Equityworld Futures - Harga emas turun di sesi Asia saat sikap kebijakan hawkish Federal Reserve AS terhadap kebijakan moneter membatasi kenaikan. Namun, dukungan bagi safe haven datang kala pertempuran di Ukraina tidak menunjukkan tanda-tanda akan berhenti.
Harga emas berjangka turun tipis 0,05% ke $1.928,25/oz.
"Sedikit aliran safe haven masuk ke emas hari ini karena Ukraina secara resmi menolak tenggat waktu dari Rusia,"
Ukraina pada hari Senin menolak seruan Rusia untuk menyerahkan kota Mariupol, dan tampaknya tidak ada akhir yang terlihat dari konflik yang dimulai dengan invasi Rusia pada 24 Februari.
Dua pengambil kebijakan Fed mengatakan pada hari Jumat lalu bahwa bank sentral perlu mengambil langkah lebih agresif untuk memerangi inflasi, yang menahan kenaikan lanjutan untuk logam kuning. Presiden Fed Minneapolis Neel Kashkari mengatakan ia ingin menaikkan suku bunga menjadi 1,75% hingga 2% pada tahun 2022.
Ketua Fed Jerome Powell dan Presiden Fed Atlanta Raphael Bostic akan berpidato di kemudian hari. Presiden European Central Bank Christine Lagarde akan berbicara dalam KTT Inovasi BIS 2022 pada hari Selasa, Powell dan Gubernur Bank of England Andrew Bailey akan mengikuti sehari kemudian.
Kepemilikan SPDR Gold Trust (P:GLD) naik 0,8% menjadi 1.082,44 ton pada hari Jumat, level tertinggi sejak Maret 2021.
Pada logam mulia lainnya, palladium melonjak 2,8% menjadi $2.561,25/oz. Harga mencapai rekor tertinggi $3.440.76 pada 7 Maret, akibat kekhawatiran gangguan pasokan di Rusia, negara produsen utama.
Logam katalis kendaraan tersebut merespons lebih baik konflik di Ukraina, "karena dengan Ukraina secara resmi mengatakan tidak menyerah kepada Rusia, itu menempatkan perundingan damai di belakang dan tentu saja yang membawa kekhawatiran lanjutan atas kendala pasokan beringsut maju," kata Simpson.
Perak naik 0,4% dan platinum naik 0,8%.