This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Rabu, 12 Desember 2018

PT EquityWorld Futures : Rupiah Dibuka Berbalik Membaik Saat Dolar Cetak Rebound


EquityWorld Futures - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada awal perdagangan, Dibuka berbalik pulih, setelah kemarin merosot tajam hingga kembali tembus level Rp14.600/USD. Perbaikan rupiah pagi ini mengikuti goyahnya Poundsterling seiring dolar yang terus menuju posisi terbaiknya. 

Rupiah pagi ini dibuka menguat menjadi Rp14.577/USD. Posisi ini memperlihatkan rupiah sedikit lebih baik dibandingkan posisi perdagangan kemarin di level Rp14.613/USD.

Rupiah juga lebih tinggi ke posisi Rp14.600/USD. Rupiah menunjukkan perlawanan menjelang akhir tahun untuk menjadi sinyal positif agar terus di zona hijau usai kemarin parkir di level Rp14.635/USD.

Rupiah pada sesi perdagangan pagi juga membaik di level Rp14.560/USD dengan pergerakan harian Rp14.550 hingga Rp14.600/USD. Peringkat tersebut menjadi sinyal berbaliknya rupiah, meski tidak terlalu besar setelah kemarin memburuk Rp14.595/USD.

Posisi rupiah melihat data Bloomberg, pada perdagangan spot exchange melompat ke level Rp14.580/USD dibandingkan sebelumnya pada posisi Rp14.607/USD. Rupiah hari ini bergerak di kisaran Rp14.574-Rp14.604/USD.

Di sisi lain seperti dilansir Reuters, Dolar bertahan di dekat posisi tertinggi dalam satu bulan terhadap rival-rivalnya pada perdagangan hari ini. Hal ini usai mendapatkan dukungan dari rebound imbal hasil obligasi pemerintah AS dan kelemahan poundsterling terimbas ketidakpastian tentang negosiasi Brexit.

Greenback terangkat karena imbal hasil Treasury AS jangka panjang bangkit dari posisi terendah tiga bulan. Indeks dolar versus enam mata uang utama lainnya berdiri di level 97,387 setelah naik dalam sesi semalam ke posisi 97,545 atau tertinggi sejak 13 November.

Mata uang Inggris merangkak naik 0,15% menjadi 1,2505 terhadap USD setelah turun menjadi 1,2480 dalam sesi semalam, atau menjadi yang terlemah sejak April 2017. Terpantau Pounds sendiri telah kehilangan 1,7% sepanjang pekan ini.





















EquityWorld Futures

Selasa, 11 Desember 2018

PT EquityWorld Futures : IHSG Berakhir Tertahan di Zona Merah Saat Bursa Asia Mixed


EquityWorld Futures - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan, Berakhir tertahan di zona merah untuk melengkapi raihan negatif sepanjang hari ini. Tercatat, IHSG hingga sesi sore ditutup melemah 34,77 poin atau 0,57% ke level 6.076,59 saat bursa utama Asia lainnya bergerak mixed alias variatif. 

Pada sesi siang tadi, bursa saham Tanah Air masih berkutat di zona merah usai kehilangan 31,87 poin menuju posisi 6.079,49 untuk melanjutkan tren negatif setelah pagi tadi dibuka jatuh menjadi 6.095,82 usai merosot 15,540 poin atau 0,254%. Kemarin, IHSG ditutup turun tipis 15,00 poin atau 0,24% ke level 6.111,36.

Sektor saham dalam negeri hingga perdagangan sore kebanyakan masih berada dalam jalur negatif dipimpin kejatuhan terdalam industri dasar mencapai 2.76% diikuti kejatuhan infrastruktur sebesar 1.14%. Sedangkan penguatan dicetak oleh sektor perkebunan dengan tambahan 0,57% dan pertambangan naik 0,56%. 

