Jam 08:30 WIB: data Building Permits di Australia bulan Juni 2016 (Berdampak tinggi pada AUD)
Jumlah ijin mendirikan bangunan (Building Permits) merupakan indikator untuk aktivitas pekerjaan konstruksi bangunan yang akan mempengaruhi pertambahan tenaga kerja, pembelian produk material bangunan dan investasi perumahan. Rilis data berupa persentasi perubahan jumlah ijin bangunan dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Bulan Mei lalu jumlah ijin bangunan di Australia turun 5.2% (atau -5.2%) ke angka 19,276 unit, lebih rendah dari perkiraan yang akan turun 3.6% dan merupakan penurunan pertama dalam 4 bulan terakhir. Untuk bulan Juni 2016 diperkirakan jumlah ijin bangunan akan kembali naik 0.9%. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan AUD menguat.
Jam 08:30 WIB: data neraca perdagangan Australia bulan Juni 2016 (Berdampak tinggi pada AUD)
Data yang dirilis oleh Biro Statistik Australia ini mengukur perbedaan total nilai impor dan ekspor dalam periode waktu satu bulan. Jika nilai total ekspor lebih besar dari nilai total impor maka neraca perdagangan mengalami surplus, dan sebaliknya jika nilai total impor lebih besar dari ekspor maka perdagangan mengalami defisit.
Sejak bulan April 2014 perdagangan Australia terus mengalami defisit dan mencapai rekor tertingginya sebesar AUD 4.21 milyard pada bulan April 2015. Bulan Mei 2016 lalu kembali mengalami defisit sebesar AUD 2.2188 milyard, lebih rendah dari perkiraan yang akan defisit AUD 1.720 milyard dan merupakan defisit terendah dalam 3 bulan terakhir akibat ekspor yang naik 1.0% ke AUD 26.17 milyard sementara impor naik 2.0% ke AUD 28.39 milyard. Untuk bulan Juni 2016 diperkirakan perdagangan Australia akan kembali mengalami defisit sebesar AUD 2.00 milyard. Defisit yang lebih rendah dari perkiraan akan cenderung menyebabkan AUD menguat.
Jam 10:00 WIB: angka harapan inflasi Selandia Baru versi Reserve Bank of New Zealand (RBNZ) kwartal ke 2 tahun 2016 (Berdampak tinggi pada Selandia Baru)
Indikator yang dirilis setiap kwartal oleh RBNZ ini menunjukkan harapan pelaku bisnis pada tingkat inflasi tahunandi Selandia Baru selama 2 tahun mendatang. Indikator ini dibuat berdasarkan survey terhadap 100 konsumen. Pada kwartal pertama lalu diharapkan inflasi tahunan Selandia Baru naik 1.6%, sama dengan kwartal ke 4 dan merupakan perkiraan inflasi terendah sejak kwartal ke 4 tahun 2014. Untuk kwartal ke 2 tahun 2016 ini analis tidak memberikan perkiraan angka harapan, namun jika hasil rilis lebih tinggi dari kwartal sebelumnya (+1.6%) maka NZD akan cenderung menguat.
Jam 11:30 WIB: hasil meeting Reserve Bank of Australia (RBA): pengumuman suku bunga bulan Agustus 2016 (Berdampak tinggi pada AUD)
Suku bunga RBA diumumkan setiap bulan pada hari Selasa pertama kecuali bulan Januari. Keputusan untuk menentukan suku bunga dilakukan dengan konsensus antara para anggota dewan gubernur RBA. Bulan Mei 2015 RBA memotong suku bunganya sebesar 0.25% ke +2.00%, kemudian pada Mei 2016 dilakukan pemotongan lagi sebesar 0.25% ke +1.75%. Tingkat suku bunga acuan ini adalah rekor terendah RBA.
Pada meeting bulan lalu RBA tidak mengubah tingkat suku bunga. Dalam statement yang dirilis pasca meeting disebutkan bahwa permintaan domestik dan ekspor sesuai yang diharapkan namun investasi bisnis turun dengan signifikan. Kebijakan suku bunga rendah telah mendukung permintaan domestik namun inflasi tetap pada level yang paling rendah. Bank sentral akan memperhatikan data fundamental terutama tingkat inflasi untuk menentukan langkah berikutnya.
