EquityWorld Futures - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali pekan ini, Dengan tidak mengenakan. IHSG ditutup tumbang 97,10 poin atau 1,65% ke level 5.777,05.
Awal perdagangan, IHSG dibuka melemah 8,41 poin atau 0,14% ke level 5.865,74. Dan sepanjang Senin ini, indeks diperdagangkan di 5.777,05-5.884,08. Melemanya indeks disebabkan kembali turunnya nilai tukar rupiah imbas defisit transaksi berjalan sebesar 3,37% dari PDB.
Sebanyak 10 indeks sektoral memerah, bahkan tiga diantaranya jatuh lebih dari 2%, yaitu aneka industri -3,16%, konsumer -2,50% dan manufaktur -2,25%. Dan lima indeks sektoral lainnya turun lebih dari 1%.
Dari 543 saham, 284 tertekan, 130 tetap dan 129 menguat. Nilai transaksi saham sebesar Rp6,70 triliun dari 6,99 miliar lembar saham. Transaksi bersih asing -Rp24,21 miliar dengan aksi jual asing Rp2,169 triliun berbanding aksi beli asing Rp2,145 triliun.
Sementara itu, bursa saham Asia ditutup beragam imbas dari kenaikan harga minyak setelah Saudi mengumumkan untuk memotong pasokan 0,5 juta barel per hari pada Desember mendatang. Selain itu, goyangnya pasar saham Asia pada petang ini karena investor tetap mewaspadai risiko ekonomi global, mencakup ketegangan perdagangan AS-China dan prospek pertumbuhan ekonomi.
Nikkei 225 Jepang diperdagangkan 0,7% lebih tinggi menjadi 22.269,88, namun Topix sedikit merosot ke 1.671,95. Di Korea Selatan, Kospi jatuh 5,65 poin atau 0,27% menjadi 2.080,44. ASX 200 Australia naik 19,50 poin atau 0,33% menjadi 5.941,30.
Pasar China ditutup positif dengan indeks Shanghai naik 31,64 poin atau 1,22% menjadi 2.630,51, sementara Shenzhen bertambah 33,55 poin atau 2,52% menjadi 1.361,74. Di Hong Kong, indeks Hang Seng diperdagangkan sedikit lebih tinggi yaitu 0,12% ke level 25.633,18.
EquityWorld Futures