Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan
Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Indonesia meningkatkan
kesiagaan keamanan terkait ledakan bom yang terjadi di Brussels, Belgia.
"Kita
sudah perintah semua (aparat keamanan) untuk mencegah, meningkatkan
siaga kita," kata Luhut di kantor Kemenko Polhukam di Jakarta, Selasa.
Dia
mengatakan pemerintah tidak menginginkan ada aksi teror seperti
Brussels terjadi di Indonesia. "Pemerintah Indonesia mengecam keras aksi
teroris yang meledakkan bom di Bandara Zaventem dan Stasiun Metro
Maelbeek Brussels, Belgia, Selasa pagi waktu setempat."
Dua ledakan terjadi di Bandara Zaventem yang berjarak sekitar 10
kilometer dari KBRI di Brussels, dan satu ledakan menyusul kemudian di
Stasiun Metro Maelbeek yang berjarak 6,5 kilometer dari lokasi KBRI.
Kantor
berita Reuters melaporkan sedikitnya 34 orang meninggal dan ratusan
lainnya luka-luka akibat ledakan bom di kedua lokasi tersebut.
Pemerintah Belgia telah mengeluarkan status siaga 4 (sangat berbahaya) dan menghentikan semua operasi transportasi publik.
Selain itu, otoritas Belgia meminta masyarakat Belgia untuk tidak
bepergian dan tetap tinggal di dalam rumah hingga pengumuman lebih
lanjut.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan bahwa dirinya telah
menghubungi Duta Besar RI untuk Belgia Yuri Thamrin untuk mengetahui
situasi yang terjadi dan keadaan WNI yang berada di negara tersebut.
"Yang terpenting dubes telah menyampaikan bahwa sampai saat ini belum diperoleh informasi adanya korban WNI," kata dia.
Rabu, 23 Maret 2016
Indonesia bersiaga terkait bom Brussels
Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2016
0 komentar:
Posting Komentar