Adapun nilai transaksi pada bursa Indonesia sore ini tercatat sebesar Rp8,59 triliun dengan 10,65 miliar saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing minus Rp1,00 triliun dengan aksi jual asing sebesar Rp3,35 triliun dan aksi beli asing mencapai Rp2,34 triliun. Tercatat sebesar 184 saham menguat, 250 saham melemah dan 125 saham stagnan.

Beberapa saham yang menguat di antaranya PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) naik Rp100 menjadi Rp2.200, PT Ace Hardware Indonesia Tbk. (ACES) bertambah Rp55 ke posisi Rp1.535 dan PT Arthavest Tbk (ARTA) meningkat Rp52 menjadi Rp458.

Saham-saham dengan pelemahan yakni PT Gudang Garam Tbk (GGRM) turun Rp1.750 menjadi Rp81.050, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) menyusut Rp70 ke level Rp1.940 serta PT Indospring Tbk. (INDS) berkurang Rp70 menjadi Rp2.340.

Di sisi lain, pasar saham Asia hingga sesi sore diperdagangkan mixed mengiringi kenaikan tipis Wall Street sebelumnya. Pasar saham daratan China, kembali mencetak keuntungan untuk menutup sesi perdagangan, Selasa dipimpin lonjakan Komposit Shanghai mencapai 0,37% ke level 2.594,09. 

Sementara komposit Shenzhen lebih tinggi 0,853% untuk menyelesaikan sesi perdagangan pada posisi 1.343,90. Selanjutnya indeks Hang Seng di Hong Kong juga mengalami pemulihan untuk ditutup sedikit lebih tinggi pada 25.771,67 atau sekitar 0,07%. 

Penurunan terlihat pada indeks Nikkei Jepang dengan penyusutan 0,34% menjadi 21.148,02 ketika indeks Topix tergelincir 0,91% ke level 1.575,31. Saham konglomerat Jepang, Softbank menguat 2,45% setelah perusahaan mengumumkan bahwa saham IPO unit mobile-nya akan dijual senilai 1.500 yen.

Indeks Kospi Korea Selatan ditutup sedikit lebih rendah pada level 2,052.97 usai kehilangan 0.82% ketika saham LG Electronics justu lebih tinggi sebesar 2,14%. Sedangkan indeks ASX 200 Australia naik 0,42% menjadi 5.575,90 hingga sesi penutupan dengan sebagian besar sektor mencetak keuntungan.

Saham-saham perbankan yang disebut Big Four Australia mengalami kenaikan pada hari ini. Australia dan Selandia Baru Banking Group menanjak 0,53% dan Commonwealth Bank of Australia meningkat sebesar 0,23% diikuti lompatan saham Westpac 0,80% serta National Australia Bank lebih tinggi 0,43%.























EquityWorld Futures

Senin, 10 Desember 2018

PT EquityWorld Futures : Didukung Proyek LRT, Urban Jakarta Incar Laba Bersih Rp120 Miliar


EquityWorld Futures - PT Urban Jakarta Propertindo Tbk (URBN) mengincar raihan pendapatan Rp400 miliar dengan laba bersih Rp120 miliar pada 2019. Perusahaan optimistis mencapai target tersebut didukung proyek Light Rapid Transit (LRT).

Direktur Urban Jakarta Propertindo Tri Rachman Batara mengatakan, target laba bersih tahun depan itu melesat dari tahun ini yang sebesar Rp34 miliar. Pembangunan empat proyek menjadi andalan perusahaan yakni Gateway Park, Urban Signature, Urban Sky dan Urban Suites. "Kami proses pembangunan empat proyek. Itu dijual tahun depan, barangnya sudah kelihatan," 

Perusahaan berharap pembangunan LRT juga semakin kelihatan. Sehingga, masyarakat semakin yakin ini sebagai jawaban dan melakukan pembelian.

