Financeroll – Tiongkok sebagaimana yang
kita lihat, sangat bersemangat sekali mendanai proyek-proyek Disneyland,
Monorail dan lain-lain di Afrika dengan catatan bahwa semua pendanaan
itu dijaminkan dengan Emas.
Tiongkok menginginkan Zimbabwe
menggunakan produksi mineral mereka bagi jaminan pinjaman yang saat ini
mencapai kisaran $1.5 milyar. Dalam tiga tahun terakhir ini Beijing
memang intensif membantu perekonomian Harare. Sejumlah hasil tambang
telah digagas sebagai jaminan pinjaman tersebut, namun emas memang yang
paling utama mengingat stabilitasnya.
Pihak Tiongkok sendiri tidak menampik
bahwa jaminan yang demikian ini memang lazim dalam melakukan pemberian
pinjaman, meskipun belum dipastikan apakah mereka akan menggunakan
jaminan tersebut secara nyata. Pada bulan Februari, kedua menteri
keuangan dari Tiongkok dan Zimbabwe melakukan pembicaraan secara
komprehensif mengenai model pinjaman tersebut. Dimasa yang akan datang,
tren penggunaan emas sebagai jaminan pinjaman akan jamak dilakukan.
Pembahasan antara Bejing dan Harare untuk
membuat jaminan pinjaman dari Tiongkok kepada Zimbabwe adalah emas
sudah mencapai tahapan teknis. Kedua kementrian keuangan dari dua negara tengah membuat mekanisme bagaimana dan seberapa banyak jaminan tersebut dapat
dikonversi. Secara prinsip, pihak pemberi pinjaman menginginkan
sejumlah barang tambang sebagai jaminan yang bisa diterima. Angka
pinjaman Tiongkok kepada Zimbabwe mencapai hampir $1,5 milyar
dalam tiga tahun ini atau sekitar 37 persen dari anggaran nasional
Zimbabwe di tahun 2014 sebesar $4,1 milyar. Saat ini, sebagian hutang
tersebut memasuki jatuh tempo.
Lebih lanjut, Beijing menyatakan bahwa
bisnis yang demikian ini lazim berlangsung, permintaan jaminan atas
pinjaman merupakan hal yang wajar dan sesuai dengan aturan umum. Konsep
yang demikian ini memang sedang dibahas dengan pihak Zimbabwe. Pihak
Harare sendiri mengkonfirmasi bahwa emas dan permata diharapkan bisa
menjadi bahan jaminan pinjaman mereka, ungkap Wakil Menteri Pertambangan
Fred Moyo. Pernikel juga dipertimbangkan menjadi pilihan lain jaminan
kredit tersebut namun emas nampaknya yang paling mudah diterima, tambah
Moyo. Mengingat bagaimana Zimbabwe akan melakukan pembayaran
hutang-hutang tersebut, lebih mudah melihat bagaimana Tiongkok yang
kelebihan Dolar AS akan menjadikan asetnya sebagai emas ditambah dengan
bunga pinjaman, tentu sebuah angka yang menakjubkan pula.
Sinyalemen upaya pemerintah Zimbabwe akan
mencetak lebih banyak uang lagi dalam sistem keuangan mereka akan
menjadi penegas kemungkinan ini. Gubernur Bank Sentral Zimbabwe, John
Mangudya menyatakan pada awal Mei kemarin bahwa kebijakan mencetak uang
untuk melaksanakan sistem mata uang majemuk tidak bisa ditawar lagi.
Perekonomian Zimbabwe menghadapi tantangan yang signifikan termasuk
dengan rendahnya permintaan domestik, menurunnya neraca anggaran dan
perbankan yang rentan. Kelemahan likuiditas membatasi sirkulasi dlam
perekonomian mereka yang dihadang masalah besar tersebut. Oleh sebab
itu, bank sentral Zimbabwe mencari jalan keluar menghadapi kelemahan
pasar interbank formal selain mencari pinjaman.
0 komentar:
Posting Komentar