This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Rabu, 19 Desember 2018

PT EquityWorld Futures : Rupiah Masih Menghijau di Akhir Sesi Saat Dolar Ambles


EquityWorld Futures - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada akhir perdagangan, Masih menghijau hingga akhir sesi untuk meneruskan raihan positif tengah pekan ini. Membaiknya kurs rupiah terjadi saat dolar ambles seiring sikap hati-hati investor menanti kebijakan terbaru The Fed. 

Rupiah di sesi perdagangan sore menjaga penguatan di level Rp14.433/USD atau masih lebih baik dari sebelumnya Rp14.495/USD. Rupiah sepanjang hari ini bergerak pada level Rp14.330 hingga Rp14.521/USD.

Menurut data Bloomberg rupiah terus melaju di zona hijau untuk kemudian menjadi Rp14.438/USD dibandingkan kemarin Rp14.501/USD. Posisi tersebut menanjak naik dengan pergerakan harian rupiah di kisaran Rp14.352-Rp14.438/USD.

Rupiah sore ini masih menguat ke level Rp14.587/USD, dibandingkan sesi sebelumnya Rp14.687/USD. Peringkat ini menunjukkan mata uang Garuda semakin nyaman untuk jadi sinyal pemulihan. 

Rupiah tertahan pada jalur perbaikan usai melesat ke level Rp14.380/USD. Posisi ini memperlihatkan rupiah melawan balik dibandingkan posisi perdagangan sebelumnya Rp14.523/USD.

Dolar jatuh pada perdagangan Rabu karena investor memprediksi bahwa Federal Reserve bakal memperlambat laju kenaikan suku bunga pada pertemuan yang terus dipantau. Kondisi tersebut memberikan tekanan kepada dolar terhadap rival-rivalnya pada sesi tengah pekan hari ini. 

Pembuat kebijakan Fed secara luas diperkirakan akan menaikkan suku untuk keempat kalinya tahun ini, tetapi juga menyatakan kehati-hatian tentang pengetatan moneter di masa depan. Hal ini seiring dengan kekhawatiran tentang perlambatan pertumbuhan global.

Yen Jelang dan franc Swiss masing-masing bertambah sedikit lebih tinggi 0,1% saat berhadapan dengan dolar, dengan masing-masing bertengger ke level 112,33 dan 0,9916 untuk melanjutkan tren kenaikan tiga hari beruntun. Indeks dolar turun 0,3% pada posisi 96,77 mendekati posisi terendah satu pekan untuk memperpanjang kerugian di hari kedua. 

Pada tempat lain, euro mencapai posisi tertinggi satu minggu di 1,1405 terhadap USD atau naik 0,3%. Mata uang tunggal telah menikmati uptick langka dalam tiga sesi terakhir karena dolar bergulat dengan hasil yang lebih rendah dan risiko kebijakan moneter.
























EquityWorld Futures

Selasa, 18 Desember 2018

PT EquityWorld Futures : IHSG Berakhir Memerah Saat Bursa Asia Ambruk


EquityWorld Futures - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup memerah pada akhir perdagangan, Untuk meneruskan tren negatif sepanjang hari ini. Hingga sesi sore, IHSG ditutup melemah ke level 6.081,87 dengan penyusutan mencapai 7,44 poin atau 0,12%. 

Pada sesi I perdagangan, bursa saham Tanah Air tertekan untuk terus merosot menjadi 6.043,77 usai kehilangan 45,53 poin atau setara 0,75%. Setelah pagi tadi, melemah sebesar 36,350 poin atau 0,60% ke level 6.052,96 dibandingkan kemarin pada posisi 6.089,31. 

Adapun nilai transaksi pada bursa Indonesia sore ini tercatat sebesar Rp10,72 triliun dengan 14,54 miliar saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing minus Rp916,51 miliar dengan aksi jual asing sebesar Rp3,14 triliun dan aksi beli asing mencapai Rp2,22 triliun. Tercatat sebesar 174 saham menguat, 240 saham melemah dan 145 saham stagnan.

Beberapa saham yang menguat di antaranya PT Cita Mineral Investindo Tbk. (CITA) naik Rp80 menjadi Rp1.640, PT Astra International Tbk. (ASII) bertambah Rp75 menjadi Rp8.375 dan PT Danasupra Erapacific Tbk (DEFI) meningkat Rp70 menjadi Rp1.570.

