This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Selasa, 06 November 2018

PT EquityWorld Futures : Masih Mixed, Pelemahan Lanjutan Rupiah Perlu Diwaspadai


EquityWorld Futures - Nilai tukar rupiah diperkirakan masih akan mixed, kendati dolar AS (USD) tengah dalam tren melemah seiring dengan aksi jual oleh investor jelang pemilu tengah semester (midterm election) Amerika Serikat. 

Analis Senior CSA Research Institute Reza Priyambada mengatakan, dengan kondisi tersebut rupiah seharusnya berkesempatan untuk menguat. Namun, pasar terlihat kurang merespons pelemahan USD sehingga rupiah pun tak beranjak naik lebih lanjut.

Bahkan, dirilisnya angka pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,17% kemarin, yang dianggap di atas ekspektasi, belum cukup kuat mengangkat rupiah. 

"Jadi, tetap cermati dan waspadai berbagai sentimen yang dapat membuat rupiah kembali melemah,"

Nilai tukar rupiah terhadap USD pada perdagangan kemarin sore, ditutup mixed atau variatif di kisaran level Rp14.975/USD. 

Rupiah di sesi perdagangan sore turun tipis ke level Rp14.975/USD. 
Rupiah kemarin sedikit membaik di posisi Rp15.010/USD.



























EquityWorld Futures.

Senin, 05 November 2018

PT EquityWorld Futures : Ekonom Prediksi Pertumbuhan Ekonomi di Kuartal III Hanya 5,05%


EquityWorld Futures - Badan Pusat Statistik (BPS) dijadwalkan merilis data pertumbuhan ekonomi kuartal III/2018 esok hari. Ekonom Indef Bhima Yudishtira memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada periode tersebut akan turun dibanding kuartal sebelumnya. 

Bhima memperkirakan pertumbuhan ekonomi di kuartal III/2018 hanya akan mencapai angka 5,05% atau lebih rendah dibandingkan kuartal kedua yang sebesar 5,27%. 

"Penurunan pertumbuhan ekonomi disebabkan oleh rendahnya konsumsi rumah tangga pasca-Lebaran," 

Selain itu, kata Bhima, geliat industri manufaktur yang tertekan kenaikan biaya bahan baku dan pelemahan kurs rupiah, serta  ekspor dan investasi yang belum terlalu pulih membuat pertumbuhan ekonomi rendah. 

"Di sisi lain, andalan pertumbuhan adalah belanja pemerintah melalui bansos, meskipun kontribusinya hanya 9% hingga 10% ke PDB," 

Sebagai informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II/2018 sebesar 5,27%. Relatif tingginya pertumbuhan ekonomi di kuartal II/2018 ditopang oleh kenaikan harga komoditas, baik migas dan nonmigas. Sementara pertumbuhan ekonomi pada kuartal I/2018 hanya sebesar 5,06%.






















EquityWorld Futures

Jumat, 02 November 2018

PT EquityWorld Futures : Kemenkeu Catat Penjualan SBN Ritel Capai Rp41 Triliun


EquityWorld Futures - Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat sepanjang tahun 2018 dana masyarakat yang berhasil dikumpulkan pemerintah melalui instrumen surat berharga negara (SBN) ritel mencapai sedikitnya Rp41 triliun. Sementara kemarin, Pemerintah resmi membuka masa penawaran Sukuk Negara Tabungan seri ST-002 dimana melalui penawaran ini penjualan ST-002 ditarget sebesar Rp1 triliun.

“Secara kumulatif, realisasi penerbitan SBN Ritel pada tahun 2018 yakni SR010, SBR003, SBR004 dan ORI015 telah mencapai Rp41,07 triliun. SBN terbesar adalah ORI015 yang mencapai Rp23,378 triliun,” 

Dana hasil penjualan ORI015, lanjutnya, akan dipergunakan untuk memenuhi sebagian kebutuhan pembiayaan APBN 2018, antara lain, untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia. Penjualan ORI 015 dengan tingkat imbal balik kupon sebesar 8,25% per tahun dilakukan pada 29 Oktober lalu dengan masa pembukaan pada 4 Oktober hingga 25 Oktober 2018 melalui 17 Mitra Distribusi yang telah ditunjuk oleh Pemerintah, terdiri dari 15 bank dan 2 perusahaan efek.

