Emas
mengalami penurunan pertama dalam tiga sesi menyusul Cina, yang
merupakan konsumen top dunia unutk logam, menahan diri dari menambahkan
bullion untuk cadangan mereka, sehingga memicu kekhawatiran bahwa
permintaan fisik untuk logam kuning ini melemah.
Bank
Rakyat China mempertahankan aset emas tidak berubah pada bulan Mei,
setelah harga melonjak dalam empat bulan pertama tahun ini. Negara Asia
mendorong kepemilikan selama 10 bulan berturut hingga April, menyusul
pengungkapan peningkatan 57 persen kepemilikan sejak tahun 2009.
Tanda-tanda
melemahnya permintaan fisik menambah angin ribut untuk emas seiirng
investor mengevaluasi untuk waktu kenaikan suku bunga AS. Suku bunga
yang lebih tinggi mengekang daya tarik logam mulia dikarenakan
ketidakmampuan logam ini menawarkan imbal hasil atau bunga. Dalam
pidatonya Senin lalu, Ketua Federal Reserve Janet Yellen cenderung
mengatakan hal yang kurang spesifik jika dibandingkan dengan pernyataan
Yellen sebelumnya dalam menggambarkan kapan dia pikir Fed harus
mengetatkan kebijakan moneter lagi.
Emas
berjangka untuk pengiriman Agustus tergelincir kurang dari 0,1 persen
untuk menetap di level $ 1.247 per ounce pada pukul 1:41 siang waktu New
York di Comex. Bullion bertambah 2,9 persen selama dua sesi sebelumnya
terkait dengan indikasi dari pasar tenaga kerja AS yang melemah, memicu
spekulasi bahwa Fed tidak akan menaikkan suku bulan ini atau pada bulan
berikutnya.
Sementara
Yellen mengatakan dia masih berpikir suku bunga "mungkin akan perlu
dinaikkan secara bertahap dari waktu ke waktu," pedagang memberikan
probabilita mendekati nol untuk kemungkinan bahwa pembuat kebijakan akan
meningkatkan biaya pinjaman pada bulan Juni. Kemungkinan tidak akan
berada di atas 50 persen sampai Desember, Data dari Fed fund futures
menunjukkan.
Holdings
di exchange-traded funds yang didukung emas bertambah 1,9 metrik ton
menjadi 1.860 ton pada hari Senin. Itu merupakan level tertinggi sejak
November 2013, data yang dikumpulkan oleh Bloomberg menunjukkan. Aset
naik untuk hari kelima berturut-turut. (Sdm)
0 komentar:
Posting Komentar