Sementara itu, marketing sales tahun depan ditargetkan 70%-80% dari pendapatan Rp400 miliar. Angka itu dihitung dari adanya Kerja Sama Operasi (KSO) dengan PT Adhi Commuter Properti di proyek Gateway Park dan Urban Signature. "Sehingga ada tagihan disitu. Kami harap sesuai progress pembangunan, kalau belum 20% belum bisa bukukan apa-apa," 

Adapun pendapatan Urban Jakarta semester I/2018 sebesar Rp52,4 miliar, meningkat mencapai 44% dibanding periode yang sama 2017. Peningkatan ini karena perusahaan telah menjual apartemen Lot 1 di proyek Gateway Park, dimana pada 2017 baru menjual Ruko di proyek Gateway Park. Marjin laba bersih perusahaan pada semester I/2018 sebesar 33,72%, meningkat dibanding semester sebelumnya 28,36%. Hal ini dikarenakan peningkatan laba bersih yang bersumber dari kenaikan pendapatan.

Selain itu, aset lancar pada Semester l/2018 mengalami kenaikan sebesar Rp17,3 miliar atau setara dengan 1,69% dibanding dengan semester sebelumnya. Hal ini disebabkan karena adanya peningkatan pada aset real estat sebesar Rp162,31 miliar atau sebesar 43,09%, sejalan dengan terlaksananya pembangunan proyek yang dimiliki oleh perusahaan.
























EquityWorld Futures

Jumat, 07 Desember 2018

PT EquityWorld Futures : Rupiah Naik Turun, Sri Mulyani Waspadai Faktor Eksternal


EquityWorld Futures - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menekankan, bakal tetap mewaspadai faktor eksternal terkait pergerakan naik turun nilai tukar rupiah saat berhadapan dengan dolar Amerika Serikat (USD). Setelah sempat membaik, kurs rupiah kembali tertekan menjelang akhir tahun hingga menyentuh level Rp14.275 per USD. 

"Nilai tukar Rp14.275/USD, ini yang akan kita terus waspadai dari sisi asumsi makro dan akan mengalami devisiasi," 

Lebih lanjut, Ia memperkirakan pergerakan rupiah masih dipengaruhi oleh faktor ekternal yang membuat mata uang garuda banyak mengalami perubahan. Untuk itu, Mantan Direktur Bank Dunia ini pun akan tetap menjaga rupiah sesuai target Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2018.

"Jadi memang rupiah itu masih dipengaruhi dengan kondisi eksternal, sedangkan internal sendiri kita cukup bagus. Dan ini kita akan tetap jaga dan masih kita waspadai kedepan mengenai faktor ekternal yang mempengaruhi rupiah," 

Sebagai informasi, kasus penangkapan CFO Huawei, Meng Wanzhou di Kanada, terkait pelanggaran sanksi AS mendorong kekhawatiran soal perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China. Investor pun membuang aset-aset berisiko dan meningkatkan permintaan terhadap mata uang safe haven.

Kondisi tersebut membuat nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) terjungkal di pasar spot. Indeks Bloomberg mencatat mata uang NKRI tertunduk 117 poin atau 0,82% ke level Rp14.520 per USD.



















































EquityWorld Futures

Kamis, 06 Desember 2018

PT EquityWorld Futures : Siang Ini Rupiah Menyerah ke Rp14.561, Terlemah di Asia


EquityWorld Futures - Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) terus berlanjut. Bahkan pada penutupan sesi I, rupiah pada jeda siang ini, melemah 165 poin atau 1,14% menjadi Rp14.555 per USD, berbanding Rp14.390 per USD pada Rabu kemarin.

Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia, rupiah pada Kamis ini dipatok Rp14.507 per USD, terdepresiasi 124 poin atau 0,86% dari posisi Rp14.383 per USD pada Rabu lalu.

Rupiah menyerah 159 poin atau 1,10% ke level Rp14.561 per USD. Awal perdagangan, mata uang NKRI dibuka terdepresasi 80 poin ke level Rp14.482 per USD, setelah pada penutupan Rabu lalu berada di Rp14.402 per USD.

Hasil ini membuat rupiah menjadi mata uang paling terlemah di Asia pada Kamis ini, dalam catatan Bloomberg. Disusul oleh rupee India -0,74% ke level 70,97, won Korea Selatan -0,41% menjadi 1.118, peso Filipina -0,40% menjadi 52,93, kyat Myanmar -0,30% menjadi 4,166 dan yuan China -0,29% menjadi 6,8762.