Selanjutnya saham-saham dengan pelemahan yakni PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) turun Rp500 ke posisi Rp80.650, PT Inti Bangun Sejahtera Tbk. (IBST) menyusut Rp450 menjadi Rp8.500 serta PT Pollux Properti Indonesia Tbk. (POLL) berkurang Rp210 menjadi Rp1.550.

Sementara itu pasar saham Asia hingga perdagangan sore, Selasa terpantau ambruk setelah aksi jual Wall Street pada sesi semalam dipicu oleh kekhawatiran perlambatan ekonomi global. Di sisi lain pidato Presiden China Xi Jinping tidak membantu mengangkat sentimen pasar di Asia.

Pasar saham daratan China mengalami kerugian dengan Komposit Shanghai tergelincir 0,82% hingga ditutup menjadi 2.576,65 dengan komposit Shenzhen lebih rendah 0,813% untuk merampungkan perdagangan di level 1,312.55. Penurunan juga terlihat pada indeks Hang Seng di Hong Kong yang anjlok hingga 1,05% di posisi 25.814,25. 

Dalam sebuah pidato untuk memperingati 40 tahun reformasi ekonomi China hari ini, Xi Jinping menyerukan negaranya untuk "tetap berjalan" di jalur reformasi saat ini dan menekankan bahwa dirinya "tidak dalam posisi untuk mendiktekan kepada semua orang China, apa yang harus atau seharusnya tidak dilakukan.”

Indeks Nikkei 225 Jepang juga merosot sebesar 1,82% atau setara dengan 391.4 poin ke level 21,115.45 ketika indeks Topix lebih rendah 1,99% untuk mengakhiri perdagangan hari kedua pekan ini pada posisi 1.562,51. Saham industri kelas berat Fast Retailing turun 1,61%.

Indeks Kospi, Korea Selatan juga tergelincir 0,43% menjadi 2.062,11 terseret kejatuhan saham produsen chip yakni SK Hynix mencapai 1,77%. Bursa patokan Australia yaitu ASX 200 ikut turun lebih rendah 1,22% pada posisi 5.589,5 dengan hampir semua sektor mengalami kerugian.






















EquityWorld Futures

Senin, 17 Desember 2018

PT EquityWorld Futures : IHSG Sesi Pagi Dibuka Jatuh 5,730 Poin Saat Bursa Asia Mixed


EquityWorld Futures - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan, Dibuka jatuh saat mayoritas bursa utama Asia bergerak mixed atau variatif. Di awal sesi pagi, IHSG menyusut 5,730 poin atau setara 0,093% menjadi 6.164,11. 

Anjloknya IHSG di awal perdagangan terjadi, untuk melanjutkan tren pelemahan sejak akhir pekan. Tercatat pada Jumat, kemarin bursa saham Tanah Air ditutup turun tipis 7,88 poin atau 0,13% ke posisi 6.169,84. 

Penurunan IHSG pagi ini dipicu antara lain oleh kemerosotan harga saham Unilever Indonesia Tbk (UNVR), Astra International Tbk (ASII), Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan H.M. Sampoerna Tbk (HMSP).

Hingga pukul 09.19 WIB, harga saham emiten berkapitalisasi pasar di atas Rp300 triliun, yaitu UNVR turun 1,24% jadi Rp43.950 per unit. Adapun harga saham ASII turun 0,30% ke Rp8.425, BBRI turun 0,54% ke Rp3.660, HMSP turun 0,53% jadi Rp3.760 per saham. 

Adapun nilai transaksi pada bursa Indonesia tercatat sebesar Rp38 miliar dengan 15 juta saham diperdagangkan pada sesi pagi dan transaksi bersih asing minus Rp944,13 miliar dengan aksi jual asing sebesar Rp21,85 miliar dan aksi beli asing mencapai Rp20,90 miliar. Tercatat 40 saham naik, 27 saham turun dan 67 saham stagnan.

Pagi ini terlihat pasar saham Asia diperdagangkan dengan hati-hati menyusul laporan yang menunjukkan gejolak lebih lanjut untuk bursa saham pada 2019. Hal ini setelah aksi jual menerpa Wall Street pada sesi perdagangan akhir pekan, kemarin. 

Pasar saham daratan China jatuh pada awal perdagangan, pasca rilis data ekonomi China yang lebih rendah dari ekspektasi pada Jumat lalu. Komposit Shanghai tergelincir 0,6% untuk mengiringi penyusutan komposit Shenzhen mencapai 1,35%.

