Equity World Futures - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hingga sesi perdagangan siang, masih terpuruk, untuk melanjutkan tren negatif sejak pembukaan pagi tadi. Kejatuhan bursa saham Tanah Air mengiringi rupiah yang masih tak berdaya saat berhadapan dengan dolar Amerika Serikat (USD).
Bursa saham Tanah Air pada perdagangan siang ini berkutat di zona merah usai kehilangan 26.74 poin atau 0,46% menjadi 5.844,34. Tadi pagi, IHSG dibuka lebih rendah turun 3,640 poin setara 0,062% di posisi 5.867,44 sedangkan kemarin menyusut 0,33% ke level 5.871,08.
Sektor saham dalam negeri hingga siang ini, mayoritas berada di zona merah dengan sektor perdagangan melemah terdalam sebesar 1,51% diikuti kejatuhan sektor pertambangan mencapai 1,22%. Kenaikan tertinggi dicetak consumer dan infrastruktur yang masing-masing bertambah 0,61% dan 0,56%.
Adapun nilai transaksi pada bursa Indonesia sore ini tercatat sebesar Rp2,50 miliar dengan 4,25 juta saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing minus Rp67,93 miliar dengan aksi jual asing sebesar Rp694,34 miliar dan aksi beli asing mencapai Rp626,41 miliar. Tercatat sebesar 136 saham menguat, 208 melemah dan 119 stagnan.
Beberapa saham yang menguat di antaranya PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT Matahari Department Store Tbk. (LPPF) dan PT Rukun Raharja Tbk. (RAJA). Sementara, saham-saham yang melemah yakni PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA), PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk. (GOLD) serta PT Astra International Tbk. (ASII).
Di sisi lain pada pasar mata uang, menurut Yahoo Finance, rupiah pada perdagangan sesi I anjlok di posisi Rp14.530/USD atau memburukl dari posisi penutupan sebelumnya di level Rp14.470/USD. Rupiah bergerak pada kisaran level Rp14.468-Rp14.540/USD.
Sementara, data SINDOnews bersumber dari Limas menunjukkan, rupiah siang ini masih menyusut ke level Rp14.525/USD. Rupiah terlihat masih tidak berdaya dibandingkan penutupan kemarin di level Rp14.420/USD.
Menurut data dari kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, menunjukkan rupiah siang ini tertahan dalam tren kejatuhan di level Rp14.520/USD. Posisi ini memperlihatkan rupiah tak berdaya dari posisi sebelumnya Rp14.418/USD.
Equity World Futures
Bursa saham Tanah Air pada perdagangan siang ini berkutat di zona merah usai kehilangan 26.74 poin atau 0,46% menjadi 5.844,34. Tadi pagi, IHSG dibuka lebih rendah turun 3,640 poin setara 0,062% di posisi 5.867,44 sedangkan kemarin menyusut 0,33% ke level 5.871,08.
Sektor saham dalam negeri hingga siang ini, mayoritas berada di zona merah dengan sektor perdagangan melemah terdalam sebesar 1,51% diikuti kejatuhan sektor pertambangan mencapai 1,22%. Kenaikan tertinggi dicetak consumer dan infrastruktur yang masing-masing bertambah 0,61% dan 0,56%.
Adapun nilai transaksi pada bursa Indonesia sore ini tercatat sebesar Rp2,50 miliar dengan 4,25 juta saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing minus Rp67,93 miliar dengan aksi jual asing sebesar Rp694,34 miliar dan aksi beli asing mencapai Rp626,41 miliar. Tercatat sebesar 136 saham menguat, 208 melemah dan 119 stagnan.
Beberapa saham yang menguat di antaranya PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT Matahari Department Store Tbk. (LPPF) dan PT Rukun Raharja Tbk. (RAJA). Sementara, saham-saham yang melemah yakni PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA), PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk. (GOLD) serta PT Astra International Tbk. (ASII).
Di sisi lain pada pasar mata uang, menurut Yahoo Finance, rupiah pada perdagangan sesi I anjlok di posisi Rp14.530/USD atau memburukl dari posisi penutupan sebelumnya di level Rp14.470/USD. Rupiah bergerak pada kisaran level Rp14.468-Rp14.540/USD.
Sementara, data SINDOnews bersumber dari Limas menunjukkan, rupiah siang ini masih menyusut ke level Rp14.525/USD. Rupiah terlihat masih tidak berdaya dibandingkan penutupan kemarin di level Rp14.420/USD.
Menurut data dari kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, menunjukkan rupiah siang ini tertahan dalam tren kejatuhan di level Rp14.520/USD. Posisi ini memperlihatkan rupiah tak berdaya dari posisi sebelumnya Rp14.418/USD.
Equity World Futures