Rupiah melemah seiring masih tingginya kepemilikan asing di obligasi berdenominasi rupiah, melebarnya defisit transaksi berjalan (current account deficit/ CAD), dan menurunnya cadangan devisa.

Sementara itu, pelaku pasar kembali meningkatkan permintaan terhadap dolar AS selaku safe haven, seiring masih banyaknya pertanyaan dalam gencatan dagang AS dengan RRC. Indeks USD yang mengukur greenback terhadap enam mata uang lainnya naik menjadi 97,047.


























EquityWorld Futures

Rabu, 05 Desember 2018

PT EquityWorld Futures : IHSG Terkoreksi 29,42 Poin Seiring Pelemahan Rupiah



EquityWorld Futures - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah 0,9% ke level 6.097,64 pada awal perdagangan. Laju IHSG terus meluncur sebesar 29,42 poin alias 0,47% menjadi 6.123,44 pukul 09.34 WIB.

Adapun pada perdagangan Selasa kemarin, IHSG ditutup menguat 0,56% atau 34,54 poin ke level 6.152,86. Sepanjang Selasa lalu, indeks diperdagangkan di kisaran 6.118-47-6.152,86.

Pelemahan indeks seiring dengan jatuhnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Sementara itu, mayoritas indeks sektoral memerah dengan koreksi terdalam pada aneka industri -2,13%. 

Penurunan IHSG pagi ini juga dipicu antara lain oleh kejatuhan harga saham emiten berkapitalisasi pasar di atas Rp300 triliun, yaitu Unilever Indonesia Tbk (UNVR), Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), Bank Central Asia Tbk (BBCA), Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan Astra International Tbk (ASII).

Hingga pukul 09.34 WIB, harga saham UNVR turun 1,36% jadi Rp43.400 per unit. Adapun harga saham BBCA turun 0,95% ke Rp25.950, BMRI turun 0,98% jadi Rp7.575, ASII turun 0,8% ke Rp8.450, dan BBRI turun 2,15% jadi Rp3.630 per saham.



























EquityWorld Futures

Selasa, 04 Desember 2018

PT EquityWorld Futures : IHSG Melambung 20,03 Poin, Bursa Saham Asia Terombang-ambing


EquityWorld Futures - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan melanjutkan reli, dengan menguat 20,03 poin alias 0,32% ke level 6.138,35.

IHSG ditutup meroket 62,20 poin alias 1,03% ke level 6.118,3. Sepanjang Senin kemarin, indeks diperdagangkan di area 6.101,74-6.157,30.

Kenaikan IHSG pagi ini didorong antara lain oleh peningkatan harga saham emiten berkapitalisasi pasar di atas Rp300 triliun, yaitu Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), Bank Central Asia Tbk (BBCA), Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM).

Hingga pukul 09.07 WIB, harga saham BBCA naik 0,97% jadi Rp26.050 per unit. Adapun harga saham TLKM naik 0,81% ke Rp3.730, BBRI naik 0,81% ke Rp3.720, dan BMRI naik 0,33% jadi Rp7.625 per saham.

Dari 496 saham, 211 menguat, 125 tetap dan 160 tertekan. Nilai transaksi saham sebesar Rp5,04 triliun dari 4,73 miliar lembar saham. Transaksi bersih asing Rp1,45 triliun dengan aksi beli asing Rp2,92 triliun melawan aksi jual asing Rp1,46 triliun.

Sementara itu, pasar saham Asia dibuka turun karena investor masih mencermati ketidakpastian tentang masa depan hubungan perdagangan AS-China. Masa gencatan konflik dagang 90 hari, membuat pasar mengawasi secara ketat, sehingga indeks Shanghai dan Shenzhen diperdagangkan nyaris datar. Hang Seng Hong Kong bahkan dibuka lebih rendah 0,25%.

