Kamis, 30 Juni 2016
Tiongkok akan tangguhkan perdagangan jika pasar bergejolak
Tiongkok berencana menangguhkan semua perdagangan di pasar-pasar sahamnya jika mereka bergerak lima persen atau lebih dalam upaya mengendalikan penurunan menurut pernyataan dari dua bursa negara itu.
Jika indeks CSI 300 dari 300 emiten besar naik atau turun lima persen, otoritas pasar modal akan menangguhkan perdagangan di bursa Shanghai dan Shenzhen selama 30 menit menurut pernyataan kedua bursa itu.
Tetapi jika indeks -- yang mencakup perusahaan-perusahaan seperti raksasa perbankan ICBC dan perusahaan energi utama PetroChina dan Sinopec -- naik tujuh persen, perdagangan akan dihentikan untuk sisa hari menurut pernyataan mereka.
Mekanisme yang dijuluki "pemutus sirkuit" itu akan "mencegah risiko-risiko pasar dan menumbuhkan "stabilitas jangka panjang serta perkembangan pasar sekuritas yang sehat" menurut pernyataan yang disampaikan pada Senin malam.
Itu adalah langkah terakhir yang diambil oleh para pejabat sementara mereka mencoba mengontrol meledaknya gelembung yang telah melihat indeks komposit Shanghai merosot sekitar 40 persen sejak pertengahan Juni, naik lebih dari 150 persen dalam 12 bulan.
Setelah penurunan itu, Tiongkok meluncurkan paket-paket luar biasa untuk menopang harga-harga saham, termasuk mendanai perusahaan yang didukung negara untuk membeli saham, dalam kebijakan yang secara luas dikritik sebagai bertentangan dengan reformasi pasar yang dijanjikan.
Bank investasi Goldman Sachs memperkirakan pemerintah Tiongkok telah menghabiskan 1,5 triliun yuan (234 miliar dolar AS) untuk mendukung pasar sahamnya selama tiga bulan terakhir, Bloomberg News melaporkan.
Pengenalan pemutus sirkuit telah disetujui oleh pengawas pasar, Komisi Regulator Sekuritas Tiongkok, meskipun bursa mengatakan mereka masih mencari opini publik tentang langkah itu sampai 21 September. Mereka tidak memberikan tanggal dimulainya penerapan kebijakan tersebut.
Berdasarkan aturan saat ini, saham-saham individu sudah bisa bergerak tidak lebih dari 10 persen naik atau turun.
Dalam sebuah langkah yang terpisah, kementerian keuangan menyatakan pada Senin bahwa Tiongkok akan menawari para investor yang mempertahankan saham lebih dari satu tahun pengurangan 20 persen pajak dividen, dengan mereka yang memegang lebih dari sebulan hanya harus membayar setengah pajak, demikian seperti dilansir kantor berita AFP.(Uu.A026)
Jika indeks CSI 300 dari 300 emiten besar naik atau turun lima persen, otoritas pasar modal akan menangguhkan perdagangan di bursa Shanghai dan Shenzhen selama 30 menit menurut pernyataan kedua bursa itu.
Tetapi jika indeks -- yang mencakup perusahaan-perusahaan seperti raksasa perbankan ICBC dan perusahaan energi utama PetroChina dan Sinopec -- naik tujuh persen, perdagangan akan dihentikan untuk sisa hari menurut pernyataan mereka.
Mekanisme yang dijuluki "pemutus sirkuit" itu akan "mencegah risiko-risiko pasar dan menumbuhkan "stabilitas jangka panjang serta perkembangan pasar sekuritas yang sehat" menurut pernyataan yang disampaikan pada Senin malam.
Itu adalah langkah terakhir yang diambil oleh para pejabat sementara mereka mencoba mengontrol meledaknya gelembung yang telah melihat indeks komposit Shanghai merosot sekitar 40 persen sejak pertengahan Juni, naik lebih dari 150 persen dalam 12 bulan.
Setelah penurunan itu, Tiongkok meluncurkan paket-paket luar biasa untuk menopang harga-harga saham, termasuk mendanai perusahaan yang didukung negara untuk membeli saham, dalam kebijakan yang secara luas dikritik sebagai bertentangan dengan reformasi pasar yang dijanjikan.
Bank investasi Goldman Sachs memperkirakan pemerintah Tiongkok telah menghabiskan 1,5 triliun yuan (234 miliar dolar AS) untuk mendukung pasar sahamnya selama tiga bulan terakhir, Bloomberg News melaporkan.
