This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Selasa, 05 Maret 2019

PT EquityWorld Futures : IHSG Kian Tertekan di 6.485 pada Awal Perdagangan


EquityWorld Futures - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) belum berhasil bangkit pada pembukaan perdagangan hari ini. Tercatat, IHSG turun 17,6 poin atau 0,27% ke 6.485.
Pada pembukaan perdagangan hari ini, ada 75 saham menguat, 86 saham melemah, dan 101 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp206,1 miliar dari 605,3 juta lembar saham diperdagangkan.
Indeks LQ45 turun 2 poin atau 0,2% menjadi 1.015, indeks Jakarta Islamic Index (JII) turun 0,18 poin atau 0,0% ke 704, indeks IDX30 turun 1,22 poin atau 0,2% ke 557, dan indeks MNC36 turun 0,68 poin atau 0,2% ke 364.
Untuk penggerak IHSG , mayoritas melemah, seperti agri turun 0,6% dan properti 0,4%. Sedangakan industri dasar dan mining naik 0,1%.
Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain saham PT Cahayasakti Investindo Sukses Tbk (CSIS) naik Rp37 atau 29,37% ke Rp163, saham PT Citra Putra Realty Tbk (CLAY) naik Rp100 atau 4,29% ke Rp2.430, dan saham PT Indo Acidatama naik Rp2 atau 2,78% ke Rp74.
Sementara itu, saham-saham yang bergerak dalam jajaran top losers, antara lain PT Matahari Departement Store Tbk (LPPF) turun Rp730 atau 13,27% ke Rp4.770, saham PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) turun Rp14 atau 4,67% ke Rp286, dan saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM) turun Rp2.900 atau 3,07% ke Rp91.500.












Senin, 04 Maret 2019

PT EquityWorld Futures : Incar Pasar AS, WOOD Naikkan Target Penjualan 30%


EquityWorld Futures - Tahun ini, PT Integra Indocabinet Tbk (WOOD) menargetkan pertumbuhan penjualan sebesar 30%.
”Target penjualan ini sangat konservatif atau tumbuh 30%, karena disamping produk yang ada saat ini juga terdapat produk baru,”
Perseroan, lanjutnya, optimis bakal mencapai target didukung oleh produk baru berupa komponen bangunan dengan tujuan ekspor ke Amerika Serikat. Produk baru yang dimaksud berupa panel berbahan kayu untuk bangunan yang mendapatkan tambahan permintaan sebanyak 250 peti kemas per bulan.
”Tambahan permintaan 250 konteiner per bulan itu dengan tujuan Amerika Serikat (AS),”
Potensi pertumbuhan tersebut cukup terbuka mengingat ada kemungkinan perang dagang antara AS dan China masih berlanjut. Sebagaimana diketahui, China merupakan eksportir furnitur terbesar ke AS. Keberlangsungan perang dagang menimbulkan potensi terjadinya perpindahan permintaan furnitur dari China ke Indonesia. Apalagi, AS sampai saat ini masih menjadi pangsa pasar ekspor terbesar WOOD.
Di samping itu, mata uang dollar AS yang masih cenderung menguat juga menjadi katalis positif bagi kinerja WOOD sepanjang tahun depan. Kendati demikian, WOOD tak mau hanya bergantung pada kondisi perang dagang. Emiten ini pun tetap berupaya memperluas pangsa pasarnya dengan menambah negara tujuan ekspor.
“WOOD sedang menjajaki perluasan negara tujuan ekspor ke kawasan Eropa, Timur Tengah, dan Asia Tenggara,”
Untuk menopang permintaan itu, lanjut dia, perseroan menyiapkan belanja modal sebesar Rp200 miliar hingga Rp250 miliar. Di mana sumber dana belanja modal berasal dari pinjaman perbankan dan laba ditahan. Lebih lanjut Wang menjelaskan, sebagian besar belanja modal akan digunakan untuk meningkatkan kapasitas produksi komponen bangunan dan sebagian kecil dana belanja modal akan dialokasikan untuk meningkatkan kapasitas produksi furnitur perseroan.
Wang mengungkapkan, untuk rencananya pabrik baru akan jadi pada kuartal II-2019. Sebagai informasi, berdasarkan laporan keuangan belum audit, perseroan membukukan penjualan Rp2 triliun dan laba bersih Rp230 miliar.
“Laporan ini memang belum audit, tapi hasilnya tidak jauh dari angka itu,”