Nikkei 225 Jepang turun 0,52% dan Topix tumpah 0,81%. Disebabkan oleh tergelincirnya saham produsen mobil Nissan sebesar 0,35%, menyusul kabar soal pergantian mantan Ketua Carlos Ghosn yang ditangkap. Kejaksaan Tokyo berencana menangkap Ghosn terkait pajak penghasilannya.

Sementara di Korea Selatan, Kospi tergelincir 0,68%. Di Australia, ASX 200 diperdagangkan turun 0,68%, karena saham keuangan tergelincir 0,71%. Saham-saham empat perbankan terbesar mengalami kerugian, seperti: Australia and Selandia Baru Banking Group tergelincir 0,82%, Westpac turun 0,84%, National Australia Bank turun 0,65% dan Commonwealth Bank of Australia turun 0,41%.




























EquityWorld Futures

Senin, 03 Desember 2018

PT EquityWorld Futures : Selama Sepekan, Nilai Kapitalisasi BEI Menjadi Rp6.858,37 Triliun


EquityWorld Futures - Pada pekan terakhir di November, setelah keberhasilan implementasi Percepatan Penyelesaian Transaksi Bursa menjadi T+2, data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) menorehkan catatan yang positif.

Selama sepekan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatatkan peningkatan sebesar 0,83% ke level 6.056,12 dari level 6.006,20 pada pekan sebelumnya.

Kepala Divisi Komunikasi Perusahaan BEI, Hani Ahadiyani, mengatakan seiring dengan peningkatan IHSG, nilai kapitalisasi bursa selama sepekan juga mengalami peningkatan sebesar 0,91% menjadi sebesar Rp6.858,37 triliun dari Rp6.796,32 triliun pada penutupan pekan sebelumnya.

"Sementara itu, data perdagangan harian juga ditutup positif pada penutupan perdagangan pekan ini," 

Sementara, untuk rata-rata nilai transaksi harian BEI selama sepekan mengalami peningkatan paling signifikan diantara data perdagangan harian lainnya, yaitu sebesar 53,68% menjadi Rp11,24 triliun dari Rp7,31 triliun pada penutupan pekan sebelumnya.

Kemudian rata-rata volume transaksi harian BEI mengalami peningkatan sebesar 23,47% menjadi 11,56 miliar unit saham dari 9,37 miliar unit saham dari pekan lalu. Dan untuk rata-rata frekuensi transaksi harian BEI juga mengalami peningkatan sebesar 14,44% menjadi 449,60 ribu kali transaksi dari 392,87 ribu kali transaksi dari pekan lalu.

"Investor asing mencatatkan jual bersih sebesar Rp593 miliar di sepanjang pekan ini dan investor asing sepanjang tahun 2018 telah mencatatkan jual bersih mencapai Rp45,58 triliun".





















EquityWorld Futures

Jumat, 30 November 2018

PT EquityWorld Futures : 18 Sektor Industri Bebas Pungutan Pajak, Intip Daftarnya


EquityWorld Futures - Pemerintah memperluas industri pionir yang mendapatkan fasilitas pengurangan pajak Penghasilan (PPh) Badan atau biasa disebut tax holiday lewat aturan baru yang baru saja diluncurkan Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Beleid ini berupa Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 150 Tahun 2018 yang ditandatangani langsung oleh Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani pada 26 November 2018.

Aturan ini sekaligus merevisi aturan sebelumnya yakni PMK 35 Tahun 2018 tentang tax holiday. Dalam aturan tersebut, pemerintah memperluas Industri Pionir yang memiliki keterkaitan yang luas, memberi nilai tambah dan eksternalitas yang tinggi, memperkenalkan teknologi baru, serta memiliki nilai strategis bagi perekonomian nasional. Pemerintah pun menerapkan 18 industri yang bakal bebas pungutan pajak. 