Pengenalan pemutus sirkuit telah disetujui oleh pengawas pasar, Komisi Regulator Sekuritas Tiongkok, meskipun bursa mengatakan mereka masih mencari opini publik tentang langkah itu sampai 21 September. Mereka tidak memberikan tanggal dimulainya penerapan kebijakan tersebut.
Berdasarkan aturan saat ini, saham-saham individu sudah bisa bergerak tidak lebih dari 10 persen naik atau turun.
Dalam sebuah langkah yang terpisah, kementerian keuangan menyatakan pada Senin bahwa Tiongkok akan menawari para investor yang mempertahankan saham lebih dari satu tahun pengurangan 20 persen pajak dividen, dengan mereka yang memegang lebih dari sebulan hanya harus membayar setengah pajak, demikian seperti dilansir kantor berita AFP.(Uu.A026)
IHSG BEI Selasa ditutup menguat 17,22 poin
Indeks harga saham gabungan di Bursa Efek Indonesia pada Selasa ditutup bergerak menguat sebesar 17,22 poin setelah sebagian pelaku pasar saham mulai melakukan aksi beli menyusul sentimemen positif dari bursa regional.
IHSG BEI ditutup menguat 17,22 poin atau 0,40 persen menjadi 4.318,59. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak naik 2,69 poin (0,37 persen) menjadi 726,62.
"Kondisi bursa saham di regional yang bergerak menguat mendorong pelaku pasar saham di dalam negeri melakukan aksi beli sehingga mengangkat IHSG BEI," ujar Analis Senior LBP Enterprise Lucky Bayu Purnomo di Jakarta, Selasa.
Ia mengatakan bahwa sebagian pelaku pasar di dalam negeri mulai mencari beberapa saham yang memiliki kinerja dengan fundamental positif dan harga saham yang sudah rendah untuk diakumulasi. Diharapkan, sentimen bursa regional terjaga sehingga tetap mendorong aksi beli di pasar saha dalam negeri.
Di sisi lain, lanjut dia, pelaku pasar mendapat harapan dari pemerintah yang akan mengumumkan kebijakan barunya dalam rangka mendorong perekonomian Indonesia pada semester kedua ini agar tetap tumbuh.
"Salah satu kebijakannya yakni penurunan harga gas, penurunan itu diharapkan dapat menjaga daya beli masyarakat sehingga ekonomi tetap terjaga, situasi itu akan positif bagi sektor konsumsi dan ritel," katanya.
Namun demikian, menurut dia, kebijakan itu akan negatif terhadap perusahaan-perusahaan di sektor energi karena dapat mempengaruhi pendapatannya.
"Sentimennya memang masih bervariasi, volatilitas IHSG BEI tetap akan tinggi maka itu pelaku pasar harus tetap waspada apalagi kebijakan the Fed belum pasti," katanya.
Tercatat frekuensi saham di BEI mencapai 205.162 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 3,35 miliar lembar saham senilai Rp3,54 triliun. Sebanyak 165 saham bergerak naik, 107 saham bergerak turun, dan yang tidak bergerak nilainya atau stagnan sebanyak 86 saham.
Bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng menguat 675,52 poin (3,28 persen) ke level 21.259,04, indeks Nikkei turun 433,39 poin (2,43 persen) ke level 17.427,08, dan indeks Straits Times menguat 33,74 poin (1,19 persen) ke posisi 2.885,04.
IHSG BEI ditutup menguat 17,22 poin atau 0,40 persen menjadi 4.318,59. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak naik 2,69 poin (0,37 persen) menjadi 726,62.
"Kondisi bursa saham di regional yang bergerak menguat mendorong pelaku pasar saham di dalam negeri melakukan aksi beli sehingga mengangkat IHSG BEI," ujar Analis Senior LBP Enterprise Lucky Bayu Purnomo di Jakarta, Selasa.
Ia mengatakan bahwa sebagian pelaku pasar di dalam negeri mulai mencari beberapa saham yang memiliki kinerja dengan fundamental positif dan harga saham yang sudah rendah untuk diakumulasi. Diharapkan, sentimen bursa regional terjaga sehingga tetap mendorong aksi beli di pasar saha dalam negeri.
Di sisi lain, lanjut dia, pelaku pasar mendapat harapan dari pemerintah yang akan mengumumkan kebijakan barunya dalam rangka mendorong perekonomian Indonesia pada semester kedua ini agar tetap tumbuh.
