Financeroll – Perdagangan bursa komoditi
logam mulia di hari Jumat(9/5), harga emas dan perak terpantau
diperdagangkan lebih tinggi setelah ditutup lebih rendah di sesi
sebelumnya.
Ketika berlangsungnya perdagangan di sesi
Asia, emas berjangka pengiriman Juni telah diperdagangkan lebih tinggi
0.12% di level $1.289.30 per troy ounce di divisi Comex, New York
Mercantile Exchange. Sedangkan untuk perak berjangka pengiriman Juli
telah diperdagangkan lebih tinggi 0.21% di level $19.178 per troy ounce.
Testimoni yang telah dikeluarkan oleh
Presiden Bank Sentral Eropa, Mario Draghi telah melemahkan mata uang
euro terhadap dolar AS, sehingga menguatnya mata uang dolar AS tersebut
telah memberikan tekanan bagi harga emas di sesi sebelumnya.
Sedangkan laporan pada pasar tenaga kerja
AS tadi malam juga telah memberikan dukungan dolar AS menguat, dimana
Departemen Tenaga Kerja AS telah menyatakan bahwa jumlah masyarakat AS
yang mengajukan untuk mendapatkan tunjangan pengangguran berkurang
sebanyak 26.000 menjadi 319.000 pada awal pekan lalu.
Seperti yang kita ketahui, bahwa tren pergerakkan logam mulia khususnya emas telah berbanding terbalik dengan greenback.
Sementara itu, pada sesi sebelumnya untuk
emas berjangka pengiriman Juni telah berakhir turun sebanyak $1.20,
atau 0.1% di level $1.287.70 per troy ounce di divisi Comex, New York
Mercantile Exchange, sedangkan untuk perak berjangka pengiriman Juli
telah ditutup lebih tinggi 20 sen, atau 1.1% di level $19.14 per troy
ounce.
Liputan6.com, New York -
Harga emas yang menurun ke level US$ 1.287,6 per ounce sepanjang pekan
lalu diprediksi masih akan melanjutkan pelemahannya. Lingkungan
makroekonomi yang tidak stabil diprediksi dapat membuat harga emas terus
tersungkur.
Mengutip hasil Kitco Gold Survey dari laman International Business Times, Senin (12/5/2014), sebanyak 11 dari 24 analis memprediksi harga emas akan jatuh pekan ini. Sementara enam analis lainnya menilai harga emas masih berpotensi naik.
Sisanya, sebanyak enam partisipan memperkirakan harga emas akan bergerak stagnan selama sepekan ke depan.
Pekan lalu, prediksi para analis yang menilai harga emas akan merosot terbukti tepat. Kontrak emas untuk pengiriman Juni tercatat menurun tipis 10 cents ke level US$ 1.287,6 di divisi Comex New York Merchantile Exchange.
"Pergerakan teknik pasar masih lemah dan dua kali penurunan merupakan awal yang memberatkan pergerakan pasar emas. Naik US$ 200 ke harga US$ 1.400 per ounce tentu bukan perjalanan yang mudah," ungkap Spesialis emas Citibank Institutional Client Group Sterling Smith.
Sementara itu, Commerzbank Corporates & Markets dalam laporannya pada para klien mengatakan, pertemuan Bank Sentral Eripa merupakan fokus yang dapat mempengaruhi pasar logam mulia tersebut.
Sebelumnya, meskipun nilai tukar euro dan dolar AS terus berfluktuasi, harga emas justru jatuh ke bawah level US$ 1.300 per ounce saat selama konferensi press yang digelar pimpinan ECB Draghi.
Sejauh ini, ketegangan antara Rusia dan Ukraina yang kian memanas menjadi salah satu faktor yang dapat mendorong naik harga emas. Namun begitu, pekan ini harganya cenderung akan bergerak turun setelah Presiden Rusia Vladimir Putin menarik tentaranya dari perbatasan Ukraina. (Sis/Ndw)
(Nurseffi Dwi Wahyuni) ; - See more at: http://bisnis.liputan6.com/read/2048425/harga-emas-bakal-naik-atau-turun-lagi#sthash.GuIjaCfH.dpuf
Mengutip hasil Kitco Gold Survey dari laman International Business Times, Senin (12/5/2014), sebanyak 11 dari 24 analis memprediksi harga emas akan jatuh pekan ini. Sementara enam analis lainnya menilai harga emas masih berpotensi naik.
Sisanya, sebanyak enam partisipan memperkirakan harga emas akan bergerak stagnan selama sepekan ke depan.
Pekan lalu, prediksi para analis yang menilai harga emas akan merosot terbukti tepat. Kontrak emas untuk pengiriman Juni tercatat menurun tipis 10 cents ke level US$ 1.287,6 di divisi Comex New York Merchantile Exchange.
"Pergerakan teknik pasar masih lemah dan dua kali penurunan merupakan awal yang memberatkan pergerakan pasar emas. Naik US$ 200 ke harga US$ 1.400 per ounce tentu bukan perjalanan yang mudah," ungkap Spesialis emas Citibank Institutional Client Group Sterling Smith.