Jumat, 01 Maret 2019

PT EquityWorld Futures : IHSG Rebound ke 6.469 di Awal Maret


EquityWorld Futures - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) rebound pada pembukaan perdagangan pagi ini. Tercatat, IHSG naik 26,1 poin atau 0,40% ke level 6.469,48.
Membuka perdagangan, ada 95 saham menguat, 36 saham melemah, dan 104 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp105,3 miliar dari 186 juta saham diperdagangkan.
Indeks LQ45 naik 6 poin atau 0,6% menjadi 1.012, indeks Jakarta Islamic Index (JII) naik 4,34 poin atau 0,6% ke 702, indeks IDX30 naik 0,74 poin atau 0,6% ke 556 dan indeks MNC36 naik 2,12 poin atau 0,6% ke 364
Sektor penggerak IHSG mayoritas menguat, dengan sektor aneka industri naik 0,8%, disusul manufaktur naik 0,6%.
Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain saham PT Timah (Persero) Tbk (TINS) naik Rp35 atau 2,55% ke Rp1.405, saham PT Armada Berjaya Trans Tbk (JAYA) naik Rp15 atau 2,52% ke Rp610 dan saham PT Astra International Tbk (ASII) naik Rp150 atau 2,10% ke Rp7.300.
Sementara itu, saham-saham yang bergerak dalam jajaran top losers, antara lain saham PT Bank Danamon Tbk (BDMN) turun Rp275 atau 3,23% ke Rp8.250, saham PT Dewata Freightinternational Tbk (DEAL) turun Rp25 atau 2,92% ke Rp803 dan saham PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk (PNBS) turun Rp2 atau 2,78% ke Rp70.















Kamis, 28 Februari 2019

PT EquityWorld Futures : Pengusaha Sawit Klaim Perkebunan Swasta Taat Aturan Bangun Plasma


EquityWorld Futures – Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) menyatakan perkebunan besar swasta (PBS) taat terhadap semua aturan yang ditetapkan pemerintah salah satunya kewajiban membangun atau bermitra dengan petani plasma.
Hal itu dikatakan anggota Dewan Pembina Gapki Achmad Mangga Barani, terkait kewajiban bagi PBS dan Perkebunan Besar Negara (PBN) untuk membangun kebun plasma sekitar 20% dari total konsesi yang dimilikinya sebagaimana tertuang dalam Permentan No.26 Tahun 2007 tentang Pedoman Perizinan Usaha Perkebunan.
Mangga Barani menegaskan kewajiban PBS dan PBN membangun kebun plasma seluas 20% dari total konsesi itu ada sejak terbitnya permentan tersebut, yakni pada tahun 2007. "Sedangkan sebelum 2007 tidak ada kewajiban bagi PBS maupun PBN membangun atau bermitra dengan petani plasma. Jadi salah besar jika dikatakan perusahaan sawit dan PTPN tidak berpihak ke petani kecil,"
Data Direktorat Jenderal (Ditjen) Perkebunan menyebutkan, hingga akhir 2018 total kebun sawit di Indonesia mencapai 14.309.256 hektare (ha). Kepemilikan kebun sawit tersebut terdiri atas perkebunan rakyat seluas 5.807.514 ha, PBN seluas 713.121 ha, dan PBS seluas 7.788.621 ha.