"Salah satu kebijakannya yakni penurunan harga gas, penurunan itu diharapkan dapat menjaga daya beli masyarakat sehingga ekonomi tetap terjaga, situasi itu akan positif bagi sektor konsumsi dan ritel," katanya.
Namun demikian, menurut dia, kebijakan itu akan negatif terhadap perusahaan-perusahaan di sektor energi karena dapat mempengaruhi pendapatannya.
"Sentimennya memang masih bervariasi, volatilitas IHSG BEI tetap akan tinggi maka itu pelaku pasar harus tetap waspada apalagi kebijakan the Fed belum pasti," katanya.
Tercatat frekuensi saham di BEI mencapai 205.162 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 3,35 miliar lembar saham senilai Rp3,54 triliun. Sebanyak 165 saham bergerak naik, 107 saham bergerak turun, dan yang tidak bergerak nilainya atau stagnan sebanyak 86 saham.
Bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng menguat 675,52 poin (3,28 persen) ke level 21.259,04, indeks Nikkei turun 433,39 poin (2,43 persen) ke level 17.427,08, dan indeks Straits Times menguat 33,74 poin (1,19 persen) ke posisi 2.885,04.
Editor: Desy Saputra
Rabu, 29 Juni 2016
IHSG ditutup melemah 17,76 poin
Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat ditutup melemah sebesar 17,76 poin seiring dengan pelaku pasar yang mengambil posisi aksi lepas saham di tengah minimnya sentimen positif.
IHSG melemah 17,76 poin atau 0,40 persen menjadi 4.415,34. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak turun 3,32 poin (0,44 persen) menjadi 749,84.
"Sebagian pelaku pasar saham cenderung wait and see seraya melakukan transaksi jual terhadap sebagian aset sahamnya dikarenakan sentimen postif yang beredar cenderung minim," ujar Analis dari Investa Saran Mandiri, Kiswoyo Adi Joe di Jakarta, Jumat.
Menurut dia, sentimen utama yang sedang dinanti pasar yakni hasil keputusan bank sentral Amerika Serikat (the Fed) mengenai kebijakannya untuk menaikan suku bunga (Fed fund rate). Jika sudah ada hasil keputusan pasti kebijakan itu maka potensi gejolak mata uang di negara-negara berkembang, seperti rupiah dapat mereda.
"Meredanya gejolak nilai tukar rupiah akan menurunkan kekhawatiran investor terhadap kinerja emiten," katanya.
Kepala Riset Universal Broker Indonesia Satrio Utomo menambahkan sebagian pelaku pasar cenderung memegang posisi tunai dibandingkan menempatkan dananya dalam aset investasi. Hal itu dikarenakan sentimen yang mudah berubah.
"Secara teknikal, IHSG memang masih berada di atas level psikologis. Namun, beberapa harga saham utama yang sudah mulai berada di bawah level psikologis, membuat pelaku pasar menahan transaksi beli," katanya.
Tercatat frekuensi saham di BEI mencapai 202.141 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 3,62 miliar lembar saham senilai Rp3,75 triliun. Sebanyak 115 saham bergerak naik, 174 saham bergerak turun, dan yang tidak bergerak nilainya 87 saham.
Bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng melemah 94,33 poin (0,45 persen) ke level 20.840,61, indeks Nikkei turun 390,23 poin (2,15 persen) ke level 17.792,16, dan indeks Straits Times melemah 42,62 poin (1,47 persen) ke posisi 2.863,81.
IHSG melemah 17,76 poin atau 0,40 persen menjadi 4.415,34. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak turun 3,32 poin (0,44 persen) menjadi 749,84.
"Sebagian pelaku pasar saham cenderung wait and see seraya melakukan transaksi jual terhadap sebagian aset sahamnya dikarenakan sentimen postif yang beredar cenderung minim," ujar Analis dari Investa Saran Mandiri, Kiswoyo Adi Joe di Jakarta, Jumat.
Menurut dia, sentimen utama yang sedang dinanti pasar yakni hasil keputusan bank sentral Amerika Serikat (the Fed) mengenai kebijakannya untuk menaikan suku bunga (Fed fund rate). Jika sudah ada hasil keputusan pasti kebijakan itu maka potensi gejolak mata uang di negara-negara berkembang, seperti rupiah dapat mereda.