Beberapa kebijakan baru diterapkan dalam ketentuan dan persyaratan pembelian ORI 015 a.l. jumlah minimal pembelian yang diturunkan menjadi Rp1 juta (pada ORI014 minimum pembelian adalah Rp 5 juta). Selain itu ditetapkan persyaratan Nomor Tunggal Identitas Pemodal (Single Investor Identification/SID) yang harus dimiliki investor yang melakukan pembelian di pasar perdana serta ketentuan bahwa perpindahan kepemilikan ORI 015 di pasar sekunder hanya dapat dilakukan antar investor domestik.

“Diharapkan peningkatan frekuensi penerbitan SBN ritel serta penerapan ketentuan dan persyaratan baru tersebut dapat meningkatkan partisipasi investor domestik sekaligus meningkatkan stabilitas pasar SBN di domestik,” 

DJPPR mencatat penjualan ORI 015 kali ini telah menjangkau 41.306 investor di seluruh wilayah Indonesia (tersebar di 34 provinsi), dengan investor baru ORI sebanyak 17.789 investor dengan jumlah investor dari kelompok baby boomers, usia saat ini 54-72 tahun mendominasi dengan porsi mencapai 36,27% dari total jumlah investor.

Sedangkan Generasi X (usia saat ini 39-53 tahun) dan Milenial (usia saat ini 18-38 tahun) menempati peringkat kedua dan ketiga dengan porsi jumlah investor masing-masing mencapai 34,52% dan 24,46%.

Sementara berdasarkan kelompok profesi, jumlah investor terbesar adalah pegawai swasta yang mencapai 32,43%, selanjutnya kelompok wiraswasta dan ibu rumah tangga masing-masing sebesar 27,75% dan 14,35%.

Loto Srinaita Ginting menerangkan jumlah nominal pemesanan ORI 015 menjadi yang terbesar berdasarkan wilayah adalah Indonesia Bagian Barat selain DKI Jakarta yang mencapai Rp 11,11 triliun, sedangkan wilayah DKI Jakarta mencapai Rp 10,05 triliun dan wilayah Indonesia Bagian Tengah dan Timur sebesar Rp 2,22 triliun.

Selanjutnya jumlah investor ORI015 terbesar berdasarkan wilayah adalah Indonesia Bagian Barat selain DKI Jakarta yang mencapai 22.272 investor, sedangkan wilayah DKI Jakarta mencapai 15.382 investor dan wilayah Indonesia Bagian Tengah dan Timur sebnyak 3.652 investor.

“Rata-rata volume pemesanan per investor adalah Rp 565,99 juta. Dengan menyasar pasar ritel, pemesanan mengalami oversubscribe sekitar 2,35 kali dari target awal yang disampaikan oleh seluruh Mitra Distribusi sebesar Rp 9,95 triliun.

Menariknya, lanjutnya dari 17.789 investor baru ORI015 generasi Milenial mendominasi sebesar 34,56% atau sebanyak 6.148 investor bila dibandingkan dengan ORI 014. Selain itu seluruh wilayah di Indonesia mengalami peningkatan pemesanan, terutama di wilayah Indonesia Tengah dan Timur sebesar 210%.

“Penurunan besaran nilai kupon berimbas nyata pada volume pemesanan yang dilakukan oleh Generasi Milenial dan Generasi Z yang mengalami peningkatan sebesar 214,42%. Sedangkan penggunaan SID membuat profil investor semakin teridentifikasi dengan baik”.






















EquityWorld Futures 

Kamis, 01 November 2018

PT EquityWorld Futures : Kuartal III/2018, Hutama Karya Raih Laba Rp1,461 Triliun


EquityWorld Futures - PT Hutama Karya (Persero) mencatat pencapaian kinerja positif pada kuartal III tahun 2018. Berdasarkan laporan keuangan Perseroan, Hutama Karya telah melampaui target laba bersih selama satu tahun di paruh ketiga tahun ini.