Indeks Hang Seng di Hong Kong juga lebih rendah sebesar 0,35% pada awal perdagangan. Di sisi lain indeks Nikkei Jepang meningkat tipis 0,45% saat indeks Topix juga merayap naik 0,11. Saham konglomerat seperti Softbank pulih dari kerugian awal untuk diperdagangkan melesar 1%. 

Pemulihan juga terlihat pada indeks Kospi, Korea Selatan untuk diperdagangkan sedikit lebih tinggi pada sesi pagi. Selanjutnya indeks patokan Australia, ASX 200 diperdagangkan cenderung mendatar, dengan sektor-sektor bergerak mixed.


























EquityWorld Futures

Jumat, 14 Desember 2018

PT EquityWorld Futures : Sinyal Positif dari Sektor Finansial Dukung Ekonomi RI di 2019


EquityWorld Futures - Tren positif sektor finansial global di tahun 2019 diprediksi akan mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia yang lebih baik dibandingkan 2018. 

Hal ini sudah ditandai dari kondisi pasar yang mulai kondusif, yaitu kinerja pasar saham dan obligasi yang tumbuh masing-masing 3,85% (MoM) dan 4,17% (MoM), sedangkan nilai tukar rupiah menguat 5,93% per November 2018. 

Kondisi pasar global sedikit banyak diakui akan mempengaruhi kondisi domestik Indonesia, terutama dari iklim bunga dan mata uang. Sinyal moderasi pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat dan The Fed yang tidak terlalu agresif, akan membuat tekanan nilai tukar rupiah mereda, sehingga kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia diperkirakan sudah mendekati puncak atau tahap akhir. 

Chief Economist & Investment Strategist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) Katarina Setiawan mengatakan, sektor keuangan Indonesia mulai menunjukkan arah positif di penghujung tahun 2018. 

Topik utama yang mempengaruhi di 2018 mulai dari pertumbuhan global, kenaikan suku bunga Amerika Serikat (The Fed) yang sangat agresif, dan perang dagang antara Amerika Serikat dengan mitra dagangnya, membuat pasar bergejolak dan bergerak negatif pada tahun berjalan 2018. 

"Kami memprediksi IHSG di tahun depan berkisar di level 6.900 hingga 7.100. Sementara nilai tukar rupiah antara Rp14.500 sampai Rp15.200 per dolar AS," 

Tahun depan menurutnya akan diwarnai pertumbuhan ekonomi dunia yang masih positif meski cenderung mengalami moderasi, kemudian suku bunga global cenderung akomodatif, dan perang dagang yang terjadi antara Amerika Serikat dan mitra-mitranya. 

Kenaikan suku bunga The Fed diperkirakan tidak akan seagresif tahun 2018. Hal ini lantaran Amerika Serikat harus menghadapi meredanya dampak positif dari pemotongan pajak terhadap pertumbuhan ekonominya, sementara kenaikan suku bunga agresif selama dua tahun berturut-turut akan mulai menggerus laju pertumbuhan ekonomi negara tersebut. 

"Karena kenaikan suku bunga The Fed yang tidak terlalu agresif, otomatis tekanan kenaikan suku bunga di negara-negara berkembang akan mereda," 

Sementara, perang dagang antara Amerika Serikat dan mitra-mitranya menurut dia masih akan mewarnai perjalanan tahun 2019. Menurutnya pasar finansial global telah memperhitungkan dampak terburuk dari perang dagang terhadap ekspektasi pertumbuhan ekonomi dan laba korporasi. 

"Satu hal yang menarik, perang dagang membuat kawasan Asia Tenggara, khususnya Indonesia, berpeluang diuntungkan. Korporasi global yang berpusat di China bisa mendiversifikasikan bisnisnya ke luar China. Sektor-sektor berpotensi di antaranya adalah IT, automotif dan garmen,” 

Terkait pemilu tahun depan, kondisi ini menurutnya tentu akan menciptakan dinamikanya sendiri. Secara historis, di tahun pemilu pasar saham Indonesia cenderung menguat ditopang oleh ekspektasi ekonomi yang dapat berkontribusi positif bagi dunia usaha dan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Kebijakan populis yang biasa diluncurkan menjelang pemilu juga dapat meningkatkan aktivitas ekonomi.

























