Emas terpantau masih melandai di sesi perdagangan Asia pada hari Senin (29/08) setelah sebagian besar investor mencerna lagi pernyataan Janet Yellen pekan lalu dan menunggu kepastian kapan the Fed akan menaikkan suku bunganya. Saat berita ini diturunkan, harga XAU/USD diperdagangkan di kisaran level harga 1,316 dolar AS.
Sementara itu, pada Comex New York Mercantile Exchange, harga emas futures untuk pengiriman bulan Desember berada di kisaran level harga 1,319 dolar AS, turun sebesar 0.48 persen. Sedangkan harga perak futures untuk pengiriman bulan Desember menurun signifikan sebesar 1.20 persen ke level harga 18.52 dolar AS per troy ons dan harga tembaga futures untuk pengiriman bulan Desember terpantau diperdagangkan di level harga 2.086 dolar AS per pound, naik tipis sebesar 0.07 persen.
Selama sesi perdagangan hari Jumat pekan lalu, harga emas mengalami penurunan sangat signifikan. Kondisi tersebut terjadi setelah sebagian pelaku pasar menilai bahwa kemungkinan terjadinya kenaikan tingkat suku bunga oleh the Fed adalah saat rapat kebijakan bulan September nanti.
Investor Tunggu Kepastian Kenaikan Suku Bunga AS
Dalam pidatonya pada agenda pertemuan tahunan di Jackson Hole, Wyoming, Ketua the Fed, Janet Yellenmenyatakan, kepentingan untuk menaikkan tingkat suku bunga AS sudah menguat, mengingat adanya perbaikan dalam sektor ketenagakerjaan AS dan ekspektasi tentang akan membaiknya pertumbuhan ekonomi AS.
Akan tetapi, Janet Yellen tidak mengindikasikan dengan gamblang kapan the Fed akan bertindak untuk menaikkan suku bunga AS. Janet Yellen hanya menyatakan bahwa kenaikan tingkat suku bunga oleh the Fed akan bergantung pada data perekonomian AS yang akan dirilis dalam beberapa waktu mendatang.
Seperti yang sudah diketahui bahwa harga emas sensitif dengan pergerakan tingkat suku bunga the Fed. Oleh karena itu, apabila bank sentral AS tersebut memutuskan untuk menaikkan suku bunga AS, maka harga emas akan bearish (cenderung menurun).
Sementara itu, sebagian besar investor tengah menunggu data dari sektor manufaktur China dan NFP AS yang dijadwalkan akan rilis pada pekan ini. Dua data ini dinilai penting ditengah-tengah kekhawatiran atas kesehatan dan pertumbuhan ekonomi terbesar di dunia tersebut.
0 komentar:
Posting Komentar