Balikpapan (ANTARA News) - Sejumlah wisatawan mancanegara mengaku puas
bisa menyaksikan gerhana matahari total di Kota Balikpapan, Kalimantan
Timur, Rabu, karena kondisi cuaca di atas langit Kota Minyak sangat
cerah tanpa awan saat fenomena alam itu berlangsung.
"Balikpapan menjadi tempat terbaik di Kalimantan untuk mendapatkan
momen gerhana matahari. Kami sangat beruntung," kata Caecilia, seorang
pelancong asal Norwegia.
Pada kesempatan itu, Caecilia membuat ratusan foto proses GMT di Balikpapan hanya berlangsung selama 69 detik.
Apalagi setelah mendapat kabar bahwa sejumlah pelancong asal Hong
Kong yang mengamati GMT dari Tana Grogot, Kabupaten Paser, dan Pangkalan
Bun, Kalimantan Tengah, tidak mendapatkan gambar bagus sebab matahari
terhalang awan.
"Jadi, beruntung sekali kami datang ke sini," kata Aida Sugiharto,
kontributor majalah Scuba Diver Australia yang datang bersama rombongan
pelancong dari Hong Kong tersebut.
Direktur Trans Borneo Adventure Joko Purwanto yang memfasilitasi
para pelancong Hongkong tersebut, juga membenarkan bahwa sebagian
wisatawan yang difasilitasinya untuk melihat GMT di Tana Grogot dan
Pangkalan Bun melaporkan mereka tak bisa melihat apa-apa.
"Ada wisatawan Jerman dan Jepang yang menyebar ke Tana Grogot dan
Pangkalan Bun. Kasihan, di sana mendung, baik di Tanah Grogot maupun di
Pangkalan Bun," tutur Purwanto.
Wisatawan yang sebagian besar ilmuwan tersebut, terutama yang ke Tana Grogot, berangkat dari Balikpapan.
Mereka melanjutkan perjalanan ke Tanah Grogot karena berdasarkan
perhitungan BMKG, peristiwa GMT di ibu kota Kabupaten Paser itu terjadi
hingga 2 menit 20 detik.
Di Kota Balikpapan, baik wisatawan, warga maupun ilmuwan mengamati
GMT dari Pantai Manggar dan Pantai Kilang Mandiri, yang menjadi bagian
dari Pantai Banua Patra dan Helipad Pertamina.
Sebelum gerhana terjadi, sebagian warga Muslim juga menggelar shalat gerhana di Helipad tersebut.
Peristiwa GMT terjadi mulai pukul 07.33 Wita saat bulan mulai
melewati piringan matahari dan mulai menghalangi sinar matahari ke bumi.
Pada pukul 08.34 Wita, gerhana total terjadi ketika seluruh
piringan matahari tertutup bulan dan kegelapan menyelimuti Kota
Balikpapan selama 69 detik.
Pukul 08.35 Wita, saat bulan mulai meninggalkan piringan matahari,
terjadi gerhana matahari cincin, di mana piringan matahari melingkari
bulan seperti cincin dan bagian yang menonjol sedikit dari matahari
memancarkan sinar terang seperti mata cincin.
"Pemandangan yang indah sekali," kata Noel, pelancong asal Spanyol.
Kamis, 10 Maret 2016
Wisatawan mancanegara puas saksikan GMT di Balikpapan
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2016
0 komentar:
Posting Komentar