Dengan inflasi tahunan kwartal ke 2 yang turun ke 1.0% dan q/q yang 0.4% (data CPI Australia 27 Juli lalu), maka untuk bulan Agustus 2016 ini suku bunga RBA diperkirakan akan kembali dipangkas sebesar 0.25% ke +1.50%. Jika RBA kembali memotong suku bunga acuan maka AUD akan cenderung melemah, sebaliknya jika tetap pada 1.75% maka AUD akan cenderung menguat. Statement untuk meeting hari ini bisa diunduh disini.
Jam 15:30 WIB: indeks Construction PMI Inggris bulan Juli 2016 (Berdampak tinggi pada GBP)
Indeks yang dirilis oleh Markit ini dibuat berdasarkan survey pada 170 purchasing manager sektor industri konstruksi di Inggris mengenai kondisi ekonomi dan bisnis saat ini hingga didapatkan gambaran prospek sektor ini kedepan. Angka rilis diatas 50.0 menunjukkan ekspansi sektor konstruksi, dan rilis dibawah angka 50.0 menunjukkan terjadinya kontraksi. Sektor konstruksi yang disurvey meliputi kategori perumahan (resedential), komersial dan engineering sipil (manufaktur, pertambangan dan industri lainnya).
Bulan Juni lalu indeks PMI sektor konstruksi anjlok ke angka 46.0, lebih rendah dari perkiraan 50.6 dan yang terendah sejak awal tahun 2013 akibat ketidak-pastian referendum keanggotaan Inggris di Uni Eropa yang disusul oleh kemenangan kubu Brexit. Pada bulan Juni pekerjaan konstruksi perumahan dan bangunan komersial turun tajam sementara pekerjaan civil engineering relatif stabil. Untuk bulan Juli 2016 diperkirakan indeks PMI sektor konstruksi akan kembali turun ke angka 44.2. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan GBP menguat.
Jam 19:30 WIB: data Personal Spending dan Personal Income di AS bulan Juni 2016 (Berdampak medium pada USD)
Indikator ini mengukur persentase perubahan pengeluaran konsumen di AS selama periode sebulan. Disebut juga dengan Consumer Spending atau Personal Consumption Expenditures. Indikator ini penting sebagai pelengkap prediksi data inflasi, meski dampaknya tidak begitu tinggi karena data Retail Sales yang juga mencerminkan pengeluaran konsumen telah dirilis sebelumnya. Selain untuk memprediksi tingkat inflasi, pengeluaran konsumen juga mencerminkan daya beli yang merupakan indikator ekonomi penting.
Bulan Mei lalu pengeluaran konsumen naik 0.4%, sesuai dengan perkiraan dan lebih rendah dari bulan April yang naik 1.1% (tertinggi sejak Agustus 2009). Kenaikan tersebut disebabkan oleh meningkatnya konsumsi produk-produk durable, non durable, dan jasa, sementara Personal Income bulan Mei naik 0.2%, lebih rendah dari perkiraan 0.3% dan yang terendah dalam 3 bulan terakhir. Untuk bulan Juni 2016 diperkirakan baik Personal Spending maupun Personal Income akan kembali naik 0.3%. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung mendukung penguatan USD.
Waktu tentative: indeks harga Global Dairy Trade (GDT) (Berdampak tinggi pada NZD)
Data yang dirilis oleh Global Dairy Trade ini menunjukkan harga rata-rata produk olahan susu dari hasil lelangterakhir. Indeks harga ini dirilis 2 kali dalam sebulan dan biasanya berdampak tinggi pada NZD mengingat Selandia Baru adalah salah satu negara penghasil susu dan produk susu olahan utama dunia. Susu adalah produk andalan ekspor Selandia Baru disamping daging, buah-buahan, wool dan kayu. Untuk rilis hari ini pasar tidak memberikan perkiraan, tetapi jika hasil rilis lebih baik dari sebelumnya yang stagnan atau 0.0%, maka NZD akan cenderung menguat.
0 komentar:
Posting Komentar