Beberapa data fundamental penting Inggris di tahun 2015 adalah tingkat pengangguran yang turun hingga ke level sebelum krisis, tingkat upah rata-rata yang cenderung terus naik dan harga energi serta makanan yang turun sehingga mendukung recovery pengeluaran konsumen. Pertumbuhan dalam tahun 2015 agak melemah setelah mencapai puncaknya pada pertengahan 2014 sebesar 3.2% (year on year). Namun hal itu telah diperkirakan sehubungan dengan melambatnya pertumbuhan ekonomi global, macetnya recovery di zona Euro yang merupakan pasar ekspor terbesar Inggris dan kuatnya nilai tukar Pound Sterling yang berdampak bagi pelaku sektor manufaktur dan industri.
Recovery ekonomi Inggris tampaknya akan terus berjalan tanpa adanya ancaman yang berarti, dan dengan tingkat pertumbuhan yang lebih baik dibandingkan negara-negara tetangganya terutama zona Euro. Meski demikian, Bank of England (BoE) tidak buru-buru untuk menaikkan tingkat suku bunga acuan. Data inflasi tahunan bulan Nopember 2015 yang kembali naik 0.1% setelah bulan sebelumnya turun 0.1% (atau -0.1%) mengisyaratkan kenaikan suku bunga pertama tidak dalam tahun 2015, kemungkinan baru dimulai pada paruh kedua tahun 2016. Dengan mengantisipasi tantangan tahun 2016, BoE tampaknya akan hati-hati sebelum menaikkan suku bunga untuk yang pertama kalinya sejak bulan Juli 2007.
Ekspektasi untuk tahun 2016
Beberapa event yang berpotensi mempengaruhi perekonomian Inggris dan sekaligus juga mata uang Pound Sterling antara lain adalah referendum untuk menentukan kemungkinan keluarnya Inggris dari keanggotaan Uni Eropa atau yang disebut Brexit (Britain exit), kenaikan suku bunga acuan BoE, perlambatan ekonomi global dan terus melemahnya harga energi.
Brexit
Untuk mengimbangi popularitas partai independen yang anti Uni Eropa, partai konservatif pimpinan David Cameron tahun lalu menjanjikan akan mengadakan referendum keanggotaan Inggis di Uni Eropa hingga akhir tahun 2017 jika ia terpilih lagi. Sejak partai konservatif memenangkan pemilihan pada bulan Mei tahun lalu Cameron telah mengadakan negosiasi dengan pihak partai independen dan diperkirakan bulan Pebruari depan akan mencapai kesepakatan yang memungkinkan Cameron mengadakan referendum.
Manfaat dari referendum Brexit adalah menghilangkan ketidak-pastian dalam perekonomian Inggris mengingat hampir 50% pasar ekspor Inggris adalah negara-negara di Eropa, dan banyak perusahaan besar dunia yang mengembangkan bisnisnya di Inggris dengan pertimbangan keanggotaannya di Uni Eropa. Jika terjadi Brexit maka diperkirakan akan terjadi relokasi perusahaan-perusahaan tersebut yang pada akhirnya akan menyebabkan tingkat pengangguran di Inggris melambung.
Kenaikan suku bunga acuan BoE
Pada konperensi pers bersamaan dengan laporan inflasi BoE yang terakhir, gubernur Mark Carney lebih dovish dibandingkan sebelumnya yang mengisyaratkan bahwa kenaikan suku bunga acuan tidak akan dilakukan dalam waktu dekat. Dari petunjuk (guidance) sebelumnya diperkirakan kenaikan baru akan dilakukan sekitar paruh ke 2 tahun ini. Meskipun inflasi tahunan masih jauh dari target bank sentral yang 2.0% namun tingkat pengangguran telah turun dengan cepat dan tingkat upah mengalami perbaikan.
Dengan kenaikan suku bunga acuan The Fed Desember lalu yang tidak berdampak negatif pada perekonomian AS, maka diharapkan BoE akan percaya diri untuk melakukan langkah yang sama pada pertengahan tahun depan guna mencegah kemungkinan kenaikan tingkat inflasi yang cepat.
Perlambatan ekonomi global
Perlambatan ekonomi global, terutama pada negara-negara emerging market, adalah salah satu faktor yang bisa berdampak negatif pada perekonomian Inggris dan yang digaris-bawahi oleh BoE pada laporan inflasi terakhirnya. Macetnya recovery ekonomi zona Euro bisa berdampak pada output manufaktur dan industri Inggris, apalagi jika Euro terus melemah akibat ekspansi stimulus dari European Central Bank (ECB).
Harga energi
Kemungkinan masih akan turunnya harga energi dalam tahun 2016 ini tentu akan mendukung recovery pengeluaran konsumen seperti yang terjadi tahun lalu dimana disposable income (pendapatan bersih setelah pajak) naik dan tingkat kenaikan upah yang lebih tinggi dari inflasi. Diperkirakan tahun ini gap antara tingkat kenaikan upah dan inflasi akan lebih sempit seiring dengan kenaikan inflasi, namun pengeluaran konsumen akan membaik jika upah terus mengalami kenaikan.
Kesimpulan
Dengan mempertimbangkan faktor-faktor yang telah disebutkan, diperkirakan perekonomian Inggris akan tumbuh antara 2.0% hingga 3.0% (year on year) tahun ini yang akan mendukung tersedianya lapangan pekerjaan dan kenaikan upah. Inflasi diperkirakan juga akan naik, dan kemungkinan BoE akan menaikkan suku bunga acuannya pada kwartal ke 3 tahun ini setelah diketahui hasil referendum Brexit.
Tinjauan teknikal
Untuk jangka panjang, dari chart weekly diatas tampak GBP/USD masih cenderung bearish:
- Terbentuk beberapa bearish engulfing candle yang menunjukkan sentimen bearish.
- Harga bergerak dibawah kurva resistance exponential moving average (ema) 55, dan kurva indikator MACDbergerak dibawah kurva sinyal (warna merah) dan dibawah level 0.00, serta garis histogram OSMA juga bergerak dibawah level 0.00, menunjukkan sentimen bearish.
- Garis histogram indikator ADX berwarna merah yang menunjukkan dominan bearish.
0 komentar:
Posting Komentar