"Ini memenuhi ketentuan besaran perbandingan antara utang dan modal sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Menteri Keuangan mengenai penentuan besarnya perbandingan antara utang dan modal perusahaan untuk keperluan penghitungan pajak penghasilan," 

Lalu, Wajib Pajak badan yang melakukan penanaman modal baru pada Industri Pionir dapat memperoleh pengurangan Pajak Penghasilan badan atas penghasilan yang diterima atau diperoleh dari Kegiatan Usaha Utama yang dilakukan. Adapun setelah jangka waktu pemberian tax holiday tersebut berakhir, wajib pajak akan diberikan pengurangan PPh Badan sebesar 50% dari PPh Badan terutang selama dua tahun pajak berikutnya untuk nilai penanaman modal baru. 

Berikut Daftar 18 Industri yang Bebas Pungutan Pajak:

1. Industri logam dasar hulu

2. Industri pemurnian dan atau pengilangan minyak dan gas bumi dengan atau tanpa turunannya

3. Industri petrokimia berbasis minyak bumi, gas alam, batu bara dengan atau tanpa turunannya

4. Industri kimia dasar anorganik

5. Industri kimia dasar organik

6. Industri bahan baku farmasi

7. Industri pembuatan semi konduktor dan komponen utama komputer lainnya

8. Industri pembuatan peralatan komunikasi

9. Industri pembuatan komponen utama alat kesehatan

10. Industri pembuatan komponen utama mesin industri seperti motor listrik

11. Industri pembuatan komponen utama mesin seperti piston, silinder head

12. Industri pembuatan komponen robotik

13. Industri pembuatan komponen utama kapal

14. Industri pembuatan komponen utama pesawat terbang seperti engine, propeler

15. Industri pembuatan komponen utama kereta api termasuk mesin atau transmisi

16. Industri mesin pembangkit tenaga listrik

17. Infrastruktur ekonomi

18. Ekonomi digital.























EquityWorld Futures

Kamis, 29 November 2018

PT EquityWorld Futures : IHSG Diperkirakan Masih Lanjutkan Kenaikan


EquityWorld Futures - Analis PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya memperkirakan laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini akan bergerak di kisaran level 5.868-6.123.

William menjelaskan, pergerakan IHSG jelang penghujung pekan masih memperlihatkan progres kenaikan yang semakin tidak terbendung.

"Hal ini tentunya ditunjang oleh capital inflow yang masih terus terjadi," 

Selain itu, William menjelaskan, juga ditambah dengan adanya keyakinan dari investor untuk terus kembali berinvestasi di pasar modal. "Pada hari ini IHSG berpotensi menguat," pungkasnya.

Adapun sejumlah saham yang direkomendasikan pada perdagangan hari ini yakni ASII, LSIP, HMSP, ICBP, SMRA, GGRM, UNVR, INDF dan PWON.
























EquityWorld Futures

Rabu, 28 November 2018

PT EquityWorld Futures : Bappenas Akui Sistem Perizinan Usaha Perlu Pembenahan


EquityWorld Futures - Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) mengakui sistem perizinan usaha atau investasi di Indonesia perlu diperbaiki. Karena ini bisa menimbulkan masalah di daerah.

Hal ini terungkap dalam Seminar Nasional Pembelajaran dan Praktik Baik Tantangan-tantangan Perizinan Usaha yang diselenggarakan oleh National Support for Local Investment Climate/National Support for Enhancing Local and Regional Economic Development (NSLIC/NSELRED) di Jakarta.

"Pengembangan ekonomi lokal sangat terkait dengan perizinan. Karena itu kami bekerja sama dengan Komite Pemantauan Pelaksanaan Otonomi Daerah (KPPOD) mengadakan kajian terhadap perizinan yang ada. Memang perlu ada perbaikan, tidak hanya perizinan dasar seperti lokasi dan sebagainya, tapi juga izin operasional, izin edar, izin ekspor dan impor," 

Menurut dia, mata rantai peraturan itulah yang akan dibenahi sehingga ini menjadi catatan Bappenas untuk perencanaan lima tahun ke depan agar pengembangan daerah lebih baik lagi. 

