EquityWorld Futures - PT Hutama Karya (Persero) mencatat pencapaian kinerja positif pada kuartal III tahun 2018. Berdasarkan laporan keuangan Perseroan, Hutama Karya telah melampaui target laba bersih selama satu tahun di paruh ketiga tahun ini.
"Laba bersih kami pada Triwulan III tahun ini dibukukan sebesar Rp.1,461 Triliun atau tumbuh 131,39 % secara year-on-year dengan tahun 2017 sebesar Rp.631 Miliar,”
Selanjutnya Bintang menjelaskan bahwa sampai dengan Triwulan III 2018, Hutama Karya telah membukukan EBITDA sebesar Rp2,221 Trilun atau tumbuh 117,57% secara year-on-year dengan tahun 2017 sebesar Rp1,021 Triliun.
"Alhamdulilah, sampai dengan Triwulan III tahun 2018, laba bersih Hutama Karya telah melampaui target tahun 2018 (full year target), hal ini dicapai karena kami telah melakukan berbagai inovasi, perbaikan metode kerja, perubahan struktur organisasi, dan efisiensi dalam melakukan procurement,”
Laba tersebut, lanjut dia diperoleh melalui penjualan sebesar Rp. 17,752 Triliun yang tumbuh sebesar 54,82% secara year-on-year dengan tahun 2017 sebesar Rp11,466 Triliun. “Kami sampaikan pula, bahwa Hutama Karya dapat menjaga arus kas operasi tetap positif di posisi Rp. 539 Miliar,”
Direktur Keuangan Hutama Karya, Anis Anjayani menambahkan, dengan pencapaian di Triwulan III 2018, Perseroan memiliki rasio hutang terhadap ekuitas (debt to equity ratio) yang relatif rendah dimana artinya Perseroan masih memiliki kemampuan untuk mencari pendanaan dari pihak lain.
“Hal ini sangat baik untuk menunjang Hutama Karya dalam menjalankan penugasan Pemerintah di Jalan Tol Trans-Sumatera, apalagi tahun depan kita akan memulai pengerjaan ruas-ruas baru,”
Menyinggung Jalan Tol Trans-Sumatera, Anis juga mengungkapkan bahwa Hutama Karya akan memperoleh Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp10,5 Triliun. Di samping itu, Perseroan juga mendapat dukungan pendanaan dari Sindikasi Bank BUMN (Himbara), perbankan asing seperti MUFG, CIMB Niaga, ICBC, serta dari institusi keuangan PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero)/SMI, dan perbankan swasta yaitu Bank Mega dan Bank Permata dengan jumlah total Rp32 Triliun.
Sehingga dana yang tersedia untuk pembangunan Jalan Tol Trans-Sumatera selanjutnya sebesar Rp. 42,5 Triliun. "Tingkat bunga dari dukungan pendanaan ini lebih rendah dari tingkat bunga pada umumnya,”
Dengan tersedianya dana tersebut, Hutama Karya semakin siap untuk menyelesaikan penugasan di Jalan Tol Trans-Sumatera. Lebih jauh Anis memaparkan bahwa hasil laba tersebut merupakan hasil kontribusi dari seluruh pilar bisnis Hutama Karya yang ada. “Jasa Konstruksi, EPC, dan bangunan Gedung menyumbang sebesar 43,90%, Anak Usaha sebesar 27,02% sisanya dari Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) sebesar 29,08%”.
EquityWorld Futures
0 komentar:
Posting Komentar