Harga emas di sesi Asia hari Jumat (15/07) melandai dan melanjutkan penurunan harga di sesi semalam setelah apiknya data GDP dan produksi industri di China. Saat berita ini diturunkan, pair XAU/USD diperdagangkan di kisaran level harga 1,329 dolar AS.
Sementara itu, pada Comex New York Mercantile Exchange, harga emas futures untuk pengiriman bulan Agustus menurun sebesar 0.20 persen menjadi 1,329 dolar AS per troy ons. Sedangkan harga perak futures untuk pengiriman bulan September melandai ke level harga 20.26 dolar AS per troy ons dan harga tembaga futures untuk pengiriman bulan September turun tipis sebesar 0.07 persen menjadi 2.241 dolar AS per pound.
Pada sesi perdagangan hari Kamis malam kemarin, harga emas menurun cukup tajam ditengah-tengah investor yang mengabaikan resiko sejalan dengan saham JPMorgan (NYSE:JPM) mengalami reli dan mendorong ekuitas Wall Street meningkat. Harga emas juga turun signifikan akibat sebagian investor mulai meninggalkan aset safe haven dipicu oleh keputusan mengejutkan bank sentral Inggris (BoE) untuk tidak mengubah tingkat suku bunganya.
Membaiknya GDP Dan Produksi Industri China
Adapun hari ini rilis data-data penting dari China yang menyebabkan harga emas melanjutkan penurunannya. Data GDP negara Tiongkok secara YoY pada kuartal II tahun 2016 tetap pada 6.7 persen, diatas perkiraan sebelumnya bahwa GDP China akan menurun ke level 6.6 persen. Sedangkan data produksi industri bulan Juni negara tersebut tampil apik dengan peningkatan menjadi 6.2 persen dari bulan sebelumnya hanya 6.0 persen, data ini juga melebihi ekspektasi para analis bahwa produksi industri China akan melandai tipis ke 5.9 persen.
Rilis Data Pasar Ketenagakerjaan AS
Pada hari Kamis malam kemarin, Departemen Ketenagakerjaan AS melaporkan, Producer Price Index (PPI) untuk Finished Goods naik sebesar 0.5 persen dalam bulan Juni, meningkat tipis dari kenaikan sebesar 0.4 persen pada bulan Mei dan di atas estimasi perkiraan 0.3 persen. Selain itu, indeks data PPI inti AS naik 0.3 persen secara bulanan, menanjak setelah di bulan Mei turun 0.1 persen.
Disamping itu, terpantau setelah rapat FOMC pada akhir bulan Juni lalu, beberapa pejabat the Fed telah memberikan komentar serta pernyataan mereka yang beragam terhadap kapan waktu tepat untuk the Fed dalam memberlakukan kebijakan menaikkan tingkat suku bunga AS.
Seperti yang sudah diketahui bahwa terjadinya kenaikan tingkat suku bunga AS akan memicu harga emas menjadi bearish (cenderung menurun) karena harus bersaing ketat dengan aset berimbal balik bunga.
0 komentar:
Posting Komentar