Equityworld Futures - Harga emas naik di Asia di tengah dorong berkelanjutan dari sentimen inflasi AS. Namun, kenaikan imbal hasil treasury AS dan meningkatnya ekspektasi kenaikan suku bunga Federal Reserve AS menahan penguatannya.
Harga emas berjangka naik tipis 0,06% di $1.829,05/oz. Dolar AS, yang biasanya bergerak terbalik terhadap emas, kian turun 0,13% di 95,515.
Imbal hasil Treasury 10 tahun melonjak 1,97% pada hari Selasa, kali terakhir dicapai pada November 2019 silam.
Investor sekarang menunggu data inflasi yang akan dirilis pada hari Kamis untuk mencari petunjuk lanjutan tentang jadwal kenaikan suku bunga Fed. Pasar sekarang memperkirakan peluang satu berbanding tiga bahwa Fed akan menaikkan suku bunga pada Maret 2022.
Presiden Fed San Francisco Mary Daly mengatakan pada hari Selasa bahwa inflasi AS bahkan kemungkinan naik lebih tinggi sebelum menjadi lebih stabil.
"Ekspektasi inflasi yang lebih tinggi sebagian besar mendorong langkah tersebut, karena sikap Fed yang hawkish sebagian besar diperhitungkan,"
"Fokusnya adalah pada kurs riil, dan meskipun lebih tinggi, mereka tetap negatif ... jadi ada sedikit tarik-menarik di sini, di mana di satu sisi, kurs riil naik, yaitu emas-negatif, tetapi mereka masih tetap kurang menarik daripada emas,”
Di seberang Atlantik, Presiden European Central Bank Christine Lagarde mengatakan pada hari Senin bahwa tidak perlu adanya pengetatan ekstensif karena inflasi akan turun kembali dan dapat stabil, sehingga menekan ekspektasi kenaikan suku bunga yang agresif.
Di logam lain, perak naik 0,54% sementara platinum naik 0,1% dan palladium turun 0,02%.
0 komentar:
Posting Komentar