"Meredanya gejolak nilai tukar rupiah akan menurunkan kekhawatiran investor terhadap kinerja emiten," katanya.
Kepala Riset Universal Broker Indonesia Satrio Utomo menambahkan sebagian pelaku pasar cenderung memegang posisi tunai dibandingkan menempatkan dananya dalam aset investasi. Hal itu dikarenakan sentimen yang mudah berubah.
"Secara teknikal, IHSG memang masih berada di atas level psikologis. Namun, beberapa harga saham utama yang sudah mulai berada di bawah level psikologis, membuat pelaku pasar menahan transaksi beli," katanya.
Tercatat frekuensi saham di BEI mencapai 202.141 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 3,62 miliar lembar saham senilai Rp3,75 triliun. Sebanyak 115 saham bergerak naik, 174 saham bergerak turun, dan yang tidak bergerak nilainya 87 saham.
Bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng melemah 94,33 poin (0,45 persen) ke level 20.840,61, indeks Nikkei turun 390,23 poin (2,15 persen) ke level 17.792,16, dan indeks Straits Times melemah 42,62 poin (1,47 persen) ke posisi 2.863,81.
Brexit seret pasar saham Spanyol ke terendah tiga tahun
Polri batasi waktu istirahat di rest area
Kepolisian akan memberlakukan pembatasan waktu istirahat di seluruh rest area di jalan tol yang dilalui pemudik.
"Kami akan batasi waktu istirahat bagi para pemudik antara 1,5 jam hingga dua jam. Hal ini sudah kami koordinasikan dengan para pengelola rest area," kata Kepala Bidang Manajemen Operasional dan Rekayasa Lalin Korlantas Polri
"Kami akan batasi waktu istirahat bagi para pemudik antara 1,5 jam hingga dua jam. Hal ini sudah kami koordinasikan dengan para pengelola rest area," kata Kepala Bidang Manajemen Operasional dan Rekayasa Lalin Korlantas Polri
Selasa, 28 Juni 2016
Pernyataan Osborne Tenangkan Pound, Analis: Ini Belum Dasar
Sterling menunjukkan pemulihan sekitar setengah sen dari level rendah malam tadi memasuki sesi perdagangan London Senin (27/Juni) sore ini meski tak sebanding dengan penurunan 2 persen pada pekan lalu karena Brexit. Poundsterling membuat sejarah baru di era modern, yakni penurunan yang terburuk di hari Jumat lalu.
Menteri Keuangan Inggris, George Osborne, berjanji untuk tetap siaga dalam saat-saat sulit seperti ini dan mengimplemetasikan rencana kontijensi yang mantap bersama dengan Bank Sentral Inggris (BoE) apabila dibutuhkan, untuk sedikit menyetabilkan kegugupan pasar. Meski cenderung flat, Poundsterling sedikit terjungkit untuk diperdagangkan pada posisi 1.3430, dari level rendah 1.3356 malam tadi.
Kendati hasil voting Inggris pada Jumat lalu sudah jelas memenangkan Brexit, akan tetapi, sejumlah bank masih memprediksikan Poundsterling akan jatuh ke bawah level $1.30 dan bahkan terhadap Euro (EUR/GBP), Sterling diperkirakan akan menurun 1.2 persen ke angka 82.20 pence.
Pound Masih Bisa Turun Lagi
"Risiko yang jelas adalah penurunan lebih dalam (bagi Poundsterling)," kata Neil Mellor, ahli strategi mata yang di Bank of New York Mellon di London yang diwawancarai oleh Reuters. "Ketidakpastian artinya adalah pelemahan mata uang, kita tahu hal ini, dan bukan tak mungkin bahwa (Sterling) sedang value trade saat ini dan untuk itulah Anda harus kembali. Terlalu dini untuk menyebut level saat ini sebagai level dasar."
Di sisi lain, analis dari RBC Capital Markets Kanada mengarahkan perhatiannya ke sell-off terbesar sepanjang sejarah dan menunjuk pada level $1.20 - $1.25 Poundsterling di akhir kuartal ketiga dalam tahun ini. Analis tersebut memperkirakan, penurunan EUR/GBP hingga 7 persen pada tahun ini kemungkinannya kecil. Namun, terhitung sejak 40 tahun yang lalu, Sterling sudah merosot rata-rata 18 persen.
