Equityworld Futures - Harga tembaga turun lagi pada hari Selasa setelah negara importir utama China menegaskan kembali komitmennya terhadap pembatasan COVID-19, sementara harga emas bertahan di dekat level tertinggi satu bulan saat dolar turun karena ekspektasi kenaikan suku bunga yang lebih kecil dari Federal Reserve.
Otoritas China menepis spekulasi baru ini bahwa negara itu akan menarik kebijakan nol-COVID yang merusak secara ekonomi, saat negara itu bergulat dengan wabah terburuknya sejak Mei. Tetapi ini juga menunjukkan gangguan ekonomi yang berkelanjutan di negara itu, yang telah menurunkan minat komoditasnya.
Tembaga turun 0,7%, memperpanjang kerugian ke sesi kedua berturut-turut. Harga logam merah telah turun tajam tahun ini di tengah kekhawatiran bahwa perlambatan pertumbuhan ekonomi akan menghambat permintaan dalam penggunaan industri.
Tembaga dan beberapa logam industri lainnya menguat drastis
pekan lalu di tengah harapan pembukaan kembali China. Tetapi komentar
dari Beijing mungkin akan membalikkan kenaikan tersebut dalam beberapa
hari mendatang.
Namun, pelemahan dolar AS membantu membatasi kerugian harga logam, saat investor memposisikan untuk kenaikan suku bunga yang lebih kecil oleh Federal Reserve pada bulan Desember. Greenback turun 0,6% pada hari Selasa, memperpanjang kerugian ke sesi ketiga berturut-turut.
Beberapa pejabat dari bank sentral menyuarakan dukungan untuk laju kenaikan suku bunga yang lebih lambat untuk mencegah kehancuran ekonomi, bahkan ketika inflasi AS mengamuk di dekat tertinggi 40 tahun.
Dolar AS tergelincir ke level terendah hampir dua minggu pada hari Senin. Fokus minggu ini yakni data Inflasi IHK AS yang akan dirilis untuk isyarat lebih lanjut tentang bagaimana ekonomi terbesar di dunia menangani tekanan harga.
Emas mendapat dukungan paling besar dari dolar yang lebih lemah, dengan harga mendekati level tertinggi sejak pertengahan Oktober. Prospek kenaikan suku bunga yang lebih kecil menawarkan banyak kelegaan bagi investor emas, pasalnya kenaikan suku bunga menyeret harga emas dari level tertinggi tahunannya dengan meningkatkan biaya peluang memiliki emas.
Emas spot turun 0,3% setelah mencatat kenaikan kuat minggu lalu, sementara emas berjangka turun 0,46%.
Tetapi mengingat bahwa Fed baru ini mengisyaratkan bahwa suku bunga AS kemungkinan akan mencapai puncaknya pada tingkat yang lebih tinggi dari yang diperkirakan sebelumnya, prospek emas tetap redup dalam waktu dekat.
0 komentar:
Posting Komentar