"Laba bersih kami pada Triwulan III tahun ini dibukukan sebesar Rp.1,461 Triliun atau tumbuh 131,39 % secara year-on-year dengan tahun 2017 sebesar Rp.631 Miliar,” 

Selanjutnya Bintang menjelaskan bahwa sampai dengan Triwulan III 2018, Hutama Karya telah membukukan EBITDA sebesar Rp2,221 Trilun atau tumbuh 117,57% secara year-on-year dengan tahun 2017 sebesar Rp1,021 Triliun.

"Alhamdulilah, sampai dengan Triwulan III tahun 2018, laba bersih Hutama Karya telah melampaui target tahun 2018 (full year target), hal ini dicapai karena kami telah melakukan berbagai inovasi, perbaikan metode kerja, perubahan struktur organisasi, dan efisiensi dalam melakukan procurement,” 

Laba tersebut, lanjut dia diperoleh melalui penjualan sebesar Rp. 17,752 Triliun yang tumbuh sebesar 54,82% secara year-on-year dengan tahun 2017 sebesar Rp11,466 Triliun. “Kami sampaikan pula, bahwa Hutama Karya dapat menjaga arus kas operasi tetap positif di posisi Rp. 539 Miliar,”

Direktur Keuangan Hutama Karya, Anis Anjayani menambahkan, dengan pencapaian di Triwulan III 2018, Perseroan memiliki rasio hutang terhadap ekuitas (debt to equity ratio) yang relatif rendah dimana artinya Perseroan masih memiliki kemampuan untuk mencari pendanaan dari pihak lain.

“Hal ini sangat baik untuk menunjang Hutama Karya dalam menjalankan penugasan Pemerintah di Jalan Tol Trans-Sumatera, apalagi tahun depan kita akan memulai pengerjaan ruas-ruas baru,” 

Menyinggung Jalan Tol Trans-Sumatera, Anis juga mengungkapkan bahwa Hutama Karya akan memperoleh Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp10,5 Triliun. Di samping itu, Perseroan juga mendapat dukungan pendanaan dari Sindikasi Bank BUMN (Himbara), perbankan asing seperti MUFG, CIMB Niaga, ICBC, serta dari institusi keuangan PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero)/SMI, dan perbankan swasta yaitu Bank Mega dan Bank Permata dengan jumlah total Rp32 Triliun. 

Sehingga dana yang tersedia untuk pembangunan Jalan Tol Trans-Sumatera selanjutnya sebesar Rp. 42,5 Triliun. "Tingkat bunga dari dukungan pendanaan ini lebih rendah dari tingkat bunga pada umumnya,”

Dengan tersedianya dana tersebut, Hutama Karya semakin siap untuk menyelesaikan penugasan di Jalan Tol Trans-Sumatera. Lebih jauh Anis memaparkan bahwa hasil laba tersebut merupakan hasil kontribusi dari seluruh pilar bisnis Hutama Karya yang ada. “Jasa Konstruksi, EPC, dan bangunan Gedung menyumbang sebesar 43,90%, Anak Usaha sebesar 27,02% sisanya dari Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) sebesar 29,08%”.
























EquityWorld Futures

Rabu, 31 Oktober 2018

PT EquityWorld Futures : IHSG Melesat 42,55 Poin di Akhir Sesi, Bursa Asia Melompat Tinggi


EquityWorld Futures - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup berbalik menguat pada akhir perdagangan, Usai bergerak secara variatif sepanjang hari. Sesi penutupan, IHSG menguat 42,55 poin atau setara dengan 0,73% ke level 5.831,65. 

Pada perdagangan sesi I siang tadi, IHSG sempat menyusut sebesar 19.00 poin atau 0.33% ke level 5,770.10 setelah tadi pagi menguat 28,39 poin atau 0,49% menjadi 5.817,49. Sedangkan mendapatkan tambahan 34,49 poin atau 0,60% ke posisi 5.789,10

Sektor saham dalam negeri hingga perdagangan sore mayoritas berada dalam jalur positif. Kenaikan tertinggi dipimpin oleh sektor aneka industri mencapai sebesar 2,13% dan diikuti perkebunan bertambah 2,23%. Pelemahan terdalam menimpa sektor konsumer usai kehilangan 1.56%. 

