Kamis, 25 April 2019

Equity World Samarinda : The Fed tidak lagi agresif menaikkan FFR (bahkan FFR akan bertahan di level 2,25-2,50% hingga akhir 2019)


Equity World Samarinda – Hari ini Bank Indonesia (BI) akan mengumumkan hasil rapat dewan gubernur (RDG) bulanan. Suku bunga acuan atau BI 7 days reverse repo rate juga menjadi pembahasan RDG ini.
Kepala Ekonom PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) Ryan Kiryanto menjelaskan bank sentral masih akan tetap mempertahankan suku bunga acuan atau BI7DRRR di level 6% dengan beberapa pertimbangan dari faktor eksternal dan internal.
Dia mengungkapkan dari faktor eksternal, diyakini arah gerak Fed Fund Rate (FFR) semakin longgar atau dovish dimana The Fed tidak lagi agresif menaikkan FFR (bahkan FFR akan bertahan di level 2,25-2,50% hingga akhir 2019) mengingat sudah ada indikasi perlambatan pertumbuhan ekonomi AS di bawah 3% (tahun ini berkisar 1,9-2,1%) disertai laju inflasi mendekati 2% (tepatnya 1,9%).
Menurut dia pilihan The Fed ada dua, antara menahan FFR di level saat ini yg 2,25%-2,50% hingga akhir tahun 2019 atau menurunkan FFR hanya sekali sebesar 25 bps menjadi 2,0%-2,25% hingga akhir tahun 2019. Banyak ekonom di AS menghendaki FFR turun 25 bps menjadi 2,0%-2,25% hingga akhir tahun 2019 untuk menstimulasi pertumbuhan ekonomi AS menuju 3% lagi. Sejumlah bank sentral di dunia juga sudah menurunkan suku bunga acuannya (BOJ, PBOC, BNM, ECB). Baca: Lowongan PT Equityworld Futures Pusat

Sedangkan dari faktor internal, BI dan pemerintah memiliki stance yang sama, yakni stability over growth (memprioritaskan stabilitas seraya menjaga momentum pertumbuhan) sehingga pilihan paling rasional dan strategis adalah RDG BI tetap menahan BI7DRRR di level 6%. Juga deposit facility dan lending facility di level yang tetap.

"Level bunga acuan yang 6% saat ini sesungguhnya sudah priced in atau factored in di mana level 6% ini sudah mempertimbangkan peluang FFR bertahan di level sekarang ini hingga akhir 2019 ini," ujar Ryan, Kamis (25/4/2019).
Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) Suprajarto menyebutkan kemunginan bank sentral mengubah bunga acuan sangat kecil.
"Prediksi kita kemungkinan kecil, BI akan melakukan perubahan suku bunga. The Fed sendiri kan bilang tidak ada kenaikan bunga. Kalau benar BI turun bagus lah, biar kondisi lebih kondusif," imbuh dia.

0 komentar:

Posting Komentar