Equityworld Futures - Harga emas turun di Asia, akan jatuh selama tiga bulan berturut-turut. Investor menilai prospek emas terhadap langkah bank sentral utama mengadopsi cara agresif untuk menurunkan lonjakan harga.
Harga emas berjangka turun tipis 0,04% di $1,816,75/oz. Dolar AS, yang biasanya bergerak terbalik dengan emas, juga turun tipis pada Kamis pagi. Dolar AS bergerak di dekat level tertinggi dua dekade baru-baru ini. Penguatan dolar AS telah mengurangi permintaan emas yang tidak memberikan imbal hasil.
Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell memperingatkan bahwa
inflasi bisa bertahan lama, dan penting untuk menurunkan inflasi
meskipun ada kesulitan ekonomi selama forum tahunan Bank Sentral Eropa
(ECB) di Portugal.
Sementara itu, Presiden Fed Bank of Cleveland Loretta Mester menyatakan para pejabat harusnya bertindak tegas untuk mengekang tekanan harga.
Ke depan, bias akan menjadi semakin bearish karena kenaikan suku bunga terus terjadi untuk menurunkan ekspektasi inflasi, ahli strategi mata uang DailyFX Ilya Spivak mengatakan kepada Reuters, menambahkan bahwa $1.780-$1.790 menjadi level support penting.
Di Asia Pasifik, data resmi yang dirilis sebelumnya menunjukkan indeks Manajer Pembelian manufaktur (PMI) China naik menjadi 50,2 di bulan Juni dari 49,6 di bulan Mei, ekspansi pertama sejak Februari, dan ini mengindikasikan bahwa kegiatan pabrik negara tumbuh.
Di logam mulia lainnya, perak turun 0,38%. Platinum naik 0,78% sementara palladium naik 2,19%.