Equityworld Futures - Bursa saham Asia mulai bergerak menghijau dalam harapan tercapainya kesepakatan tarif sementara antara AS-Cina setelah kedua negara menggambarkan perundingan mereka sebagai hal yang "produktif" dan "konstruktif", sementara itu minyak naik lebih dari 1% lantaran ketegangan Timur Tengah yang terus meningkat.
Menurut berita yang dilansir Reuters, saham-saham Australia (AXJO) menguat 0,4% dan indeks acuan Selandia Baru (NZ50) juga bertambah 0,2%. Kospi Korea Selatan (KS11) sedikit melemah setelah rilis data perdagangan yang mengecewakan, sementara Nikkei Jepang (N225) ditutup libur.
Itu membuat indeks MSCI yang terdiri dari saham-saham Asia Pasifik selain Jepang (MIAPJ0000PUS) meningkat 0,5% pada 511,28 poin. Sejauh ini telah menguat sebanyak 3,4% untuk bulan September.
Kontrak berjangka E-mini untuk S&P 500 AS (ESc1) melaju 0,5% sementara kontrak mini untuk Dow (1YMc1) naik 0,46%.
Penguatan itu muncul setelah kantor Perwakilan Dagang AS mengeluarkan pernyataan singkat yang memberi sinyal bahwa perundingan dua hari dengan Cina tersebut sebagai sesuatu yang "produktif." Kantor tersebut menambahkan bahwa pertemuan perdagangan tingkat tinggi di Washington akan berlangsung pada bulan Oktober, seperti yang direncanakan sebelumnya.
Kementerian Perdagangan Cina dalam sebuah pernyataan singkat menggambarkan perundingan tersebut juga sebagai hal yang "konstruktif", dan mengatakan mereka juga telah melakukan diskusi yang baik tentang "aturan terperinci" untuk menghadapi pertemuan tingkat tinggi pada bulan Oktober.
Selain itu, Amerika Serikat menghapus tarif lebih dari 400 produk Cina sebagai tanggapan atas permintaan dari perusahaan-perusahaan AS.
"Kedua negara terus mengadakan perundingan konstruktif. Itu membantu sentimen tetapi pasar tetap tidak yakin,"
Investor masih sedikit gelisah dalam berita pada Jumat pekan lalu bahwa pejabat Cina tiba-tiba membatalkan kunjungan ke lahan pertanian AS minggu depan setelah menjalani negosiasi dua hari di Washington.
Itu menyebabkan kerugian yang mendera Wall Street Jumat dengan Dow ditutup memerah 0,6%, S&P500 (SPX) berkurang 0,5% dan Nasdaq (IXIC) jatuh 0,8%.
Pada hari ini, survei aktivitas manufaktur September akan diumumkan di Amerika Serikat dan Uni Eropa yang akan dicermati untuk mencari tanda-tanda rebound.
Pergerakan pasar mata uang cukup stabil.
Dolar naik 0,1% terhadap yen Jepang ke 107,74 setelah jatuh 0,5% minggu lalu. Dolar Australia yang sensitif terhadap risiko meningkat 0,15% pada $0,6773.
Euro (EUR=D3) bergerak datar seperti halnya pound Inggris. Itu membuat indeks dolar (DXY) tidak berubah di level 98.494.
Dalam komoditas, minyak mentah Brent (LCOc1) berjangka melaju positif 1,12%, atau 72 sen, ke $65 per barel, sementara minyak mentah AS (CLc1) berjangka melesat 1,19%, atau 69 sen, menjadi $58,78 per barel. [O/R]
Pentagon telah memerintahkan pengerahan pasukan tambahan di wilayah Teluk untuk memperkuat pertahanan udara dan rudal Arab Saudi pasca serangan yang menyasar fasilitas minyak Saudi.
Sekretaris Negara AS Mike Pompeo mengatakan pada Minggu bahwa pasukan tambahan diperlukan untuk "pencegahan dan pertahanan" dan Washington menegaskan ingin menghindari perang dengan Iran.
Dengan pasar kini lebih tenang sejak terjadi serangan kilang Arab Saudi pada 14 September silam, emas beranjak sedikit turun. [GOL/]
Emas spot mundur 0,25% menjadi $1.512,8 per ons.
Equityworld Futures
0 komentar:
Posting Komentar