EquityWorld Futures

Kamis, 13 Desember 2018

PT EquityWorld Futures : IHSG Berakhir Melesat 1,02% Saat Bursa China Pimpin Kebangkitan Asia


EquityWorld Futures - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup meroket ke zona hijau untuk melengkapi catatan positif sepanjang hari. Pada sesi penutupan perdagangan, Tercatat IHSG melesat 1,02% atau 62,14 poin menuju level 6.177,72 ketika bursa Asia tampil kokoh dipimpin bursa China. 

Pada perdagangan sesi I siang tadi, bursa saham Tanah Air perkasa dengan tambahan 55,02 poin atau 0,90% menjadi 6.170,60. Raihan tersebut jauh lebih baik dari pembukaan pagi tadi, di level 6.156,58 lewat peningkatan 41,070 poin yang setara 0,67% ketika kemarin meroket jadi 6.115,58 atau naik 38,99 poin.

Sektor saham dalam negeri hingga perdagangan sore kebanyakan berada di jalur positif, dipimpin lonjakan sektor Infrastruktur sebesar 2,02% serta aneka industri melesar 1,94%. Sedangkan satu-satunya pelemahan menimpa perdagangan usai kehilangan sebesar 0,11%. 

Adapun nilai transaksi pada bursa Indonesia sore ini tercatat sebesar Rp10,95 triliun dengan 13,89 miliar saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing Rp686,42 miliar dengan aksi jual asing sebesar Rp3,32 triliun dan aksi beli asing mencapai Rp4,01 triliun. Tercatat sebesar 271 saham menguat, 160 melemah dan 138 stagnan.

Beberapa saham yang menguat di antaranya PT Astra International Tbk. (ASII) bertambah Rp200 menjadi Rp8.450, PT Pelayaran Tamarin Samudra Tbk. (TAMU) naik Rp130 menjadi Rp3.830 serta PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) meningkat Rp75 ke posisi Rp2.040.

Sementara saham-saham dengan pelemahan yakni PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) turun Rp1.225 menjadi Rp13.500, PT Map Aktif Adiperkasa Tbk. (MAPA) menyusut Rp150 ke level Rp3.600 dan PT Indonesian Paradise Property Tbk. (INPP) berkurang Rp125 menjadi Rp480. 

Di sisi lain pasar saham Asia ditutup lebih tinggi pada akhir perdagangan, Kamis dipimpin bursa saham China mengikuti jejak momentum positif Wall Street sebelumnya. Mengawali perdagangan dengan variatif, indeks saham China kembali bangkit untuk memimpin negara-negara lain di Asia. 

Komposit Shanghai mengakhiri sesi perdagangan dengan melompat lebih tinggi 1,23% menjadi 2.634,05 untuk mengiringi peningkatan Komposit Shenzhen mencapai 1,106% ke posisi 1.360,93. Selanjutnya raihan positif juga diperlihatkan indeks Hang Seng, Hong Kong dengan tambahan 1,18% di level 26.495,67. 

Indeks Nikkei Jepang juga meningkat sebesar 0,99% untuk ditutup pada level 21.816,19 di akhir sesi dan diikuti indeks Topix berakhir lebih tinggi 0,62% menjadi 1.616,65. Penguatan tipis juga terjadi pada indeks Kospi usai merayap 0,62% ke posisi 2.095,55 pada sesi penutupan.

Pasar saham Australia juga mencetak keuntungan yang relatif sederhana. Indeks ASX 200 mengakhiri sesi pada level 5.661,6 dengan tambahan 0,14%. Beberapa saham mengalami tekenan seperti Hutchison Telecommunications anjlok 21,43% di akhir sesi dan TPG Telecom turun 16,67%.






















EquityWorld Futures

Rabu, 12 Desember 2018

PT EquityWorld Futures : Rupiah Dibuka Berbalik Membaik Saat Dolar Cetak Rebound


EquityWorld Futures - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada awal perdagangan, Dibuka berbalik pulih, setelah kemarin merosot tajam hingga kembali tembus level Rp14.600/USD. Perbaikan rupiah pagi ini mengikuti goyahnya Poundsterling seiring dolar yang terus menuju posisi terbaiknya. 

Rupiah pagi ini dibuka menguat menjadi Rp14.577/USD. Posisi ini memperlihatkan rupiah sedikit lebih baik dibandingkan posisi perdagangan kemarin di level Rp14.613/USD.

Rupiah juga lebih tinggi ke posisi Rp14.600/USD. Rupiah menunjukkan perlawanan menjelang akhir tahun untuk menjadi sinyal positif agar terus di zona hijau usai kemarin parkir di level Rp14.635/USD.