Bersama Pemerintah Kanada, lanjut dia, Bappenas tengah mengerjakan proyek terhadap dua provinsi di Pulau Sulawesi. Kerja sama itu bertujuan mengembangkan ekonomi lokal dan meningkatkan investasi di sana. "Kerja sama bukan dalam bentuk dana, tapi lebih ke teknikal,"

NSLIC/NSELRED merupakan kerja sama antara Pemerintah Indonesia melalui Kementerian PPN/Bappenas dengan Pemerintah Kanada melalui Global Affairs Canada (GAC) yang dilaksanakan sejak 2016 hingga 2020. Harapannya dapat mendorong peningkatan iklim investasi dan pengembangan ekonomi daerah.

Dalam pelaksanaan kegiatan, NSLIC/NSELRED juga bekerja sama dengan Kementerian teknis lainnya seperti Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Badan Koordinasi Penanaman Modal, pemerintah kota/kabupaten dan provinsi.

Berdasarkan laporan Doing Business 2018 dari World Bank Group, Indonesia berada di peringkat ke-72 dari 190 negara yang memiliki kemudahan berusaha dengan distance to frontier score 66,47 (skala maksimal 100).

Secara umum, performa Indonesia dalam melaksanakan kemudahan berusaha juga meningkat. Dikutip dari laporan Doing Business 2017 dari World Bank, Indonesia telah mengalami peningkatan signifikan dalam melakukan reformasi regulasi di bidang ekonomi. Sehingga indeks Ease of Doing Business (EODB) Indonesia menanjak 19 peringkat, dari sebelumnya di ranking 91 pada 2017 ke ranking 72 pada 2018.

Namun perusahaan-perusahaan nasional dan asing yang beroperasi di Indonesia masih menghadapi beberapa tantangan. Antara lain terkait birokrasi dan korupsi, meskipun pemerintah telah membuat paket-paket kebijakan ekonomi untuk menarik investor dan meningkatkan iklim usaha.

Pada 2017, NSLIC/NSELRED bersama KPPOD melakukan survei untuk mengkaji regulasi-regulasi yang menghambat investasi daerah, terutama di Provinsi Sulawesi Tenggara dan Gorontalo. Hasil survei tersebut telah dibahas bersama dan mendapatkan masukan dari Pemprov Gorontalo dan Sulawesi Tenggara serta berbagai pihak nonpemerintah.

"Hasil survei tersebut juga telah dikonsultasikan di tingkat nasional dan mendapatkan masukan dari kementerian-kementerian teknis terkait pada Maret 2018 sehingga menghasilkan daftar rekomendasi regulasi untuk dikaji ulang dan direvisi," 

Beberapa regulasi tersebut antara lain Regulasi Kemudahan Berusaha seperti Undang-undang No. 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Lapor Perusahaan; Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) 36/M-DAG/PER/9/2007 tentang Penerbitan Surat Izin Usaha Perdagangan (diubah tiga kali, terakhir dengan pengesahan Permendag 7/M-DAG/PER/2/2017); Permendag 77/M-DAG/PER/12/2013 tentang Penerbitan SIUP dan TDP sebagaimana diubah dengan Permendag 14/M-DAG/PER/3/2016; Permendag 37/M-DAG/PER/9/2007 tentang Penerbitan Surat Izin Usaha Perdagangan (diubah tiga kali terakhir dengan Permendag 08/M-DAG/PER/2/2017).

Undang-undang Gangguan (Hinder Ordonnantie) Staatsblad 1926; UU No 28 Tahun 2009 tentang Pajak dan Retribusi Daerah; dan PP 86/2013 tentang Tata Cara Pengenaan Sanksi Administratif Kepada Pemberi Kerja Selain Penyelenggara Negara dan Setiap Orang, Selain Pemberi Kerja, Pekerja, dan Penerima Bantuan Iuran Dalam Penyelenggaraan Jaminan Sosial.