Rabu, 27 Februari 2019

PT EquityWorld Futures : Makin Murah, Harga Emas Antam Turun 3 Hari Berturut-turut


EquityWorld Futures - Harga emas yang dijual PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) terus mengalami penurunan. Pada hari ini harga emas Antam turun sebesar Rp1.000 per gram. Penurunan terjadi tiga hari berturut-turut sejak Senin 25 Februari 2019.
Tercatat, pada perdagangan hari ini harga emas Antam dibanderol 670.000 per gram dari harga sebelumnya dibanderol Rp671.000.
Berikut daftar harga emas Antam untuk pecahan lainnya per hari ini yang dikutip dari situs resmi Antam :
- 0,5 gram: Rp359.500
- 1 gram: Rp670.000
- 2 gram: Rp1.289.000
- 3 gram: Rp1.912.000
- 5 gram: Rp3.170.000
- 10 gram: Rp6.275.000
- 25 gram: Rp15.580.000
- 50 gram: Rp31.085.000
- 100 gram: Rp62.100.000
- 250 gram: Rp155.000.000
- 500 gram: Rp309.800.000
- 1.000 gram: Rp619.600.000
















Selasa, 26 Februari 2019

PT EquityWorld Futures : IHSG Dibuka Naik Tipis ke 6.530


EquityWorld Futures - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mempertahankan penguatan pada pembukaan pagi ini. Tercatat, IHSG naik 5,1 poin atau 0,1% ke level 6.530,51
Membuka perdagangan ada 99 saham menguat, 36 saham melemah, dan 159 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp167,1 miliar dari 458,2 juta saham diperdagangkan.
Indeks LQ45 naik 0,78 poin atau 0,1% menjadi 1.020, indeks Jakarta Islamic Index (JII) naik 0,41 poin atau 0,1% ke 713, indeks IDX30 naik 0,37 poin atau 0,1% ke 560 dan indeks MNC36 naik 0,34 poin atau 0,1% ke 368.
Mayoritas sektor penggerak IHSG bergerak menguat, dengan sektor properti memimpin penguatan sebesar 0,3%. Sementara sektor aneka industri turun 0,3%.
Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain saham PT Armada Berjaya Trans Tbk (FREN) naik Rp120 atau 17,78% ke Rp795, saham PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk (BEST) naik Rp18 atau 7,50% ke Rp258 dan saham PT KMI Wire & Cable Tbk (KBLI) naik Rp12 atau 3,33% ke Rp372.
Sementara itu, saham-saham yang bergerak dalam jajaran top losers, antara lain saham PT Jasa Armada Indonesia Tbk (IPCM) turun Rp32 atau 7,44% ke Rp398, saham PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) turun Rp4 atau 4,49% ke Rp85 dan saham PT Intikeramik Alamasri Inds Tbk (IKAI) turun Rp5 atau 2,66% ke Rp183.

















Senin, 25 Februari 2019

PT EquityWorld Futures : Sore Ini Rupiah Menguat ke Rp14.017/USD


EquityWorld Futures – Nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali menguat di penutupan perdagangan hari ini. Rupiah berada di level Rp14.000 an per USD.

Rupiah pada perdagangan spot exchange dibuka menguat 40 poin atau 0,28% ke level Rp14.017 per USD. Rupiah hari ini bergerak di kisaran Rp13.995 per USD – Rp14.022 per USD.

Rupiah menguat 40 poin atau 0,28% ke Rp14.015 per USD. Dalam pantauan YahooFinance, Rupiah bergerak di kisaran Rp13.985 per USD – Rp14.075 per USD.

Penguatan Rupiah mengikuti jejak pasar saham. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menghijau hingga penutupan perdagangan hari ini. Tercatat, IHSG naik 23,98 poin atau 0,36% ke 6.525.

Pada penutupan perdagangan hari ini, ada 216 saham menguat, 195 saham melemah, dan 148 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp10,2 triliun dari 17,4 miliar lembar saham diperdagangkan.
Indeks LQ45 naik 4,57 poin atau 0,5% menjadi 1.020, indeks Jakarta Islamic Index (JII) naik 0,89 poin atau 0,1% ke 712, indeks IDX30 naik 2,40 poin atau 0,4% ke 560, dan indeks MNC36 naik 1,61 poin atau 0,4% ke 368.












