Equityworld Futures - Emas rebound dini hari setelah menderita kerugian selama empat hari. Buyer masuk kembali ke logam kuning dengan harapan bahwa Bank Sentral Eropa (ECB) bakal menurunkan suku bunga dan Federal Reserve AS akan menindaklanjuti tindakan itu.
Emas Berjangka AS kembali di atas level kunci $1.500. Emas kontrak Desember berakhir naik sebanyak 0,3% ke $1,503.20 per ons berdasar data divisi Comex di New York Mercantile Exchange (NYMEX). Pada hari Selasa, kontrak Desember tersebut menyentuh tingkat terendah satu bulan di dekat 1,494,45.
Emas spot, yang mencerminkan perdagangan bullion, tetap di bawah $1,500, meskipun berbalik naik $11,73, atau 0,8%, menjadi $1,497.06. Pada hari Selasa, emas merosot ke tingkat terendah 13 Agustus di level $1,486.59.
Emas menarik perhatian seller tatkala trader menunggu hasil pertemuan ECB.
ECB diperkirakan bakal bergabung kembali dengan tren pelonggaran kebijakan moneter global. Tapi trader juga mengurangi spekulasi mereka dalam beberapa hari ini setelah beberapa pejabat ECB menyuarakan kekhawatiran dari berlanjutnya pembelian obligasi skala besar. Yang lain khawatir bahwa langkah agresif sekarang bakal membatasi tindakan dari Presiden Christine Lagarde yang akan menggantikan posisi kepala ECB saat ini Mario Draghi.
Lagarde akan mengambil alih jabatan Mario Draghi sebagai presiden ECB pada bulan November.
Pertemuan ECB akan menjadi peristiwa penting awal menjelang rapat kebijakan Federal Reserve minggu depan, di mana buyer mengharapkan pemangkasan 25 basis poin ke kisaran target suku bunga Fed. Tekanan baru dari Presiden Donald Trump, yang men-tweet pada hari Rabu sebelumnya tentang "pucuk pimpinan" di Fed harus memotong suku bunga menjadi "NOL, atau di bawah itu", hanya berdampak kecil pada harga.
"Pergerakan baru-baru ini di pasar telah memperlihatkan bahwa trader mengurangi ekspektasi mereka atas penurunan suku bunga Fed, yang menunjukkan setiap penurunan tambahan dari sini seharusnya hanya terjadi sementara dan mewakili kesempatan beli (dalam emas) mengingat kelemahan ekonomi yang mendasarinya dan kebijakan bank sentral yang condong berpandangan dovish masih tetap hadir,"
Pekan lalu, giliran Cina dan Rusia melonggarkan kebijakan moneter dan terakhir memangkas suku bunga ke tingkat terendah selama lima tahun sebesar 7,00% dan memotong syarat cadangan dana bagi bank-bank lokal.
0 komentar:
Posting Komentar