Rupiah pada sesi perdagangan pagi juga membaik di level Rp14.560/USD dengan pergerakan harian Rp14.550 hingga Rp14.600/USD. Peringkat tersebut menjadi sinyal berbaliknya rupiah, meski tidak terlalu besar setelah kemarin memburuk Rp14.595/USD.

Posisi rupiah melihat data Bloomberg, pada perdagangan spot exchange melompat ke level Rp14.580/USD dibandingkan sebelumnya pada posisi Rp14.607/USD. Rupiah hari ini bergerak di kisaran Rp14.574-Rp14.604/USD.

Di sisi lain seperti dilansir Reuters, Dolar bertahan di dekat posisi tertinggi dalam satu bulan terhadap rival-rivalnya pada perdagangan hari ini. Hal ini usai mendapatkan dukungan dari rebound imbal hasil obligasi pemerintah AS dan kelemahan poundsterling terimbas ketidakpastian tentang negosiasi Brexit.

Greenback terangkat karena imbal hasil Treasury AS jangka panjang bangkit dari posisi terendah tiga bulan. Indeks dolar versus enam mata uang utama lainnya berdiri di level 97,387 setelah naik dalam sesi semalam ke posisi 97,545 atau tertinggi sejak 13 November.

Mata uang Inggris merangkak naik 0,15% menjadi 1,2505 terhadap USD setelah turun menjadi 1,2480 dalam sesi semalam, atau menjadi yang terlemah sejak April 2017. Terpantau Pounds sendiri telah kehilangan 1,7% sepanjang pekan ini.





















EquityWorld Futures

Selasa, 11 Desember 2018

PT EquityWorld Futures : IHSG Berakhir Tertahan di Zona Merah Saat Bursa Asia Mixed


EquityWorld Futures - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan, Berakhir tertahan di zona merah untuk melengkapi raihan negatif sepanjang hari ini. Tercatat, IHSG hingga sesi sore ditutup melemah 34,77 poin atau 0,57% ke level 6.076,59 saat bursa utama Asia lainnya bergerak mixed alias variatif. 

Pada sesi siang tadi, bursa saham Tanah Air masih berkutat di zona merah usai kehilangan 31,87 poin menuju posisi 6.079,49 untuk melanjutkan tren negatif setelah pagi tadi dibuka jatuh menjadi 6.095,82 usai merosot 15,540 poin atau 0,254%. Kemarin, IHSG ditutup turun tipis 15,00 poin atau 0,24% ke level 6.111,36.

Sektor saham dalam negeri hingga perdagangan sore kebanyakan masih berada dalam jalur negatif dipimpin kejatuhan terdalam industri dasar mencapai 2.76% diikuti kejatuhan infrastruktur sebesar 1.14%. Sedangkan penguatan dicetak oleh sektor perkebunan dengan tambahan 0,57% dan pertambangan naik 0,56%. 

Adapun nilai transaksi pada bursa Indonesia sore ini tercatat sebesar Rp8,59 triliun dengan 10,65 miliar saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing minus Rp1,00 triliun dengan aksi jual asing sebesar Rp3,35 triliun dan aksi beli asing mencapai Rp2,34 triliun. Tercatat sebesar 184 saham menguat, 250 saham melemah dan 125 saham stagnan.

Beberapa saham yang menguat di antaranya PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) naik Rp100 menjadi Rp2.200, PT Ace Hardware Indonesia Tbk. (ACES) bertambah Rp55 ke posisi Rp1.535 dan PT Arthavest Tbk (ARTA) meningkat Rp52 menjadi Rp458.

Saham-saham dengan pelemahan yakni PT Gudang Garam Tbk (GGRM) turun Rp1.750 menjadi Rp81.050, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) menyusut Rp70 ke level Rp1.940 serta PT Indospring Tbk. (INDS) berkurang Rp70 menjadi Rp2.340.

Di sisi lain, pasar saham Asia hingga sesi sore diperdagangkan mixed mengiringi kenaikan tipis Wall Street sebelumnya. Pasar saham daratan China, kembali mencetak keuntungan untuk menutup sesi perdagangan, Selasa dipimpin lonjakan Komposit Shanghai mencapai 0,37% ke level 2.594,09. 

Sementara komposit Shenzhen lebih tinggi 0,853% untuk menyelesaikan sesi perdagangan pada posisi 1.343,90. Selanjutnya indeks Hang Seng di Hong Kong juga mengalami pemulihan untuk ditutup sedikit lebih tinggi pada 25.771,67 atau sekitar 0,07%. 