Jumat, 22 Februari 2019

PT EquityWorld Futures : Indeks Dolar Menguat, Investor Pantau Ekonomi Eropa


EquityWorld Futures - Kurs dolar AS menguat pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), pulih dari kerugian awal yang dipicu data ekonomi AS lemah, karena investor mengkonsolidasikan posisi dan mencari insentif baru di tengah negosiasi perdagangan AS dan China serta pembicaraan terkait keluarnya Inggris dari Uni Eropa.
Greenback sebelumnya turun, terpukul oleh data ekonomi AS yang lebih lemah dari perkiraan, yang menegaskan ekspektasi bahwa Federal Reserve AS akan mempertahankan suku bunga tahun ini stabil.
Dalam perdagangan sore, indeks dolar AS, ukuran nilainya terhadap sekeranjang enam mata uang utama lainnya, naik 0,2% pada 96,611. Namun demikian, dolar AS turun 0,2% terhadap yen menjadi 110,69 yen, meluncur untuk pertama kalinya dalam lima hari. Tetapi greenback menguat terhadap franc dan sterling Swiss.
Euro, sementara itu, sedikit berubah terhadap dolar AS, pada USD1,1343, sebelumnya naik setelah survei menunjukkan aktivitas bisnis secara mengejutkan menguat pada Februari, terutama di Prancis. Aktivitas bisnis Prancis naik lebih dari yang diharapkan, meskipun angka PMI Jerman lebih dari bervariasi.
Sejumlah data yang lemah sejak Januari telah merusak dukungan untuk euro, mendorong investor merevisi turun ekspektasi inflasi mereka untuk beberapa bulan mendatang, dan menarik imbal hasil obligasi inti lebih rendah.
Indeks kejutan ekonomi Citibank menunjukkan indikator zona euro masih berkubang di dekat posisi terendah enam bulan yang dicapai bulan lalu.














Kamis, 21 Februari 2019

PT EquityWorld Futures : Dolar Tekan Rupiah ke Level Rp14.059/USD


EquityWorld Futures - Nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah tipis di pembukaan perdagangan hari ini. Rupiah masih berada di level Rp14.000-an per USD.
Rupiah pada perdagangan spot exchange melemah 15 poin atau 0,11% ke level Rp14.059 per USD. Rupiah hari ini bergerak di kisaran Rp14.042 per USD – Rp14.070 per USD.
Rupiah melemah 3 poin atau 0,02% ke Rp14.054 per USD. Dalam pantauan YahooFinance, Rupiah bergerak di kisaran Rp14.035 per USD – Rp14.065 per USD
Dolar berhasil menekan Rupiah meskipun indeks dolar AS turun. Kurs dolar AS terus melemah terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB).
Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi USD1,1351 dari USD1,1340 pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi USD1,3061 dari USD1,3067 pada sesi sebelumnya. Dolar Australia naik menjadi USD0,7173 dari USD0,7169.
Dolar AS dibeli 110,82 yen Jepang, lebih tinggi dari 110,65 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 1,0002 franc Swiss dari 1,0007 franc Swiss, dan turun menjadi 1,3154 dolar Kanada dari 1,3212 dolar Kanada.














Rabu, 20 Februari 2019

PT EquityWorld Futures : IHSG Ditutup Menguat Tipis ke 6.512


EquityWorld Futures - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat pada penutupan perdagangan hari ini. IHSG naik, 18,11 poin atau 0,27% ke 6.512.
Menutup perdagangan ada 197 saham menguat, 204 saham melemah, dan 135 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp10,09 triliun dari Rp13,62miliar lembar saham diperdagangkan.
Indeks LQ45 naik 0,64 poin atau 0,1% menjadi 1.014.59, indeks Jakarta Islamic Index (JII) naik 2,22 poin atau 0,3% ke 710.34, indeks IDX30 turun 0,19 poin atau 0,0% ke 557.62, dan indeks MNC36 turun 0,41 poin atau 0,1% ke 366.11.
Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain saham PT Logindo SamudramakmurTbk (LEAD) naik Rp17 atau 22,67% ke Rp92, saham PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) naik Rp50 atau 16,34% ke Rp356, dan saham PT Nusantara Properti Internasional Tbk (NATO) naik Rp75 atau 14,56% ke Rp590.
Sementara itu, saham-saham yang bergerak dalam jajaran top losers, antara lain saham PT Bank Permata Tbk (BNLI) turun Rp80 atau 6,50% ke Rp1.150, saham PT Bank Maybank Indonesia Tbk (BNII) turun Rp18 atau 5,59% ke Rp304 dan saham PT JAPFA Tbk (JPFA) turun Rp130 atau 5,33% ke Rp2.310.