Di sisi lain, analis dari RBC Capital Markets Kanada mengarahkan perhatiannya ke sell-off terbesar sepanjang sejarah dan menunjuk pada level $1.20 - $1.25 Poundsterling di akhir kuartal ketiga dalam tahun ini. Analis tersebut memperkirakan, penurunan EUR/GBP hingga 7 persen pada tahun ini kemungkinannya kecil. Namun, terhitung sejak 40 tahun yang lalu, Sterling sudah merosot rata-rata 18 persen.
Anti Euro Mulai Bermunculan
Tampakanya, hasil referendum Inggris menjadi sinyal bahwa Uni Eropa (EU) berada dalam kondisi bahaya. Lepasnya Inggris dari kebijakan dan kawasan biru memicu suara-suara anti Euro muncul dari kawasan tersebut. Dimana beberapa partai ultranasional di negara Prancis, Belanda, Italia dan Denmark mulai bersuara untuk menggelar referendum serupa.
Marine Le Pen, selaku pemimpin Partai National Front Prancis memuji sikap Inggris dengan keputusan warganya yang akhirnya memilih leave. Menurut dia, UE telah runtuh, banyak retakan di mana-mana, ia menegaskan bahwa Prancis memiliki lebih dari seribu alasan untuk meninggalkan UE jika dibandingkan dengan Inggris. Politikus yang tengah mencalonkan diri sebagai Presiden Prancis, berjanji akan menggelar referendum jika terpilih nanti.
Sementara Geert Wilders, politisi dan Pemimpin Party for Freedom Belanda menegaskan bahwa Belanda harus menggelar referendum secepatnya. "Kami ingin berkuasa atas negara kami, uang kami, perbatasan kami, dan kebijakan imigrasi kami," tegasnya.
Dan hal ini sangat beralasan, dimana berdasar survei yang dilakukan baru-baru ini, hamper 54% warga Belanda ingin referendum. Belanda sendiri bakal menggelar pemilu Maret mendatang. Dan beberapa hasil polling menunjukkan bawa Wilders berada dalam posisi memimpin.
Di Roma-Italia, Pemimpin Partai Northern League, Matteo Salvini dan politikus Partai 5-Star, Movement Luigi, menyerukan agar Italia menggelar referendum. "Terima kasih Inggris, kini giliran kami," ujar Salvini.
Dari Denmark, Thulesen Dahls yang merupakan pemimpin Party Kristian juga menginginkan negaranya mengikuti langkah Inggris. Menurut dia, jika parlemen tidak setuju dengan reformasi pemerintahan dan meninggalkan UE, langkah terbaik adalah bertanya langsung kepada rakyat melalui referendum.
Esok para pejabat Eropa berkumpul di Brussel-Belgia, memulai pembicaraan terkait pemasalan kawasan tersebut. Dimana pertemuan ini akan dilakukan selama dua hari, Selasa (28/06/2016) sampai Rabu (29/06/2016).
Senin, 27 Juni 2016
Rentetan Masalah Berikut Ini Akan Terjadi Setelah Brexit
Setelah melampaui detik-detik mendebarkan, suara rakyat Inggris akhirnya menentukan bahwa negeri itu akan hengkang dari Uni Eropa. Meski awalnya kubu "Remain" memimpin, tetapi pihak "Leave" akhirnya lolos sebagai juara. Di pasar forex, dampaknya sudah langsung terlihat dengan Poundsterling hancur ke level terendah dalam lebih dari tiga dekade, tak kalah parahnya dari momen Black Wednesday 1992 maupun kebangkrutan Lehman Brothers pada tahun 2008. Pasar finansial pun bersimbah darah. Bukan hanya valas yang hancur lebur, pasar saham dan komoditas pun secepat kilat kehilangan poin.
SNB Intervensi Pasar Pasca Brexit, Franc Swiss Mundur
Franc Swiss mundur dari level tinggi hampir satu tahunnya terhadap Euro di hari Jumat (24/Juni) sore ini setelahBank Sentral Swiss
Jumat, 24 Juni 2016
Dunia Terjebak Dalam Dominasi Dolar?