Penurunan terlihat pada indeks Nikkei Jepang dengan penyusutan 0,34% menjadi 21.148,02 ketika indeks Topix tergelincir 0,91% ke level 1.575,31. Saham konglomerat Jepang, Softbank menguat 2,45% setelah perusahaan mengumumkan bahwa saham IPO unit mobile-nya akan dijual senilai 1.500 yen.

Indeks Kospi Korea Selatan ditutup sedikit lebih rendah pada level 2,052.97 usai kehilangan 0.82% ketika saham LG Electronics justu lebih tinggi sebesar 2,14%. Sedangkan indeks ASX 200 Australia naik 0,42% menjadi 5.575,90 hingga sesi penutupan dengan sebagian besar sektor mencetak keuntungan.

Saham-saham perbankan yang disebut Big Four Australia mengalami kenaikan pada hari ini. Australia dan Selandia Baru Banking Group menanjak 0,53% dan Commonwealth Bank of Australia meningkat sebesar 0,23% diikuti lompatan saham Westpac 0,80% serta National Australia Bank lebih tinggi 0,43%.























EquityWorld Futures

Senin, 10 Desember 2018

PT EquityWorld Futures : Didukung Proyek LRT, Urban Jakarta Incar Laba Bersih Rp120 Miliar


EquityWorld Futures - PT Urban Jakarta Propertindo Tbk (URBN) mengincar raihan pendapatan Rp400 miliar dengan laba bersih Rp120 miliar pada 2019. Perusahaan optimistis mencapai target tersebut didukung proyek Light Rapid Transit (LRT).

Direktur Urban Jakarta Propertindo Tri Rachman Batara mengatakan, target laba bersih tahun depan itu melesat dari tahun ini yang sebesar Rp34 miliar. Pembangunan empat proyek menjadi andalan perusahaan yakni Gateway Park, Urban Signature, Urban Sky dan Urban Suites. "Kami proses pembangunan empat proyek. Itu dijual tahun depan, barangnya sudah kelihatan," 

Perusahaan berharap pembangunan LRT juga semakin kelihatan. Sehingga, masyarakat semakin yakin ini sebagai jawaban dan melakukan pembelian.

Sementara itu, marketing sales tahun depan ditargetkan 70%-80% dari pendapatan Rp400 miliar. Angka itu dihitung dari adanya Kerja Sama Operasi (KSO) dengan PT Adhi Commuter Properti di proyek Gateway Park dan Urban Signature. "Sehingga ada tagihan disitu. Kami harap sesuai progress pembangunan, kalau belum 20% belum bisa bukukan apa-apa," 

Adapun pendapatan Urban Jakarta semester I/2018 sebesar Rp52,4 miliar, meningkat mencapai 44% dibanding periode yang sama 2017. Peningkatan ini karena perusahaan telah menjual apartemen Lot 1 di proyek Gateway Park, dimana pada 2017 baru menjual Ruko di proyek Gateway Park. Marjin laba bersih perusahaan pada semester I/2018 sebesar 33,72%, meningkat dibanding semester sebelumnya 28,36%. Hal ini dikarenakan peningkatan laba bersih yang bersumber dari kenaikan pendapatan.

Selain itu, aset lancar pada Semester l/2018 mengalami kenaikan sebesar Rp17,3 miliar atau setara dengan 1,69% dibanding dengan semester sebelumnya. Hal ini disebabkan karena adanya peningkatan pada aset real estat sebesar Rp162,31 miliar atau sebesar 43,09%, sejalan dengan terlaksananya pembangunan proyek yang dimiliki oleh perusahaan.
























EquityWorld Futures

Jumat, 07 Desember 2018

PT EquityWorld Futures : Rupiah Naik Turun, Sri Mulyani Waspadai Faktor Eksternal


EquityWorld Futures - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menekankan, bakal tetap mewaspadai faktor eksternal terkait pergerakan naik turun nilai tukar rupiah saat berhadapan dengan dolar Amerika Serikat (USD). Setelah sempat membaik, kurs rupiah kembali tertekan menjelang akhir tahun hingga menyentuh level Rp14.275 per USD. 

"Nilai tukar Rp14.275/USD, ini yang akan kita terus waspadai dari sisi asumsi makro dan akan mengalami devisiasi," 

Lebih lanjut, Ia memperkirakan pergerakan rupiah masih dipengaruhi oleh faktor ekternal yang membuat mata uang garuda banyak mengalami perubahan. Untuk itu, Mantan Direktur Bank Dunia ini pun akan tetap menjaga rupiah sesuai target Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2018.