Selasa, 19 Februari 2019

PT EquityWorld Futures : Menguat, Rupiah Masih Berkutat di Rp14.107/USD


EquityWorld Futures – Nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali menguat di penutupan perdagangan hari ini. Meski menguat, Rupiah masih berada di level Rp14.100-an per USD. Penguatan Rupiah ini mengikuti jejak IHSG yang meroket 1,7% ke level 6.497.
Rupiah pada perdagangan spot exchange ditutup menguat 47 poin atau 0,33% ke level Rp14.107 per USD. Rupiah hari ini bergerak di kisaran Rp14.085 per USD – Rp14.117 per USD.
Rupiah menguat 35 poin atau 0,24% ke Rp14.105 per USD. Dalam pantauan YahooFinance, Rupiah bergerak di kisaran Rp14.075 per USD – Rp14.140 per USD.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat pada penutupan perdagangan hari ini. IHSG berhasil naik 108,73 poin atau 1,7% ke 6.497,81.
Menutup perdagangan, ada 264 saham menguat, 148 saham melemah, dan 118 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp9,04 triliun dari Rp12,7 miliar lembar saham diperdagangkan.
Indeks LQ45 naik 23,34 poin atau 2,3% menjadi 1.018, indeks Jakarta Islamic Index (JII) naik 17,71 poin atau 2,6% ke 711,14, indeks IDX30 naik 13,33 poin atau 2,4% ke 560,40, dan indeks MNC36 turun 7,94 poin atau 2,2% ke 367,42.












Senin, 18 Februari 2019

PT EquityWorld Futures : CLEO Siapkan Capex Rp300 Miliar untuk Tahun Ini


EquityWorld Futures – Produsen air minum kemasan, PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO) menganggarkan belanja modal atau capex tahun ini sebesar Rp300 miliar. Di mana sekitar Rp100 miliar akan digunakan untuk pembangunan pabrik air minum dalam kemasan di Singosari Malang, Kediri dan Denpasar Bali.
Direktur dan Corporate Secretary Sariguna Primatirta Lukas Setio Wongso mengatakan, tiga pabrik dengan total kapasitas 1,5 miliar liter per tahun ini ditargetkan dapat selesai pada kuartal IV-2019.
Sebelumnya, perseroan telah mengakuisisi aset untuk produksi air minum beroksigen dan serta pabrik Prigen untuk produksi es batu S-Tube pada awal tahun ini.“Untuk investasi Kediri, Singosari, dan Denpasar diperkirakan sekitar Rp100 miliar. Sedangkan yang super O2 sekitar Rp30 miliar,"
Lebih lanjut, Lukas memperkirakan penjualan pada 2018 tumbuh sebesar 35% secara year on year. Jika penjualan bersih pada 2017 sebesar Rp614,68 miliar, maka penjualan bersih pada tahun lalu diperkirakan tercapai sebesar Rp829,81 miliar. Tahun ini. CLEO mengincar pertumbuhan penjualan minimal 40%. Dengan demikian, perseroan mengincar penjualan pada tahun ini sedikitnya Rp1,16 triliun.
Dia menyebutkan target pertumbuhan penjualan ini seiring dengan penambahan produk baru yakni air minum beroksigen merek Super O2 yang telah berjalan, serta es batu dengan merek S-Tube yang dipasarkan di sekitar Jawa Timur. Di samping itu, perseroan berencana menambah varian produk baru untuk kategori air minum beroksigen yang saat ini masih dalam tahap pengembangan.
”Target pertumbuhan sales 2019 minimal 40%. Target optimisnya 60%, mempertimbangkan adanya strategi pertumbuhan organik dan unorganik,"
Direktur Operasional Sariguna Primatirta, Eko Susil pernah bilang, pada tahun kemarin pihaknya sudah menambah 3 pabrik baru, yakni di Kendari (Sulawesi Tenggara), Ngoro (Mojokerto) dan Ungaran (Semarang). Dengan tambahan 3 pabrik ini, sampai akhir tahun 2018 total pabrik yang dimilikinya sebanyak 22 pabrik dengan kapasitas produksi mencapai 4 miliar liter per tahun.
CLEO dalam memacu kapasitas produksinya terus melakukan akuisisi perusahaan sejenis. Teranyar, perseroan mengumumkan pembelian aset bidang tanah beserta bangunan pabrik di Sukabumi, Jawa Barat dari PT Triusaha Mitraraharja. Nantinya, pabrik tersebut akan digunakan untuk produksi air minum oksigen.













