%, berakhir di bawah 2.998 dan nyaris mendekati level tertinggi sepanjang masa yang disentuh pada bulan Juli silam. Harga mencapai tingkat tertinggi harian di 3.008 pada sesi tersebut.
Dow Jones industrial ditutup naik 0,09%, dengan Nasdaq Composite meningkat 0,4%. Indeks Russell 2000 menguat 1,1%.
Kesepakatan Brexit yang dinegosiasikan oleh Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menyelesaikan banyak masalah soal perbatasan Irlandia Utara-Irlandia, tetapi masih belum jelas apakah Johnson akan meraih suara mayoritas untuk meloloskan kesepakatan tersebut di parlemen Sabtu.
Saham-saham menguat setelah pemimpin Turki Recep Tayyip Erdogan menyetujui gencatan senjata lima hari dalam serangan terhadap wilayah Kurdi di Suriah utara. Kesepakatan itu muncul setelah empat jam melaksanakan negosiasi dengan Wakil Presiden AS Mike Pence.
BACA JUGA : PT Equityworld Futures : Futures emas lebih tinggi pada masa dagang Asia
BACA JUGA : PT Equityworld Futures : Futures emas lebih tinggi pada masa dagang Asia
Reli tersebut dipicu oleh musim laporan pendapatan kuartal ketiga yang terus membaik. Sektor jasa kesehatan, real estat, layanan komunikasi, dan saham industri memimpin pergerakan naik pasar. Keuntungan atas saham-saham seperti Honeywell International (NYSE:HON), Morgan Stanley (NYSE:MS), United Rentals (NYSE:URI) dan Humana (NYSE:HUM) mengimbangi kemerosotan pada saham IBM (NYSE:IBM) dan Boeing (NYSE:BA).
Hasil kinerja kuartal ketiga IBM Rabu setempat mengecewakan investor dan saham Big Blue ini anjlok 5,5%, memangkas kenaikan untuk tahun ini menjadi 18,1%.
Saham Boeing (NYSE:BA) melemah 0,9% dengan Southwest Airlines (NYSE:LUV) mengatakan tidak mengharapkan penerbangan Boeing 737 Max hingga 8 Februari. Air Canada (TSX:AC) juga mengatakan tidak akan menerbangkan pesawat itu lagi sampai 14 Februari. Pesawat komersial 737 Max telah dikandangkan sejak mengalami dua kecelakaan pada tahun 2018 dan awal 2019 yang telah menewaskan 346 orang.
Sementara itu saham Netflix (NASDAQ:NFLX) melonjak 2,4% setelah laporan kuartal ketiga menunjukkan perusahaan yakin dapat bertahan dari persaingan video streaming baru sejumlah pesaing.
Saham Apple (NASDAQ:AAPL) naik 0,4% dan kembali mengambil alih posisi Microsoft (NASDAQ:MSFT) sebagai perusahaan yang paling berharga di dunia dengan kapitalisasi pasar $1,063 triliun. Saham Microsoft (NASDAQ:MSFT) turun 0,6% dengan kapitalisasi pasar turun menjadi $1,058 triliun.
Reli ini kehilangan beberapa kekuatan saat mendekati jam terakhir perdagangan di AS ketika The Wall Street Journal melaporkan bahwa Saudi Aramco, raksasa minyak milik Arab Saudi, menunda peluncuran penawaran umum perdana (IPO) hingga Desember atau Januari. Itu membuat indeks tetap terkendali.
Ketiga indeks masih mencari keuntungan yang cukup besar untuk tahun ini. Masalahnya adalah bahwa pasar masih tak mampu berbuat banyak sejak musim panas ini.
S&P mengakhiri hari sebesar 1% di bawah puncak Juli. Dow turun sebanyak 1,36% dari puncak pertengahan musim panas. Nasdaq anjlok 2,2% dari puncaknya.
Minyak berjangka telah naik sebelum berita Saudi Aramco tersebut, tetapi jatuh dalam perdagangan after hours. Minyak mentah West Texas Intermediate meningkat 57 sen menjadi $53,93 per barel. Minyak mentah patokan global, Brent naik 49 sen menjadi $59,91.
Emas berjangka menguat $4,30 ke $1,498.30 per ons di New York.
Perusahaan pengemasan Dover (NYSE: DOV), United Rentals (NYSE: URI) dan distributor obat Cardinal Health (NYSE:CAH) dan AmerisourceBergen (NYSE:ABC) termasuk di antara saham unggulan S&P 500.
Kontraktor pertahanan Textron (NYSE:TXT), IBM (NYSE:IBM), M&T Bank Corp (NYSE:MTB) dan produsen minyak dan gas Noble Energy (NYSE:NBL) adalah di antara pemain S&P 500 terlemah pada sesi tersebut.
Equityworld Futures
Equityworld Futures
0 komentar:
Posting Komentar