Banda Aceh, Aceh
(ANTARA News) - Bupati Aceh Tengah, Nasaruddin, menjelaskan, kopi asal
dataran tinggi Tanah Gayo, alias kopi gayo, laku keras di 17 negara; di
antaranya Amerika Serikat, Jepang, Jerman, Belanda, dan Inggris.
"Semua pihak bisa menjaga kualitas dan kuantitas dari komoditas itu," katanya, di Takengon, Rabu. Beberapa jenis kopi nusantara diakui pecinta kopi internasional memiliki cita rasa khas dan eksotis, mulai dari kopi bali, kopi timor, kopi flores, kopi gayo, dan lain-lain.
Harga kopi-kopi nusantara itu juga bukan murah, bisa ratusan dolar perons bobot murni.
Nasaruddin mengatakan itu dalam pertemuan dia dengan Wakil Duta Besar Indonesia untuk Belgia, Ignacio Hardojo, yang mengunjungi Aceh Tengah.
Namun, ekspor kopi asal dataran tinggi Tanah Gayo ke mancanegara itu lebih banyak dilakukan melalui pelabuhan Belawan Medan, Sumatera Utara.
Nasaruddin mengatakan itu dalam pertemuan dia dengan Wakil Duta Besar Indonesia untuk Belgia, Ignacio Hardojo, yang mengunjungi Aceh Tengah.
Namun, ekspor kopi asal dataran tinggi Tanah Gayo ke mancanegara itu lebih banyak dilakukan melalui pelabuhan Belawan Medan, Sumatera Utara.
Walau demikian, dia tetap berharap perwakilan Indonesia di Belgia itu mau lebih mempromosikan kopi gayo itu.
Sementara itu, Hardojo mengatakan nama kopi gayo sudah terkenal di negara-negara Eropa, tapi masih sulit untuk ditemukan produknya.
Sementara itu, Hardojo mengatakan nama kopi gayo sudah terkenal di negara-negara Eropa, tapi masih sulit untuk ditemukan produknya.
"Saya
sangat terkesan dengan kopi gayo dan akan saya sampaikan dalam
forum-forum internasional di Eropa. Saya juga menginginkan kopi gayo
lebih mendapat tempat dan jadi tolok ukur cita rasa kopi kelas dunia di
Eropa," katanya.
Editor: Ade Marboen
0 komentar:
Posting Komentar