Adapun nilai transaksi pada bursa Indonesia sore ini tercatat sebesar Rp9,39 triliun dengan 10,97 miliar saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing Rp1,52 triliun dengan aksi jual asing sebesar Rp2,46 triliun dan aksi beli asing mencapai Rp3,99 triliun. Tercatat sebesar 220 saham menguat, 198 melemah dan 125 stagnan.

Beberapa saham yang menguat di antaranya PT Pelayaran Tamarin Samudra Tbk. (TAMU) bertambah Rp470 menjadi Rp3.000, PT Astra International Tbk. (ASII) naik Rp200 ke posisi Rp7.900 serta PT Pollux Properti Indonesia Tbk. (POLL) meningkat Rp140 menjadi Rp1.700.

Sementara, saham-saham dengan pelemahan yakni PT Tembaga Mulia Semanan Tbk. (TBMS) turun Rp145 menjadi Rp145, PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) menyusut Rp100 menjadi Rp72.300 dan PT Pool Advista Indonesia Tbk. (POOL) berkurang Rp60 ke level Rp4.550. 

Di sisi lain sebagian besar pasar saham Asia membukukan hasil positif hingga sesi akhir perdagangan, Rabu untuk menjadi sinyal pemulihan setelah sepanjang bulan Oktober cukup bergejolak. Bursa daratan China yang mendapatkan tekanan berat, berbalik mencetak keuntungan akhir perdagangan bulan ini. 

Terpantau komposit Shanghai meningkat 1,35% hingga ditutup pada level 2.602,78 dan komposit Shenzhen naik 1,392% menjadi 1.294,22 hingga sesi sore perdagangan. Meskipun membaik tengah pekan ini, namun kedua indeks masih berada dalam jalur kerugian sepanjang bulan Oktober. 

Sejak akhir September, tercatat indeks Shanghai telah mengalami penyusutan hampir sebesar 7,5% dan indeks Shenzhen telah kehilangan sekitar 10,2%. Sementara itu indeks Hang Seng di Hong Kong juga lebih tinggi 1,60% dalam perdagangan sore.

Selanjutnya indeks Nikkei Jepang melompat mencapai 2,16% hingga berakhir pada level 21.920,46 untuk mengiringi lesatan indeks Topix usai mendapatkan tambahan 2,15% dan berakhir menjadi 1.646,12. Saham Sony melonjak 4,74% setelah perusahaan mengangkat perkiraan laba tahunan sebesar 30% setelah kuartal kedua yang kuat.

Bank of Japan mempertahankan kebijakan moneter stabil dan memangkas proyeksi harga pada hari Rabu. Dalam sebuah langkah yang diharapkan secara luas, bank sentral Jepang mempertahankan target suku bunga jangka pendeknya di minus 0,1% serta berjanji untuk memandu imbal hasil obligasi 10-tahun pemerintah sekitar nol persen.

Tren penguatan juga terlihat pada indeks patokan bursa Australia, ASX 200 dengan kenaikan tipis 0,43% untuk berada di posisi 5.830,3 karena sektor energi naik 1,39% dan materials meningkat 0,19%. Subindex keuangan juga merayap dengan raihan positif 0,93% ketika saham bank-bank Australia atau Big Four mengalami kenaikan. 

Raihan positif tidak terkecuali juga dicetak indeks Kospi, Korea Selatan lewat peningkatan sebesar 0,74% menjadi 2.029,69. Dorongan terkuat datang dari saham perusahaan raksasa teknologi yakni Samsung Electronics naik 0,12% setelah merilis rekor laba kuartalan.























