EquityWorld Futures - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepekan ini mengalami penurunan yang cukup dalam yaitu sebesar 6,16 persen. Hal ini membuat IHSG langsung turun ke bawah level psikologisnya menjadi 5.826.
Analis Saham Trimegah Sekuritas Rovandi mengatakan, kondisi ini diperkirakan akan berlangsung hingga akhir bulan. Pasalnya, investor sedang khawatir akan sentimen dalam dan luar negeri.
"(IHSG turun akan berlangsung) sampai akhir bulan,"
Penurunan yang terjadi di bursa saham ini diakibatkan oleh perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China yang masih berlanjut. Padahal beberapa waktu lalu sempat diperkirakan akan segera berakhir.
Hal ini dipicu oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang menerapkan kenaikan tarif impor menjadi 25 persen dari 10 persen untuk barang China senilai 200 miliar dolar AS. AS bahkan mengancam akan memperluas kenaikan tarif tersebut ke barang China yang lain.
Aksi tersebut membuat China mengumumkan akan menaikkan tarif porduk impor AS hingga 25 persen dari 10 persen untuk barang senilai 60 miliar dolar AS. Kenaikan tarif ini rencananya berlaku pada 1 Juni mendatang.
Situasi global yang tidak kondusif akibat perang dagang ini berdampak pada negara-negara emerging market termasuk Indonesia. Pasalnya, investor khawatir perekonomian global melambat akibat perang dagang kedua negara dengan ekonomi terbesar di dunia itu.
Ditambah dengan kondisi dalam negeri Indonesia yang masih belum kondusif pasca Pemilihan Presiden pada 17 April lalu. Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan mengumumkan hasil Pilpres 2019 pada 22 Mei nanti.
Bahkan Kadiv Humas Polri Irjen Pol Mohammad Iqbal, mengimbau agar masyarakat tidak turun ke jalan menyambut momen pengumuman tersebut. Pasalnya, menurut informasi yang dihimpun Polri, teroris hendak memanfaatkan kumpulan massa pada momen 22 Mei untuk melakukan aksi teror.
"(Pengaruh dari) Perang dagang AS versus China yang belum akan berakhir. Dan politik dalam negri yang mulai bergejolak terkait hasil Pemilu".