Mataram (ANTARA News) - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menyentil
tingginya angka kasus kekerasan dalam rumah tangga di Provinsi Nusa
Tenggara Barat.
"Ini dari banyaknya laporan yang masuk ke polisi meskipun ditarik,"
kata Tjahjo Kumolo disela-sela membuka Rapat Koordinasi Nasional
Kependudukan dan Pencatatan Sipil di kota Mataram, Nusa Tenggara Barat,
Rabu malam.
Diakui Mendagri, kasus kekerasan dalam rumah tangga di Provinsi
Nusa Tenggara Barat (NTB), bahkan yang tertinggi di Indonesia. Namun,
demikian digambarkan Mendagri selain dihadapkan tingginya kasus
kekerasan rumah tangga.
Secara umum, Indonesia juga masih dihadapkan pada masih tingginya angka kematian ibu hamil dan angka kesenjangan sosial.
"Itu berdasarkan data Bank Dunia, belum lagi menyangkut soal
pendidikan, tenaga kerja, gizi buruk, dan masalah pangan," terangnya.
Meski menyentil NTB terkait tingginya angka kekerasan dalam rumah
tangga. Mendagri mengapresiasi daerah itu yang surplus beras, sehingga
beras asal NTB bisa dikirim ke provinsi lain yang mengalami kekurangan
beras seperti Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Beras NTB cukup surplus, sehingga bisa di bagi untuk NTT," katanya.
Kamis, 17 Maret 2016
Mendagri sentil NTB tertinggi kekerasan rumah tangga
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2016
0 komentar:
Posting Komentar