EquityWorld Futures

Selasa, 30 Oktober 2018

PT EquityWorld Futures : MNC Sekuritas Luncurkan Program Karyawan Nabung Saham


EquityWorld Futures - Setelah sebelumnya meluncurkan Program Atlet Nabung Saham pada pertengahan tahun 2018, PT MNC Sekuritas meluncurkan Program Karyawan Nabung Saham.

Direktur Utama MNC Sekuritas Susy Meilina mengatakan peluncuran program nabung saham yang menyasar pada berbagai kalangan masyarakat ini merupakan bukti bahwa MNC Sekuritas bertekad untuk meningkatkan kesadaran investasi di pasar modal melalui produk tabungan saham yang sederhana, praktis, dan mudah dimengerti yaitu MNC GEMESIN Plus.

MNC Sekuritas menandatangani piagam kerja sama dengan lima perusahaan sekaligus, antara lain: Direktur Utama PT Indocyber Global Teknologi Kresno Budoyo, CEO PT IDstar Cipta Teknologi Arifa Tan, Direktur Utama PT Inti Data Utama Audie Suhandinata, Direktur Utama PT Satu Reka Cipta Marcino Waas, dan Direktur PT Integrasi Media Kreasi Ferytino Maslianto.

Seremoni penandatanganan tersebut turut disaksikan oleh Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Hasan Fawzi, Kepala Kantor Perwakilan Jakarta Bursa Efek Indonesia Marco Kawet, Kepala Unit Pelayanan Pelanggan Kustodian Sentral Efek Indonesia Ruth Yendra, Direktur IT & Online Trading MNC Sekuritas Fifi Virgantria, Head of Equity Retail & Online Trading MNC Sekuritas Afen Tjhong, dan Direktur PT Indocyber Global Teknologi Eddy Sukardi.

"Untuk memperingati hari Sumpah Pemuda, kami ingin menggerakkan pemuda-pemudi Indonesia untuk mengambil bagian dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia, khususnya pasar modal Tanah Air. Langkah yang paling mudah dilakukan adalah dengan mengikuti program nabung saham,"

Produk tabungan saham MNC GEMESIN Plus ini kian diminati banyak pihak. Banyak perusahaan mulai menjadikan tabungan saham tersebut sebagai gimmick yang diberikan kepada karyawan.

MNC GEMESIN Plus adalah produk MNC Sekuritas yang mengajak masyarakat Indonesia (umum dan mahasiswa) untuk menabung saham secara rutin dan berkala di pasar modal, dengan minimal dana Rp100.000 (dan kelipatannya) per bulan. Selain investasi, nasabah MNC GEMESIN Plus juga dapat memperoleh manfaat tambahan berupa proteksi yaitu asuransi kecelakaan.

Direktur Utama PT Indocyber Global Teknologi Kresno Budoyo berpendapat bahwa karyawan adalah aset yang menentukan kesuksesan suatu perusahaan. Untuk itu, pihaknya beserta dengan sister company lainnya yang seluruhnya bergerak di bidang IT tersebut, meyakini perlunya apresiasi atas loyalitas dan kontribusi karyawan.

"Hari ini kami menyerahkan simbolis tabungan saham MNC GEMESIN Plus kepada perwakilan karyawan Indocyber. Nantinya seluruh karyawan kami akan memperoleh top-up dana investasi tabungan saham pada saat berulang tahun. Kami ingin mereka belajar mengatur keuangan dan mempersiapkan masa depan finansial dengan lebih baik,"

Acara peluncuran Program Karyawan Nabung Saham ditutup dengan Sekolah Pasar Modal (SPM) oleh Bursa Efek Indonesia, Kustodian Sentral Efek Indonesia, dan MNC Sekuritas.






















EquityWorld Futures

Senin, 29 Oktober 2018

PT EquityWorld Futures : Rupiah dan IHSG Sesi Siang Kompak Menyusut ke Zona Merah


EquityWorld Futures - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada penutupan sesi I hari ini tercatat semakin menyusut ke zona merah, untuk melanjutkan tren negatif sejak pagi tadi. Pelemahan mata uang Garuda mengiringi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang juga tergelincir, usai kehilangan 14.59 Poin siang ini. 

