Harga emas di sesi perdagangan Asia pada hari Kamis (14/07) terpantau cenderung flat dengan pelaku pasar kini yang menantikan pergerakan serta keputusan bank sentral Inggris (BoE) nanti. Saat berita ini diturunkan, XAU/USDberada di kisaran level harga 1,340 dolar AS.
Sementara itu, pada Comex New York Mercantile Exchange, harga emas untuk pengiriman bulan Agustus menurun tipis sebesar 0.09 persen ke level harga 1,342 dolar AS per troy ons, Sedangkan, harga perak futures untuk pengiriman bulan September mengalami kenaikan 0.14 persen menjadi 20.39 dolar AS per troy ons dan tembaga futures untuk pengiriman bulan September menurun tipis 0.33 persen ke 2.242 dolar AS per pound.
Selama sesi perdagangan hari Rabu malam kemarin, harga emas meningkat tipis dan berusaha rebound dari penurunan di sesi sebelumnya akibat pengambilan resiko para investor yang menyebabkan indeks saham Dow Jones Industrial Average dan S & P 500 mengalami kenaikan cukup signifikan. Selain itu, harga emas mampu merangkak naik karena dolar AS sedikit melemah sejalan dengan mata uang Poundsterling yang masih melanjutkan relinya dari penurunan terendahnya selama tiga dekade.
Perkembangan Dan Kelanjutan Langkah Inggris Setelah Brexit
Ketika David Cameron mengumumkan keinginannya untuk mundur dari kursi Perdana Menteri pada akhir bulan Juni, ia juga menunjukkan sinyal bahwa ia bisa jadi akan tetap berada pada posisinya sampai dengan awal bulan September. Kondisi tersebut berpotensi untuk mengulur waktu setiap adanya perkembangan dalam diskusi antara pejabat Inggris dan Uni Eropa.
Namun demikian, kabar terbaru menyebutkan Theresa May menjadi Perdana Menteri Wanita kedua di Inggris setelah David Cameron mengundurkan diri dari posisinya secara resmi pada hari Rabu kemarin. Pada sebuah konferensi press beberapa waktu lalu, Theresa May menyatakan, Inggris akan menghadapi segala kemungkinan yang akan terjadi dengan berani dan akan mengikuti keputusan pemilih untuk meninggalkan Uni Eropa.
Meskipun demikian, masih belum jelas apakah penunjukkan Theresa May sebagai Perdana Menteri Inggris baru akan mampu mendorong peluang Inggris untuk mendapatkan akses ke pasar Uni Eropa, tapi sentimen Perdana Menteri baru Inggris mampu meredakan kekhawatiran yang berlebih dari investor terkait dengan kekuatan perekonomian Inggris untuk saat ini.
0 komentar:
Posting Komentar