Jakarta (ANTARA News) - Menteri Kordinator Bidang Politik, Hukum
dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pihaknya ingin
meningkatkan kekuatan TNI AL di kawasan Natuna, Provinsi Kepulauan Riau.
"Kita memang punya pangkalan militer yang ada di Natuna, ke depan
kita akan buat kekuatan-kekuatan pengamanan yang lebih baik lagi," kata
Luhut di Gedung Kemenkopolhukam, Jakarta, Selasa.
Presiden Joko Widodo, kata dia, memberikan arahan bahwa Tiongkok
adalah sahabat Indonesia sekaligus menekankan pentingnya integritas
teritorial Indonesia.
Untuk itu, ia menekankan sikap Indonesia sama seperti yang telah
disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi, yakni
mengedepankan komunikasi dalam mengatasi permasalahan Tiongkok dengan
Indonesia yang bermula di perairan Natuna.
"Menlu melakukan komunikasi yang intensif dengan Tiongkok," kata dia.
Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi telah mengajak Tiongkok
untuk menghormati hukum internasional, termasuk kesepakatan dalam
konvensi laut internasional, pascainsiden penggagalan penyitaan KM Kway
Fey 10078 berbendera Tiongkok di Laut Natuna.
Menurut Menlu, pihaknya telah memanggil Kuasa Usaha Sementara
Kedutaan Besar Tiongkok di Jakarta, Sun Weide untuk menyampaikan fakta
lapangan mengenai penggagalan penangkapan oleh sejumlah kapal "coast
guard" Tiongkok.
Dalam pertemuannya dengan Weide, Menlu mengatakan Indonesia
menyampaikan tiga bentuk protes yang pertama masalah pelanggaran hak
berdaulat dan yurisdiksi Indonesia di kawasan Zona Ekonomi Ekslusif
(ZEE) dan Landas Kontinen.
Protes kedua yaitu upaya yang dilakukan oleh kapal "coast guard"
Tiongkok untuk mencegah upaya penegakan hukum yang dilakukan otoritas
Indonesia di wilayah ZEE dan landas kontinen.
Selanjutnya, protes ketiga yang disampaikan adalah pelanggaran terhadap kedaulatan laut teritorial Indonesia.
Menlu menekankan kepada Weide bahwa Indonesia merupakan negara "Non
Claimant State" atau negara yang tidak merasa memiliki dan mengakui
sesuatu yang diperebutkan di wilayah Laut Tiongkok Selatan.
Editor: B Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2016