Rupiah hingga perdagangan sesi I berada di posisi Rp15.225/USD atau anjlok cukup dalam dari posisi penutupan sebelumnya Rp15.214/USD. Rupiah sendiri bergerak pada kisaran level Rp15.200-Rp15.227/USD.

Posisi rupiah berdasarkan data Bloomberg, siang ini merosot di level Rp15.230/USD atau tidak lebih baik dibandingkan penutupan akhir pekan kemarin di posisi Rp15.216/USD. Siang ini tercatat rupiah bergerak pada kisaran harian Rp15.212 hingga Rp15.230/USD.

Rupiah pada perdagangan siang ini berada di level Rp15.227/USD atau terus tertekan dibanding penutupan sebelumnya. 

Menurut data dari kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah terlihat tertahan dalam tren pelemahan di level Rp15.218/USD. Posisi ini memperlihatkan rupiah ambruk dari posisi sebelumnya Rp15.207/USD.

Di sisi lain IHSG pada perdagangan siang ini jatuh ke level 5.770,33 usai kehilangan 14,59 poin yang setara dengan 0,25%. Sedangkan pada awal perdagangan sesi pertama cenderung naik yang tercatat di posisi 5.805,32 atau lebih tinggi 20,400 poin (0,353%) dari penutupan Jumat (26/10) sebesar 5.784,92 poin. 

Adapun nilai transaksi pada bursa Indonesia tercatat sebesar Rp2,42 triliun dengan 4,19 miliar saham diperdagangkan pada sesi siang hari ini dan transaksi bersih asing Rp112,73 miliar dengan aksi jual asing sebesar Rp556,06 miliar dan aksi beli asing mencapai Rp668,79 miliar. Tercatat 160 saham naik, 206 saham turun dan 122 saham mendatar.

Beberapa saham yang menguat di antaranya PT Gudang Gara, Tbk (GGRM), PT Astra International Tbk. (ASII) dan PT Pollux Properti Indonesia Tbk. (POLL). Sementara, saham-saham dengan pelemahan yakni PT Bayan Resources Tbk. (BYAN), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) serta PT Panin Sekuritas Tbk. (PANS).























EquityWorld Futures

Jumat, 26 Oktober 2018

PT EquityWorld Futures : Rupiah Diprediksi Kembali Melemah


EquityWorld Futures - Masih terjadinya pelemahan yang diakibatkan oleh imbas sentimen global tampaknya juga diikuti dengan adanya sentimen negatif dari dalam negeri sehingga membuat laju rupiah sulit untuk berbalik menguat.

"Diperkirakan rupiah dapat kembali mengalami pelemahan seiring minimnya sentimen positif. Tetap mencermati dan mewaspadai berbagai sentimen yang dapat membuat rupiah kembali melemah," 

Diperkirakan Reza, rupiah akan bergerak di kisaran Rp15.204-Rp15.188/USD. Sementara, pergerakan rupiah kembali mengalami pelemahan seiring imbas terdepresiasinya EUR.

Adanya penilaian pertumbuhan ekonomi Zona Eropa akan melambat membuat aksi lepas EUR kembali terjadi. Pergerakan USD pun kembali mengalami kenaikan dengan memanfaatkan kondisi tersebut.

"Padahal di AS sedang terjadi silang pendapat antara Presiden Trump dan Gubernur The Fed, Jerome Powell, terkait kenaikan suku bunga dengan kebijakan pemerintahan untuk membuat ekonomi AS bertumbuh".

























EquityWorld Futures

Kamis, 25 Oktober 2018

PT EquityWorld Futures : Perlambatan Eropa Buat USD Untung, Rupiah Meriang ke Rp15.197


EquityWorld Futures - Tidak adanya sentimen positif di dalam negeri membuat nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) masih meriang. Rupiah di indeks Bloomberg ditutup melemah 6 poin atau 0,04% ke level Rp15.197 per USD, berbanding Selasa kemarin di Rp15.191. Rabu ini, rupiah diperdagangkan di kisaran Rp15.180-Rp15.198 per USD.