"Jadi memang rupiah itu masih dipengaruhi dengan kondisi eksternal, sedangkan internal sendiri kita cukup bagus. Dan ini kita akan tetap jaga dan masih kita waspadai kedepan mengenai faktor ekternal yang mempengaruhi rupiah," 

Sebagai informasi, kasus penangkapan CFO Huawei, Meng Wanzhou di Kanada, terkait pelanggaran sanksi AS mendorong kekhawatiran soal perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China. Investor pun membuang aset-aset berisiko dan meningkatkan permintaan terhadap mata uang safe haven.

Kondisi tersebut membuat nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) terjungkal di pasar spot. Indeks Bloomberg mencatat mata uang NKRI tertunduk 117 poin atau 0,82% ke level Rp14.520 per USD.



















































EquityWorld Futures

Kamis, 06 Desember 2018

PT EquityWorld Futures : Siang Ini Rupiah Menyerah ke Rp14.561, Terlemah di Asia


EquityWorld Futures - Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) terus berlanjut. Bahkan pada penutupan sesi I, rupiah pada jeda siang ini, melemah 165 poin atau 1,14% menjadi Rp14.555 per USD, berbanding Rp14.390 per USD pada Rabu kemarin.

Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia, rupiah pada Kamis ini dipatok Rp14.507 per USD, terdepresiasi 124 poin atau 0,86% dari posisi Rp14.383 per USD pada Rabu lalu.

Rupiah menyerah 159 poin atau 1,10% ke level Rp14.561 per USD. Awal perdagangan, mata uang NKRI dibuka terdepresasi 80 poin ke level Rp14.482 per USD, setelah pada penutupan Rabu lalu berada di Rp14.402 per USD.

Hasil ini membuat rupiah menjadi mata uang paling terlemah di Asia pada Kamis ini, dalam catatan Bloomberg. Disusul oleh rupee India -0,74% ke level 70,97, won Korea Selatan -0,41% menjadi 1.118, peso Filipina -0,40% menjadi 52,93, kyat Myanmar -0,30% menjadi 4,166 dan yuan China -0,29% menjadi 6,8762.

Rupiah melemah seiring masih tingginya kepemilikan asing di obligasi berdenominasi rupiah, melebarnya defisit transaksi berjalan (current account deficit/ CAD), dan menurunnya cadangan devisa.

Sementara itu, pelaku pasar kembali meningkatkan permintaan terhadap dolar AS selaku safe haven, seiring masih banyaknya pertanyaan dalam gencatan dagang AS dengan RRC. Indeks USD yang mengukur greenback terhadap enam mata uang lainnya naik menjadi 97,047.


























EquityWorld Futures

Rabu, 05 Desember 2018

PT EquityWorld Futures : IHSG Terkoreksi 29,42 Poin Seiring Pelemahan Rupiah



EquityWorld Futures - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah 0,9% ke level 6.097,64 pada awal perdagangan. Laju IHSG terus meluncur sebesar 29,42 poin alias 0,47% menjadi 6.123,44 pukul 09.34 WIB.

Adapun pada perdagangan Selasa kemarin, IHSG ditutup menguat 0,56% atau 34,54 poin ke level 6.152,86. Sepanjang Selasa lalu, indeks diperdagangkan di kisaran 6.118-47-6.152,86.

Pelemahan indeks seiring dengan jatuhnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Sementara itu, mayoritas indeks sektoral memerah dengan koreksi terdalam pada aneka industri -2,13%. 

Penurunan IHSG pagi ini juga dipicu antara lain oleh kejatuhan harga saham emiten berkapitalisasi pasar di atas Rp300 triliun, yaitu Unilever Indonesia Tbk (UNVR), Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), Bank Central Asia Tbk (BBCA), Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan Astra International Tbk (ASII).

Hingga pukul 09.34 WIB, harga saham UNVR turun 1,36% jadi Rp43.400 per unit. Adapun harga saham BBCA turun 0,95% ke Rp25.950, BMRI turun 0,98% jadi Rp7.575, ASII turun 0,8% ke Rp8.450, dan BBRI turun 2,15% jadi Rp3.630 per saham.



























