Equityworld Futures - Harga emas naik di Asia, dan bersiap untuk meraih kenaikan mingguan kedua. Tren penurunan dolar memberikan sedikit kelegaan dari pergerakan imbal hasil obligasi AS yang lebih tinggi dan meningkatnya ekspektasi bahwa bank sentral global dapat segera memulai pengurangan aset.
Harga emas berjangka naik 0,32% di $1.787,60/oz. Dolar AS, yang biasanya bergerak terbalik terhadap emas, turun tipis 0,04% di 93,718.
Emas telah diperdagangkan dalam kisaran $1.749 hingga $1.800 sebulan hingga saat ini, namun kenaikannya tampak dibatasi oleh penguatan imbal hasil benchmark Treasury 10 tahun AS.
Baca Juga : PT Equityworld Futures : Emas lebih tinggi pada masa dagang Asia
Federal Reserve AS harusnya membiarkan neraca senilai $8 triliun berkurang selama beberapa tahun ke depan, Gubernur Fed Christopher Waller mengatakan pada hari Kamis. Rekannya, Presiden Fed Atlanta Raphael Bostic, memperkirakan inflasi yang tinggi akan bertahan hingga 2022 dan bank sentral AS seharusnya menaikkan suku bunga pada akhir 2022. Ketua Fed Jerome Powell juga akan mengambil bagian dalam diskusi panel kebijakan hari ini.
Di Asia Pasifik, Bank of Japan tengah mempertimbangkan apakah akan menghapus program pinjaman COVID-19 jika jumlah kasus COVID-19 di negara itu terus turun, menurut Reuters. Bank sentral ini berpotensi keluar dari kebijakan mode krisis utama lebih cepat dari yang diharapkan jika memutuskan untuk menghapus program tersebut secara bertahap.
Sementara itu, indeks harga konsumen inti nasional (IHK) Jepang tumbuh 0,1% tahun ke tahun di bulan September, menurut data yang dirilis di Jepang sebelumnya. Data tersebut juga menunjukkan bahwa IHK nasional tumbuh 0,4% bulan ke bulan dan 0,2% tahun ke tahun.
Dalam logam mulia lainnya, perak naik 0,35% di 24,255 dan berada di jalur untuk kenaikan mingguan kelima berturut-turut. Platinum naik 0,23% ke 1.055,60 dan palladium naik 1,08% di 2.036,75.