Rupiah terdepresiasi 10 poin alias 0,07% ke level Rp15.195 per USD. Selasa kemarin, mata uang NKRI ditutup di Rp15.185 per USD. Hari ini, rupiah diperdagangkan di Rp15.175-Rp15.200 per USD.

Upaya Bank Indonesia yang memutuskan tetap mempertahankan suku bunga acuan di level 5,75%, tidak mendapat respons positif dari investor. Pasar masih mencermati dolar sebagai kekuatan safe haven menanggapi perlambatan pertumbuhan ekonomi di Jerman dan Prancis.

Kedua negara ekonomi terbesar di Uni Eropa itu mengalami gangguan ekonomi. Pertumbuhan sektor swasta Jerman melambat ke level terendah lebih dari 3 tahun. Begitu juga pertumbuhan manufaktur di Prancis yang mencapai level terendah 25 bulan.

Perlambatan ekonomi di Jerman dan Prancis semakin menambah nestapa Uni Eropa, setelah masih adanya perselisihan anggaran antara Italia dengan Uni Eropa. Belum lagi belum terjadinya kesepakatan Inggris soal Brexit.

Indeks USD yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama naik 0,44% pada level 96,39. Hasil ini membuat euro turun 0,4% menjadi USD1,1422, merupakan level terlemah sejak 20 Agustus 2018.

Poundsterling Inggris turun 0,2% menjadi USD1,2959, mendekati level terendah 2-1/2 minggu. Yen melemah ke 112,48 per USD dan dolar Kanada mendatar di CAD1,3084. Sementara, dolar Australia naik 0,1% menjadi 0,7096 berkat kenaikan pasar ekspor utama di Australia.
























EquityWorld Futures

Rabu, 24 Oktober 2018

PT EquityWorld Futures : Produksi Beras Diprediksi Surplus 2,8 Juta Ton, Ini Pesan BPS


EquityWorld Futures - Surplus beras sebanyak 2,8 juta ton diprediksi bakal terjadi tahun ini. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto menjelaskan data surplus beras itu merupakan hasil perhitungan secara kumulatif, sebab data konsumsi beras memang stabil setiap bulannya sekitar 2,27 juta ton hingga 2,51 juta ton, di sisi lain produksi beras setiap bulan fluktuatif.

"Surplus itu dengan catatan secara kumulatif. Kalau dilihat bulan-bulan tertentu ada yang defisit, seperti pada Oktober sampai Desember itu kita musim tanam, jadi produksi turun. Jadi harus diperhatikan bagaimana kita mengelola stok ini agar harganya stabil," 

Menurut data BPS produksi beras di atas kebutuhan konsumsi sejak Februari 2018, yaitu sebesar 3,21 juta ton, kemudian pada Maret menunjukkan posisi tertinggi yakni 5,42 juta ton.

Sementara pada Oktober 2018 diperkirakan produksi akan anjlok ke 1,52 juta ton, November 1,2 juta ton dan Desember 2018 sebesar 1,22 juta ton.


Selain itu, angka surplus beras itu juga tidak sepenuhnya terpusat. Surplus beras tersebar ke berbagai titik yakni ke rumah tangga produsen, rumah tangga konsumen, pedagang, penggilingan, hotel, Bulog dan sebagainya.

"Jadi surplus menyebar, yang bisa dikelola pemerintah hanya di Bulog. Kalau mengacu survei cadangan beras 44% berada di rumah tangga produsen itu jumlahnya 14,1 juta, kalau 44%-nya sekitar 1,35 juta. Kalau dibagi rumah tangga produsen setiap rumah tangga surplus 7,5 kg," 

Sehingga, kata Suhariyanto, angka surplus beras tetap harus ditangani dengan hati-hati. Perlu pengelolaan stok yang baik, agar dapat menutupi ketika stok beras mengalami defisit.

"Kalau melihat stok harus diamati dari waktu ke waktu. Karena ada bulan-bulan defisit ada juga yang surplus. Kemudian diperhatikan pergerakan dari satu tempat ke tempat lain. Untuk dapat data itu cukup rumit karena perdagangan antar provinsi cukup sulit."






