"Selain membahas pembelajaran dan praktik baik dalam reformasi Ease of Doing Business, seminar ini diharapkan menghasilkan rekomendasi, tindak lanjut dan rencana aksi prioritas yang harus ditangani, oleh siapa dan kapan, termasuk apa yang dapat difasilitasi NSLIC/NSELRED," 

Seminar, lanjut dia, juga bertujuan menampung masukan dari sektor swasta, terutama menyangkut kendala perizinan. Sehingga berkontribusi memperkaya upaya pemerintah dalam menciptakan iklim investasi yang lebih kondusif.

























EquityWorld Futures

Selasa, 27 November 2018

PT EquityWorld Futures : IHSG Melemah 0,15% Saat Mayoritas Bursa Saham Asia Meninggi


EquityWorld Futures - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan, ditutup melemah 9,19 poin atau 0,15% menjadi 6.013,59. Tanda-tanda pelemahan IHSG sudah terlihat sejak awal perdagangan, yang dibuka berbalik ke zona merah, dengan turun 20,39 poin atau 0,34% ke leve; 6.002,39. Sepanjang Selasa ini, indeks diperdagangkan di 5.992,88-6.034,18.

Tujuh dari 10 indeks sektoral memerah, sehingga menciutkan IHSG ke zona negatif. Tekanan besar datang dari industri dasar -2,04%, pertambangan -1,59% dan infrastruktur -1,51%. Penguatan datang dari sektor keuangan +1,05% dan aneka industri +1,00%.

Dari 541 saham yang diperdagangkan, 227 tertekan, 131 tetap dan 183 menguat. Nilai transaksi saham mencapai Rp8,90 triliun dari 10,73 miliar lembar saham. Transaksi bersih asing Rp101,61 miliar, dengan aksi beli asing Rp3,10 triliun melawan aksi jual asing Rp3,00 triliun.

Sementara itu, pasar saham Asia diperdagangan lebih tinggi pada penutupan Selasa ini, karena investor menunggu pertemuan besar Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden RRC Xi Jinping jelang KTT G20. Melansir dari CNBC, Nikkei 225 Jepang naik 140,40 poin menjadi 21.952,40 dan Topix bertambah 11,96 poin atau 0,73% menjadi 1.644,16.

Kospi Korea Selatan naik 16,40 poin atau 0,79% menjadi 2.099,42 dan ASX 200 Australia melompat 56,7 poin alias 1% menjadi 5.728,30, berkat kenaikan sektor saham keuangan sebesar 1,46% dan sektor energi bertambah 0,73%. Indeks Taiex Taiwan juga bertambah 13,26 poin alias 0,14% ke level 9.778,62.

Indeks Hang Seng Hong Kong diperdagangkan lebih rendah 0,17% menjadi 2.6331,96. Adapun indeks Shanghai melemah tipis 0,04% ke level 2.574,68 dan Shenzhen bertambah 5,74 poin atau 0,43% menjadi 1.336,67.





















EquityWorld Futures

Senin, 26 November 2018

PT EquityWorld Futures : Penyelesaian Transaksi Saham 2 Hari Mulai Berlaku Besok


EquityWorld Futures - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan menerapkan aturan penyelesaian transaksi saham menjadi dua hari di Bursa Efek Indonesia (BEI) mulai esok hari, Aturan tersebut diyakini akan memudahkan investor serta menjadikan pasar saham lebih efisien.

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso mengatakan, aturan tersebut sudah direncanakan lama. Dia menjelaskan, penyelesaian transaksi yang lebih cepat akan mendorong dana berputar lebih cepat lagi.

"Tadinya T+3 sekarang jadi T+2, ini artinya nasabah akan lebih efisien menggunakan dananya. Tadinya tersimpan tiga hari sekarang jadi dua hari sudah bisa melakukan settlement. Indonesia merupakan negara kedua, setelah Thailand menerapkan T+2 di ASEAN,"

Dia yakin, aturan ini akan membuat pasar saham di Indonesia menjadi lebih diminati investor asing. Dengan berlakunya T+2 membuat transaksi lebih cepat sehingga investor yang sudah membeli saham tidak perlu menunggu lama untuk menerima sahamnya, begitu pula yang menjual akan menerima dananya lebih cepat.



























EquityWorld Futures