Harga emas di sesi Asia pada hari Selasa ini (02/08) menurun seiring dengan para investor yang menunggu rilis data nonfarm payroll (NFP) AS pada akhir pekan ini untuk mengetahui kepastian terhadap prospek kenaikan suku bunga oleh the Fed tahun 2016. Saat berita ini ditulis, XAU/USD diperdagangkan di kisaran level harga 1,347 dolar AS.
Sementara itu, pada Comex New York Mercantile Exchange, harga emas futures untuk pengiriman bulan Desember turun sebesar 0.35 persen menjadi 1,355 dolar AS per troy ons. Sedangkan harga perak futures untuk pengiriman bulan September ke level harga 20.43 dolar AS per troy ons, mengalami penurunan sebesar 0.37 persen dan harga tembaga futures ke level harga 2.202 dolar AS per pound.
Disamping itu, pada perdagangan pekan lalu, harga emas sudah naik hingga senilai 33.30 dolar AS atau sekitar 1.96 persen setelah the Fed tidak mengubah arah kebijakannya dan mengatakan bahwa risiko jangka pendek outlook ekonomi AS telah menurun.
Akan tetapi bank sentral AS hanya menampakkan sedikit sinyal kapan waktu yang tepat untuk menaikkan suku bunga tahun 2016 ini. Kondisi tersebut membuat harga emas di akhir bulan Juli lalu naik signifikan yakni sebesar tiga persen. Sebelum itu, harga emas pada awal Juli meroket tajam ke level tingginya selama dua tahun di level 1,377 dolar AS seiring dengan para investor yang lari ke aset safe haven karena Brexit. Untuk tahun ini, harga emas sudah meningkat hampir 26 persen, didorong oleh kecemasan terhadap pertumbuhan ekonomi globalserta ekspektasi terhapad stimulus moneter.
Rilis Data Ekonomi Penting Di AS
Sedangkan selama sesi perdagangan hari Senin malam, harga emas menurun tipis stelah data construction spending bulan Juni di AS merosot. Rilis data mengecewakan tersebut bisa jadi akan menurunkan estimasi pertumbuhan GDP AS di kuartal II. Pada sesi perdagangan hari Senin kemarin, rilis GDP kuartal II AS menunjukkan kenaikan tipis menjadi 1.2 persen dari sebelumnya hanya sebesar 1.1 persen. Namun, pencapaian tersebut masih jauh dibawah ekspektasi GDP AS untuk meningkat ke 2.6 persen.
Selain itu, adapun laporan data ISM manufaktur di AS yang mengalami penurunan tipis dari sebelumnya di level 53.2 menjadi 52.6 di bulan Juli. Menurut Institute of Supply Management, data ISM manufaktur AS untuk bulan Juli tersebut mengindikasikan bahwa sektor manufaktur di AS kini sedang berusaha untuk bangkit dari keterpurukan yang disebabkan oleh menguatnya dolar AS beberapa waktu lalu.
Adanya rilis data ekonomi AS yang mengecewakan kemungkinan akan mempengaruhi keputusan the Fed nanti. Bahkan para analis menurunkan prediksi untuk kenaikan suku bunga untuk bulan Desember menjadi 33 persen dari sebelumnya yakni di minggu lalu sebesar 53 persen.
Investor Fokus Ke NFP AS
Sementara ini, sebagian investor lebih berfokus pada rilis data yang sudah ditunggu-tunggu yakni data NFP AS. Data tersebut bakal diumumkan pada hari Jumat pekan ini. Diperkirakan NFP AS bulan Juli akan menyusut ke 180,000 dari bulan sebelumnya 287,000. Data ini dinilai penting karena akan digunakan oleh the Fed sebagai materi pertimbangan sebelum memutuskan untuk menaikkan suku bunga.
Seperti yang sudah diketahui, harga emas sangat sensitif terhadap pergerakan tingkat suku bunga AS. Apabaila the Fed menaikkan suku bunganya, harga emas akan terancam untuk memiliki kecenderungan bearish (menurun).
0 komentar:
Posting Komentar