Ulasan Saham 23 Juni: Menguat 4 Hari Berturut-turut, IHSG Rawan Profit Taking
IHSG masih dalam tren naik. Harga di atas MA20 dan MA50, dimana dalam 4 (empat) hari berturut-turut IHSG berhasil menguat dan mencatatkan net buy dalam 2 hari terakhir. Isu Brexit masih membuat investor khawatir dengan fluktuatifnya bursa global dan regional. IHSG
24 Juni 2016 : Hasil Referendum UK, Indeks IFO Jerman, Durable Goods Orders AS
Kamis, 23 Juni 2016
Rabu, 22 Juni 2016
Mesir Batalkan Penyerahan Pulau Kepada Arab Saudi
Minyak Turun dari Satu Minggu Tertinggi Menjelang Pemilihan Brexit
Minyak
turun dari penutupan tertinggi dalam lebih dari seminggu terakhir
karena pasar menunggu data persediaan AS, sementara referendum U.K. pada
keanggotaan Uni Eropa semakin mendekat.
Kontrak berjangka
turun 1,1 % di New York setelah menetap pada level tertinggi sejak 9
Juni lalu pada hari Senin. Persediaan minyak mentah AS kemungkinan
merosot 1,5 juta barel pekan lalu, menurut survei Bloomberg sebelum
laporan Energy Information Administration yang dirilis hari Rabu. Namun,
stok AS tetap tinggi di lebih dari 100 juta barel di atas rata-rata
lima tahun. Jajak pendapat terpisah menunjukkan prospek untuk kedua sisi
referendum U.K. sebelum pemungutan suara pada hari Kamis.
Draghi Mengatakan ECB Siap Tanggapi Setiap Kekacauan Yang Terjadi Karena Brexit
Mario
Draghi mengatakan Bank Sentral Eropa memiliki rencana untuk
permasalahan di minggu ini yaitu referendum Inggris yang menentukan
keanggotaan mereka di Uni Eropa dimana hal tersebut memicu gejolak yang
mengancam prospek untuk wilayah euro.
Selasa, 21 Juni 2016
Senin, 20 Juni 2016
Draghi : Zona Euro Berisiko Terjadi Kerusakan Ekonomi
Tahun
pertumbuhan yang lemah telah mengikis produktivitas di zona euro,
meningkatkan risiko kerusakan permanen pada kesehatan pertumbuhan
ekonomi, Presiden Bank Sentral Eropa mengatakan pada hari Kamis,
menggarisbawahi argumennya bahwa kebijakan moneter saja tidak dapat
mengakhiri tekanan terhadap pertumbuhan ekonomi pada blok tersebut.
Jumat, 17 Juni 2016
Draghi : Zona Euro Berisiko Terjadi Kerusakan Ekonomi
Tahun
pertumbuhan yang lemah telah mengikis produktivitas di zona euro,
meningkatkan risiko kerusakan permanen pada kesehatan pertumbuhan
ekonomi, Presiden Bank Sentral Eropa mengatakan pada hari Kamis,
menggarisbawahi argumennya bahwa kebijakan moneter saja tidak dapat
mengakhiri tekanan terhadap pertumbuhan ekonomi pada blok tersebut.
Kamis, 16 Juni 2016
Emas mungkin jatuh ke level rendah Desember jika indeks dolar terus menguat
Harga Emas Akan Capai Puncak di Level $ 1.350?
Rabu, 15 Juni 2016
Equity World Futures : Yellen: AS masih berada di jalur untuk kenaikan suku bunga
Equity World Futures : Minyak Ditutup Melemah, Menetap di 3-Minggu Terendah
Equity World Futures : Cina Hentikan Pembelian Bulanan Emas pada bulan Mei pasca Lonjakan Harga
Selasa, 14 Juni 2016
Equity World Futures : Australia Tahan Suku Bunga Acuan Terkait Membaiknya Perekonomian
Equity World Futures : Ekspor China Turun 4,1 %, Melebihi dari Perkiraan
Equity World Futures : Minyak, Logam Reli seiring Memudarnya Prospek Kenaikan Fed Rate Jaga Pelemahan Dollar
Equity World Futures Jakarta – Minyak dan logam menguat karena
spekulasi Federal Reserve yang akan menunda menaikkan suku bunga akan
terus menutup pergerakan dolar. Mata uang Selandia Baru melonjak pasca
bank sentral menahan diri untuk memangkas biaya pinjaman untuk sementara
Indeks ekuitas berjangka Eropa dan saham Jepang merosot.
Jumat, 10 Juni 2016
Emas Berakhir Di Tiga Pekan Tertinggi; Perak Catat Gain Harian Terbaik Sejak April
Emas
berjangka diselesaikan pada level tertinggi dalam tiga pekan terakhir
pada Rabu karena dolar AS melemah dan kekhawatiran kenaikan suku bunga,
yang mungkin dapat meniangkatkan daya tarik logam