Sementara itu, Commerzbank Corporates & Markets dalam laporannya pada para klien mengatakan, pertemuan Bank Sentral Eripa merupakan fokus yang dapat mempengaruhi pasar logam mulia tersebut.
Sebelumnya, meskipun nilai tukar euro dan dolar AS terus berfluktuasi, harga emas justru jatuh ke bawah level US$ 1.300 per ounce saat selama konferensi press yang digelar pimpinan ECB Draghi.
Sejauh ini, ketegangan antara Rusia dan Ukraina yang kian memanas menjadi salah satu faktor yang dapat mendorong naik harga emas. Namun begitu, pekan ini harganya cenderung akan bergerak turun setelah Presiden Rusia Vladimir Putin menarik tentaranya dari perbatasan Ukraina. (Sis/Ndw)
(Nurseffi Dwi Wahyuni) ; - See more at: http://bisnis.liputan6.com/read/2048425/harga-emas-bakal-naik-atau-turun-lagi#sthash.GuIjaCfH.dpuf
Liputan6.com, New York -
Harga emas yang menurun ke level US$ 1.287,6 per ounce sepanjang pekan
lalu diprediksi masih akan melanjutkan pelemahannya. Lingkungan
makroekonomi yang tidak stabil diprediksi dapat membuat harga emas terus
tersungkur.
Mengutip hasil Kitco Gold Survey dari laman International Business Times, Senin (12/5/2014), sebanyak 11 dari 24 analis memprediksi harga emas akan jatuh pekan ini. Sementara enam analis lainnya menilai harga emas masih berpotensi naik.
Sisanya, sebanyak enam partisipan memperkirakan harga emas akan bergerak stagnan selama sepekan ke depan.
Pekan lalu, prediksi para analis yang menilai harga emas akan merosot terbukti tepat. Kontrak emas untuk pengiriman Juni tercatat menurun tipis 10 cents ke level US$ 1.287,6 di divisi Comex New York Merchantile Exchange.
"Pergerakan teknik pasar masih lemah dan dua kali penurunan merupakan awal yang memberatkan pergerakan pasar emas. Naik US$ 200 ke harga US$ 1.400 per ounce tentu bukan perjalanan yang mudah," ungkap Spesialis emas Citibank Institutional Client Group Sterling Smith.
Sementara itu, Commerzbank Corporates & Markets dalam laporannya pada para klien mengatakan, pertemuan Bank Sentral Eripa merupakan fokus yang dapat mempengaruhi pasar logam mulia tersebut.
Sebelumnya, meskipun nilai tukar euro dan dolar AS terus berfluktuasi, harga emas justru jatuh ke bawah level US$ 1.300 per ounce saat selama konferensi press yang digelar pimpinan ECB Draghi.
Sejauh ini, ketegangan antara Rusia dan Ukraina yang kian memanas menjadi salah satu faktor yang dapat mendorong naik harga emas. Namun begitu, pekan ini harganya cenderung akan bergerak turun setelah Presiden Rusia Vladimir Putin menarik tentaranya dari perbatasan Ukraina. (Sis/Ndw)
(Nurseffi Dwi Wahyuni) ; - See more at: http://bisnis.liputan6.com/read/2048425/harga-emas-bakal-naik-atau-turun-lagi#sthash.GuIjaCfH.dpuf
Mengutip hasil Kitco Gold Survey dari laman International Business Times, Senin (12/5/2014), sebanyak 11 dari 24 analis memprediksi harga emas akan jatuh pekan ini. Sementara enam analis lainnya menilai harga emas masih berpotensi naik.
Sisanya, sebanyak enam partisipan memperkirakan harga emas akan bergerak stagnan selama sepekan ke depan.
Pekan lalu, prediksi para analis yang menilai harga emas akan merosot terbukti tepat. Kontrak emas untuk pengiriman Juni tercatat menurun tipis 10 cents ke level US$ 1.287,6 di divisi Comex New York Merchantile Exchange.
"Pergerakan teknik pasar masih lemah dan dua kali penurunan merupakan awal yang memberatkan pergerakan pasar emas. Naik US$ 200 ke harga US$ 1.400 per ounce tentu bukan perjalanan yang mudah," ungkap Spesialis emas Citibank Institutional Client Group Sterling Smith.
Sementara itu, Commerzbank Corporates & Markets dalam laporannya pada para klien mengatakan, pertemuan Bank Sentral Eripa merupakan fokus yang dapat mempengaruhi pasar logam mulia tersebut.
Sebelumnya, meskipun nilai tukar euro dan dolar AS terus berfluktuasi, harga emas justru jatuh ke bawah level US$ 1.300 per ounce saat selama konferensi press yang digelar pimpinan ECB Draghi.
Sejauh ini, ketegangan antara Rusia dan Ukraina yang kian memanas menjadi salah satu faktor yang dapat mendorong naik harga emas. Namun begitu, pekan ini harganya cenderung akan bergerak turun setelah Presiden Rusia Vladimir Putin menarik tentaranya dari perbatasan Ukraina. (Sis/Ndw)
(Nurseffi Dwi Wahyuni) ; - See more at: http://bisnis.liputan6.com/read/2048425/harga-emas-bakal-naik-atau-turun-lagi#sthash.GuIjaCfH.dpuf
0 komentar:
Posting Komentar