FINANCEROL – Seringkali kita ingat bahwa
menurunnya status qua hanya akan berlangsung dalam jangka pendek saja,
berbagai aksi masih perlu ditengah kemarahan yang terjadi. Begitu juga
dengan kondisi ekonomi global saat ini, berbagai kebijakan moneter yang
dijalankan oleh berbagai bank-bank sentral diseluruh dunia pada dasarnya
untuk menjaga pasar dan perekonomian sebenarnya juga tidak tumbuh. Oleh
sebab itu, hal yang paling aman saat ini bagi para investor adalah
memegang asset emas fisik dalam brankas-brankas besi, khususnya bagi
para investor di luar AS.
Kebijakan-kebijakan moneter yang
dijalankan oleh The Federal Reserve dianggap merangsang pihak-pihak lain
untuk membuat lebih banyak uang mereka. AS memang menjadi awal dari
bencana keuangan saat ini, namun mereka enggan membersihkan sisa-sisa
kotoran masalahnya hingga. Memegang asset emas fisik dalam kotak-kotak
penyimpanan di luar AS, di negara-negara seperti Swiss, Singapura, Hong
Kong, Australia, Kanada dan sejenisnya bisa menjadi hal yang penting
ditengah kondisi ekonomi global yang tidak menentu. Pemilahan asset
memang diperlukan dan bukan hanya itu saja, pemilahan lokasi asset juga
perlu pula.
Lima tahun berselang setelah krisis
ekonomi menghantam AS dan mendorong harga emas meroket tajam, kini
perekonomian membaik namun bukan rumah tangga pada umumnya, hanya pada
orang-orang yang mampu secara ekonomi dimana asset-aset mereka kemudian
meroket pula nilainya. Hal ini memperlebar jurang kesejahteraan yang
lebih dalam. Banyaknya uang beredar di AS membuat sejumlah masalah dan
setidaknya dalam tiga tahun kedepan bisa terjadi ledakan masalah
kembali.
Rakyat AS menyadari siapa yang menjadi
sumber masalah dalam perekonomian mereka. Saat terjadi kebangkrutan,
kekuasaan Bank Sentral akan dibatasi. Ledakan pasar di bursa NASDAQ
tahun 1999 merujuk pada ketidak mampuan bank sentral AS. Ledakan
industry properti tahun 2001 dan 2007 juga dianggap sebagai ketidak
becusan The Fed, kini orang-orang juga akan menunjuk pihak yang
bertanggung jawab dalam masalah ledakan kredit dan asset, The Federal
Reserve.
Bank Sentral memang berupaya menjaga
pasar tetap bersih dan perekonomian berkembang. Kebijakan-kebijakan
moneter dijalankan oleh bank-bank sentral diseluruh dunia pun juga
demikian. Tak ayal jurang kesejahteraan juga melebar. Upaya pencetakan
uang yang lebih banyak lagi dianggap mengguntungkan para pemain
asset-aset keuangan dan pemilik pemilik real estate, sementara mayoritas
rakyat masih terbelenggu dalam kemiskinan.
The Fed sendiri memiliki angka-angka ini,
mereka mengumpulkan data tersebut bagi mereka. Jumlah rakyat miskin di
AS sejak 2007 mengalami kenaikan 40%. Hany sekiar 0.1 persen saja rakyat
AS yang hidup sejahtera. Sistem di AS dianggap hanya menguntungkan bagi
golongan kaya saja. Ini merupakan jalan kapitalisme, dimana The Fed
melakukan pencetakan-pencetakan uang sehingga menimbulkan situasi
sebagaimana say ini, dimana biaya hidup meningkat khususnya bagi
masyarakat AS yang berpendapatan rendah akibat kenaikan biaya energy,
transportasi, kesehatan dan pangan.
Sebaliknya kaum kaya AS tidak begitu
sengsara dengan kondisi saat ini, misalnya masalah pangan, bagi mereka
hanya sedikit sekali porsinya diantara pengeluaran mereka. Pengeluaran
mereka bisa beragam termasuk sewa jet, mobil mewah dan layanan eksekutif
lainnya. Bagi rakyat AS yang berpengahasilan setahun $40,000, dimana
30% hingga 40% dibelanjakan untuk makanan, energy dan transportasi maka
setiap dolar kenaikan ini akan sangat berarti, disaat segelintir rakyat
AS, sekitar 0.1 persen masih bisa menikmati hidup bak di surga. (@hqeem)
0 komentar:
Posting Komentar