Jumat, 15 Februari 2019

PT EquityWorld Futures : Turunkan Harga Tiket Pesawat 20%, Saham Garuda Anjlok 2,7%


EqutiyWorld Futures - Kebijakan maskapai Garuda Indonesia Group mengumumkan penurunan harga tiket pesawat di seluruh rute penerbangan sebesar 20% menuai respons positif dari konsumen.
Namun ironisnya, kondisi ini tidak sejalan dengan performance saham perseroan yang justru terjun bebas. Berdasarkan data RTI di Jakarta, Kamis 14 Februari 2019. saham PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) pada sesi pertama terkoreksi turun 5,04% ke level Rp452 per saham. Volume perdagangan saham mencapai 41,15 juta saham senilai Rp18,85 miliar.
Sementara pada perdagangan hari ini jelang sesi I, harga saham Garuda turun 12 poin atau 2,71% ke level Rp430 per saham. Harga saham Garuda dibuka di level Rp442, dengan level tertinggi Rp454 dan level terendah Rp428 per saham.
Direktur Utama Garuda Indonesia, Ari Askhara mengungkapkan, penurunan harga tiket itu berlaku melalui lini layanan lengkap (full service) Garuda Indonesia dan penerbangan berbiaya hemat (low cost carrier) Citilink Indonesia, serta Sriwijaya Air-NAM Air Group.
Disampaikannya, penurunan tarif tiket pesawat merupakan tindak lanjut dari inisiasi Indonesia National Air Carrier Association (INACA) yang sebelumnya baru berlaku di beberapa rute penerbangan.
Menurutnya, sejalan dengan aspirasi masyarakat dan sejumlah asosiasi industri nasional serta arahan Presiden RI mengenai penurunan tarif tiket penerbangan dalam mendukung upaya peningkatan sektor perekonomian nasional khususnya untuk menunjang pertumbuhan sektor pariwisata, UMKM, hingga industri nasional lainnya, mengingat layanan transportasi udara memegang peranan penting dalam menunjang pertumbuhan perekonomian.
Ari memastikan komitmen penurunan harga tiket pesawat sejalan dengan dengan sinergi intensif yang dilakukan seluruh pemangku kepentingan terkait dalam memastikan akses masyarakat terhadap layanan transportasi udara tetap terjaga. Dia menambahkan, komitmen positif Garuda Indonesia Group sebagai BUMN tersebut sejalan dengan sinergi positif seluruh sektor penunjang layanan penerbangan dalam memastikan tata kelola industri penerbangan yang tepat guna, baik dari aspek aksesibilitas masyarakat terhadap layanan transportasi udara serta business sustainability maskapai di Indonesia.
Lebih lanjut melalui penurunan tarif tiket penerbangan tersebut, Ari berharap akses masyarakat terhadap layanan transportasi udara dapat semakin terbuka luas, sehingga Garuda Indonesia Group dapat mengakomodasi aspirasi masyarakat dalam memberikan pelayanan berkualitas yang dapat menjangkau seluruh masyarakat.
"Penurunan harga tiket tersebut kami pastikan akan menjadi komitmen berkelanjutan Garuda Indonesia Group dalam memberikan layanan penerbangan yang berkualitas dengan tarif tiket penerbangan yang kompetitif," katanya.
Sementara Frederik Rasali, Vice President Research Artha Sekuritas menilai, penurunan harga saham yang terjadi pada sesi pertama perdagangan kemarin menjadi cerminan respons atas berita penurunan harga tiket 20% untuk rute domestik. Menurutnya, para investor mempertimbangkan proyeksi kinerja keuangan maskapai pelat merah itu.
”Dari revenue karena penurunan harga tiket 20% ada kemungkinan turunassumsingvolume penjualan tidak naik signifikan”.













