Equityworld Futures - Harga minyak beranjak mundur usai Arab Saudi mengatakan kerajaan telah sepenuhnya memulihkan pasokan minyak menyusul serangan terhadap fasilitas minyak mentahnya meskipun pelaku pasar mengambil sikap hati-hati menjelang ekspektasi penurunan suku bunga AS yang bisa memperketat pergerakan pasar keuangan dalam kisaran yang terbatas.
Menurut berita yang dilansir Reuters, Imbal hasil obligasi pemerintah AS tergelincir menjelang ekspektasi penurunan suku bunga dari Federal Reserve pada pertemuan kebijakan.
Indeks MSCI yang terdiri dari saham-saham Asia Pasifik selain Jepang naik tipis 0,05% sementara Nikkei Jepang turun 0,03%.
Saham Wall Street sedikit menguat pada Selasa waktu setempat dengan S&P 500 melaju sebesar 0,26%.
Minyak mentah berjangka Brent turun 0,64% menjadi $64,14 per barel, sedangkan minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS melemah sebesar 0,78% ke $58,88 per barel.
Menteri Energi Saudi Pangeran Abdulaziz bin Salman mengatakan kerajaan telah memulihkan pasokan dengan memanfaatkan cadangan minyak dan kehilangan produksi minyak sebanyak 5,7 juta barel per hari (bph) pada akhir September.
Produksi minyak Arab Saudi akan sepenuhnya pulih lebih cepat dari yang diperkirakan setelah serangan yang terjadi terhadap fasilitas produksi minyak pada akhir pekan, menurut sumber yang menjelaskan tentang perkembangan tersebut Selasa kemarin, dan itu memakan waktu dua atau tiga minggu, bukan bulanan seperti yang diperkirakan sebelumnya.
Namun, ketegangan geopolitik yang meningkat turut mendukung harga minyak dan juga beberapa aset safe haven seperti obligasi AS.
Seorang pejabat AS mengatakan kepada Reuters Selasa bahwa Amerika Serikat yakin serangan itu berasal dari Iran barat daya, sebuah penilaian yang selanjutnya dapat meningkatkan perselisihan antara Teheran dan Riyadh.
Emas bergerak datar di level $1.501,70, sedangkan imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun turun ke 1,812%, dibandingkan dengan tingkat tertinggi hari Jumat pada 1,908% dan ini merupakan level tertinggi 1,5 bulan menjelang pengumuman kebijakan Fed pada Rabu waktu setempat.
Di kala pengurangan suku bunga sebanyak 25 basis poin dipandang sebagai hal yang hampir pasti, investor bakal menyoroti pernyataan dan proyeksi ekonomi dari para pembuat kebijakan Fed dengan tanda-tanda perbedaan pendapat yang mendalam di antara mereka.
Di pasar mata uang, euro berada di level $1,1071 setelah naik 0,6% pada hari sebelumnya karena pembacaan optimis dari survei ZEW Jerman tentang kepercayaan investor. Sterling bertambah naik 0,06% ke $1,2504, setelah mencapai tingkat tertinggi dua bulan di $1,2528 lantaran investor membalik spekulasi terhadap mata uang tersebut dalam kekhawatiran bakal menghadapi No Deal Brexit pada akhir bulan depan. Mata uang Jepang bergerak tenang terhadap dolar AS dengan nilai kurs 108,10 per yen.
Equityworld Futures
0 komentar:
Posting Komentar