Equity World Futures Jakarta – Cina, yang merupakan produsen dan
konsumen emas terbesar di dunia, berhenti sejenak dari menambahkan suatu
bullion untuk cadangan mereka pada bulan Mei setelah harga melonjak 22
persen dalam empat bulan pertama tahun ini.
Bank Rakyat China akan selalu mempertahankan aset mereka tidak
berubah setelah meningkatkan pembelian mereka selama 10 bulan secara
beruntun sampai April menyusul pengungkapan peningkatan sebanyak 57
persen sejak 2009. Holdings bertambah 9 persen sejak awal bulan yaitu
Juli menjadi 58.140.000 ons atau sekitar 1.808 metrik ton, menurut Data
bank sentral.
Setelah start tahunan terbaik sejak tahun yaitu 1986, emas cenderung
stabil pada bulan Mei, naik di atas $ 1.300 per ounce untuk sementara
waktu sebelum jatuh sebentar ke bawah $ 1.200, di tengah berubahnya
ekspektasi dari pekan waktu kenaikan suku bunga Federal Reserve
berikutnya. Secara yaitu keseluruhan universal, harga sekarang
mempertahankan keuntungan sebnayak 17 persen nya tahun ini.
“Saya tidak akan membaca terlalu banyak unutk data satu bulan tetapi
harga yang lebih tinggi mungkin akan selalu telah memainkan peran dalam
perlambatan akumulasi,” Simona Gambarini, yaitu suatu ekonomi komoditas
di Capital Economics Ltd di London, yang telah mengatakan melalui
e-mail. “ia mengatakan, kasus untuk menjauhi yatiu suatu diversifikasi
cadangan dari suatu dolar masih tetap kuat. Dengan sekitar sepertiga
dari utang pemerintah global yang akan selalu menghasilkan suku bunga
negatif, yaitu suatu emas tetap menjadi alternatif yang berharga. ”
Permintaan emas dari bank sentral dan para investor serta mungkin
secara universsal dan struktural lebih tinggi sebagai akibat dari suku
bunga negatif di sejumlah negara, yaitu suatu World Gold Council
mengatakan maka dari itu dalam sebuah laporan pada 31 Maret. Negara
diperkirakan akan membeli 400 ton sampai sebanyak 600 ton emas dalam
tahun ini, dibandingkan dengan 566,3 ton pada 2015, Alistair Hewitt,
kepala intelijen pasar, mengatakan bulan lalu. yaitu negara Rusia dan
Kazakhstan berada di antara negara yang akan terus menambah kepemilikan.
Sementara beberapa orang yang telah mengatakan bank sentral China
seharusnya tidak menimbun terlalu banyak emas karena logam ini tidak
memberikan imbal hasil apapun yang di dapat dan membutuhkan likuiditas,
tidak ada tanda-tanda bahwa pemerintah bersimpati kepada pemikiran
tersebut, Jiang Shu, oleh suatu analis kepala di Shandong Gold Financial
Holdings Modal management Co, yang telah mengatakan melalui telepon
dari Shanghai. (sdm)
By zefri
www.e-worldf.com
0 komentar:
Posting Komentar