Kamis, 14 Februari 2019

PT EquityWorld Futures : BNI Syariah Kantongi Laba Bersih Rp416,08 Miliar


EquityWorld FuturesPT Bank BNI Syariah membukukan laba bersih sebesar Rp416,08 miliar, naik 35,67% dibandingkan laba bersih 2017 mencapai Rp306,68 miliar.
"Kenaikan laba tahun lalu disokong oleh ekspansi pembiayaan, peningkatan fee based, dan rasio dana murah yang optimal,"
Dari sisi pembiayaan, per Desember 2018 lalu, BNI Syariah telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp28,30 triliun atau naik 19,93% dibandingkan 2017 Rp23,6 triliun.
Komposisi pembiayaan tahun lalu disumbang oleh segmen konsumer sebesar Rp13,92 triliun atau 49,17% dari total pembiayaan, diikuti segmen komersial Rp7 triliun (24,74%), segmen kecil dan menengah sebesar Rp5,97 Triliun (21,09%), segmen mikro Rp1,08 triliun (3,82%), dan Hasanah Card Rp332,69 miliar (1,18%).
Sementara itu, kualitas pembiayaan BNI Syariah relatif terjaga, dimana pada 2018 berhasil menjaga rasio pembiayaan bermasalah Non Performing Financing (NPF) dibawah 3% yaitu sebesar 2,93%.
Hingga akhir tahun lalu, aset BNI Syariah mencapai Rp41,05 triliun atau tumbuh sebesar 17,88% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Dari sisi bisnis khususnya penghimpunan dana, Dana Pihak Ketiga (DPK) BNI Syariah mencapai Rp35,5 triliun atau tumbuh 20,82% dibandingkan tahun sebelumnya Rp29,38 triliun, dengan jumlah nasabah mencapai lebih dari 3 juta nasabah.
"Komposisi DPK tersebut didominasi oleh dana murah, yaitu giro dan tabungan yang mencapai 55,82%. Komposisi dana murah ini juga meningkat jika dibanding tahun sebelumnya 51,6%".












Rabu, 13 Februari 2019

PT EquityWorld Futures : Masyarakat Didorong Investasi Pasar Modal, Ini Alasannya


EquityWorld Futures - Pemerintah dinilai perlu untuk lebih mendorong masyarakat berinvestasi di pasar keuangan dan pasar modal sebagai upaya menjaga kestabilan nilai tukar rupiah, terutama dalam menghadapi tahun politik 2019 ini.
”Berinvestasi di pasar keuangan dan pasar modal akan memperkuat fundamental rupiah karena sebagian besar investor di pasar investor asing,"
Menurut dia, investor asing memiliki kemungkinan yang sangat besar untuk menarik uangnya dari pasar keuangan kalau ada guncangan di dalam negeri atau kalau ada kesempatan lainnya yang dinilai lebih menarik yang ada di luar negeri.
Walaupun begitu, menurut Ilman, selama ini kestabilan nilai tukar rupiah lebih banyak bergantung pada faktor eksternal, seperti kebijakan luar negeri Amerika Serikat atau China.
Mengatasi hal tersebut, lanjutnya, ada beberapa hal yang bisa dilakukan pemerintah untuk mengurangi dampak faktor eksternal terhadap rupiah, di antaranya adalah melalui upaya mendorong arus modal yang sifatnya tetap, sehingga lebih sulit untuk berpindah ke luar negeri.
Dia juga berpendapat bahwa Investasi Langsung Asing (FDI) berperan penting dalam hal ini dan dapat dicapai salah satunya dengan mempermudah birokrasi bisnis dan menciptakan iklim investasi yang baik.
”Pemerintah juga perlu mendorong pelaku pasar dan pemegang mata uang asing untuk menyimpan mata uang asing di Indonesia, yang salah satunya dapat dicapai dengan meningkatkan daya tarik produk keuangan yang dirilis pemerintah seperti Surat Utang Negara dan produk lainnya".