EquityWorld Futures

Selasa, 23 Oktober 2018

PT EquityWorld Futures : BI: Rupiah Tertekan 10,65% Sepanjang 2018


EquityWorld Futures - Bank Indonesia (BI) mencatat secara year to date (ytd) sampai dengan 22 Oktober 2018, rupiah terdepresiasi 10,65%. Angka ini dicatat masih lebih rendah dari pelemahan yang terjadi di Brasil, India, Afrika Selatan, dan Turki.

"Nilai tukar rupiah masih mengalami depresiasi namun dengan volatilitas yang terjaga. Tekanan depresiasi Rupiah pada September 2018 dan kemudian berlanjut pada Oktober 2018 sejalan dengan pergerakan mata uang negara peers," 

Adapun rupiah secara rata-rata melemah sebesar 2,07% pada September 2018 dan sedikit melemah pada Oktober 2018.


Ke depan, Bank Indonesia terus melakukan langkah-langkah stabilisasi nilai tukar sesuai nilai fundamentalnya. Yakni dengan tetap menjaga mekanisme pasar, didukung upaya-upaya pengembangan pasar keuangan. 

Kebijakan tersebut diarahkan untuk menjaga volatilitas Rupiah serta kecukupan likuiditas di pasar sehingga tidak menimbulkan risiko terhadap stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.

"BI terus melanjutkan langkah stabilisasi nilai tukar sesuai fundamentalnya dan sesuai mekanisme pasar didukung upaya pengembangan pasar keuangan."
























EquityWorld Futures

Senin, 22 Oktober 2018

PT EquityWorld Futures : Masih Tinggi, Dolar AS Pagi Ini Rp 15.195


EquityWorld Futures - Kurs Dollar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah pagi ini stagnan. Dollar As berada di level Rp 15.195 tak berbeda jauh dengan posisi akhir pekan lalu.


Dolar AS berada di level tertinginya di Rp 15.196 atau hampir mendekati level Rp 15.200. Sementara level terendahnya di Rp 15.179.


Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut kondisi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS tetap stabil. Hal ini tercermin dari supply and demand di pasar valas yang masih berjalan baik. 


Perry menjelaskan hal ini menunjukkan kepercayaan investor asing di pasar valas Indonesia masih dalam keadaan baik. 


"Perkembangan global dari ke hari, ada berita baru ya wajar kalau ada respons dengan pergerakan nilai tukar rupiah. Tapi saat ini rupiah masih stabil sesuai dengan mekanisme pasar."
































EquityWorld Futures

Jumat, 19 Oktober 2018

PT EquityWorld Futures : Dolar AS Masih di Rp 15.200, BI: Sesuai Mekanisme Pasar


EquityWorld Futures - Nilai dolar AS hari ini berdasarkan data Reuters tercatat Rp 15.210. Dari data Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) nilai dolar AS tercatat Rp 15.221.

Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut kondisi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS tetap stabil. Hal ini tercermin dari supply and demand di pasar valas yang masih berjalan baik. 

Perry menjelaskan hal ini menunjukkan kepercayaan investor asing di pasar valas Indonesia masih dalam keadaan baik. 

"Perkembangan global dari ke hari, ada berita baru ya wajar kalau ada respons dengan pergerakan nilai tukar rupiah. Tapi saat ini rupiah masih stabil sesuai dengan mekanisme pasar," 

Dia menambahkan implementasi instrumen domestic non deriverable forward (DNDF) yang saat ini progressnya lebih baik dari yang diperkirakan. Jika sudah terlaksana maka bisa membantu rupiah untuk melawan dolar AS.

Belum lama ini BI memang menerbitkan peraturan Bank Indonesia terkait DNDF, memang pelaksanaannya masih perlu penyesuaian. Misalnya sistem informasi di bank, standarisasi kontrak, kesiapan bagian treasury hingga manajemen risiko. 

"Berbagai hal terus dilakukan misalnya koordinasi antara BI dan industri baik perbankan atau pelaku terkait agar progres implementasi bisa lebih cepat."




















EquityWorld Futures