EquityWorld Futures

Selasa, 04 Desember 2018

PT EquityWorld Futures : IHSG Melambung 20,03 Poin, Bursa Saham Asia Terombang-ambing


EquityWorld Futures - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan melanjutkan reli, dengan menguat 20,03 poin alias 0,32% ke level 6.138,35.

IHSG ditutup meroket 62,20 poin alias 1,03% ke level 6.118,3. Sepanjang Senin kemarin, indeks diperdagangkan di area 6.101,74-6.157,30.

Kenaikan IHSG pagi ini didorong antara lain oleh peningkatan harga saham emiten berkapitalisasi pasar di atas Rp300 triliun, yaitu Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), Bank Central Asia Tbk (BBCA), Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM).

Hingga pukul 09.07 WIB, harga saham BBCA naik 0,97% jadi Rp26.050 per unit. Adapun harga saham TLKM naik 0,81% ke Rp3.730, BBRI naik 0,81% ke Rp3.720, dan BMRI naik 0,33% jadi Rp7.625 per saham.

Dari 496 saham, 211 menguat, 125 tetap dan 160 tertekan. Nilai transaksi saham sebesar Rp5,04 triliun dari 4,73 miliar lembar saham. Transaksi bersih asing Rp1,45 triliun dengan aksi beli asing Rp2,92 triliun melawan aksi jual asing Rp1,46 triliun.

Sementara itu, pasar saham Asia dibuka turun karena investor masih mencermati ketidakpastian tentang masa depan hubungan perdagangan AS-China. Masa gencatan konflik dagang 90 hari, membuat pasar mengawasi secara ketat, sehingga indeks Shanghai dan Shenzhen diperdagangkan nyaris datar. Hang Seng Hong Kong bahkan dibuka lebih rendah 0,25%.

Nikkei 225 Jepang turun 0,52% dan Topix tumpah 0,81%. Disebabkan oleh tergelincirnya saham produsen mobil Nissan sebesar 0,35%, menyusul kabar soal pergantian mantan Ketua Carlos Ghosn yang ditangkap. Kejaksaan Tokyo berencana menangkap Ghosn terkait pajak penghasilannya.

Sementara di Korea Selatan, Kospi tergelincir 0,68%. Di Australia, ASX 200 diperdagangkan turun 0,68%, karena saham keuangan tergelincir 0,71%. Saham-saham empat perbankan terbesar mengalami kerugian, seperti: Australia and Selandia Baru Banking Group tergelincir 0,82%, Westpac turun 0,84%, National Australia Bank turun 0,65% dan Commonwealth Bank of Australia turun 0,41%.




























EquityWorld Futures

Senin, 03 Desember 2018

PT EquityWorld Futures : Selama Sepekan, Nilai Kapitalisasi BEI Menjadi Rp6.858,37 Triliun


EquityWorld Futures - Pada pekan terakhir di November, setelah keberhasilan implementasi Percepatan Penyelesaian Transaksi Bursa menjadi T+2, data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) menorehkan catatan yang positif.

Selama sepekan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatatkan peningkatan sebesar 0,83% ke level 6.056,12 dari level 6.006,20 pada pekan sebelumnya.

Kepala Divisi Komunikasi Perusahaan BEI, Hani Ahadiyani, mengatakan seiring dengan peningkatan IHSG, nilai kapitalisasi bursa selama sepekan juga mengalami peningkatan sebesar 0,91% menjadi sebesar Rp6.858,37 triliun dari Rp6.796,32 triliun pada penutupan pekan sebelumnya.

"Sementara itu, data perdagangan harian juga ditutup positif pada penutupan perdagangan pekan ini," 

Sementara, untuk rata-rata nilai transaksi harian BEI selama sepekan mengalami peningkatan paling signifikan diantara data perdagangan harian lainnya, yaitu sebesar 53,68% menjadi Rp11,24 triliun dari Rp7,31 triliun pada penutupan pekan sebelumnya.

Kemudian rata-rata volume transaksi harian BEI mengalami peningkatan sebesar 23,47% menjadi 11,56 miliar unit saham dari 9,37 miliar unit saham dari pekan lalu. Dan untuk rata-rata frekuensi transaksi harian BEI juga mengalami peningkatan sebesar 14,44% menjadi 449,60 ribu kali transaksi dari 392,87 ribu kali transaksi dari pekan lalu.

"Investor asing mencatatkan jual bersih sebesar Rp593 miliar di sepanjang pekan ini dan investor asing sepanjang tahun 2018 telah mencatatkan jual bersih mencapai Rp45,58 triliun".





















EquityWorld Futures